Anda di halaman 1dari 11

Teori Islamisasi

Nusantara
kelompok 1
Anggota Kelompok

1. Aunila Fia Maulidiya

2. Ahmad Alhafiz

3. Fuat Arifiyanto
Pokok
pembahasan
Teori- teori Islamisasi di Nusantara

Bukti-bukti sejarah yang mendukung teori


Islamisasi Nusantara

Hikmah Islamisasi di Nusantara


Teori-Teori Islamisasi Nusantara
1. Teori Mekah (Arab)
Islam datang ke Nusantara dari Arab daerah
Hadramaut pada abad ke-7 M, yang dibawa
oleh para pedagang Arab.
Didukung oleh beberapa peneliti sejarah
diantaranya Crawfurd (1820), Keyzer (1859),
Niemann (1861), De Hollander (1861), dan Veth
(1878).
Memiliki 2 kelebihan yaitu masyarakat
Nusantara menganut madzhab yang sama
dengan masyarakat Arab yakni madzhab Syafi'i
dan digunakannya gelar Al-Malik oleh para
raja Samudera pasai yang sama dengan para
raja Arab.
2. Teori Parsi (Persia)
Teori yang menyatakan bahwa masuknya Islam ke
Nusantara dibawakan oleh para pedagang Persia,
pada sekitar abad ke 7 sampai 13 Masehi.
Di cetuskan oleh Prof Hoesein Djajadiningrat dan
Prof. Umar Amir Husen.
Teori ini masihh dianggap lemah karena sangat
sedikit bukti yang bisa dibuktikan secara mutlak, teori
persia masih membutuhkan banyak bukti lain sama
seperti teori lainnya.
3. Teori Gujarat
Islam datang ke Nusantara berasal dari Gujarat
pada abad ke-13 Masehi.
Didukung oleh beberapa ilmuwan sejarawan
diantaranya oleh Pijnappel, Moquette, Fatimi dan
Snouck Hurgonje.
4. Teori China
Islam datang ke Nusantara berasal dari China.
Dikemukakan oleh H.J. de Graaf, Slamet Muljana, Denys
Lombard, dan Emanuel Godinho de Eradie.
memiliki kelemahan yang membuatnya ditentang
beberapa ahli. Pasalnya, Teori China tidak menjelaskan
awal masuknya Islam ke Nusantara. Teori China hanya
menjelaskan peranan China dalam pemberitaan yang
memuat bukti-bukti Islam telah datang ke Nusantara.
Bukti Sejarah yang Mendukung
Teori Islamisasi Nusantara
1. Teori Arab
Penggunaan gelar Al-Malik oleh para raja
Samudera Pasai, yang juga digunakan oleh
para raja di Arab dan umum digunakan di
Mesir.
Ditemukannya naskah kuno China yang
menyatakan pada tahun 625 M sudah ada
kelompok muslim Arab yang bermukim di
kawasan pantai barat daerah Sumatera Utara.
Ditemukannya makam dengan huruf arab
dengan angka 670 Masehi di Barus Tapanuli
2. Teori Persia
Persamaan ajaran kesufian antara Nusantara dan Persia
Peringatan 10 Muharram yang juga dilaksanakan di Persia.
Persamaan pembacaan bacaan Al-Qur’an antara Nusantara dan
Persia.
3. Teori Gujarat
Ditemukannya batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik as-saleh
yang memiliki corak khas sama dengan batu nisan di Gujarat,
India.
Berkembangnya corak Islam tasawuf pada abad ke-13 yang sejalan
dengan berkembangnya hal tersebut di India.
Keterangan Marcopolo yang menyatakan pada tahun 1292
penduduk Perlak sudah banyak menganut agama Islam dan para
pedagang India sudah mulai menyebarkan Ajaran Islam di
Nusantara.
4. Teori China
Ditemukannya masjid tua berarsitektur China di
tanah Jawa.
Raden Patah seorang raja Kerajaan Demak dan
Walisongo masih merupakan keturunan
Tionghoa.
Ditemukannya bangunan-bangunan kuno yang
memiliki ciri khas bangunan China.
Hikmah Islamisasi di Nusantara
Hadirnya agama Islam di Nusantara yang menciptakan
tatanan kehidupan yang baik.
Memberi pelajaran berharga bahwa agama khususnya Islam,
dapat berkembang dengan jalan damai dan
mengedepankan sikap rukun, dan kebersamaaan.
Munculnya pengetahuan-pengetahuan baru bercorak islam
seperti dibidang arsitektur, tata bahasa Arab, dan hasil-hasil
karya para ulama seperti buku-buku yang dapat dijadikan
sebagai sumber pengetahuan.
Menjadikan contoh teladan dan pemikiran dari perjalanan
sejarah untuk di pahami dan dipraktekkan oleh generasi
mendatang dalam mempertahankan keutuhan agama dan
negara.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai