Anda di halaman 1dari 10

Nama : Sari Rahmayani

Nim : 51122020P
Mata Kuliah : Kemuhammadiyahan

RESUME

Materi 1
Pemurnian dan Pembaharuan dalam Dunia Islam

Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEKS


• Universitas tertua di dunia adalah Universitas Karaouin, didirikan seorang muslimah di
Fez, Maroko pada 859 M.
• Pada 872 M, Ahmad bin Tulun penguasa Mesir mengeluarkan 60 Dinar emas untuk
membangun rumah sakit di Fustat yang kemudian dicontoh dan dikembangkan di Eropa
• Rumah kebajikan Khalifah Abbasiyah ketujuh, Al Ma mun (SM) mendirikan institut
pendidikan di Baghdad dengan nama Rumah Hikmah (Bayt al Hikmah).
Meruntuhkan dinding yang sebelumnya memisahkan kelompok yang berbeda. Bahasa
Arab menjadi bahasa perantara. Mencari ilmu yang menjadikan penelitian sebagai ibadah.
• Dalam Bidang Matematika :
Umar Khayyam menemukan metode persamaan kubik. Ia yang paling awal
memformulasikan teorema binominal yang memecahkan masalah aljabar.
Al Battani merupakan ilmuwan Islam abad kesepuluh menemukan trigonometri. Fungsi
trigonometri dan pemahaman dasar tentang bintang, seseorang dapat menghitung dengan
tepat posisinya di bumi, untuk penentuan arah shalat bagi umat Islam.
• Dalam Bidang Astronomi :
Al Biruni, ilmuwan astronomi muslim pada abad kesebelas yang menentang pernyataan
Ptolomeus menyatakan bumi tidak bergerak. Ia menyatakan bahkan mungkin bumi
berputar pada sumbunya.
Cendekiawan asal Andalusia bernama al Majriti memusatkan perhatian pada upaya
merevisi dan menyempurnakan tabel serta perhitungan astronomis. Setelah kematiannya,
ilmuwan seperti Kopernikus dan Galileo mengembangkan teori perhitungan astronomis,
yang kita terima sebagai fakta hari ini.
• Dalam Bidang Geografi:
Pada tahun 1300-an Ibnu Battuta, cendekiawan muslim dari Maroko menempuh
perjalanan sejauh 170 ribu kilometer. Melintasi Afrika barat, India, Tiongkok, dan Asia
tenggara.
Muhammad al Idrisi berasal dari Sisilia di bawah perlindungan raja yang toleran saat itu,
Roger II, membuat peta dunia dengan akurasi dan detail yang tidak tertandingi pada masa
abad pertengahan.
Al Mas udi pertengahan abad kesepuluh menuliskan pelayaran muslim Iberia selama
berbulan-bulan pada 889 dari pelabuhan Delba hingga sampai wilayah yang belum dikenal.
Sayangnya, hingga saat ini penjelajah yang terkenal adalah Columbus yang menemukan
Dunia Baru pada tahun 1492.
• Dalam Bidang Kedokteran :
Pada abad kesepuluh, Baghdad mempelopori ujian lisensi yang harus diambil oleh dokter
sebelum berpraktik.
Muhammad bin Zakariya al Razi pada abad kesembilan membuat buku yang meragukan
gagasan Galen (yang menyatakan tubuh manusia hanya terdiri dari darah, empedu hitam,
empedu kuning, dan lendir).
Ibnu Sina atau Avicenna ilmuwan kedokteran muslim yang sangat terkenal, membuat
karya berjudul Aturan Pengobatan, yang menekankan bahwa obat-obatan harus diuji di
bawah kondisi terkontrol.
• Dalam Bidang Fisika :
Ibnu al Haytham (M) berasal dari Irak, mengembangkan teori cahaya dan menemukan
bahwa cahaya memantul dari setiap titik objek ke mata dan sejumlah besar sinar cahaya
diubah menjadi informasi yang dapat diproses otak.
Pada abad keduabelas, al Jazari merancang dan membangun berbagai mesin otomatis,
diantaranya sistem pencuci tangan otomatis, jam, bahkan robot musik bertenaga air.
• Dalam Bidang Fikih dan Hadis :
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan empiris, tumbuhlah ilmu pengetahuan Islam.
Fikih hukum yurisprudensi Islam. Fikih mengajarkan pemahaman mengenai hukum
kriminal hingga tata cara shalat dan makanan yang halal. Ulama fikih yang terkenal
diantaranya adalah Abu Hanifah (M), Malik (M), Muhammad al Syafi i (M), Ahmad bin
Hanbal (M). Berdasarkan prinsip-prinsip yang diterapkan ahli fikih ini, berkembanglah 4
mahzab fikih yang terkenal, yakni Hanifah, Maliki, Syafi i, dan Hanbali.

Sebab-sebab Kemajuan dan Kemunduran Umat Islam di Bidang IPTEKS


Sebab kemajuan : Islam menghargai penelitian sebagai ibadah. Adanya rumah kebajikan
mendorong ilmuwan muslim untuk mematahkan teori lama dari Yunani maupun Romawi kuno
untuk kemudian mengembangkan teori baru dengan perlindungan dari pemerintah Khalifah
Abbasiyah.
Sebab Kemunduran : Renaisans atau Renaissence merupakan era perubahan di Eropa, pada
masa ini gerakan menerjemahkan ratusan teks berbahasa Arab ke bahasa Latin dilakukan. Pada
masa Ottoman, Eropa mulai menyusul dan bahkan menyalip dunia Islam.

Upaya-upaya Kebangkitan Kembali Umat Islam dalam IPTEKS


Gerakan pembaharuan mulai timbul akibat benturan antara Islam dengan kekuatan
Eropa. Gerakan ini antara lain Gerakan Wahhabiyah yang diprakarsai oleh Muhammad ibn
Abdul Wahhab (M) di Arab, Syah Waliyullah (M) di India dan Gerakan Sanusiyyah di Afrika
Utara yang dikomandoi oleh Said Muhammad Sanusi dari Aljazair. Dilanjutkan oleh
Jamaluddin Al Afghani ( M)
Perkembangan Ekonomi Syariah, di Indonesia mulai dianggap menjadi sistem
keuangan baru yang patut diperhitungkan, saat ini Inggris menjadi pusat Keuangan Syariah.
Negara-negara non Muslim juga ikut mempelajari sistem keuangan syariah yang dianggap
lebih menguntungkan. Didirikannya OKI untuk mewadahi Negara Islam mengembangkan
berbagai sektor, salah satunya pendidikan, dengan memprakarsai berdirinya
IDB (Islamic Development Bank) dan IRTI (Islamic Research and Training Institut).

Tokoh-tokoh Gerakan Pembaharuan dalam Islam


1. Ibnu Taimiyah
• Syari`ah bersumber dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Atsar para ulama salaf yang
mengikuti Nabi saw.
• Madzhab empat, menurutnya jika pendapat-pendapat ulama Salaf sesuai dengan al-
Qur'an, Sunah dan Atsar, mereka perlu kita ikuti.
• Tidak boleh menta`wil ayat-ayat mutasyabihat, dan mengartikannya secara apa adanya
saja.
2. Muhammad Bin Abd. Wahab
• Hanya Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber asli ajaran-ajaran Islam.
• Taklid kepada ulama tidak dibenarkan.
• Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup
• Berdo`a, meminta kpd ahli qubur termasuk syirik
3. Jamaluddin Al-Afgani
• Bangkitkan kesadaran berpolitik melawan absolutism.
• Lengkapi diri dengan sains dan tekonologi modern
• Hidupkan aqidah Islam sebagai aqidah yang komprehensif dan independen
• Kemunduran Islam karena umat Islam meninggalkan ajaran Islam yg sebenarnya, justru
mengikuti ajaran diluar Islam.
• Tegakkan persatuan Islam dan Lawan kolonialisme asing . Hilangkan rasa rendah diri
dan rasa takut terhadap barat
• Infuskan ruh jihad ke jasad masyarakat Islam yang setengah mati
4. Muhammad Abduh
• Bebaskan akal pemikiran dari belenggu-belenggu taqlid, sumber pokok agama adalah
Al-Qur’an.
• Memperbaiki gaya bahasa Arab, baik percakapan resmi dikantor pemerintahan maupun
tulisan-tulisan media massa.
Materi 2
Dakwah Islam di Nusantara dan Asal Usul Muhammadiyah

Teori Masuknya Islam di Nusantara


Ada 5 teori masuknya Islam di Indonesia yang mengungkapkan asal mula Islam berkembang
di Nusantara, yaitu :
1. Teori Gujarat
Menyatakan bahwa Islam masuk di Indonesia berasal dari Gujarat, India. Sejak awal abad
ke-13 Masehi bersama dengan hubungan dagang yang terjalin antara masyarakat Nusantara
dengan para pedagang Gujarat yang datang. Dicetuskan oleh dua orang sejarawan
berkebangsaan Belanda, Snouck Hurgronje dan J.Pijnapel
Bukti :
• Batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh tahun 1297 yang bercorak khas
Islam Gujarat.
• Catatan Marcopolo
• Warna tasawuf pada aliran Islam yang berkembang di Indonesia
Kelemahan :
• Masyarakat Samudra Pasai menganut mazhab Syafii, sementara masyarakat Gujarat
lebih banyak menganut mazhab Hanafi.
• Saat islamisasi Samudra Pasai, Gujarat masih merupakan Kerajaan Hindu.
2. Teori Persia
Menyatakan bahwa Islam yang masuk di Indonesia pada abad ke 7 Masehi Islam dibawa
oleh kaum Syiah, Persia. Dicetuskan Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadiningrat
Bukti :
• Kesamaan budaya Islam Persia dan Islam Nusantara (seperti adanya peringatan Asyura
dan peringatan Tabut)
• Kesamaan ajaran Sufi
• Penggunaan istilah persia untuk mengeja huruf Arab
• Kesamaan seni kaligrafi pada beberapa batu nisan
• Maraknya aliran Islam Syiah khas Iran pada awal masuknya Islam di Indonesia.
Kelemahan :
Bila dikatakan bahwa Islam masuk pada abad ke 7, maka kekuasaan Islam di Timur Tengah
masih dalam genggaman Khalifah Umayyah yang berada di Damaskus, Baghdad, Mekkah,
dan Madinah. Jadi tidak memungkinkan bagi ulama Persia untuk menyokong penyebaran
Islam secara besar-besaran ke Nusantara.
3. Teori Makkah
Menyatakan bahwa proses masuknya Islam di Indonesia berlangsung saat abad ke 7
Masehi, dibawa oleh para musafir Arab. Dicetuskan oleh Van Leur, Anthony H. Johns,
T.W Arnold, dan Buya Hamka. Hingga kini, teori Arab dianggap sebagai teori yang
paling kuat.
Bukti :
• Abad ke 7 Masehi, di Pantai Timur Sumatera memang telah terdapat perkampungan
Islam khas dinasti Ummayyah, Arab.
• Madzhab yang populer kala itu khususnya di Samudera Passai adalah madzhab Syafii
yang juga populer di Arab dan Mesir.
• Adanya penggunaan gelar Al Malik pada raja-raja Samudera Pasai yang hanya lazim
ditemui pada budaya Islam di Mesir.
Kelemahan :
Kurangnya fakta dan bukti yang menjelaskan peran Bangsa Arab dalam proses penyebaran
Islam di Indonesia.
4. Teori China
Islam masuk ke Indonesia dibawa perantau Muslim China yang datang ke Nusantara.
Dicetuskan oleh Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby
Bukti :
1. Fakta adanya perpindahan orang-orang muslim China dari Canton ke Asia Tenggara,
khususnya Palembang pada abad ke 879 M
2. Adanya masjid tua beraksitektur China di Jawa
3. Raja pertama Demak yang berasal dari keturunan China (Raden Patah)
4. Gelar raja-raja demak yang ditulis menggunakan istilah China
5. Teori Maritim.
Menyatakan penyebaran Islam di Nusantara terjadi di sekitar abad ke 7 Masehi, tidak bisa
lepas dari kemampuan umat Islam dalam menjelajah samudera. Dicetuskan sejarawan
Pakistan, N.A. Baloch.

Proses Perkembangan Islam di Nusantara


Agama Islam masuk dan berkembang di Nusantara secara damai melalui berbagai cara, yaitu :
1. Perdagangan
Dimulai pada abad ke-7 sampai ke-16, pedagang muslim dari Arab, Persia, dan India ikut
ambil bagian dalam jalan lalu lintas perdagangan yang menghubungkan Asia Barat, Asia
Timur, dan Asia Tenggara.
2. Perkawinan
Pedagang muslim datang ke Indonesia, sebagian menetap di kota-kota pelabuhan dan
membentuk perkampungan (Pekojan). Perkawinan antara putri bangsawan dan pedagang
muslim akhirnya berlangsung secara Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.
Dalam Babad Tanah Jawi diceritakan perkawinan antara Maulana Iskhak dan putri Raja
Blambangan yang melahirkan Sunan Giri, sedangkan dalam Babad Cirebon perkawinan
putri Kawunganten dengan Sunan Gunung Jati.
3. Tasawuf
Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang bercampur dengan mistik dan hal-hal bersifat
magis. Ahli-ahli tasawuf memberikan ajaran mengandung persamaan alam pikiran seperti
pada mistik Indonesia–Hindu.
Tokoh : Hamzah Fansuri, Nuruddin ar Raniri, dan Syeikh Siti Jenar.
4. Pendidikan
Pendidikan Islam dilakukan dalam pondok-pondok pesantren yang diselenggarakan oleh
guru-guru agama, kiai-kiai, atau ulama-ulama. Setelah menamatkan murid-murid (para
santri) akan kembali ke kampung halamannya.
5. Budaya
Sebagian wali menggunakan media seni budaya yang sudah ada dan disenangi masyarakat.
Perayaan hari keagamaan seperti Maulid Nabi, seni tari dan peralatan musik tradisional
(gamelan) dipakai untuk meramaikan suasana.
Sunan Kalijaga memanfaatkan kesenian wayang sebagai sarana menyampaikan agama
Islam kepada masyarakat, dengan memasukkan unsur-unsur Islam dalam cerita dan
pertunjukannya. Senjata Puntadewa yang bernama Jimat Kalimasada, dihubungkan dengan
dua kalimat syahadat yang berisi pengakuan terhadap Allah dan Nabi Muhammad.
6. Dakwah
Penyebaran Islam di Nusantara, terutama di Jawa, sangat dipengaruhi para wali (wali
sanga) melalui metode dakwah.

Corak Islam di Nusantara


Dibagi menjadi 3 masa, yaitu : Masa Kesulthanan, Masa penjajahan dan Gerakan dan
organisasi Islam.

Kedatangan dan Penjajahan Bangsa Barat di Nusantara


Bangsa Eropa yang berhasil singgah di Indonesia adalah Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda.
Faktor penyebab kedatangan bangsa Eropa datang ke timur adalah:
• Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang geografi dan navigasi
• Kisah perjalanan Marcopolo dalam bukunya Imago Mundi (citra dunia) dan l Milione
(sejuta keajaiban).
• Jatuhnya kota Konstantinopel pada tahun 1453 yang menghentikan perdagangan Asia-
Eropa
• Mewujudkan Gold, Glory, dan Gospel,
• Politik merkantilisme.
Materi 3
Sejarah Muhammadiyah

Pengertian Muhammadiyah
Dari segi bahasa (etimologi) : Muhammadiyah berasal dari kata bahasa arab “Muhammad”
yaitu nabi Rasul Allah yang terakhir. Kemudian mendapatkan ‘Ya’ nisbah” yang artinya
menjeniskan. Jadi Muhammadiyah berarti “umat Muhammad” atau “pengikut Muhammad”
Semua orang Islam meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan pesuruh Allah yang
terakhir adalah orang Muhammadiyah, tanpa dibatasi oleh adanya perbedaan golongan,
bangsa, geografis, etnis dan lain sebagainya.

Latar Belakang Berdirinya


Muhammadiyah berasaskan islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah. Didirikan oleh
KH. Ahamd Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 bertepatan pada 18 Nopember 1912 di
kota yogyakarta. Diberi nama Muhammadiyah, diharapkan atau bertafaul (berpengharapan
baik) agar mencontoh segala jejak perjuangan dan pengabdian Nabi Muhammad SAW.

Faktor Obyektif
Faktor objektif yang mendorong didirikannya Muhammadiyah adalah
persoalan Kristenisasi oleh Belanda. Bagi K.H. Ahmad kenyatan ini harus dihambat agar umat
Islam terhindar dari upaya-upaya pemurtadan.

Faktor Subyektif
Faktor subjektif berdirinya Muhammadiyah berupa kerisauan K.H. Ahmad Dahlan terhadap
permasalahan yang dihadapi umat Islam : Keterbelakangan, kemiskinan dan kebodohan

Tujuan Muhammadiyah
Sebagai organisasi keagamaan barisan terdepan dalam usaha dan ikhtiar memajukan bangsa.
Pelopor menggunakan metode-metode modern dalam usaha peningkatan kesejahteraan dan
kualitas bangsa.

Visi Muhammadiyah
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan
watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah dan aktif dalam melaksanakan dakwah
Islam amar ma'ruf nahi munkar di semua bidang dalam upaya mewujudkan Islam sebagai
rahmatan lil'alamin menuju terciptanya/terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Misi Muhammadiyah
1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT yang dibawa
oleh para Rasul sejak Nabi Adam as. hingga Nabi Muhammad saw.
2. Memahami agama dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam untuk
menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan.
Profil KH. Ahmad Dahlan
Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868. Nama kecil KH Ahmad Dahlan
adalah Muhammad Darwis. Merupakan keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik
Ibrahim, salah seorang Walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama Islam di Jawa.
Pada umur 15 tahun, ia pergi haji dan tinggal di Mekah selama lima tahun dan mulai
berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam Islam. Pada tahun 1888, ia
berganti nama menjadi Ahmad Dahlan. Pada tahun 1903, ia bertolak kembali ke Mekah dan
menetap selama dua tahun.
Dengan maksud mengajar agama, pada tahun 1909 KH, A. Dahlan masuk Boedi Oetomo –
organisasi yang melahirkan banyak tokoh-tokoh nasionalis. Di sana beliau memberikan
pelajaran-pelajaran untuk memenuhi keperluan anggota.
KH. A. Dahlan mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Muhammadiyah pada 18
November 1912 (8 Dzulhijjah 1330). Organisasi ini bergerak di bidang kemasyarakatan dan
pendidikan.
Mendirikan Aisyiyah. Pada tahun 1918, beliau membentuk organisasi Aisyiyah yang khusus
untuk kaum wanita. Pembentukan organisasi Aisyiyah, yang juga merupakan bagian dari
Muhammadiyah ini.

Gelar Pahlawan Nasional


Atas jasa-jasa Kiai Haji Akhmad Dahlan maka negara menganugerahkan kepada beliau gelar
kehormatan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Gelar kehormatan tersebut dituangkan
dalam SK Presiden RI No.657 Tahun 1961, tgl 27 Desember 1961.
KH, A. Dahlan wafat pada usia 54 tahun, tepatnya pada tanggal 23 Februari 1923 di
Yogyakarta. Beliau kemudian dimakamkan di kampung Karangkajen, Brontokusuman,
wilayah bernama Mergangsan di Yogyakarta.

Pemikiran-Pemikiran KH, A. Dahlan


Beliau mengajarkan kitab suci Al Qur’an dengan terjemahan dan tafsir agar masyarakat dapat
memahami makna yang ada didalamnya.Semasa hidupnya, beliau telah banyak mendirikan
sekolah, masjid, langgar, rumah sakit, poliklinik, dan rumah yatim piatu.
Yang menurutnya tidak jelas dan tidak efektif metodenya tidak merespon ilmu pengetahuan
umum. Maka KH, A. Dahlan mendirikan sekolah-sekolah agama dengan memberikan
pelajaran pengetahuan umum serta bahasa Belanda. Bahkan ada juga Sekolah Muhammadiyah
seperti H.I.S.met de Qur’an. Sebaliknya, beliau pun memasukkan pelajaran agama pada
sekolah umum.
Beliau semakin meningkatkan dakwah dengan ajaran pembaruannya. Ajaran utamanya yang
terkenal, beliau mengajarkan bahwa semua ibadah diharamkan kecuali yang ada perintahnya
dari Nabi Muhammad SAW.
Beliau juga mengajarkan larangan ziarah kubur, penyembahan dan perlakuan yang berlebihan
terhadap pusaka-pusaka keraton seperti keris, kereta kuda, dan tombak.
Di samping itu, beliau juga memurnikan agama Islam dari percampuran ajaran agama Hindu,
Budha, animisme, dinamisme, dan kejawen.

.
Materi 4
Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM)

Hasil rumusan dari panitia, dibahas dalam Mu’tamar ke 37 tahun 1968 di Yogyakarta yang
kemudian diamanatkan oleh Mu’tamar agar disempurnakan oleh pimpinan pusat
Muhammadiyah, setelah mendapatkan pembahasan lanjut dalam sidang tanwir
Muhammadiyah pada tahun 1969 di ponorogo
Adapun Mu’tamar Muhammadiyah ke 37 itu bertemakan tajdid (pembaruan ), meliputi bidang-
bidang :
• Ideolgi yaitu keyakinan dan cita-cita
• Khittah perjuangan
• Gerakan dan amal usaha
• Organisasi
• Sasaran

Pengertian/Makna MKCHM
Rumusan ediologis Muhammadiyah yang menggambarkan tetang hakekat Muhammadiyah,
paham agama menurut Muhammadiyah, dan misi Muhammadiyah dlm kehidupan berbangsa
& bernegara

Fungsi Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah ( MKCHM )


1. Sebagai penunjuk arah yang tepat menuju cita-cita yang diperjuangkan.
2. Penegas sikap muhammadiyah sebagai gerakan islam dan gerakan tajdid, sesuai dengan
paham muhammadiyah tentang agama Islam .
Kedua fungsi di atas adalah transformasi dari keyakinan hidup muhammadiyah yang meliputi:
• Paham hidupnya
• Pandangan hidupnya
• Sikap hidupnya
Ketiga butir hidup di atas telah dirumuskan untuk mencapai cita-cita hidup muhammadiyah
yakni terwujudnya masyarakat utama yang adil dan makmur, serta mendapat keridlaan allah
atau BALDATUN TAYYIBATUN WA RABBUN GAFUR. Dari segi keorganisasi maka
MKCHM berkedudukan sebagai suatu cara melancarkan gerakan, atau dalam teori organisasi
dinamakan siasat atau taktik perjuangan .

Fungsi MKCHM dari sudut isinya adalah penegasan muhammadiyah tentang kedudukan
manusia dihadapan allah dan diantara manusia ialah :
1. Manusia berfungsi sebagai hamba
Menempatkan manusia pada proposi yang sebenarnya, yaitu sebagai hamba yang wajib
memperhambakan dirinya hanyalah semata-mata kepada allah, dan bukan kepada yang
lain.
2. Manusia berfungsi sebagai khalifah dimuka bumi
Menempatkan manusia sebagai pimpinan sesamanya. Manusia diamanatkan agar
mengelolah dunia ini untuk kesejahteraan umat manusia.
Penjelasan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
Sebelum mengikuti penjelasan MKCHM terlebih dahulu dipahami rumusan Matannya sebagai
berikut :
1. Muhammadiyah adalah gerakan islam dan da’wah amar ma’ruf nahi munkar, beraqidah
islam dan bersumber pada al-quran dan sunnah, bercita-cita dan berkerja untuk
terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT untuk
melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah allah dimuka bumi.
2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa islam adalah agama yang diwahyukan kepada para
rasul sejak nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan seterusnya sampai pada nabi
Muhammad SAW sebagai hidayah dan rahmat allah kepada umat manusia sepanjang
masa,dan menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spiritual, dunia, dan ukrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan islam berdasarkan :
1) Al-quran : Kitab allah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW.
2) Sunnah Rasul : penjelasan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-quran yang diberikan oleh nabi
Muhammad SAW dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan ajaran islam.
4. Muhammadiyah berkerja untuk melaksanakan ajaran-ajaran islam yang meliputi bidang-
bidang :
a) Aqidah
Muhammadiyah berkerja untuk tegaknya aqidah islam yang murni,bersih dari gejala-
gejala ke musyikan,bid’ah dan khurafat,tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut
ajaran islam .
b) Akhlaq
Muhammadiyah berkerja untuk tegaknya nilai-nilai aklaq mulia dengan berpedoman
kepada ajaran-ajaran al-quran dan sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai
ciptaan manusia
c) Ibadah
Muhammadiyah berkerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh rasulullah
SAW tanpa tambahan dari manusia.
d) Mu’amalat Duniawiyat
Muhammadiyah berkerja untuk terlaksannanya mu’amalat duniawiyatan
(pengelolah dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran agama serta
menjadikan semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada allah SWT
5. Muhammadiyah mengajak semua lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia
allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa
dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pancasila dan UUD 45, untuk berusaha
bersama-sama menjadikan suatu Negara yang adil dan makmur dan di ridahai Allah
Subhanahu WaTa ala .

Makna keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah


Pada dasarnya merupakan rumusan ideology muhammadiyah yang menggambarkan tentang
hakekat muhammadiyah, faham agama menurut muhammadiyah dan misi muhammadiyah
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai