Nim : 51122020P
Mata Kuliah : Kemuhammadiyahan
RESUME
Materi 1
Pemurnian dan Pembaharuan dalam Dunia Islam
Pengertian Muhammadiyah
Dari segi bahasa (etimologi) : Muhammadiyah berasal dari kata bahasa arab “Muhammad”
yaitu nabi Rasul Allah yang terakhir. Kemudian mendapatkan ‘Ya’ nisbah” yang artinya
menjeniskan. Jadi Muhammadiyah berarti “umat Muhammad” atau “pengikut Muhammad”
Semua orang Islam meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan pesuruh Allah yang
terakhir adalah orang Muhammadiyah, tanpa dibatasi oleh adanya perbedaan golongan,
bangsa, geografis, etnis dan lain sebagainya.
Faktor Obyektif
Faktor objektif yang mendorong didirikannya Muhammadiyah adalah
persoalan Kristenisasi oleh Belanda. Bagi K.H. Ahmad kenyatan ini harus dihambat agar umat
Islam terhindar dari upaya-upaya pemurtadan.
Faktor Subyektif
Faktor subjektif berdirinya Muhammadiyah berupa kerisauan K.H. Ahmad Dahlan terhadap
permasalahan yang dihadapi umat Islam : Keterbelakangan, kemiskinan dan kebodohan
Tujuan Muhammadiyah
Sebagai organisasi keagamaan barisan terdepan dalam usaha dan ikhtiar memajukan bangsa.
Pelopor menggunakan metode-metode modern dalam usaha peningkatan kesejahteraan dan
kualitas bangsa.
Visi Muhammadiyah
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan
watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah dan aktif dalam melaksanakan dakwah
Islam amar ma'ruf nahi munkar di semua bidang dalam upaya mewujudkan Islam sebagai
rahmatan lil'alamin menuju terciptanya/terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Misi Muhammadiyah
1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT yang dibawa
oleh para Rasul sejak Nabi Adam as. hingga Nabi Muhammad saw.
2. Memahami agama dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam untuk
menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan.
Profil KH. Ahmad Dahlan
Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868. Nama kecil KH Ahmad Dahlan
adalah Muhammad Darwis. Merupakan keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik
Ibrahim, salah seorang Walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama Islam di Jawa.
Pada umur 15 tahun, ia pergi haji dan tinggal di Mekah selama lima tahun dan mulai
berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam Islam. Pada tahun 1888, ia
berganti nama menjadi Ahmad Dahlan. Pada tahun 1903, ia bertolak kembali ke Mekah dan
menetap selama dua tahun.
Dengan maksud mengajar agama, pada tahun 1909 KH, A. Dahlan masuk Boedi Oetomo –
organisasi yang melahirkan banyak tokoh-tokoh nasionalis. Di sana beliau memberikan
pelajaran-pelajaran untuk memenuhi keperluan anggota.
KH. A. Dahlan mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Muhammadiyah pada 18
November 1912 (8 Dzulhijjah 1330). Organisasi ini bergerak di bidang kemasyarakatan dan
pendidikan.
Mendirikan Aisyiyah. Pada tahun 1918, beliau membentuk organisasi Aisyiyah yang khusus
untuk kaum wanita. Pembentukan organisasi Aisyiyah, yang juga merupakan bagian dari
Muhammadiyah ini.
.
Materi 4
Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM)
Hasil rumusan dari panitia, dibahas dalam Mu’tamar ke 37 tahun 1968 di Yogyakarta yang
kemudian diamanatkan oleh Mu’tamar agar disempurnakan oleh pimpinan pusat
Muhammadiyah, setelah mendapatkan pembahasan lanjut dalam sidang tanwir
Muhammadiyah pada tahun 1969 di ponorogo
Adapun Mu’tamar Muhammadiyah ke 37 itu bertemakan tajdid (pembaruan ), meliputi bidang-
bidang :
• Ideolgi yaitu keyakinan dan cita-cita
• Khittah perjuangan
• Gerakan dan amal usaha
• Organisasi
• Sasaran
Pengertian/Makna MKCHM
Rumusan ediologis Muhammadiyah yang menggambarkan tetang hakekat Muhammadiyah,
paham agama menurut Muhammadiyah, dan misi Muhammadiyah dlm kehidupan berbangsa
& bernegara
Fungsi MKCHM dari sudut isinya adalah penegasan muhammadiyah tentang kedudukan
manusia dihadapan allah dan diantara manusia ialah :
1. Manusia berfungsi sebagai hamba
Menempatkan manusia pada proposi yang sebenarnya, yaitu sebagai hamba yang wajib
memperhambakan dirinya hanyalah semata-mata kepada allah, dan bukan kepada yang
lain.
2. Manusia berfungsi sebagai khalifah dimuka bumi
Menempatkan manusia sebagai pimpinan sesamanya. Manusia diamanatkan agar
mengelolah dunia ini untuk kesejahteraan umat manusia.
Penjelasan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
Sebelum mengikuti penjelasan MKCHM terlebih dahulu dipahami rumusan Matannya sebagai
berikut :
1. Muhammadiyah adalah gerakan islam dan da’wah amar ma’ruf nahi munkar, beraqidah
islam dan bersumber pada al-quran dan sunnah, bercita-cita dan berkerja untuk
terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT untuk
melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah allah dimuka bumi.
2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa islam adalah agama yang diwahyukan kepada para
rasul sejak nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan seterusnya sampai pada nabi
Muhammad SAW sebagai hidayah dan rahmat allah kepada umat manusia sepanjang
masa,dan menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spiritual, dunia, dan ukrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan islam berdasarkan :
1) Al-quran : Kitab allah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW.
2) Sunnah Rasul : penjelasan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-quran yang diberikan oleh nabi
Muhammad SAW dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan ajaran islam.
4. Muhammadiyah berkerja untuk melaksanakan ajaran-ajaran islam yang meliputi bidang-
bidang :
a) Aqidah
Muhammadiyah berkerja untuk tegaknya aqidah islam yang murni,bersih dari gejala-
gejala ke musyikan,bid’ah dan khurafat,tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut
ajaran islam .
b) Akhlaq
Muhammadiyah berkerja untuk tegaknya nilai-nilai aklaq mulia dengan berpedoman
kepada ajaran-ajaran al-quran dan sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai
ciptaan manusia
c) Ibadah
Muhammadiyah berkerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh rasulullah
SAW tanpa tambahan dari manusia.
d) Mu’amalat Duniawiyat
Muhammadiyah berkerja untuk terlaksannanya mu’amalat duniawiyatan
(pengelolah dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran agama serta
menjadikan semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada allah SWT
5. Muhammadiyah mengajak semua lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia
allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa
dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pancasila dan UUD 45, untuk berusaha
bersama-sama menjadikan suatu Negara yang adil dan makmur dan di ridahai Allah
Subhanahu WaTa ala .