Bayi tabung adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh
perempuan, tepatnya di dalam sebuah tabung pembuahan. Setelah sel telur sudah
berhasil dibuahi dan menghasilkan embrio, maka akan dipindahkan ke dalam rahim.
Secara medis proses bayi tabung disebut dengan in vitro fertilization (IVF).
Kelainan genetik
Kondisi kesehatan yang tengah menderita penyakit serius seperti kanker
Gangguan pada tuba falopi atau rahim berupa kerusakan atau sumbatan jalur sel
telur
Gangguan ovulasi yang membuat produksi sel telur minimal
Endometriosis
Produksi sperma dengan kuantitas yang rendah
Masalah sistem kekebalan tubuh yang mengganggu sel telur atau sperma
Sperma yang tidak mampu melewati cairan leher rahim
Alasan dari masalah ketidaksuburan yang tidak diketahui
Memiliki risiko penyakit keturunan
Melalui metode IVF, sel telur yang sudah dibuahi dapat diskrining kode genetiknya
untuk mencari masalah genetik tertentu.
Setelah embrio dinyatakan sehat dan tidak memiliki risiko penyakit yang dapat
diturunkan, maka kemudian dapat ditanam pada rahim.
Jadi, melalui metode bayi tabung, dapat memiliki peluang lebih besar untuk
mendapatkan keberhasilan kehamilan dan memiliki bayi yang sehat
Apa saja persiapan untuk menjalani bayi tabung?
Sebelum memulai prosedur, pemeriksaan-pemeriksaan berikut akan dianjurkan oleh
dokter:
Pemeriksaan ovarium
Pemeriksaan ovarium dengan mengecek kadar follicle stimulating hormone (FSH).
Hasil tes akan memberi informasi terkait ukuran dan kualitas sel telur pasien.
Pemeriksaan rahim
Pemeriksaan ini bisa dilakukan melalui USG rahim atau dengan memasukkan alat
khusus ke dalam rahim lewat vagina. Dengan ini, dokter dapat mengetahui kondisi
kesehatan rahim serta menentukan lokasi terbaik untuk menanam embrio.
Pemeriksaan sperma
Tak hanya wanita, pria juga perlu melakukan pemeriksaan sperma. Sampel air mani
akan diambil lalu jumlah, ukuran, dan bentuk sperma akan diperiksa.Apabila kondisi
sperma lemah atau rusak, prosedur tambahan intracytoplasmic sperm injection (ICSI)
akan dilakukan. Tindakan medis ini melibatkan penyuntikan sperma secara langsung ke
sel telur.
Bagaimana prosedur bayi tabung dilakukan?
Beberapa tahap yang akan dilalui dalam prosedur bayi tabung meliputi:
Stimulasi
Umumnya, wanita hanya dapat memproduksi satu sel telur dalam satu siklus
menstruasi. Tetapi saat menjalani prosedur bayi tabung, pasien akan diberi obat untuk
mendorong produksi sel telur.Selama pemberian obat tersebut, dokter akan melakukan
pemeriksaan darah dan USG guna memantau produksi sel telur.
Pengambilan telur
Prosedur yang juga dikenal dengan nama aspirasi folikel ini didahului dengan tindakan
anestesi (pembiusan). Dokter akan menggunakan USG untuk memandu masuknya
jarum suntik ke dalam vagina, ovarium, hingga menuju folikel. Jarum kemudian
mengambil sel telur di dalam folikel.
Pembuahan telur
Sampel air mani dari pasangan akan diambil, lalu sperma di dalamnya akan dicampur
dengan sel telur dalam cawan petri. Proses pembuahan sel telur oleh sperma ini akan
menghasilkan embrio.Apabila proses pembuahan gagal menghasilkan embrio, dokter
akan melakukan prosedur intracytoplasmic sperm injection (ICSI).
Kultur embrio
Dokter akan memantau perkembangan embrio untuk memastikan terjadinya
pembelahan dan perkembangan embrio tersebut. Dokter juga akan melakukan
pemeriksaan genetik pada embrio.
Keluarnya cairan jernih atau darah setelah prosedur, yang dapat terjadi karena
dokter menyeka serviks sebelum transfer embrio
Nyeri pada payudara akibat kadar estrogen yang tinggi
Perut kembung
Kram perut ringan
Konstipasi atau sulit buang air besar
Komplikasi bayi tabung
Kehamilan kembar, yang dapat meningkatkan risiko berat badan lahir rendah
dan kelahiran prematur
Keguguran
Kehamilan ektopik, yakni kondisi ketika sel telur bertumbuh di luar rahim
Ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS), yaitu kondisi langka yang terjadi
ketika ada penumpukan cairan di perut dan dada
Pendarahan, infeksi, dan kerusakan usus atau kandung kemih
Cacat fisik pada bayi saat dilahirkan