UROLITHIASIS
dr. Rashellya Rasyida Rahma
Pembimbing:
dr. Aga Prarardya, SpU
USA 5-10 %
Dunia 1-12 %
Penyakit terbanyak di bidang urologi di samping ISK dan
BPH
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. Y
• Alamat : Kp. Kalapa
• Tgl Lahir : 18/08/1965
• Suku : Jawa
• Usia : 54 tahun
• Tanggal Masuk : 06/12/2019
• Agama : Islam
• Ruang : IGD
• Tgl pemeriksaan : 06/12/2019
ANAMNESA
Keluhan kencing
Utama batu (+)
terdapat
nyeri pada pernah Riwayat
pinggang terhenti demam,
keluar batu kanan yang tiba-tiba mual,
dari saluran menjalar saat kencing Riwayat muntah Riw. Jarang
Perempuan, Nyeri saat
kencing hingga ke dan lancar kencing disangkal minum air
54 tahun kencing (+)
kurang lebih kemaluan kembali berpasir (+). oleh pasien. putih (+)
6 jam smrs yang hilang setelah BAB dalam
timbul sejak perubahan batas
kurang lebih posisi normal
3 bulan smrs
RPD & RKP
RPD
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
• Kesadaran : Composmentis
• Glasgow Coma Scale : E4M6V5
• Tekanan Darah : 131/86 mmHg
• Nadi : 90 x/menit
• Pernafasan : 20 x / menit
• Suhu : 36,0C
• BB : 52kg
• Kulit : Warna sawo matang
• Turgor : Baik
• KGB : Tidak ada pembesaran
• Kuku : Tidak ada sianosis
STATUS GENERALIS
• Warna kulit sawo matang, tidak ikterik, tidak sianosis, turgor kulit cukup, capilary refill
kurang dari 2 detik dan teraba hangat.
Kulit
• Normosefali
• Mata, Hidung, Telinga, Mulut, temggorok : DBN
Kepala
• J/P DBN
Toraks
• Inspeksi : Perut datar, massa (-), pulsasi abnormal (-)
• Auskultasi : Bising usus (+)
• Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen, nyeri ketok (-), nyeri
ketok CVA (-/-)
Abdomen • Palpasi: Supel, nyeri tekan (-), hepar & lien tdk teraba, ballotemen (-)
PROGNOSIS
Ad Vitam : Ad Bonam
DIAGNOSA KLINIS
Filtrasi
Sekresi tubular
glomerular
URETER
• saluran kecil yang menghubungkan antara ginjal dengan kandung
kemih, panjang ± 25 -30 cm
• Saluran ini menyempit di tiga tempat yaitu di titik asal ureter pada
pelvis ginjal (ureteropelvic junction), di titik saat ureter menyilang
dengan A. illiaka, dan di titik pertemuannya dengan kendung kemih
(ureterovesicular junction).
VESIKA URINARIA
• sebagai tempat menampung air kemih yang dibuang dari ginjal
melalui ureter
• kapasitas maksimal yaitu untuk volume orang dewasa lebih kurang
adalah 300-450 ml
URETRA
• Uretra merupakan saluran yang membawa urin keluar
dari vesica urinaria menuju lingkungan luar.
• PRIA panjang sekitar 20 cm dan juga berfungsi
sebagai organ seksual, memiliki dua otot sphincter
yaitu m.sphincter interna (otot polos terusan dari
m.detrusor dan bersifat involunter) dan m.sphincter
externa (di uretra pars membranosa, bersifat volunter)
• WANITA panjangnya sekitar 3.5 cm, hanya memiliki
m.sphincter externa (distal inferior dari kandung kemih
dan bersifat volunter).
DEFINISI
Batu saluran kemih ( urolithiasis) adalah adanya
batu didalam saluran kemih, mulai dari ginjal
hingga uretra, dimana komposisi batu yang
terbentuk dapat terdiri atas salah satu atau
campuran dari asam urat ,kalsium oksalat,
kalsium fosfat, sistin, struvit, atau xantin.
EPIDEMIOLOGI
Agregasi nukleasi
xantin
Xantin oxidase
Pada manusia
Ekskresikan ke dalam urin :
- Asam urat bebas batu asam urat Asam urat
- Garam urat + natrium natrium urat
(> larut dalam air) Urikase tidak ada
pada manusia
Allantoin
(larut dalam air)
FAKTOR PENYEBAB
• Urin yang bersifat asam (pH <6)
• Volume urin sedikit (<2L/hari), dehidrasi
• Hiperurikosuria Kadar asam urat dalam urine > 850 mg/24 jam
SIFAT BATU
• Ukuran batu bervariasi besar : staghorn (mengisi seluruh pelvikalises ginjal)
• Bentuk batu Batu bulat, halus seringkali keluar spontan
PENCEGAHAN
• minum banyak (usahakan produksi urin 1500-2000
mL/hari)
• Pemeriksaan pH urin setiap hari dengan kertas
nitrazin (alkalinisasi urin pertahankan PH diantara
6,5-7
• Pemeriksaan kadar asam urat darah secara berkala
(bila hiperurisemia, konsumsi obat inhibitor xanthin
oksidase allupurinol
KOMPOSISI BATU
BATU GINJAL
(nefrolithiasis)
BATU URETER
(ureterolithiasis)
BATU BULI
(vesikolithiasis)
BATU URETRA
(uretrolithiasis)
BATU GINJAL
(NEFROLITHIASIS)
MANIFESTASI KLINIS
Batu staghorn
- Nyeri pinggang (paling sering)
• Nyeri kolik aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises yang meningkat tekanan
intraluminal meningkat peregangan dari terminal saraf sensasi nyeri
• Nyeri non-kolik Peregangan kapsul ginjal (Hidronefrosis, infeksi ginjal)
- Hematuria trauma mukosa oleh batu
- Demam curiga urosepsis
Pemeriksaan fisik :
Nyeri ketok CVA
Teraba ginjal hidronefrosis
BATU URETER pada umumnya adalah batu yang terbentuk di dalam sistim kaliks ginjal,
(URETEROLITHIASIS)
yang turun ke ureter
• Pionefrosis
• Urosepsis
Infesi sekunder • Abses ginjal,
paranefrik,
perinefrik
• Pielonefritis
Kerusakan ginjal
MANIFESTASI KLINIS
• Khas gejala iritasi
• Nyeri suprapubik
• Sifat nyeri refered pain (ujung penis,
skrotum, perineum, pinggang, sampai kaki)
• Jika batu berada di pangkal uretra aliran
miksi dapat berhenti tiba- tiba lencar
kembali setelah perubahan posisi
PEMERIKSAAN FISIK
• Nyeri tekan suprapubik
• Buli teraba penuh
• Asal biasanya dari batu ginjal / ureter buli uretra
BATU URETRA
(URETROLITHIASIS) Angka kejadian 1% dari seluruh batu saluran kemih
MANIFESTASI KLINIS
Urin menetes
Pemeriksaan Urin:
• Leukosituria, hematuria, kristal pembentuk batu
• Bakteriuri (nitrit), Ph urin
• Kultur urin
Pemeriksaan Darah :
• Hemoglobin
• Leukosit
• Ureum & Kreatinin
• Asam urat
• Foto polos abdomen (BNO) melihat batu radioopak
• USG
- Bila IVP tidak memungkinkan
- Dapat melihat semua jenis batu
TATALAKSANA
Terapi konservatif
1. Peningkatan asupan minum dan pemberian diuretik target diuresis 2liter/hari
2. α-blocker nifedipin, tamsulosin
3. NSAID
Litotripsi
Indikasi Pembedahan :
• Batu kaliks adanya hidrokaliks, kasus nefrolithiasus kompleks, tidak berhasil dengan ESWL
• Batu Pelvis Jika terjadi hidronefrosis, infeksi, atau nyeri hebat, batu staghorn
• Batu ureter telah terjadi gangguan fungsi ginjal, nyeri hebat, terdapat impaksi ureter
• Batu buli ukuran > 3 cm
Berupa :
- Pielolitotomi atau nefrolitotomi (mengambil batu saluran ginjal)
- Ureterolitotomi (batu ureter)
ginjal sudah tidak berfungsi
- Vesikolitotomi (batu vesika urinaria)
Berisi nanah (Pionefrosis)
- Nefrektomi atau pengambilan ginjal jika :
Korteks sudah sangat tipis
Mengalami pengkerutan
REKOMENDASI PILIHAN METODE AKTIF PENGELUARAN BATU
SALURAN KEMIH (IAUI 2018)
REKOMENDASI PILIHAN METODE AKTIF
PENGELUARAN BATU SALURAN KEMIH (IAUI 2018)
REKOMENDASI PILIHAN METODE AKTIF PENGELUARAN BATU
SALURAN KEMIH (IAUI 2018)
PENCEGAHAN
Pasien wanita usia 54 tahun, dimana pada teori dikatakan usia 50-an untuk
perempuan merupakan salah satu factor risiko internsik pada BSK
Gejala klinis pasien nyeri saat kencing, terdapat batu dan pasir pada kencing,
dan nyeri pinggang yang menjalar ke kemaluan, kencing terhenti secara tiba-
tiba , membaik dengan perubahan posisi yang merupakan gejala khas pada BSK
Pasien dapat mencegah terjadinya batu dengan cara mengatasi infeksi saluran
kemih yang dialaminya, mengontrol kadar zat dalam darahnya dan hidrasi yang
cukup.
DAFTAR PUSTAKA
• Corwin, S, Pradipta E. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi IV. Jakarta : Media Aesculapius, 2014. Hal:
277-279.
• Purnomo B. Dasar-dasar Urologi. Edisi Ketiga. Jakarta : Sagung Satu, 2014. Hal : 87- 101.
• Drake R, Vogl A, Mitchell A. Gray’s Anatomy for Students. Third Edition. Philadelphia : Churchill
Livingstone Elsevier; 2015. P. 373-378.
• Scanlon VC, Sanders T. Essential of anatomy and physiology. 5th ed. US: FA Davis Company; 2007
• Guyton.A.C. et all .Textbook of Medical Physiology. 11th ed. Philadelpia: Elsevier saunders; 1996
• Ganong. W.F., editor Widjajakusumah D.H.M. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran., edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta: EGC. 2001
• Hansen J. Netter’s Clinical Anatomy. 2nd edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2010. P.165.
• Van de Graaf KM. Human anatomy. 6th ed. US: The McGraw-Hill Companies; 2001
• Turk C, Knoll T, Petrik A, Sarica K, Seitz C, Straub M. Guidelines on Urolithiasis. European Association
of Urology; 2011. P.289-293.
• Sorensen, C. M., & Chandhoke, P. S. (2002). Hyperuricosuric calcium nephrolithiasis. Endocrinology
and metabolism clinics of North America, 31(4), 915-925.
• Takahashi, Naoki, Akira Kawashima, Randy D. Ernst, Illya C. Boridy, Stanford M. Goldman, George S.
Benson, and Carl M. Sandler. "Ureterolithiasis: can clinical outcome be predicted with unenhanced
helical CT?." Radiology 208, no. 1 (1998): 97-102.
• Wein, Kavoussi, Novick, Partin, Peters. Campbell-Walsh Urology. Tenth Edition. Philadelphia; 2012.
P.
• Knoll T. Epidemioloy, Pathogenesis and Pathophysiology of Urolithiasis. European Urology
Supplements 9 (2010). Department of Urology, Sindelfingen-Boeblingen Medical Center, Germany.
P.802-806.
• Tanagho E, McAninch J. Smith’s General Urology. 17th edition. The McGraw-Hill companies; 2008.
P.246