Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kartika Candra Dewi

NIM : 19308141002

Kelas : Biologi B

UJIAN AKHIR SEMESTER

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN

1. Hubungan apomiksis dengan keanekaragaman tumbuhan yaitu dengan apomiksis sendiri,


yang merupakan terbentuknya individu baru yang berasal dari biji yang tidak mengalami
fertilisasi. Berdasarkan asal embrio dalam biji tersebut, apomiksis dibagi menjadi dua
macam, yaitu gametophytic apomixes, embrio di bentuk dari sel inti induk megaspore,
dan sporophitic apomixes, embrio di bentuk dari sel gametofik lain, embrionya disebut
adventiv embrioni. Pada reproduksi aseksual terdapat 2 proses yang selalu
berkesinambungan , yaitu: meiosis dan pembuahan. Dengan dua proses reproduksi
apomiksis itu maka akan menyebabkan penyebaran luas pertumbuhan dan jenis- jenis
tumbuhan baru yang disebabkan oleh apomiksis itu sendiri, tetapi dengan adanya juga
dukungan dari faktor-faktor pendukung yang lain.
2. Persebaran tumbuhan berpengaruh terhadap keanekaragaman tumbuhan terjadi tumbuhan
yang hidup di suatu tempat yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan
oleh manusia. Flora atau dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-
beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
- Iklim
- Jenis tanah
- Relief atau tinggi rendah permukaan bumi
- Biotik (pengaruh makhluk hidup)
Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekaragaman jenis tumbuh-
tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah
hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman
lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera
Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang lebat
seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tumbuhi semak belukar dengan padang
rumput yang luas.
Faktor lain persebaran flora dan fauna :
- Hutan Hujan Tropis
Terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui
garis khatulistiwa sehing- ga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang
tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi
- Sabana
Terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana beru- pa padang rumput yang
diselingi pepohonan yang bergerombol.
3. Hubungan seleksi, modifikasi, adaptasi, isolasi, pembentukan spesies baru atau spesiasi,
evolusi, dan keanekaragaman tumbuhan yaitu sebuah garis evolusi adalah merupakan
adaptasi dan telah timbul sebagai hasil langsung dari seleksi alam. Adaptasi yang
disesuaikan dengan lingkungan tertentu dapat menyebabkan terjadinya modifikasi, yaitu
suatu perubahan dalam organisme yang dihasilkan dari lingkungannya sendiri yang tidak
bersifat baka. Penyimpangan genetik dan seleksi alam memfasilitasi terjadinya isolasi
geografik atau isolasi populasi tumbuhan. Setelah terjadi isolasi geografik yang
berlangsung cukup lama, maka populasi tumbuhan akan mengalami isolasi genetik yang
mempunyai sifat dan ciri reproduksi yang berbeda dengan populasi induknya. Sehingga
apabila dipertemukan kembali dengan populasi induknya, populasi yang telah terisolasi
ini tidak akan terjadi proses perkawinan. Hal ini karena populasi tumbuhan tersebut telah
mengalami spesiasi menjadi spesies yang berbeda. Spesiasi merupakan proses
pembentukan spesies baru yang berbeda dari spesies sebelumnya melalui proses
perkembangbiakan secara natural dalam kerangka evolusi. Spesiasi sangat terkait dengan
evolusi, keduanya merupakan proses perubahan yang berangsur-angsur, sedikit demi
sedikit, secara gradual, perlahan tetapi pasti terjadi. Spesiasi lebih ditekankan pada
perubahan yang terjadi pada populasi jenis tertentu
4. Teori Darwin yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup bersaing di alam ini
melalui seleksi alam, membuat semua manusia terutama ras-ras tertentu merasa terancam.
Sejak teori ini dihembuskan, sejak itu pula secara signifikan manusia semakin berlomba
untuk dapat bertahan dengan berbagai cara, terutama melalui peperangan. Teori Harun
Yahya menyatakan bahwa mutasi dan seleksi alam tidak mungkin menghasilkan spesies
baru. Tidak ada mutasi menguntungkan, menurut mereka; semua mutasi hanya
menghasilkan cacat pada makhluk hidup yang mengalaminya. Perbedaan utama antara
teori Charles Darwin dan teori Harun Yahya terletak pada tesisnya mengenai asal-usul
suatu spesies. Darwin menyebut spesies saat ini berasal dari spesies sebelumnya. Adapun
Yahya menyebut tiap spesies berbeda dan memang dengan sengaja diciptakan masing-
masing oleh Tuhan.
5. Pengaruh pemanasan global terhadap keanekaragaman tumbuhan yaitu perubahan Iklim
berdampak pada pada temperatur dan curah hujan. Hal ini mengakibatkan beberapa
spesies tidak dapat menyesuaikan diri, terutama spesies yang mempunyai kisaran
toleransi yang rendah terhadap fluktuasi suhu. Perubahan iklim menyebabkan pergeseran
dalam siklus reproduksi dan pertumbuhan organisme. Pada tumbuhan misalnya, masa
perbungaan dipengaruhi oleh suhu tertentu. Pemanasan global dapat membuat tumbuhan-
tumbuhan tertentu berbunga lebih cepat, sementara serangga-serangga pembantu
penyerbukan belum siap sehingga siklus reproduksinya terganggu. terjadinya perubahan
interaksi antar spesies sehingga memiliki konsekuensi yang sangat penting bagi stabilitas
dan fungsi ekosistem, dimana ekosistem tidak lagi berfungsi ideal. Pemanasan iklim
dengan cepat mengubah waktu dan tingkat bunga pada tumbuhan serta migrasi pada
hewan yang akan mengganggu interaksi antar spesies.Perubahan iklim mempercepat laju
kepunahan beberapa jenis spesies, misalnya spesies yang berada di ujung rantai makanan
seperti karnivora, spesies lokal endemik dan spesies migran. Penyusutan keragaman
sumber daya genetik dapat menyebabkan kemarau yang berkepanjangan, ataupun
sebaliknya curah hujan yang terlalu tinggi karena perubahan iklim.
6. Hubungan antara spesies lokal, spesies asing, spesies invasif dapat berpengaruh terhadap
keanekaragaman tumbuhan, terjadi karena beberapa hal, invasi biologik dikonsepsikan
sebagai proses bertingkat, tingkat atas hanya bisa dicapai kalau dapat melewati tingkat di
bawahnya. Spesies asing belum tentu dapat menginvasi spesies lokal. Selain itu, manusia
juga tak luput dari terjadinya spesies invasiv.Keanekaragaman tumbuhan akan
berpengaruh ketika spesies asing masuk pada habitat spesies lokal, mampu tumbuh dan
berkembang secara cepat, kemudian menetap permanen dan menyebar di areal tersebut.
Hal ini tentu akan menginvasi spesies lokal sehingga dapat mengeliminasi spesies lokal
Spesies asing dapat dikatakan spesies invasi jika mampu menginvasi spesies lokal.
Keanekaragaman tumbuhan dapat terganggu, berkurang, atau bahkan punah jika spesies
lokal tereliminasi oleh spesies asing yang berinvansi.
Hal yang mempengaruhi invansi antara lain :
- Kemampuan bereproduksi secara aseksual maupun seksual
- Kecepatan tumbuh
- Kecepatan reproduksi
- Kemampuan menyebar yg tinggi
- Fenotip yg elastis, artinya mampu mengubah bentuk tergantung kondisi baru di
sekitarnya (daya adaptasi tinggi)
7. Indonesia memiliki keanekaragaman yang sangat tinggi karena di sebabkan oleh 
Indonesia terletak di wilayah tropis dengan kondisi iklim dua musim,     yaitu musim
hujan dan musim kemarau dan Indonesia memiliki berbagai tipe hutan yang berbeda
sesuai dengan kondisi geografis masing-masing daerah.Suhu permukaan Indonesia sangat
cocok untuk kehidupan, hal ini terkait dengan energi panas dari radiasi matahari dengan
intensitas penyinaran yang berbeda-beda di setiap wilayah dimana daerah-daerah yang
berada pada zona lintang iklim tropis, menerima penyinaran matahari setiap tahunnya
relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah wilayah yang berada jauh dari
khatulistiwa. Kelembapan udara merupakan banyaknya uap air yang terkandung dalam
massa udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap pola persebaran
tumbuhan di muka bumi. Ketinggian suatu tempat erat kaitannya dengan perbedaan suhu
yang akhirnya menyebabkan pula perbedaan kelengasan udara. Diantara daerah yang
mempunyai ketinggian yang berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya
berbeda pula karena vegetasi tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat adaptasi yang
berlainan.

Anda mungkin juga menyukai