Anda di halaman 1dari 17

Procedure of IVF

Penanganan terkini dalam pengobatan masalah kesuburan terdiri dari beberapa tahap. Hal ini
merupakan tahap pertama Teknologi Reproduksi Dibantu dikembangkan dan paling banyak
dipergunakan saat ini. Prosedur berikut ini adalah proses yang paling efektif dalam penaganan
beragam masalah kesuburan, khususnya penyumbatan saluran tuba atau masalah pada sperma.
Berikut adalah tahapan prinsip yang umumnya diterapkan klinisi anda dalam menjalankan
program IVF. Setiap pasien akan mempunyai pendekatan klinis yang individual

Tahap 1
Proses stimulasi yang umumnya menggunakan obat hormonal dimana diharapkan satu
siklus program akan terdapat 5-10 folikel telur yang berkembang.

Tahap 2
Proses supresi dari ovulasi dengan harapan telur tidak pecah secara alami. Obat yang
digunakan umumnya adalah GnRH agonist (long protocol) atau GnRH antagonist (short
protocol).

Tahap 3
Saat telur telah sepenuhnya matang, telur diambil dari indung telur wanita melalui
tindakan minor yaitu Ovum Pick Up (OPU).

Tahap 4
Sel-sel telur tersebut kemudian ditempatkan di dalam cawan laboratorium, yang
kemudian dibuahi oleh sperma.

Tahap 5
Setelah beberapa hari, embrio dimasukan kembali ke dalam rahim, yaitu proses Embryo
Transfer (ET).

Satu siklus pada umumnya akan menghasilkan sejumlah sel telur yang dikumpulkan di mana
tingkat fetilisasinya mencapai 70%. Selain dari itu, embrio lainnya akan terus dikultur hingga
hari ke-3 (D3) atau di-blastocyst berdasarkan situasi klinis yang dihadapi. Kami menerapkan
transfer embrio dalam jumlah sedikit, namun cukup terbiasa dengan 2 atau 3 embrio akan
ditransfer dengan memberikan pengertian kepada pasangan tentang risiko kehamilan ganda.
Setelah transfer embrio, bila terdapat sisa embrio dengan kualitas terbaik kami akan lakukan
pembekukan terhadap sisa embryo tersebut, untuk disimpan hingga digunakan untuk rencana
mendapatkan anak berikutnya.

Intra-Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI):


ICSI adalah prosedur mikromanipulasi di mana sperma tunggal disuntikkan ke dalam telur.
Teknik ini dilakukan untuk mengatasi masalah infertilitas pada pria atau di mana sperma tidak
memilki kemampuan untuk menembus dinding sel telur. Jika telur berhasil dibuahi, embrio
selanjutnya dimasukkan ke dalam rahim untuk menjadi tempat berkembangnya janin
sebagaimana keberadaan alaminya

10 Tahapan Proses Pembuatan Bayi Tabung

Image by : Dokumentasi Ayahbunda

Secara sederhana, bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh ibu,
istilahnya in vitro vertilization (in vitro bahasa latin, artinya dalam gelas atau tabung,
vertilization artinya pembuahan). Dalam proses bayi tabung, sel telur matang diambil dari
indung telur ibu, dibuahi dengan sperma di dalam medium cairan. Setelah berhasil, embrio kecil
yang terjadi dimasukkan ke rahim dengan harapan berkembang menjadi bayi.
Berikut 10 tahapan dalam proses pembuatan bayi tabung:
1. Seleksi pasien. Apakah Anda dan suami layak mengikuti program bayi tabung. Bila
layak, baru bisa masuk dan mengikuti program bayi tabung.

2. Stimulasi atau merangsang indung telur untuk memastikan banyaknya sel telur. Secara
alami, sel telur hanya satu. namun untuk bayi tabung, perlu lebih dari sati sel telur untuk
memperoleh embrio.
3. Pemantauan pertumbuhan folikel (cairan berisi sel telur di indung telur) melalui
ultrasonografi. Tujuannya, melihat apakah sel telur sudah cukup metang untuk dipanen.
4. Mematangkan sel telur dengan menyuntikkan obat agar siap dipanen.
5. Pengambilan sel telur, kemudian diproses di laboraturium.
6. Pengambilan sperma suami (pada hari yang sama). Jika tidak ada masalah,
pengambilan dilakukan lewat masturbasi. Jika bersamalah, pengambilan sprema langsung
dari buah zakar melalu operasi.
7. Pembuahan atau (fertilisasi) di dalam media kultur di laboraturium. hasilnya embrio.
8. Transfer embrio kembali ke dalam rahim agar terjadi kehamilan, setelah embrio
terbentuk.
9. Penunjang fase luteal untuk mempertahankan dinding rahim. Dokter emberi obat untuk
mempertahankan dinding rahim ibu agar terjadi kehamilan.
10. Terakhir, proses simpan beku embrio. Jika ada embrio lebih, bisa disimpan untuk
kehamilan selanjutnya. (me)

Apa Itu Inseminasi Buatan?


Image by : Dokumentasi Ayahbunda

Inseminasi buatan adalah proses pembuahan dengan cara memasukkan sperma ke dalam rahim.
Kesempatan hamil dengan program ini rata-rata berkisar 5-25%.
Bagaimana prosesnya?

Empat sampai enam minggu sebelum jadwal inseminasi, calon ibu diminta minum pil
hormonal untuk merangsang terjadinya ovulasi, yakni proses matang dan keluarnya sel
telur.

Pada hari-H, calon ayah diminta mengeluarkan sperma dengan cara masturbasi.
Kemudian, sperma dicuci dan dipilih yang terbaik. Cairan yang berada di dalam sperma
dibuang atau disisakan hanya sekitar 0,25 mililiter sebelum dimasukkan ke dalam rahim

istri dengan bantuan kateter. Teknik ini disebut IUI (Intrauterine Insemination). Cara ini
cukup mudah, tidak sakit dan tidak begitu mahal dibanding program bayi tabung.

Setelah selesai, pasien dianjurkan tidur telentang selama 1015 menit untuk memberi
kesempatan sperma mencapai sel telur.

Setelah 17 hari, dilihat apakah terjadi pembuahan atau tidak. Kalau gagal, pasangan
dianjurkan mengulang lagi sampai empat kali. Kalau tetap gagal, pasangan dianjurkan
mengikuti program bayi tabung.

Bagaimana tingkat keberhasilannya? Tergantung usia calon ibu. Semakin tua usia wanita,
kualitas sel telur juga semakin kurang bagus. Selain itu, faktor-faktor seperti kualitas sel sperma,
endometriosis yang parah dan adanya kerusakan pada saluran tuba di rahim, juga amat
memengaruhi keberhasilan inseminasi buatan. Kesempatan hamil dengan program ini rata-rata
berkisar 5-25%.

Bayi Tabung
Posted by bayi tabung
Bila saluran telur seorang wanita sedemikian rusaknya sehingaa tidak mungkin lagi diatasi
dengan pembedahan atau yang tubuhnya rusak atau tertutup, masih ada harapan melalui teknik
pembuahan dalam tabung atau IVF (in-vitro-fertilization) atau yang lebih dikenal dengan teknik
bayi tabung.

Bayi Tabung
Pada dasarnya program bayi tabung adalah pelaksanaan proses pembuahan yang
seharusnya terjadi do dalam saluran telur, tetapi karena satu dan lain hal, proses tersebut
tidak dapat terjadi secara alamiah, maka proses tersebut dilakukan secara in vitro (di
dalam laboratorium).
Yang diperlukan adalah wanita yang bersangkutan memiliki indung telur (ovarium) yang sehat
dan dpat befungsi serta rahim yang sehat pula. Teknik ini pertama kali dilakukan pada tahun
1978 di Inggris, dan setahun kemudian banyak negara lain yang ikut berhasil melakukannya.
Tetapi harus diingat, IVF yang dilakukan hanya satu kali, tingkat keberhasilannya hanya sekitar
15%. Jiak diulangi dua atau tiga kali pada wanita yang sama, maka tingkat keberhasilannya
meningkat menjadi sekitar 20%.
Prosedur program bayi tabung dimulai dengan perangsangan indung telur dengan hormon. Ini
untuk memacu perkembangan sejumlah foliekl agar menghasilkan sel telur. Perkembangan
pematangan sel telur tersebut dipantau secaa teratur dengan alat USG dan dilakukan juga
pengukuran kadar hormon ekstradional dalam darah.
Perkembangan yang terakhir pengambilan sel telur matang dari permukaan indung telur tidak
perlu lagi melalui operasi kecil, tetapi cuku lewat pengisapan cairan folikel dengan tuntunan alat
USG transvaginal. cairan folikel tersebut kemudian dibawa ke laboratorium dan seluruh sel telur
yang diperoleh kemudian dieramkan dalam inkubator.
Anda harus mengetahui terlebih dahulu bahwa tingkat keberhasilan dari program bayi
tabung ini tidaklah berhasil 100%. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan gagalnya

masalah program bayi tabung ini. Selain itu, adanya suatu dampak yang muncul dari program
bayi tabung yang akan menyebabkan keadaan menjadi lebih dilematis. Tingkat keberhasilan dari
program bayi tabung ini adalah sekitar 40%. Dan semua itu juga tergantung dari usia sang istri,
serta faktor lainnya yang beu diketahui secara pasti.
Dibawah ini merupakan proses pembuatan bayi tabung adalah :
1. Proses stimulasi atau superovulasi
Proses yang pertama ini dilakukan dengan tahap wanita yang menjalankan program bayi
tabung awalnya diberikan obat kesuburan agar bisa memproduksi jumlah sel telur lebih
dari satu. Dan kemudian, sel telur-sel telur tadi di teliti untuk mendapatkan sel telur yang
berkualitas.
2. Pengambil sel telur
Jika sudah diteliti, tahap selanjutnya adalah mendapatkan sel telur yang terbaik, yang
dilakukan dengan melalui suatu operasi kecil.
1. Peleburan pada antar sel kelamin.
Jika suda didapatkan sel telur dan juga sel sperma, maka selanjutnya akan dilakukan
peleburan pada keduanya. Dan peleburan ini dilakukan dengan proses menyuntikkan sel
sperma ke dalam sel telur sehingga akan mengalami pembuahan.
2. Pengembangbiakan embrio
Disaat sel telur sudah terbelah, berarti hal ini menunjukkan bahwa sel telur sudah menjadi
embrio. Kemudian setiap harinya embrio ini akan dikontrol untuk memastikan bahwa
embrio tadi bisab berkembang dengan baik sehingga mempunyai beberap bagian sel yang
aktif.
3. Transfer embrio
Tahap selanjutnya adalah embrio-embrio yang diteliti tadi akan dimasukkan ke dalam
rahim selama 3-5 hari. Jika embrio menempel dengan baik pada dinding rahim wanita,
maka ini artinya embrio akan berkembang dan bisa memberikan peluang kehamilan pada
wanita.
Dampak yang berbahaya pada program hamil bayi tabung ini adalah biasanya pada saat
pengambilan sel telur, maka akan menimbulkan suatu resiko bahwa akan munculnya suatu
pendarahan yang disebabkan karena pengambilan sel telur tadi. Dampak lain yang dirasakan dari
program bayi tabung adalah kehamilan yang terjadi di luar kandungan atau yang biasa disebut
dengan kandungan ektopik. Hal ini mempunyai resiko sebesar 5%, ibu akan mengalami infeksi,
masalah rhumatoid arthritis atau lupus, alergi, dan bisa mengalami peluang keguguran sebesar
20%. Penyakit OHSS yang menyerang merupakan suatu bentuk komplikasi dari
perkembangbiakan pada sel telur sehingga akan dihasilkan banyak folikel. Kemudian hal ini
akan mengakibatkan terjadinya suatu akumulasi pada cairan yang malah akan mengganggu
fungsi tubuh dan harus dengan segera dikeluarkan. Namun, biasanya resiko terjadinya OHSS
hanya berkisar 1% saja.

Selain itu, ada syarat yang harus dipenuhi dari program hamil bayi tabung, yakni :
1. Pasangan suami istri yang sudah menikah 1 tahun atau lebih dan usia istri haruslah
dibawah 42 tahun dan mengikuti proses pemeriksaan fertilitas atau kesuburan
2. Melakukan konseling tentang program fertilisasi in vitro mengenai prosedur, biaya,
kemungkinan dari terjadinya keberhasilan atau kegagalan dan juga adanya suatu
komplikasi, siap biaya dan siap untuk hamil, melahirkan dan memelihara bayinya.
3. Jika ada faktor kesuburan, untuk wanita biasanya usia yang paling ideal adalah antara
usia 30-35 tahun. Ini berarti, bahwa umur-umur ini presentase peluang dari berhasilnya
program bayi tabung akan lebih tinggi dibandingkan oleh usia wanita yang lebih tua
sekitar 36-40 tahun.
Bayi Tabung
Posted in Bayi Tabung | Tagged bayi tabung, bayi tabung adalah, biaya bayi tabung, dampak bayi
tabung, gambar bayi tabung, hukum bayi tabung, program bayi tabung, proses bayi tabung |
Leave a comment

Program Hamil Bayi Tabung


Posted by bayi tabung
Program Hamil Bayi Tabung Masalah kesuburan memang merupakan salah satu hal yang
sangat penting bagi setiap orang di muka bumi ini. Baik masalah kesuburan pria atau kesuburan
wanita, semuanya merupakan hal yang sangat penting yang perlu mendapat perhatian. Jika
saluran telur seorang wanita mengalami kerusakan dan tidak bisa lagi iobati atau ditangani
dengan cara pembedahan atau berupa tuba yang rusak atau tertutup, mungkin hal ini bisa
menjadi penyebab dari terjadinya ketidaksuburan. Namun, masalah ketidasuburan saat ini bisa
diatasi dengan salah satu program kehamilan berupa program bayi tabung. Pembuahan dengan
teknik di dalam tabung atau IVF (in-vitro fertilization) ini merupakan salah satu teknik program
pembuahan yang saat ini banyak diikuti oleh orang.

Program Hamil Bayi Tabung


Pada dasarnya program hamil bayi tabung ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan
dari proses pembuahan yang harusnya pembuahan ini terjadi di dalam saluran telur,
namun karen beberapa penyebab, proses ini tidak bisa terjadi dengan alami, maka proses
ini dilakukan dengan in-vitro atau di dalam laboratorium.
Hal yang diperlukan dalam melakukan program hamil bayi tabung ini adalah wanita harus
memiliki indung telur atau ovarium yang sehat dan masih bisa berfungsi, kemudian rahim harus
dalam keadaan yang sehat juga. Hal yang perlu diingat adalah teknik bayi tabung ini hanya bisa
dilakukan 1 kali saja, dan tingkat dari keberhasilannya adalah sekitar 15%. Namun, jika hal ini
diulangi untuk kedua sampai ketiga kali tingkat keberhasilannya akan meningkat lebih tinggi
menjadi 20%.
Prosedur dari program hamil bayi tabung ini adalah sperma dan sel telur ini dievaluasi
kualitasnya dan hanya sperma serta sel telur yang berkualitas saja yang akan digunakan untuk
proses fertilisasi. Fertlisasi ni dilakukan di dalam dua cawan petri yang mengandung media
sesuai dengam kondisi dari invivo, kemudian disimpan di dalam ikubator hingga embrio
berkembang kemudian embrio yang berkembang dengan kualitas yang paling bagus ini dipilih
untuk kemudian diperlihara di dalam rahim si pendonor hingga dilahirkan.
Untuk masalah waktu, program hamil bayi tabung memanglah membutuhkan waktu yang tidak
lama. Dan biasanya sebelum Anda melakukan program ini, maka Anda dan suami haruslah
melakukan konseling terlebih dahulu, harus melalui serangkaian pemeriksaan fisik atau
genikolog, dan pemeriksaan ultrasonografi dan juga pemeriksaan hormon, analisa sperma, dan
evaluasi pada gaya hidup.
Selain itu tingkat keberhasilan dari program bayi tabung juga tergantung dari usia. Karena proses
dari bayi tabung ini tidak akan menghasilkan 100% berhasil. Tingkat dari kegagalannya juga
cukup tinggi, sekitar 60-70%. Dan semakin meningkat usia Anda maka akan semakin kecil juga

untuk kecil walaupun dengan melakukan program hamil bayi tabung. Dibawah ini peluang
keberhasilan program hamil bayi tabung tergangung usia :
1. Untuk usia dibawah 30 tahun, tingkat atau peluang keberhasilan mencapai 44,5%
2. Di isia 30-38 tahun peluang berhasil mencapai 28-30%, dan untuk usia 38-42 tahun
mencapai peluangs ekitar 10-11%
3. Diatas usia 42 tahun bisa dikatakan peluang untuk hamil walaupun menggnunkan bayitabung tingkat keberhasilannya adalah sekitar 0%
Namun, gagalnya program hamil bayi tabung ini bukan hanya tergantung dari tingkat usia saja.
Namun juga bis disebabkan karena embrio yang tidak bisa menempel di dinding rahim atau tidak
terjadinya implantasi di dalamnya. Mengapa demikian? Hal ini disebabkajn karena adanya faktor
cacat kromosom, selain itu terdapat beberapa hal lainnya yang menjadi penyebab gagalnya bayi
tabung ini dan tidak diketahui apa penyebabnya. Jadi, sebaiknya sebelum Anda memilih jalan
menggunakan program bayi tabung, sebaiknya Anda harus menyiapkan mental dan juga fisik
Anda terlebih dahulu.
Kemudian, jika pemeriksaan sudah dilakukan maka dokter selanjutnya akan memilih empat jenis
embrio yang paling baik yang kemudian akan ditanamkan kembali di dalam rahim wanita.
Empat dari embrio ini merupakan julah yang paling banyak dan maksimal karena jika lebih dari
empat maka resikonya adala harus ditanggung oleh ibu dan janis menjadi lebih besar. Embrioembrio yang terbaik ini kemudian akan diisap ke dalam sebuah kateter khusus yang akan
dipindahkan ke dalam rahim. Dan terjadinya kehamilan ini bsia diketahui melalui suatu
pemeriksaan dari air seni sekitar 14 hari setelah proses pemindahan embrio dilakukan.
Untuk Anda yang ingin melakukan proses bayi tabung, sebaiknya mengonsumsi makananmakanan yang bergizi untuk menunjang kualitas embrio. Makanan-makanan yang baik adalah
makanan yang mencukupi kebutuhan nutrisi Anda sehari-hari. Dan selain itu juga menjauhi halhal yang bisa menyebabkan gagalnya bayi tabung perlu dihindari. Jika Anda seorang perokok,
sebaiknya mulai sekarang usahakan untuk menghindari rokok. Jangan minum-minuman
beralkohol, karena ini akan memberikan pengaruh yang kurang baik untuk kesehatan rahim
Anda.
Program Hamil Bayi Tabung
Posted in Bayi Tabung | Tagged bayi tabung, bayi tabung adalah, biaya bayi tabung, dampak bayi
tabung, gambar bayi tabung, hukum bayi tabung, program bayi tabung, proses bayi tabung |
Leave a comment

Hukum Bayi Tabung


Posted by bayi tabung

Hukum Bayi Tabung Teknologi bayi tabung yakni bayi tabung yang dihasilkan dari sperma
laki-laki dan ovum perempuan yang terikat dalam sebuah perkawinan (suami-istri) serta bayi
tabung tersebut ditanamkan ke dalam rahim di istri. Hukum bayi tabung masih terdengar
simpang siur, menurut salah satu ajaran agama (Islam) program bayi tabung dapat dikatakan
haram, karena kehamilan dapat terjadi di luar rahim.
Dari beberapa jejak pendapat dari para alim ulama dan pemuka agama tentang program bayi
tabung yang di halalkan dan diharamkan dalam hukum program bayi tabung menurut agama.

Hukum Bayi Tabung


Ada 2 hal yang menyebutkan bahwa bayi tabung itu halal, yaitu:
1. Sperma tersebut diambil dari si suami dan indung telurnya diambil dari istrinya kemudian
disemaikan dan dicangkokkan ke dalam rahim istrinya.
2. Sperma si suami diambil kemudian di suntikkan ke dalam saluran rahim istrinya atau langsung
ke dalam rahim istrinya untuk disemaikan.
Hal tersebut dibolehkan asal keadaan suami isteri tersebut benar-benar memerlukan inseminasi
buatan untuk membantu pasangan suami isteri tersebut memperoleh keturunan.
Namun sebaliknya, ada 5 hal yang membuat hukum bayi tabung menjadi haram yaitu:
1. Sperma yang diambil dari pihak laki-laki disemaikan kepada indung telur pihak wanita yang
bukan istrinya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya.
2. Indung telur yang diambil dari pihak wanita disemaikan kepada sperma yang diambil dari
pihak lelaki yang bukan suaminya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim si wanita.

3. Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari sepasang suami istri,
kemudian dicangkokkan ke dalam rahim wanita lain yang bersedia mengandung persemaian
benih mereka tersebut.
4. Sperma dan indung telur yang disemaikan berasal dari lelaki dan wanita lain kemudian
dicangkokkan ke dalam rahim si istri.
5. Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari seorang suami dan istrinya,
kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya yang lain.
Namun, para alim ulama tetap menetapkan fatwanya bahwa program bayi tabung dari pasangan
suami-istri yang dititipkan di rahim perempuan hukumnya haram karena akan memberi dampak
negatif di kemudian hari terkait masalah hak waris dsb.
Karena pandangan menurut islam, bahwa hukum bayi tabung merupakan masalah yang
kontemporer ijtihadiah, karena tidak adanya suatu hukum yang sangat spesifik di dalam AlQuran serta As-Sunnah atau dalam kajian fiqih sekalipun. Oleh sebab itulah perlunya pengkajian
dan klarifikasi yang khusus mengenai hukum bayi tabung menurut islam dengan jelas.
Sedangkan hukum bayi tabung menurut hukum perdata Indonesia adalah merupakan suatu
permasalahan hukum dan juga suatu etis moral yang jika ditelusuri bahwa sperma atau sel telur
yang berasal dari pasangan yang syah di dalam suatu hubngan pernikahan. Namun, hal ini
menjadi masalah jika bahan dari pembuatan bayi tabung ini berasal dari orang yang sudah
meninggal dunia. Hukum yang dipermasalahkan adalah beberapa hal dibawah ini :
1. Bagaimana status dari si anak jika dilahirkan melalui proses bayi tabung atau proses
inseminasi buatan?
2. Bagaimanakah hubungan perdata dari bayi ini dengan orangtua biologisnya? Apakah ia
mendapatkan hak warisnya?
3. Bagaimanakah hubungan perdata dari bayi ini dengan surogate mother-nya (dalam kasus
lain adalah terjadinya suatu penyewaan rahim) dan orangtua yang biologisnya). Serta
darimanakah ia bisa mendapatkan hak mewarisnya?
Namun adalah beberapa tinjauan pada segi hukum perdata terhadap program hamil bayi
tabung ini :
1. Jika benih yang datang berasal langsung dari pasangan suami istri, maka akan dilakukan
proses fertilisasi vitro transfer embrio dan kemudian diimplantasikan ke dalam rahim istri
dan anak tersebut akan secara biologis atau juga secara yuridis mempunyai status yang
syah dari pasangan ini.
2. Namun jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim ibunya setelah ibunya bercerai dari
pasanganya maka disaat anak itu lahir 300 hari sebelum hari perceraian, anak tersebut
mempunyai status yang sah dari pasangan ini. Namun jika dilahirkan 300 hari setelah
perceraian, maka anak tersebut bukan anak yang sah bekas suami ibunya dan juga tidak

ada hubungan keperdataannya dengan bekas suaminya. Hukum ini tertulis jelas di Dasar
hukum ps. 255 KUHPer
3. Kemudian jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim wanita lain yang mempunyai
suami, maka dengan segi yuridis status anak itu adalah anak yang sah dari yang
penghamil, bukan dari pasangan yang mempunyai benih. Hukum ini juga tertulis jelas di
dasar hukum ps.42 UU No. 1/1974 dan ps. 250 KUHPer. Dalam hal ini adalah suami dan
istri penghamil bisa menyangkal anak tersebut merupakan anak yang sah melalui suatu
tes golongan darah atau menjalani tes DNA
4. Jika benihnya berasal dari donor, jika suaminya mandil dan istrinya subur maka
melakukan bayi tabung dengan persetujuan pasangan tersebut. Kemudian sel telur akan
dibuahi dengan sperma dari donor yang ada di dalam tabung petri dan kemudian jika
terjadi pembuahan akan diimplantasikan ke dalam rahim istrinya. Anak yang lahir
mempunyai status yag sah dan mempunyai hubungan untuk mewaris dan hubungan
keperdataan selama si suamj tidak menyangkal dan juga melakukan tes DNA. Dasar
hukum ini ada di dalam Dasar hukum ps.250 KUHPer.
5. Dan jika embrio diimplantasikan ke dalam wahim wanita yang lainnya yang sudah
brsuami maka anak yang lahir nanti merupakan anak yang sah dari pasangan penghamil
tadi. Dasar Hukum ps. 42 UU No. 1/1974 dan ps.250 KUHPer
6. Jika semua benihnya dari donor, maka jika sel sperma atau juga sel telurnya berasal dari
prang yang terikat pada suatu hubngan pernikahan dan perkawinan, namu embrio yang
diimplantasikan ke dalam rahim seorang wanita akan terikat dalam perkawinan dan anak
yang lahir mempunyai status anak yang sah dari pasangan suami istri tadi karena sudah
dilahirkan dari rahim seorang perempuan yang sudah terikat dalam perkawinan yang sah
7. Jika diimplantasikan dalam rahim seorang gadis, maka anak ini mempunyai status
sebagai anak diluar kawin karena gadis ini tidak mempunyai suatu ikatan perkawinan
yang sah dan secara biologis kecuali ika sel telur berasal darinya. Namun jika sel telur
berasal darinya maka anak tersebut dengan secara biologis dan yuridis dianggap sebagai
anaknya.
Hukum Bayi Tabung
Posted in Bayi Tabung | Tagged bayi tabung, bayi tabung adalah, biaya bayi tabung, dampak bayi
tabung, gambar bayi tabung, hukum bayi tabung, program bayi tabung, proses bayi tabung |
Leave a comment

Dampak Bayi Tabung


Posted by bayi tabung
Dampak bayi tabung tentunya memberi pengaruh pada dampak positif dan negatif di kemudian
hari yang mungkin terjadi pada ibu atau bayinya. Teknologi bayi tabung yang dikembangkan

tahun 19870-an telah memberikan kebahagian kepada pasangan suami-istri yang sulit
mendapatkan keturunan. Dengan teknologi bayi tabung mereka dapat memperoleh keturunan.

Dampak Bayi Tabung


Teknologi bayi tabung memberi manfaat bagi pasangan suami-istri usia produktif yang belum
memiliki keturunan. Namun, masih menjadi kontra jika teknologi bayi tabung ini dilakukan pada
wanita lanjut usia yang telah menopause. Hal ini karena secara alami, wanita menopause tidak
memiliki kemampuan untuk menghasilkan keturunan lagi.

Untuk itu, para ahli dalam penelitiannya harus mempertimbangkan aspek etika, moral dan
agama. Apabila tidak maka akan menimbulkan hal yang kontroversial dan meniimbulkan
dampak bayi tabung, padahal penemuan di bidang teknologi reproduksi dapat dikembangkan
secara luas untuk kesejahteraan manusia.
Dampak bayi tabung positif
- Bioteknologi memberikan dampak positif dalam bidang kesehatan, misalnya dengan
dikembangkannya teknik bayi tabung yang dapat membantu pasangan suami-istri untuk
mendapatkan keturunan serta pemanfaatan bakteri dalam rekayasa genetika sehingga dihasilkan
insulin buatan.
Dampak bayi tabung negatif
- Dampak negatif penerapan bioteknologi terdapat pada berbagai aspek kehidupan seperti etika
dan moral, lingkungan hidup, sosial dan ekonomi serta kesehatan. Seperti menyisipkan gen
makhluk hidup ke dalam makhluk hidup lainnya (transplantasi gen) dianggap sebagai
pelanggaran terhadap hukum alam dan sulit untuk diterima masyarakat.
Pada bayi tabung terdapat kadar yang berbeda. Bagi wanita muda berumur dua puluh tahun (20
tahun) yang dilahirkan dengan proses bayi tabung, kadar darah embrionya adalah 76,0%. Ini
merupakan nilai yang lemah karena saat proses pembuahan, ia berada di luar rahim selama satu
jam atau kurang.
Padahal telah diketahui bahwa darah embrio bagi orang-orang dewasa tidak memiliki fungsi apaapa. Ditambah lagi, pencernaan yang terjadi di luar rahim menyebabkan peningkatan kadar darah
embrio tersebut menyebabkan peningkatan kadar darah embrio tersebut dalam tubuh manusia.
Dalam arti lain, pencemaran itu memberikan dampak pada seluruh embrio dan
menimbulkan perubahan penampilannya. Di sisi lain, teknologi bayi tabung memiliki potensi
bertentangan dengan norma agama/masyarakat jika dibuat dengan cara massal dan tidak
diketahui dengan pasti siapa pemiliki sel-sel kelamin yang digunakan. Dengan demikian, akan
sulit diketahui siapa orang tua bayi yang akan terbentuk dan embrio dari hasil persatuan sel telur
dengan sel spermatozoa orang tertentu yang ditanamkan di dalam rahim ibu pengganti, memiliki
dampak serius dari segi agama dan etika.
Hubungan antara ibu dan janin yang dikandungnya yang terjalin secara alami selama proses
kehamilan akan menjadi masalah di kemudian hari. Sebuah Lembaga Roslin di Inggris adalah
lembaga pertama yang sukses mengkloning domba pada tahun 1996 yang bernama Dolly. Tetapi
lembaga ini keberatan terhadap sukses kloning manusia, yang dianggap bahwa tindakan tersebut
tidak terpuji dan merupakan pengkhianatan yang hanya akan menciptakan kehancuran.
Markas besar UNESCO meminta agar negara-negara di dunia melarang kloning manusia.
Percobaan kloning manusia tidak hanya mengandung risiko pengetahuan, tetapi juga melanggar
etika dan melanggar harga diri manusia.

Selain itu, untuk urusan kesehatan dampak bayi tabung untuk wanita terdapat efek sampingnya.
Prosedur yang diberikan memerlukan suatu persetujuan dari Anda dan juga pasangan
Anda tergantung dari pilihan. Anda harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu tentang
dampak bayi tabung ini untuk kesehatan. Harus Anda ketahui bahwa program bayi tabung
merupakan suatu cara untuk mempertemukan sperma dengan sel telur namun dengan proses
inseminasi atau teknologi buatan manusia.
Dampak bayi tabung untuk kesehatan wanita bisa meningkatkan resiko dan potensi terjadinya
Ovarian Hyper Stimulation Syndrome atau OHSS. Hal ini disebabkan dari obat yang dikonsumsi
selama proses stimulasi ovarium. Dan selai itu infeksi yang terjadi biasanya adalah setelah proses
pengumpulan sel telur. Selain itu, dapak bayi tabung yang lainnya adalah unculnya reaksi
anestesi dan juga terjadinya kerusakan pada struktur ovarium yang masuk ke dalam usus dan
masuk ke dalam kandung kemih wanita.
Dampak negatif bayi tabung yang lainnya adalah walaupun tidak semua mengalami hal ini,
namun ada beberapa kasus yang menimbulkan suatu dampak gejala menopause selama proes
yang pertama pada program bayi tabung. Gejala yang muncul biasanya diakibatkan karena sel
telur yang dibuahi akan menempel di dalam dinding uterus. Fan kemudian prubahan hormon
yang terjadi di masa kehamilan merupakan suatu hal yang normal, namun terdapat beberapa
gejala yang spesifik dari program bayi tabung yang dijalani ini, wanita akan mengalami urinasi
yang panas, sakit kepala, payudara yang mengeras, sensasi kram pada bagian bawah perut dan
terjadinya suatu perubahan pada suasana hati mereka yang tidak menentu.
Itulah beberapa dampak bayi tabung yang terjadi pada wanita. Itu mengapa sebelum melakukan
program bayi tabung ini membutuhkan suatu persiapan mental dan juga fisik.
Dampak Bayi Tabung

Bayi tabung Presentation Transcript

Bayi TabungKelompok 2:1. Derry2. Eva3. Emelia4. Florentina5. Kori6. Nurul M7.
Novriandi8. Oky9. Uta

PengertianBayi tabung adalah upaya jalan pintas untukmempertemukan sel sperma dan
sel telur di luartubuh (in vitro vertilization), setelah terjadi konsepsihasil tersebut
dimasukkan kembali ke dalam rahim ibuatau embrio transfer sehingga dapat tumbuh
menjadijanin sebagaimana layaknya kehamilan biasa

Latar belakang IVFProses bayi tabung akan dilakukan jika terjadi hal seperti:- Kualitas
dan kuantitas sperma- Keadaan rahim normal atau tidak- Pemeriksaan dilakukan dengan
rontgen dan USG- Apakah tubna fallopi atau saluran telur lancar atau tersumbat(untuk
mengetahuinya dilakukan pemeriksaan HCG)- Apakah lingkungan di sekitar rahim
normal atau ada kelainan.(pemeriksaan dilakukan dengan laparoskopi diagnostik/
diteropong)

Indikasi IVF1. Faktor tuba2. Disfungsi ovulasi ( setelah gagal dengan terapi lain)3.
Ovarian reserve yang sedikit: jumlah telur yang sedikit4. Endometriosis ( setelah gagal
dengan terapi lain)5. Infertilitas dari faktor pria yang berat6. Ovarian failure7. Infertilitas
yang tidak diketahui penyebabnya (setelah gagaldengan terapi lain)

Proses IVF1. Persiapan mental diwajibkan bagi pasangan lewat konseling yang diberikan
oleh petugas kesehatan yangdisediakan oleh RS, untuk bersiap menghadapi keadaan
kalau proses bayi tabung berhasil/tidak berhasil.2. Perkembangan hormon yang terkontrol
dimulai sesaat setelah menstruasi tepatnya pada hari ke 2 lewatsuntikan yang diberikan
setiap hari selama kurang lebih 3 minggu sampai mencapai ukuran telur
yangdiharapkan.3. Tahap pematangan telur melalui injeksi obat hormon satu hari sebelum
sel telur yang matangdikeluarkan.4. Pengeluaran telur melalui operasi kecil, telur diambil
sebanyak-banyaknya.5. Tahapan proses pembuatan sel telur dengan sperma menjadi
embrio. Dilakukan oleh embriologist di RS.6. Setelah 2 hari pembuahan, embrio terbaik
dimasukkan ke dalam rahim. Proses ini memerlukan waktusekitar 10 menit.7. Agar
embrio dalam rahim dapat bertahan dan berkembang dengan baik maka harus mengalami
suntikanhormon selama 17 hari setelah itu barulah didapat kepastian hamil atau tidak.

Gambaran IVF

Langkah-langkah proses IVFSel sperma berada disekitar sel teluruntuk siap dibuahiSel
telur hampir siap untukdilepaskan dari ovarium. Selamamasa subur, wanita akan
melepaskan1 atau 2 sel telur akan berpindah kebawah yang lalu akan bertemu selsperma
yang akan mengakibatkanterjadinya pembuahan.

Dalam IVF, dokter akan mengumpulkan sel telursebanyak-banyaknya untuk memilih


yang terbaikdiantaranya. Untuk melakukannya si pasien akandiberikan hormon untuk
menambah jumlah produksisel telur.Setelah hormon bekerja sepenuhnya maka selseltelur siap untuk dikumpulkan. Dokter bedah akanmenggunakan laparoskop untuk
memindahkan sel-sel telur tersebut.Sebelumnya suami akan menitipkan spermakepada
laboratorium dan kemudian dibekukanuntuk menanti saat ovulasi. Sperma
yangdibekukan disimpan dalam nitrogen cair yangdicairkan secara hati-hati oleh para
tenaga medis.

Jika sel sperma dan sel telur terbukti sehat, makasangatlah mudah untuk menyatukan
keduanyadalam sebuah cawan/ tabung lab. Jika sperma tidaksehat sehingga tidak dapat
berenang untukmembuahi sel telur, maka akan dilakukan ICSI.Tujuan utama IVF adalah
menghasilkan embrio 2 hari,embrio ini memiliki 4 sel yang diharapkan mencapaistage
pada perkembangan yang benar.Dokter kemudian memilih 3 embrio terbaik
untukditransfer dan diinjeksikan ke sistem reproduksi sipasien.

Dua minggu setelahnya test kehamilan dapatdilakukan.Setelah embrio memiliki 4 - 8 sel,


embrio akan dipindahkan kedalamrahim wanita dan kemudian menempel pada rahim.
Selanjutnyaembrio tumbuh dan berkembang seperti layaknya kehamilan biasasehingga

kehadiran bakal janin dapat dideteksi melalui pemeriksaanUSG seperti tampak pada
gambar diatas.

Faktor yang mempengaruhi angka keberhasilan IVF:1. Usia2. Diagnosis infertilitas3.


Riwayat obstetrik reproduksi sebelumnya

Hal yang perlu diperhatikan- Kehamilan multipel- Resiko kehamilan ektopik- Biaya
maha

Anda mungkin juga menyukai