1. Hubungan apomiksis dengan keanekaragaman tumbuhan yaitu dengan apomiksis sendiri,
yang merupakan terbentuknya individu baru yang berasal dari biji yang tidak mengalami fertilisasi. Berdasarkan asal embrio dalam biji tersebut, apomiksis dibagi menjadi dua macam, yaitu gametophytic apomixes, embrio di bentuk dari sel inti induk megaspore, dan sporophitic apomixes, embrio di bentuk dari sel gametofik lain, embrionya disebut adventiv embrioni. Pada reproduksi aseksual terdapat 2 proses yang selalu berkesinambungan , yaitu: meiosis dan pembuahan. Dengan dua proses reproduksi apomiksis itu maka akan menyebabkan penyebaran luas pertumbuhan dan jenis- jenis tumbuhan baru yang disebabkan oleh apomiksis itu sendiri, tetapi dengan adanya juga dukungan dari faktor-faktor pendukung yang lain. 2. Persebaran tumbuhan berpengaruh terhadap keanekaragaman tumbuhan terjadi tumbuhan yang hidup di suatu tempat yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora atau dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda- beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut : - Iklim - Jenis tanah - Relief atau tinggi rendah permukaan bumi - Biotik (pengaruh makhluk hidup) Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekaragaman jenis tumbuh- tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tumbuhi semak belukar dengan padang rumput yang luas. Faktor lain persebaran flora dan fauna : - Hutan Hujan Tropis Terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehing- ga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi - Sabana Terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana beru- pa padang rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. 3. Hubungan seleksi, modifikasi, adaptasi, isolasi, pembentukan spesies baru atau spesiasi, evolusi, dan keanekaragaman tumbuhan yaitu sebuah garis evolusi adalah merupakan adaptasi dan telah timbul sebagai hasil langsung dari seleksi alam. Adaptasi yang disesuaikan dengan lingkungan tertentu dapat menyebabkan terjadinya modifikasi, yaitu suatu perubahan dalam organisme yang dihasilkan dari lingkungannya sendiri yang tidak bersifat baka. Penyimpangan genetik dan seleksi alam memfasilitasi terjadinya isolasi geografik atau isolasi populasi tumbuhan. Setelah terjadi isolasi geografik yang berlangsung cukup lama, maka populasi tumbuhan akan mengalami isolasi genetik yang mempunyai sifat dan ciri reproduksi yang berbeda dengan populasi induknya. Sehingga apabila dipertemukan kembali dengan populasi induknya, populasi yang telah terisolasi ini tidak akan terjadi proses perkawinan. Hal ini karena populasi tumbuhan tersebut telah mengalami spesiasi menjadi spesies yang berbeda. Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru yang berbeda dari spesies sebelumnya melalui proses perkembangbiakan secara natural dalam kerangka evolusi. Spesiasi sangat terkait dengan evolusi, keduanya merupakan proses perubahan yang berangsur-angsur, sedikit demi sedikit, secara gradual, perlahan tetapi pasti terjadi. Spesiasi lebih ditekankan pada perubahan yang terjadi pada populasi jenis tertentu 4. Teori Darwin yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup bersaing di alam ini melalui seleksi alam, membuat semua manusia terutama ras-ras tertentu merasa terancam. Sejak teori ini dihembuskan, sejak itu pula secara signifikan manusia semakin berlomba untuk dapat bertahan dengan berbagai cara, terutama melalui peperangan. Teori Harun Yahya menyatakan bahwa mutasi dan seleksi alam tidak mungkin menghasilkan spesies baru. Tidak ada mutasi menguntungkan, menurut mereka; semua mutasi hanya menghasilkan cacat pada makhluk hidup yang mengalaminya. Perbedaan utama antara teori Charles Darwin dan teori Harun Yahya terletak pada tesisnya mengenai asal-usul suatu spesies. Darwin menyebut spesies saat ini berasal dari spesies sebelumnya. Adapun Yahya menyebut tiap spesies berbeda dan memang dengan sengaja diciptakan masing- masing oleh Tuhan. 5. Pengaruh pemanasan global terhadap keanekaragaman tumbuhan yaitu perubahan Iklim berdampak pada pada temperatur dan curah hujan. Hal ini mengakibatkan beberapa spesies tidak dapat menyesuaikan diri, terutama spesies yang mempunyai kisaran toleransi yang rendah terhadap fluktuasi suhu. Perubahan iklim menyebabkan pergeseran dalam siklus reproduksi dan pertumbuhan organisme. Pada tumbuhan misalnya, masa perbungaan dipengaruhi oleh suhu tertentu. Pemanasan global dapat membuat tumbuhan- tumbuhan tertentu berbunga lebih cepat, sementara serangga-serangga pembantu penyerbukan belum siap sehingga siklus reproduksinya terganggu. terjadinya perubahan interaksi antar spesies sehingga memiliki konsekuensi yang sangat penting bagi stabilitas dan fungsi ekosistem, dimana ekosistem tidak lagi berfungsi ideal. Pemanasan iklim dengan cepat mengubah waktu dan tingkat bunga pada tumbuhan serta migrasi pada hewan yang akan mengganggu interaksi antar spesies.Perubahan iklim mempercepat laju kepunahan beberapa jenis spesies, misalnya spesies yang berada di ujung rantai makanan seperti karnivora, spesies lokal endemik dan spesies migran. Penyusutan keragaman sumber daya genetik dapat menyebabkan kemarau yang berkepanjangan, ataupun sebaliknya curah hujan yang terlalu tinggi karena perubahan iklim. 6. Hubungan antara spesies lokal, spesies asing, spesies invasif dapat berpengaruh terhadap keanekaragaman tumbuhan, terjadi karena beberapa hal, invasi biologik dikonsepsikan sebagai proses bertingkat, tingkat atas hanya bisa dicapai kalau dapat melewati tingkat di bawahnya. Spesies asing belum tentu dapat menginvasi spesies lokal. Selain itu, manusia juga tak luput dari terjadinya spesies invasiv.Keanekaragaman tumbuhan akan berpengaruh ketika spesies asing masuk pada habitat spesies lokal, mampu tumbuh dan berkembang secara cepat, kemudian menetap permanen dan menyebar di areal tersebut. Hal ini tentu akan menginvasi spesies lokal sehingga dapat mengeliminasi spesies lokal Spesies asing dapat dikatakan spesies invasi jika mampu menginvasi spesies lokal. Keanekaragaman tumbuhan dapat terganggu, berkurang, atau bahkan punah jika spesies lokal tereliminasi oleh spesies asing yang berinvansi. Hal yang mempengaruhi invansi antara lain : - Kemampuan bereproduksi secara aseksual maupun seksual - Kecepatan tumbuh - Kecepatan reproduksi - Kemampuan menyebar yg tinggi - Fenotip yg elastis, artinya mampu mengubah bentuk tergantung kondisi baru di sekitarnya (daya adaptasi tinggi) 7. Indonesia memiliki keanekaragaman yang sangat tinggi karena di sebabkan oleh Indonesia terletak di wilayah tropis dengan kondisi iklim dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau dan Indonesia memiliki berbagai tipe hutan yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis masing-masing daerah.Suhu permukaan Indonesia sangat cocok untuk kehidupan, hal ini terkait dengan energi panas dari radiasi matahari dengan intensitas penyinaran yang berbeda-beda di setiap wilayah dimana daerah-daerah yang berada pada zona lintang iklim tropis, menerima penyinaran matahari setiap tahunnya relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah wilayah yang berada jauh dari khatulistiwa. Kelembapan udara merupakan banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap pola persebaran tumbuhan di muka bumi. Ketinggian suatu tempat erat kaitannya dengan perbedaan suhu yang akhirnya menyebabkan pula perbedaan kelengasan udara. Diantara daerah yang mempunyai ketinggian yang berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya berbeda pula karena vegetasi tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat adaptasi yang berlainan.