Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Teori Masuknya Islam Di Nusantara

Ada 4 teori bagaimana proes masuknya islam ke Nusantara , yaitu (Sarkawi,2017)


:

1. Teori gujarat
Teori ini beranggapan bahwa agama dan kebudayaan islam dibawa oleh
para pedagang dari daerah gujarat, india yang berlayar melawati selat
malaka. Teori ini menjelaskan bahwa kedatangan islam ke nusantara
sekitar abad ke-13, melalui kontak para pedagang dan kerajaan samudra
pasai yang menguasai selat malaka pada saat itu. Teori ini juga diperkuat
dengan penemuan makam sultan samudra pasai, malik As- Saleh pada
tahun 1297 yang bercorak gujarat. Teori ini dikemukakan oleh S.
Hurgronje dan J. Pijnappel. Menurut pijnappel, orang-orang arab
bermazhab syafi’i yang bermigrasi dan menetap di wilayah india tersebut
yang membawa islam ke nusantara. Dalam perkembangan kemudia teori
ini dikembangkan oleh snouck hurgronje dengan menyatakan pendapat
bahwa saat islam mempunyai pengaruh yang kuat di kota-kota India
Selatan, banyak muslim dakka yang berdiam disana sebagai pedagang
antara timur tengah dan nusantara. Mereka inilah yang pertama kali
menyebarkan agama islam ke kepulauan melayu yang kemudian diikuti
oleh orang-orang arab. (Sarkawi,2017)
2. Teori Mekkah
Teori ini dikemukakan oleh Sir Thomas Arnold, Crawfurd, nieman dn de
hollander Dalam teori ini dijelaskan bahwa islam di Nusantara dibawa
lansung oleh para musafir dari Arab yang memiliki semangat untuk
menyebarkan islam ke seluruh dunia pada abad ke-7M. Hal ini diperkuat
dengan adanya sebuah perkampungan Arab di Barus, Sumatera Utara yang
dikenal dengan nama Bandar Khalifah. Selain itu, di samudra pasai
mazhab yang terkenal adalah mazhab Syafi’i. Mazhab ini juga terkenal di
Arab dan Mesir pada saat itu. Kemudian yang terakhir adalah
digunakannya gelar Al-malik pada raja-raja Samudra pasai seperti budaya
islam di Mesir. Teori inilah yang paling banyak mendapat dukungan para
tokoh seperti Van Leur, Anthony H.Johns, T.W Arnold, dan Buya Hamka.
Islam juga sempat menjadi kekuatan yng cukup disegani di Nusantara , hal
ini ditandai dengan munculnya kerajaan islam yang cukup terkenal dan
berkuasa seperti : kerajaan samudra pasai, kerajaan Demak, Kesultanan
Gowa-Tallo, Kesultanan Banten, Kerajaan ternate, dan kerajaan tidore.
(Sarkawi,2017)
3. Teori Persia
Hoesein Djadjadiningrat berpendapat bahwa islam masuk ke Nusantara
melalui para pedagang yang berasal dari persia,bukan dari Gujarat. Persia
adalah sebuah kerajaan yang saat ini kemungkinan besar berada di iran.
Teori ini tercetus karena pad awal masuknya islam ke nusantara di abad ke
13, ajaran yang marak saat itu adalah ajaran syiah yang berasal dari persia.
Selain itu adanya beberapa kesamaan tradisi indonesia dengan persia
dianggap sebagai salah satu penguat.seperti( Sarkawi,2017) :
a. peringatan 10 Muharram islam persia yang serupa dengan upacara
peringatan bernama Tabuik/ tabut di beberapa wilayah sumatera.
b. Persamaan dalam sistem mengeja huruf arab bagi pengajian al-
quran tingkat awal, tentang huruf sin yang tidak bergigi berasal
dari persia, sedangkan sin bergigi berasal dari arab
c. Adanya persamaan batu nisan yang ada di makam malik al-shalih
(1297 M) di pasai dengan makam maulana malik ibrahim di gresik
yang dipesan dari gujarat
4. Teori China
Slamet Mulyana dan sumanto Al Qurtuby berpendapat bahwa sebenarnya
kebudayaaan islam masuk ke nusantara melalui perantara masyarakat
muslim china. Teori ini berpendapat bahwa migrasi masyarakat muslim di
china dari kanton ke nusantara, khuunya palembang pada abad ke-9
menjadi awal mula masuknya budaya islam ke nusantara. Hal ini
dikuatkan dengan adanya bukti bahwa Raden patah ( Raja Demak) adalah
keturunan China, penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah China,
dan catatan yang menyebutkan bahwa pedagang China lah yang pertama
menduduki pelabuhan-pelabuhan di Nusantara. (Sarkawi,2017).
Daftar pustaka
Husein, Sarkawi B. 2017. Sejarah Masyarakat Islam Indonesia. Surabaya :
Airlangga University Press.

Anda mungkin juga menyukai