Anda di halaman 1dari 25

SHORT CASE

CHOLEDOCOLITHIASIS
Yolanda Yasinta Ina Tuto, S.Ked | 1508010035
Pembimbing :
dr. Amrul Marpaung, Sp.B

BAGIAN ILMU BEDAH


Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana
RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES
2019
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
DEFINISI
• Batu saluran empedu merupakan batu pada common bile
duct (CBD) yang jumlahnya satu atau lebih dari satu.
• Kebanyakan batu CBD berasal dari batu kandung empedu,
tetapi ada juga yang terbentuk primer di dalam saluran
empedu ekstrahepatik maupun intrahepatik.
EPIDEMIOLOGI
• Batu empedu jarang pada usia <20tahun, meningkat dengan
cepat tiap dekade sampai usia 70tahun
• Paling banyak mengenai wanita usia 50tahun-an
• Di Asia : Batu Kolesterol > Batu Pigmen
• Insiden batu CBD : 40-50% dari penyakit batu empedu.
JENIS BATU
• Batu Kolesterol
- mengandung: minimal 70% kristal kolesterol, sisanya adalah
kalsium karbonat, kalsium palmitat, dan kalsium bilirubinat
- Dapat berupa soliter atau multiple
- Permukaan licin atau multifaset, bulat, berduri, dan ada yang seperti
buah murbei
• Batu Bilirubin/Batu Pigmen
- mengandung: kalsium bilirubinat
- Bentuk tidak teratur, kecil-kecil, dapat berjumlah banyak, warna
bervariasi dari coklat-hitam, berbentuk seperti lumpur atau tanah
yang rapuh.
PATOGENESIS
(1) Supersaturasi kolesterol dalam kandung empedu
(2) Pembentukan nidus dan kristalisasi
(3) Berkurangnya motilitas kandung empedu
(4) Perubahan absorpsi dan sekresi kandung empedu
FAKTOR RESIKO
7F
- Fat
- Fourty
- Female
- Fertile
- Food
- Family
- Flatulence
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang
ANAMNESIS
• Awalnya bersifat asimptomatis -> menjadi simptomatis
dalam 1 tahun
• Kolelitiasis : nyeri abdomen terutama di di epigastrium,
kuadran kanan atas perut, atau daerah prekordium +
intoleransi thd makanan berlemak; nyeri kolik bilier,
dapat menyebar ke punggung tengah, scapula, atau
puncak bahu; mual-muntah, murphy sign (+)
• Koledokolitiasis : nyeri atau kolik di epigastrium dan
perut kanan + intoleransi thd makanan berlemak; dapat
disertai demam; ikterus; urine gelap; pruritus.
PEMERIKSAAN FISIK
• Kolelitiasis
- Nyeri tekan (+) dengan punctum maksimum pada letak anatomi
kandung empedu.
- Murphy sign (+)
• Koledokolitiasis
- Tidak bergejala pada fase tenang
- Ikterik (pada bilirubin >3mg/dL atau pada keadaan sumbatan
saluran empedu)
- Trias charcot : demam, nyeri di daerah hati, ikterik
- Gejala Pentade : trias charcot + syok + kekacauan mental atau
penurunan kesadaran sampai coma
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium : peningkatan kadar bilirubin serum,
peningkatan kadar fosfatase alkali serum, peningkatan
kadar amilase serum
• USG : derajat spesifisitas dan sensitivitas tinggi ->
deteksi batu + pelebaran saluran empedu.
- Batu empedu (hiperekoik) dengan accoustic shadow
dibawahnya
- Penebalan dinding kantong empedu akibat oedema
karena meradang (double wall)
- Lumpur empedu (sludge)
TATALAKSANA
• Terapi non pembedahan
- Simptomatik
• Terapi pembedahan
- Kolelitiasis simptomatis : kolesistektomi terbuka atau
laparoskopik
- Koledokolitiasis : kolesistektomi dan koledokotomi
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. AF
• Tanggal lahir : 24 Maret 1954
• Umur : 65 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : IRT
• Agama : Kristen Protestan
• Tanggal MRS : 23 Juli 2019
Kel. Utama •Nyeri perut sebelah kanan atas sejak 1 tahun lalu.

• Pasien datang ke poli bedah dengan keluhan nyeri perut kanan


atas yang menjalar ke punggung dan terasa seperti sakit maag.
Keluhan ini sudah dirasakan selama sekitar setahun. Nyeri
dirasakan memberat sejak 1 bulan sebelum datang ke Poli
Bedah. Pasien juga mengaku sejak sekitar 1 minggu lalu, kulit
dan mata pasien mulai berubah warna menjadi kuning. Keluhan
juga disertai dengan gatal di seluruh tubuh yang sangat
RPS mengganggu sehingga pasien tidak bisa tidur.
• Pasien juga mengeluh terjadi penurunan berat badan sebanyak
kurang lebih 8kg dalam 1 tahun terakhir. Pasien sering mual dan
muntah. Kadang-kadang pasien juga mengalami demam.
• Pasien beberapa kali memeriksakan diri ke Puskesmas dengan
keluhan yang sama dalam 1 tahun ini, diberikan obat lambung.
•Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami
Riwayat Penyakit
keluhan serupa. Pasien juga tidak memiliki riwayat
Terdahulu
penyakit serius sebelumnya.

• Keluarga kandung pasien tidak ada yang memiliki


Riwayat Keluarga penyakit serupa dengan pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : baik
• Kesadaran : Compos mentis, GCS E4V5M6
• Tanda Vital :
− Tekanan darah : 110/60 mmHg
− Nadi : 78x/menit, reguler
− Pernapasan : 18x/menit
− SpO2 : 99%
− Suhu : 36,5ºC
• Kulit : pucat (-), sianosis (-), ikterik (+)
• Kepala :
− Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), pupil
3mm/3mm isokor, RCL +/+, RCTL +/+
− Telinga : dalam batas normal
− Hidung : dalam batas normal
− Mulut : dalam batas normal
• Leher : Pembesaran KGB (-)
• Toraks : normothorax
Cor
− Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
− Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5 linea midclavicula sinistra
− Perkusi :
Batas atas ICS 2 linea parasternal sinistra
Batas bawah ICS 5 linea midclavicularis sinistra
Batas kanan ICS 2-4 linea parasternal dextra
Batas kiri ICS 3-5 linea midklavikula sinistra
− Auskultasi : BJ1-2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
− Inspeksi : Pengembangan dada simetris
− Palpasi : Nyeri tekan (-), taktil fremitus D=S
− Perkusi : sonor (+/+)
− Auskultasi : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
• Abdomen
− Inspeksi : datar
− Auskultasi : bising usus (+)
− Palpasi : supel, nyeri tekan (+), Murphy sign (+),
hepatomegali (-)
− Perkusi : timpani (+)
• Ekstremitas : Edema (-), akral hangat, CRT <2 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kesan :
• Terdapat pelebaran
sistem bilier
• Terdapat batu pada
CBD dan gallbladder
Kesimpulan :
• Batu CBD + obstruksi
bilier
• Batu gallbladder
• Batu Common Bile Duct
DIAGNOSIS
•Cholelithiasis

•Pro Laparotomy – eksplorasi CBD


TATALAKSANA •IVFD Futrolit 30tpm
•Inj. Ceftriaxone 2x1gr (iv)
•Inj. Ranitidine 2x1amp (iv)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai