Anda di halaman 1dari 11

Nama : Aisah Oktavia

NIM : 51122018P
Resume Tugas Kemuhamadiyaan
1. Materi Pemurnian dan Pembaharuan dalam Dunia Islam
Universitas tertua di dunia adalah Universitas Karaouin, didirikan seorang
muslimah di Fez, Maroko pada 859 M. Pada 872 M, Ahmad bin Tulun
penguasa Mesir mengeluarkan 60 Dinar emas untuk membangun rumah
sakit di Fustat. Rumah sakit ini kemudian dicontoh dan dikembangkan di
Eropa.

A. Zaman Kejayaan Islam di bidang IPTEKS


Rumah kebajikan Khalifah Abbasiyah ketujuh, Al Ma mun ( SM)
mendirikan institut pendidikan di Baghdad dengan nama Rumah Hikmah
(Bayt al Hikmah). Pendirian Bayt al Hikmah didasari oleh pemikiran
bahwa jika cendekiawan terbaik dari seluruh dunia berkumpul dan belajar
satu sama lain, maka akan menghasilkan kemungkinan yang tidak terbatas.
Pada masa itu, cendekiawan terkenal baik muslim maupun non muslim
berkumpul di Baghdad sebagai bagian proyek Al Ma mun.
 Rumah kebajikan ini unik karena:
a. Meruntuhkan dinding yang sebelumnya memisahkan kelompok
yang berbeda
b. Bahasa Arab menjadi bahasa perantara, karena jika seseorang
memeluk agama
c. Islam pasti ia akan paham bahasa Arab meskipun hanya bacaan
shalat
d. Islam memerintahkan untuk mencari ilmu, yang menjadikan
penelitian sebagai ibadah
Matematika Salah satu ilmuwan Matematika muslim terbesar
adalah Muhammad bin Musa al Khwarizmi ( M), yang merupakan orang
Persia. Al Khwarizmi mempelopori penggunaan sistem angka India kuno
dan menambahkan nol. Al Khwarizmi terkenal sebagai pengembang ilmu
Aljabar, dengan buku monumentalnya yang berjudul Buku Ringkasan
Kalkulasi dengan Melengkapi dan Menyeimbangkan. Kata aljabar diambil
dari bukunya dan berasal dari kata al Jabr yang berarti melengkapi.
Astronomi Al Biruni adalah ilmuwan astronomi muslim pada abad
kesebelas, ia menentang pernyataan Ptolomeus yang menyatakan bumi
tidak bergerak, Al Biruni menyatakan bahkan mungkin bumi berputar
pada sumbunya.
Afrika barat, India, Tiongkok, dan Asia tenggara. Muhammad al
Idrisi yang berasal dari Sisilia di bawah perlindungan raja Sisilia yang
toleran saat itu, Roger II, membuat peta dunia dengan akurasi dan detail
yang tidak tertandingi pada masa abad pertengahan. Al Mas udi pada
pertengahan abad kesepuluh menuliskan pelayaran muslim Iberia selama
berbulan-bulan pada 889 dari pelabuhan Delba hingga sampai wilayah
yang belum dikenal. Sayangnya, hingga saat ini penjelajah yang terkenal
adalah Columbus yang beru menemukan Dunia Baru pada tahun 1492.
Fisika Ibnu al Haytham ( M) berasal dari Irak, mengembangkan
teori cahaya dan menemukan bahwa cahaya memantul dari setiap titik
objek ke mata dan sejumlah besar sinar cahaya diubah menjadi informasi
yang dapat diproses otak. Pada abad keduabelas, al Jazari merancang dan
membangun berbagai mesin otomatis, diantaranya sistem pencuci tangan
otomatis, jam, bahkan robot musik bertenaga air.
Fikih dan Hadis Dengan perkembangan ilmu pengetahuan empiris,
tumbuhlah ilmu pengetahuan Islam. Fikih hukum yurisprudensi Islam.
Fikih mengajarkan pemahaman mengenai hukum kriminal hingga tata
caara shalat dan makanan yang halal. Ulama fikih yang terkenal
diantaranya adalah Abu Hanifah ( M), Malik ( M), Muhammad al Syafi i
( M), Ahmad bin Hanbal ( M). Berdasarkan prinsip-prinsip yang
diterapkan ahli fikih ini, berkembanglah 4 mahzab fikih yang terkenal,
yakni Hanifah, Maliki, Syafi i, dan Hanbali.
B. Sebab-sebab kemajuan umat Islam di bidang IPTEKS
Sebab-sebab kemajuan umat Islam di bidang IPTEKS Islam
menghargai penelitian sebagai ibadah. Adanya rumah kebajikan
mendorong ilmuwan muslim untuk mematahkan teori lama dari Yunani
maupun Romawi kuno untuk kemudian mengembangkan teori baru
dengan perlindungan dari pemerintah Khalifah Abbasiyah.
C. Sebab-sebab Kemunduran umat Islam di dalam IPTEKS
Renaisans atau Renaissence merupakan era perubahan di Eropa,
pada masa ini gerakan menerjemahkan ratusan teks berbahasa Arab ke
bahasa Latin dilakukan. Pada masa Ottoman, Eropa mulai menyusul dan
bahkan menyalip dunia Islam.
Upaya-upaya kebangkitan kembali umat Islam dalam IPTEKS
Gerakan pembaharuan mulai timbul akibat benturan antara Islam dengan
kekuatan Eropa. Gerakan ini antara lain Gerakan Wahhabiyah yang
diprakarsai oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab ( M) di Arab, Syah
Waliyullah ( M) di India dan Gerakan Sanusiyyah di Afrika Utara yang
dikomandoi oleh Said Muhammad Sanusi dari Aljazair. Dilanjutkan oleh
Jamaluddin Al Afghani ( M)
Perkembangan Ekonomi Syariah, di Indonesia mulai dianggap menjadi
sistem keuangan baru yang patut diperhitungkan, saat ini Inggris menjadi
pusat Keuangan Syariah. Negara-negara non Muslim juga ikut mempelajari
sistem keuangan syariah yang dianggap lebih menguntungkan. Didirikannya
OKI untuk mewadahi Negara Islam mengembangkan berbagai sektor, salah
satunya pendidikan, dengan memprakarsai berdirinya IDB (Islamic
Development Bank) dan IRTI (Islamic Research and Training Institut).
D. Tokoh-Tokoh Gerakan Pembaharuan Dalam Islam
1. IBNU TAIMIYAH
a. Syari`ah bersumber dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Atsar para ulama salaf
yang mengikuti Nabi saw.
b. Madzhab empat, menurutnya jika pendapat-pendapat ulama Salaf sesuai
dengan al-Qur'an, Sunah dan Atsar, mereka perlu kita ikuti,
c. Tidak boleh menta`wil ayat-ayat mutasyabihat, dan mengartikannya secara
apa adanya saja
2. MUHAMMAD BIN ABD. WAHAB
a. Hanya Al-Qur’an dan Haditslah yang merupakan sumber asli ajaran-ajaran
Islam. Pendapat ulama tidak merupakan sumber.
b. Taklid kepada ulama tidak dibenarkan.
c. Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup
d. Berdo`a, meminta kpd ahli qubur termasuk syirik
3. JAMALUDDIN AL-AFGANI
a. Bangkitkan kesadaran berpolitik melawan absolutism.
b. Lengkapi diri dengan sains dan tekonologi modern
c. Kembali pada Islam yang sebenarnya.
d. Hidupkan aqidah Islam sebagai aqidah yang komprehensif dan independen
e. Kemunduran Islam karena umat Islam meninggalkan ajaran Islam yg
sebenarnya, dan justru mengikuti ajaran diluar Islam
f. Tegakkan persatuan Islam dan Lawan kolonialisme asing .
g. Infuskan ruh jihad ke jasad masyarakat Islam yang setengah mati
h. Hilangkan rasa rendah diri dan rasa takut terhadap barat
3. MUHAMMAD ABDUH
a. Membebaskan akal pemikiran dari belenggu-belenggu taqlid yang
menghambat perkembangan pengetahuan agamaperpecahan yakni
memahami langsung dari sumber pokoknya, Al-Qur’an.
b. Memperbaiki gaya bahasa Arab, baik yang digunakan dalam percakapan
resmi dikantor-kantor pemerintahan maupun dalam tulisan-tulisan media
massa
2. Materi Dakwah Islam Nusantara dan Asal Usul Muhammadiyah

A. Teori Masuknya Islam di Nusantara


Terdapat 5 teori masuknya Islam di Indonesia yang
mengungkapkan tentang asal mula Islam berkembang di Nusantara, yaitu :
1. Teori Gujarat
- Menyatakan bahwa Islam masuk di Indonesia berasal dari Gujarat,
India
- Islam masuk ke Indonesia sejak awal abad ke 13 Masehi bersama
dengan hubungan dagang yang terjalin antara masyarakat Nusantara
dengan para pedagang Gujarat yang datang.
- Dicetuskan oleh dua orang sejarawan berkebangsaan Belanda, Snouck
Hurgronje dan J.Pijnapel
• Bukti :
a. Batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh tahun 1297 yang
bercorak khas Islam Gujarat
b. Catatan Marcopolo
c. Warna tasawuf pada aliran Islam yang berkembang di Indonesia
• Kelemahan :
a. Masyarakat Samudra Pasai menganut mazhab Syafii, sementara
masyarakat Gujarat lebih banyak menganut mazhab Hanafi.
Saat islamisasi Samudra Pasai, Gujarat masih merupakan Kerajaan Hindu
2. Teori Persia
- Menyatakan bahwa Islam yang masuk di Indonesia pada abad ke 7
Masehi
- Islam dibawa oleh kaum Syiah, Persia
- Dicetuskan Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadiningrat
• Bukti :
a. Kesamaan budaya Islam Persia dan Islam Nusantara (seperti adanya
peringatan Asyura dan peringatan Tabut)
b. Kesamaan ajaran Sufi
c. Penggunaan istilah persia untuk mengeja huruf Arab
d. Kesamaan seni kaligrafi pada beberapa batu nisan
e. Maraknya aliran Islam Syiah khas Iran pada awal masuknya Islam di
Indonesia.
• Kelemahan :
Bila dikatakan bahwa Islam masuk pada abad ke 7, maka kekuasaan
Islam di Timur Tengah masih dalam genggaman Khalifah Umayyah yang
berada di Damaskus, Baghdad, Mekkah, dan Madinah. Jadi tidak
memungkinkan bagi ulama Persia untuk menyokong penyebaran Islam
secara besar-besaran ke Nusantara.
3. Teori Makkah
- Menyatakan bahwa proses masuknya Islam di Indonesia berlangsung
saat abad ke 7 Masehi
- Dibawa oleh para musafir Arab
- Dicetuskan oleh Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, dan Buya
Hamka.
- Hingga kini, teori Arab dianggap sebagai teori yang paling kuat.
• Bukti :
a. Abad ke 7 Masehi, di Pantai Timur Sumatera memang telah terdapat
perkampungan Islam khas dinasti Ummayyah, Arab
b. Madzhab yang populer kala itu khususnya di Samudera Passai adalah
madzhab Syafii yang juga populer di Arab dan Mesir. Dan yang
ketiga, a
c. Adanya penggunaan gelar Al Malik pada raja-raja Samudera Pasai
yang hanya lazim ditemui pada budaya Islam di Mesir.
• Kelemahan :
Hanya terletak pada kurangnya fakta dan bukti yang menjelaskan
peran Bangsa Arab dalam proses penyebaran Islam di Indonesia.
4. Teori China
- Islam masuk ke Indonesia karena dibawa perantau Muslim China yang
datang ke Nusantara
- Dicetuskan oleh  Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby
• Bukti :
a. Fakta adanya perpindahan orang-orang muslim China dari Canton ke
Asia Tenggara, khususnya Palembang pada abad ke 879 M
b. Adanya masjid tua beraksitektur China di Jawa
c. Raja pertama Demak yang berasal dari keturunan China (Raden
Patah)
d. Gelar raja-raja demak yang ditulis menggunakan istilah China
5. Teori Maritim.
- Dicetuskan sejarawan asal Pakistan, N.A. Baloch
- Teori ini menyatakan bahwa penyebaran Islam di Nusantara tidak bisa
dilepaskan dari kemampuan umat Islam dalam menjelajah samudera
- Tidak dijelaskan darimana asal Islam yang berkembang di Indonesia,
yang jelas menurut teori ini, masuknya Islam di Indonesia terjadi di
sekitar abad ke 7 Masehi.
B. PROSES PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA
Agama Islam masuk dan berkembang di Nusantara secara damai., Islam
menyebar di Indonesia melalui berbagai cara, yaitu :
1. Perdagangan
- Pedagang-pedagang muslim yang berasal dari Arab, Persia, dan India
telah ikut ambil bagian dalam jalan lalu lintas perdagangan yang
menghubungkan Asia Barat, Asia Timur, dan Asia Tenggara
- Dimulai pada abad ke-7 sampai abad ke-16.
2. Perkawinan
- Pedagang muslim yang datang di Indonesia, sebagian menetap di kota-
kota pelabuhan dan membentuk perkampungan yang disebut Pekojan.
- Perkawinan antara putri bangsawan dan pedagang muslim akhirnya
berlangsung
3. Tasawuf
- Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik
dan hal-hal yang bersifat magis.
- Ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung
persamaan alam pikiran seperti pada mistik Indonesia–Hindu
- Tokoh : Hamzah Fansuri, Nuruddin ar Raniri, dan Syeikh Siti Jenar.

4. Pendidikan
- Pendidikan dalam Islam dilakukan dalam pondok-pondok pesantren
yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai, atau ulama-
ulama.
- Pesantren ini merupakan lembaga yang penting dalam penyebaran
agama Islam karena merupakan tempat pembinaan calon guru-guru
agama, kiai-kiai, atau ulama-ulama.
- Setelah menamatkan pelajarannya di pesantren, murid-murid (para
santri) akan kembali ke kampung halamannya
5. Budaya
- Dalam menyebarkan agama Islam, sebagian wali menggunakan media
seni budaya yang sudah ada dan disenangi masyarakat.
- Pada perayaan hari keagamaan seperti Maulid Nabi, misalnya, seni tari
dan peralatan musik tradisional (gamelan) dipakai untuk meramaikan
suasana.
- Sunan Kalijaga yang sangat mahir memainkan wayang memanfaatkan
kesenian ini sebagai sarana untuk menyampaikan agama Islam kepada
masyarakat, yaitu memasukkan unsur-unsur Islam dalam cerita dan
pertunjukannya.
- Corak Islam di Nusantara
Corak islam di nusantara dibagi menjadi 3 masa, yaitu :
1. Masa Kesulthanan
2. Masa penjajahan
3. Gerakan dan organisasi Islam.
C. Kedatangan dan Penjajahan Bangsa Barat di Nusantara
- Bangsa Eropa yang berhasil singgah di Indonesia adalah Portugis,
Spanyol, Inggris, Belanda.
- Faktor penyebab kedatangan bangsa Eropa datang ke timur adalah:
1. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang geografi
dan navigasi
2. Kisah perjalanan Marcopolo dalam bukunya Imago Mundi (citra dunia)
dan l Milione (sejuta keajaiban),
3. Jatuhnya kota Konstantinopel pada tahun 1453 yang menghentikan
perdagangan Asia-Eropa,
4. Mewujudkan Gold, Glory, dan Gospel,
Politik merkantilisme
D. Asal Usul Muhammadiyah
Muhammadiyah tidak lepas dari peranan KH.Ahmad Dahlan
seseorang yang dilahirkan di Yogyakarta pada tahun 1869 dan wafat 1923
dengan nama asli Muhammad Darwis anak seorang kiai H. Abu Bakar Bin
Sulaiman Khatib Masjid Kauman atau Kesultanan Yogyakarta. Lantas, ia
pergi ke Mekah pada tahun 1890 dan belajar dengan seorang guru Syekh
Ahmad Khathib dari Minang Kabau, salah seorang ulama yang
kharismatik dan besar di Masjid al-Harom.
Setelah sepulang dari Mekah, KH Ahmad Dahlan mendalami Al
Qur'an dengan menelaah, membahas, meneliti dan mengkaji kandungan isi
Al Quran. Sikap KH Ahmad Dahlan sesunguhnya dalam rangka
melaksanakan firman Allah sebagaimana yang tersimpul dalam dalam
surat An-Nisa ayat 82 dan surat Muhammad ayat 24 yang pada dasarnya
adalah melakukan taddabur atau memperhatikan dan mencermati dengan
penuh ketelitian terhadap apa yang tersirat dalam ayat Al Quran.
- Sikap seperti inilah yang dilakukan KH Ahmad Dahlan ketika menatap
surat Ali Imran ayat 104  yang berbunyi: "Dan hendaklah ada di antara
kamu sekalian segolongan umat yang menyeru  kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang makruf dan mencegah yang munkar,
merekalah orang-orang yang beruntung."
- Memahami seruan diatas, KH Ahmad Dahlan tergerak hatinya untuk
membangan sebuah perkumpulan, organisasi atau persyarikatan yang
teratur dan rapi di mana tugasnya melaksanakan misi dakwah Islam
amar Makruf Nahi Munkar di tengah masyarakat Indonesia.
- Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tanggal 8
Dzulhijah 1330 H, yakni bertepatan tanggal 18 November 1912 M di
kota Yogyakarta.
- Gerakan ini diberi nama Muhammadiyah dengan maksud untuk
berta'faul (berpengharapan baik), dapat mencontoh dan meneladani
jejak perjuangan nabi Muhammad SAW dalam rangka menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam semata-mata demi terwujudnya
Izzul Islam wal Muslimin, kejayaan Islam sebagai idealita dan
kemulian hidup umat Islam sebagai realita.
- Sejarah singkat berdirinya Muhammadiyah di Indonesia berasal dari
kata bahasa estimologis Arab "Muhammad" yaitu nama Nabi atau
Rasul yang terakhir. Kemudian mendapatkan "ya nisbiyah" yang
artinya menjeniskan.
- Jadi, asal-usul sejarah nama Muhammadiyah berarti umatnya
Muhammad atau pengikut Nabi Muhammad Saw. Yaitu semua orang
yang menyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan pembawa pesan
Allah yang terakhir untuk menyebarkan ajaran Islam dan tauhid
- Dengan demikian, siapapun yang beragama Islam maka dia adalah
orang Muhammadiyah, tanpa dilihat atau dibatasi oleh perbedaan
organisasi, golongan bangsa, geografis dan etnis.  Ini adalah arti dan
makna muhammadiyah dilihat dari perspektif bahasa.
- Kemudian, arti istilah atau terminologis Muhammadiyah dalam
kacamata organisasi yang muncul dibawakan oleh KH Ahmad Dahlan
adalah gerakan Islam yang bersifat dakwah Amar Makruf Nahi
Munkar, berasas Islam dan bersumber Al Qur'an dan Sunah.

3. Materi Sejarah Muhammadiyah

A. Pengertian Muhmmadiyah

Dari segi bahasa atau etimologi: Muhammadiyah berasal dari kata


bahasa arab “Muhammad” yaitu nabi Rasul Allah yang terakhir.
Kemudian mendapatkan ‘Ya’ nisbah” yang artinya menjeniskan. Jadi
Muhammadiyah berarti “umat Muhammad” atau “pengikut
Muhammad” yaitu semua orang yang beragama islam meyakini bahwa
Nabi Muhammad adalah hamba dan pesuruh Allah yang terakhir
dengan kata lain siapa saja yang mengaku beragama islam yang
dibawa Nabi Muhammad, sesungguhnya dia adalah orang
Muhammadiyah, tanpa dibatasi oleh adanya perbedaan golongan,
bangsa, geografis, etnis dan lain sebagainya.
Dari segi istilah atau terminologi Muhammadiyah adalah gerakan
Islam Dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar, yang ditujukan kepada
perorangan dan masyarakat.

B. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah


Muhammadiyah berasaskan islam dan bersumber pada Al-Qur’an
dan Sunnah, yang didirikan oleh KH. Ahamd Dahlan pada tanggal 8
Dzulhijjah 1330 bertepatan pada 18 Nopember 1912 di kota
yogyakarta. Gerakan ini diberi nama Muhammadiyah, karena dengan
nama itu berharap atau bertafaul (berpengharapan baik) agar dapat
mencontoh segala jejak perjuangan dan pengabdian Nabi Muhammad
SAW.
Dan dimaksudkan agar semua anggota Muhammadiyah benar-benar
menjadi seorang muslim yang penuh pengabdian dan tanggung jawab
terhadap agamanya serta merasa bangga dengan keislamanya.

C. Tujuan Muhammidyah
Seperti dikatakan Menteri Agama Dr. Tarmizi Taher ketika
membuka sidang Tanwir Muhammadiyah (11 Desember 1993) di
Surabaya, bahwa tidak ada orang yang bisa membantah kenyataan
Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan sejak awal sejarah,
termasuk barisan terdepan dalam usaha dan ikhtiar memajukan bangsa.
Muhammadiyah bahkan menjadikan pelopor dalam menggunakan
metode-metode modern dalam usaha peningkatan kesejahteraan dan
kualitas bangsa.

D. Visi dan Misi Muhammadiyah


Visi muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-
Qur'an dan As-Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya
senantiasa istiqomah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam
amar ma'ruf nahi munkar di semua bidang dalam upaya mewujudkan
Islam sebagai rahmatan lil'alamin menuju terciptanya/terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Misi muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah amar ma'ruf
nahi munkar memiliki misi :
1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran
Allah SWT yang dibawa oleh para Rasul sejak Nabi Adam as.
hingga Nabi Muhammad saw.
2. Memahami agama dengan menggunakan akal fikiran sesuai
dengan jiwa ajaran Islam untuk menjawab dan menyelesaikan
persoalan-persoalan kehidupan.
4. Materi Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
A. Sejarah Perumusan MKCHM
Ketika diadakan sidang tanwir menjelang Mu’tamar ke 37 tahun
1968 diadakan pembahasan beberapa masalah yang kelak akan dibawa
ke medan Mu’tamar . pembahasan yang menonjol adalah sekitar
perlunya tajdid disegala bidang ,termasuk tajdid ideologi
Muhammadiyah.Gagasan tersebut dapat diterima oleh sidang.untuk
merumuskan gagasan tersebut diserahkan kepada suatu panitiaan.
Adapun Mu’tamar Muhammadiyah ke 37 itu bertemakan tajdid
(pembaruan ), meliputi bidang-bidang :
a. Ideolgi yaitu keyakinan dan cita-cita
b. Khittah perjuangan
c. Gerakan dan amal usaha
d. Organisasi
e. Sasaran
Kemudian diadakan perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta dan pada
Muktamar ke-41 di Surakarta disempurnakan susunan susunannya.
Pada Periode Pimpinan:
1. KH. Faqih Usman
2. KH. AR Fakhruddin
B. Pengertian / Makna MKCH
Rumusan ediologis Muhammadiyah yang menggambarkan
tetang hakekat Muhammadiyah, paham agama menurut
Muhammadiyah, dan misi Muhammadiyah dlm kehidupan berbangsa &
bernegara
Sebelum mengikuti penjelasan MKCHM terlebih dahulu dipahami
rumusan Matannya sebagai berikut :
1. Muhammadiyah adalah gerakan islam dan da’wah amar ma’ruf nahi
munkar , beraqidah islam dan bersumber pada al-quran dan
sunnah,bercita-cita dan berkerja untuk terwujudnya masyarakat
utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT .untuk
melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah
allah dimuka bumi.
2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa islam adalah agama yang
diwahyukan kepada para rasul sejak nabi
Adam,Nuh,Ibrahim,Musa,Isa , dan seterusnya sampai pada nabi
Muhammad SAW .sebagai hidayah dan rahmat allah kepada umat
manusia sepanjang masa,dan menjamin kesejahteraan hidup materiil
dan spiritual,dunia,dan ukrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan islam berrdasarkan :
a. Al-quran : Kitab allah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad
SAW.
b.Sunnah Rasul : penjelasan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-quran yang
diberikan oleh nabi Muhammad SAW .dengan menggunakan akal
pikiran sesuai dengan ajaran islam
4. Muhammadiyah berkerja untuk melaksanakan ajaran-ajaran islam
yang meliputi bidang-bidang :
a. Aqidah
b. Akhlaq
c. Ibadah
d. Mu’amalat Duniawiyat
C. Makna keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah pada
dasarnya merupakan rumusan ideology muhammadiyah yang
menggambarkan tentang hakekat muhammadiyah ,faham agama
menurut muhammadiyah dan misi muhammadiyah dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai