PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
BAB II
LANDASAN TEORI
a. kemiskinan
2
kepergian ibu sebagai tenaga kerja wanita yang dapat menyebabkan anak terlantar
tanpa perlindungan sehingga beresiko menjadi korban perdagangan manusia.
Keinginan untuk hidup lebih layak, tetapi dengan kemampuan yang minim
dan kurang mengetahui informasi pasar kerja, menyebabkan mereka terjebak
dalam lilitan hutang para penyalur tenaga kerja dan mendorong mereka masuk
dalam dunia prostitusi.
d. Migrasi
Banyak penduduk bermigrasi untuk mencari kerja, akan tetapi banyak dari
mereka tidak mendapatkan kesempatan kerja legal sehingga dalam keadaan
terdesak mereka mencari jalan migrasi ilegal.
Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan agar kasus perdagangan manusia dapat
berkurang :
3
manusia sudah muncul, maka diharapkan tingkat perdagangan manusia akan
sedikit berkurang.
2. Memperluas tenaga kerja, fokus pada program Usaha Kecil Menengah (UKM),
serta pemberdayaan perempuan. Apabila lapangan kerja di Indonesia sudah
cukup memenuhi kebutuhan masyarakat, maka keinginan untuk bermigrasi dan
bekerja di luar negeri akan berkurang dan resiko perdagangan manusia pun
akan semakin berkurang juga.
5. Berperan aktif untuk mencegah yang dapat dilakukan dengan cara melaporkan
kasus perdagangan manusia yang diketahui kepada pihak yang berwajib.
Masyarakat juga bisa mengarahkan keluarganya untuk lebih berhati-hati
terhadap orang lain, baik yang tidak dikenal maupun yang sudah dikenal.
2. Hindari mau diberi sesuatu seperti minuman.roti, dan lain-lain dari orang yang
belum kita kenal
4
3. Dilarang berlaku sombong di jalan, sehingga tidak memancing kebencian orang
5. Jika melihat di sekitar kita ada orang yang mencurigakan,segera lapor pada
pihak berwajib.
5
BAB III
3.1 Pengkajian
a. Identitas pasien
b. Riwayat kesehatan pasien
c. Riwayat kesehatan keluarga
d. Keluhan utama
e. Pemeriksaan fisik
3. 3 Intervensi
No Diagnosa Tujuan / kriteria hasil Intervensi
1 Ansietas Setelah dilakukan 1. Terapi relaksasi
perawatan 24 jam, 2. Peningkatan koping
ansietas pasien dapat3. Pengurangan
teratasi dengan tujuan kecemasan
dan kriteria evaluasi :
1. Pasien mampu
mengatasi
ansietasnya.
6
pasien dapat teratasi diri
dengan tujuan dan
kriteria evaluasi :
1. Pasien dapat
menyesuaikan diri
dengan perubahan
hidup.
3. 4 Implementasi
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1 Ansietas 1. Ciptakan lingkungan S : pasien mengeluh
yang tenang cemas
2. Minta klien untuk O :pasien tampak
rilseks dan merasakan takut
sensasi yang terjadi A :msasalah belum
3. Bantu pasien untuk teratasai
menyelesaikan P :intervensi
masalah dengan cara dilanjutkan
yang kontruktif
4. Berada di sisi klien
7
untuk meningkatkan
rasa aman dan
mengurangi ketakutan
5. Bantu klien untuk
mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan