Anda di halaman 1dari 37

Cholecystitis

Disusun Oleh: Shadrina Safira

Pembimbing: dr. Agus Setiawan


Kasus
Identitas Pasien
•Nama : Nn. A
•Umur : 43 tahun
•Jenis Kelamin : Perempuan
•Status Pernikahan : Menikah
Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri perut bagian kanan atas

Seorang wanita datang dengan keluhan nyeri perut bagian


kanan atas sejak yang sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri bersifat kolik
dan menjalar dari perut bagian kanan atas ke daerah belikat kanan
dengan skala nyeri 6,5/10. Nyeri bersifat terus menerus. Pasien
merasa nyeri bertambah berat saat beraktivitas dan nyeri berkurang
bila tiduran miring ke kanan dan tidak banyak bergerak. Nyeri
disertai mual (+), muntah (+) dan demam (+), badan tampak
kuning (+)
Riwayat Penyakit Dahulu : Sering nyeri di daerah epigastrium lalu menjalar
ke perut kanan atas setelah makan makanan berlemak, Hipertensi (-), DM
(-), Penyakit paru (-)

Riwayat Penyakit Keluarga : (-)

Kebiasaan : Jarang konsumsi sayur dan buah. Sering makan nasi padang
setiap makan siang, merokok (-) , sering minum alkohol

Riwayat alergi : -

Usaha berobat : Paracetamol → Tidak membaik


Pemeriksaan Fisik
•Keadaan Umum
•Kesadaran : Compos Mentis
•Kesan sakit : Sakit sedang
•BB : 65kg
•TB : 168cm
•Tanda Vital
•T : 130/80 mmHg
•R : 32x/menit
•N: 120x/menit, reg, isi cukup
•S : 38,2°C
Status Generalis
Kepala
•Wajah : Bentuk/ukuran simetris, oedem (-), nyeri tekan (-)
•Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik +/+
•Mulut : Mukosa mulut basah, lidah letak sentral, uvula normal, tonsil
T1/T1, kripta tidak melebar, detritus (-), dinding posterior faring hiperemis
(-)

Leher
•KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid DBN, trakea letak sentral
Thorax
Pulmo
•Inspeksi : Bentuk dan pergerakan simetris
•Palpasi : Bentuk dan pergerakan simetris, taktil fremitus normal
•Perkusi : Sonor
•Auskultasi : VBS +/+, WH -/-, RH -/-
Cor
•Inspeksi : DBN
•Palpasi : DBN
•Perkusi : Batas-batas jantung DBN
•Auskultasi : BJM S1=S2 murni reguler, murmur (-)
Abdomen
•Inspeksi : Cembung
•Palpasi : Soepel, Nyeri RUQ (+), Murphy sign (+), Hepar dan lien tidak
teraba
•Perkusi : Timpani
•Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas
•Akral hangat, CRT <2”
Diagnosis Kerja Diagnosis Banding
Obs Jaundice susp Hepatitis Acute Cholesystitis

Acute Cholangitis
Tatalaksana Awal
● RL 1500cc/24 jam
● Ceftriaxone 2x1 gr IV
● Ranitidine 2x1 amp IV
● Paracetamol 3x500mg
● Curcuma 3x1
● Ketorolac 2x1 IV
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 12 gr/dL Bilirubin total : 7,29 mg/dL

Leukosit : .500 sel/mm3 Bilirubin direk : 5,9 mg/dL

Trombosit : 285.000 sel/mm3 Bilirubin indirek : 1,37 mg/dL

SGOT : 67 U/L

SGPT : 61 U/L

HbsAg: Non reaktif


Follow Up
Ruang Alamanda
Senin, 15 Januari 2024
S: Lemas, badan masih kuning, demam (-),nyeri (-)
O: CM
TD :110/70 mmHg
HR : 85 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T :36,5 C
A: Bacterial Infection + Cholecystitis
- - IVFD NaCL 1000cc/24 jam
- Ceftriaxone 2x1 gr IV
- Curcuma 3x1 tab PO
- Pantoprazole 1x40mg IV
- Sucralfate 4x1C PO
- Ketorolac 2x1 IV
- Saran USG Hepatobilier
Selasa, 16 Januari 2024
S: Lemas, badan masih kuning, demam (-)
O: CM
TD :110/70 mmHg
HR : 85 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T :36,5 C
Hasil USG Hepatobilier:
- Sugestif choledocolithiasis berdiameter lk.2,06 cm di duktus biliaris komunis
- Kolesistitis
- USG pankreas tidak tampak kelainan

A: Bacterial Infection + Cholecystitis ec Choledokolithiasis


- - IVFD NaCL 1000cc/24 jam
- Ceftriaxone 2x1 gr IV
- Curcuma 3x1 tab PO - Konsul Sp.B -> advis saran rujuk
- Pantoprazole 1x40mg IV
- Sucralfate 4x1C PO
- Ketorolac 2x1 IV
CHOLESYSTITIS
Definisi
Cholecystitis : Inflamasi pada kantung
empedu yang paling sering disebabkan oleh
obstruksi ductus cysticus karena batu
empedu.
Etiologi
Penyebab utama kolesistitis akut : batu kandung empedu (90%) yang terletak di ductus cysticus yang menyebabkan
stasis cairan empedu.
Faktor Risiko
5F

● Fat
● Female
● Fourty
● Fertile
● Flabby
Diagnosis (Tokyo Guideline 13)
Tes Darah
● Leukosit > 10.000 mm3/ dL
● Peningkatan ringan enzim serum dalam sistem hepatobilier
● Bilirubin meningkat ( hingga 4 mg/dL) bahkan dalam ketiadaan komplikasi

USG
● Penebalan dinding Gall Bladder (5mm atau lebih)
● Cairan Pericholecystic
● Ada lumpur/ batu
Diagnosis Banding
a. Angina pectoris

b. Appendisitis akut

c. Ulkus peptikum perforasi

d. Pankreatitis akut
Penatalaksanaan
Terapi konservatif (uncomplicated cholecystitis)
● Kriteria :
○ Afebris degan TTV stabil
○ Tak ada obstruksi (lab/USG)
○ Tak ada penyakit penyerta, usia lanjut, kehamilan, kondisi immunocompromised
○ Analgetik adekuat
○ Akses ke faskes dekat, transportasi mudah
● Pengobatan :
○ Antibiotik profilaksis : levofloxacin 500mg 4dd dan metronidazole 500mg 2dd
○ Antiemetik : promethazine/prochlorperazine PO/rectal
○ Analgesik : oxycodone/acetaminophen, hydrocodone/acetaminophen
Terapi inisial dan antibiotik (cholecystitis)
● Sanford guide :
○ piperacillin/tazobactam (3.375g IV q6h or 4.5g IV q8h)
○ ampicillin/sulbactam (3g IV q6h)
○ meropenem (1g IV q8h)
○ Mengancam nyawa → imipenem/cilastatin (500mg IV q6h).
● Alternatif → 3rd gen cephalosporin + metronidazole (1g IV loading dose, 500mg IV
q6h)
● Bakteri tersering : Escherichia coli, Bacteroides fragilis, Klebsiella, Enterococcus,
Pseudomonas species.
● Emesis → antiemetik + Nasogastric suction
● IV cholecystokinin → stimulasi kontraksi gallbladder (cegah formasi sludge pada
pasien dengan pemberian nutrisi parenteral)
Persiapan preoperatif
● Rawat dan puasakan
● Beri infus RL
● Tirah baring
● Pemasangan kateter (monitoring urine output + fungsi ginjal)
● Pemasangan NGT → persiapan OP & cegah aspirasi e.c muntahan
● Analgetik (NSAID)
● Foto thorax + EKG
● Antibiotik broad-spectrum (profilaksis per OP)
Laparoscopic Cholecystectomy
Indikasi
● Kolesistitis akut
● Diskinesia biliaris
● Komplikasi yg berhubungan dengan batu di ductus choledocus
● Gallstones (symptomatic atau asymptomatic)
Kontraindikasi
● Absolut
○ Koagulopati
○ Ketidakmampuan untuk menerima anestesi umum
● Relatif
○ Sirosis hepatis
○ peritonitis
○ septic shock
Open Cholecystectomy
Sudah jarang dilakukan, paling sering laparoscopic cholecystectomy

Indikasi

● Hampir sama dengan laparoscopic


● Biasanya dilakukan jika pada inisial laparoscopic terdapat kasus yg kompleks
(anatomi abnormal, bengkak dan gangrenous gallbladder) atau terdapat
komplikasi (jejas pada pembuluh darah dan usus)
Pencegahan
● Pola makan/ diet sehat & seimbang → hindari/ batasi konsumsi makanan
dengan kadar lemak jenuh tinggi (santan, minyak, bumbu kacang, mentega).
● Konsumsi makanan tinggi serat.
● Perbanyak konsumsi cairan (mineral water) min. 2 liter/ hari.
● Makan dalam porsi kecil namun rutin.
● Membatasi konsumsi minuman beralkohol.
● Melakukan aktivitas fisik rutin → cegah obesitas.
● Tidak melakukan diet yang terlalu ketat → penurunan BB secara drastis dapat
meningkatkan risiko kolelitiasis.
Komplikasi
● Kolesistitis
● Kolangitis
● Ikterus/ Jaundice
● Pankreatitis
● Gallstone ileus
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad functionam : ad bonam

Quo ad sanationam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai