Anda di halaman 1dari 31

“SEORANG PRIA DENGAN

CALCULOUS CHOLECYSTITIS,
ASITES DAN EFUSI PLEURA KANAN”

PEMBIMBING : DR. LUH PUTU E SANTI M, SP.RAD

ASTRI GUNARDI
406182095
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
KANDUNG EMPEDU TINJAUAN PUSTAKA
•Kandung empedu : kantung berbentuk seperti buah
pear, panjangnya 7-10 cm dengan kapasitas 30-50 ml.
•Kl obstruksi  kandung empedu dapat terdistesi dan
isinya dapat mencapai 300 ml.
•Letak : di sebuah fossa pada permukaaan inferior
hepar yang secara anatomi membagi hepar menjadi
lobus kanan dan lobus kiri.
•Kandung empedu dibagi menjadi:
◦ Fundus
◦ Korpus
◦ Leher
FISIOLOGI VF
Fungsi kandung empedu, yaitu:
◦ Tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan empedu yang ada di
dalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit. Cairan empedu ini adalah cairan
elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati.
Pengosongan empedu lambat  mempengaruhi perkembangan inti bantu
KOLESISTITIS DAN KOLELITIASIS
• Kolelitiasis : suatu keadaan dimana terdapatnya batu empedu di dalam kandung empedu
(vesica fellea) yang memiliki ukuran,bentuk dan komposisi yang bervariasi.
• Kolesistitis : inflamasi pada dinding kandung empedu yang paling sering disebabkan oleh
obstruksi duktus sistikus akibat adanya kolelitiasis, yang umumnya disertai keluhan nyeri
perut kanan atas, nyeri tekan dan demam
• Berdasarkan etiologi :
• Kolesistitis kalkulus
• Kolesistitis akalkulus
KLASIFIKASI BATU
Menurut gambaran makroskopis dan komposisi kimianya, batu empedu
di golongkankan atas 3 (tiga) golongan:
Batu kolesterol
◦ Merupakan jenis batu terbanyak dan mengandung lebih dari 50%
kolesterol, sisanya adalalah kalsium karbonat, fosfat, bilirubinat,
fosfolipid, glikoprotein dan mukopolisakartida. Berbentuk bulat atau
oval dengan permukaan yang halus atau sedikit granuler, berwarna
kuning pucat dengan bagian inti yang lebih gelap.
Batu pigmen
KLASIFIKASI BATU
◦ Batu pigmen merupakan 10% dari total jenis baru empedu yang mengandung <30% kolesterol. 
Jenisnya antara lain:
◦ Batu pigmen coklat
◦ Berwarna coklat atau coklat tua, konsistensi lunak, permukaanya kasar dan seperti lumpur serta
pada potongan melintang tampak lapisan berwarna coklat dan coklat muda berselang seling.
Batu pigmen cokelat sering terbentuk akibat adanya faktor stasis dan infeksi saluran empedu.
◦ Batu pigmen hitam
◦ Berwarna hitam atau hitam kecoklatan, konsistensi keras, bila dipotong permukaanya seperti
gelas. Komponen utamanya adalah kalsium bilirubinat dengan jalinan musin glikoprotein-garam
kalsium. Batu pigmen hitam adalah tipe batu yang banyak ditemukan pada pasien dengan
hemolisis kronik atau sirosis hepar.
◦ Batu campuran
◦ Batu campuran antara kolesterol dan pigmen dimana mengandung 30-50% kolesterol.
PATOFISIOLOGI KOLESISTITIS
AKUT
MANIFESTASI KLINIS
Kolelitiasi Kolesistiti
s s

Kolik perut di
Asimtomatik
kanan atas

Simtomatik : nyeri
kuadran kanan Nyeri tekan
atas, kolikbilier
MANIFESTASI KLINIS
Penyebaran nyeri pada punggung bagian tengah, skapula, atau ke puncak bahu, disertai mual dan
muntah.
Lebih kurang seperempat penderita melaporkan bahwa nyeri berkurang setelah menggunakan
antasida.
Kalau terjadi kolelitiasis, keluhan nyeri menetap dan bertambah pada waktu menarik nafas dalam.
Episode kolik ini sering disertai dengan mual dan muntah-muntah dan pada sebagian pasien diikuti
dengan kenaikan bilirubin serum bilamana batu migrasi ke duktus koledokus. Adanya demam atau
menggigil yang menyertai kolik bilier biasanya menunjukkan komplikasi seperti kolesistitis, kolangitis
atau pankreatitis.
Kolik bilier dapat dicetuskan sesudah makan banyak yang berlemak.
PEMERIKSAAN FISIK DAN
PENUNJANG
•PF :
• Aus : penurunan bising usus
• Pal : nyeri di kuadran kanan atas abdomen, nyeri lepas
•PP :
• Lab : peradangan akut  leukositosis ; peningkatan bilirubin  karena penekanan ductus
koledukus oleh batu
• Radio : foto polos abdomen, USG, kolesistografi
Diagnosis Banding
Kolelitiasi Kolesistiti Tatalaksana
s s
Perforasi Kolelitiasis Kolesistitis
Kolangitis ulkus
peptikum
• Obat : asam • Antibiotik :
Hepatitis ; ursodeoksikolat ampisilin,
Pielonefritis
Pankreatitis ; ESWL sefalosporin,
• Kolesistektomi ; metronidazol
Aneurisma Kolesistostomi • Kolesistektomi
IBS aorta
abdominal

Iskemia
GERD
mesenterik
ASITES
•Asites : terkumpulnya cairan di •3 kondisi penyebab asites :
rongga peritoneal abdomen • Hipoalbumin
•Jenis : • Retensi natrium dan air
• Asites eksudatif • Sintesis dan aliran limfe meningkat
• Asites transudatif
•Derajat asites :
• 1 : terdeteksi dengan PF yang teliti
• 2 : mudah diketahui dengan PF
• 3 : dapat diliat dengan PF tapi perm.abdomen tidak tegang
• 4 : asites permagna

•Diagnosis :
•PF : perut membunct, shifting dullness
•Talak :
• Tirah baring
• Diet rendah garam
• Parasintesis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANATOMI PLEURA
•Pleura disusun oleh jaringan ikat fibrosa yang
didalamnya terdapat banyak kalpiler limfe dan
kapiler darah serta saraf kecil
•Macam pleura :
• Pleura parietal
• Pleura viseralis
•Diantara pleura : ada spasium pleura, terdapat
cairan pleura sekitar 10-20 ml
EFUSI PLEURA
•Efusi pleura : pengumpulan cairan di dalam rongga pleura akibat transudasi atau
eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura.
•Jenis cairan pleura :
• Transudat  sering padaa obstruksi VPS, asites pada sirosis hati
• Eksudat
•Etiologi :
Eksudat Transudat
• Pleuritis karena virus • Gg Kv :
dan mikoplasma dekompensasio
• Pleuritis karena kordis
bakteri piogenik • Hipoalbuminemia
• Pleuritis karena fungi • Hidrotoraks hepatik
• Pleuritis tuberkulosa
•Patogenesis :
• Pembentukan cairan pleura berlebih
• Penurunan kemampuan absorbs system limfatik
•Diagnosis : xray dan torakosintesis
•Talak :
• Torakosintesis
• WSD
• Pleurodesis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LAPORAN KASUS
Nama : Tn. d Alamat : Jl. Peterongan Kobong No
33. Semarang
Usia : 39 tahun Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal lahir : 28 Desember 1979 Agama : Islam

Pasien masuk ke IGD RSUD KRMT Wongsonegoro, Semarang pada hari Senin tanggal 12 April 2019.
ANAMNESIS
Keluhan Utama: sesak napas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dibawa keluarganya ke IGD RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang pada
tanggal 12 April 2019 dengan keluhan sesak nafas sejak 4 hari yang lalu. Sesak dirasakan
terus menerus dan bertambah berat ketika melakukan aktivitas. Selain sesak, pasien
juga mengeluhkan batuk berdahak berwarna kuning sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
pun mengeluhkan nyeri dada kiri, bengkak kaki kiri, mata berwarna kuning dan badan
lemas sejak 1 minggu yang lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami sesak seperti ini sebelumnya. Pasien belum
mengonsumsi obat apapun untuk mengatasi sesaknya. Riwayat darah tinggi, kencing
manis, dan penyakit lainnya disangkal oleh pasien. Pasien juga menyangkal riwayat
alergi dan riwayat trauma.
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengaku tidak ada anggota keluarga mengalami hal yang serupa
dengan pasien. Ayah pasien memiliki riwayat darah tinggi. Riwayat kencing manis, dan
penyakit lain pada keluarga disangkal.
Riwayat Kebiasaan
Pasien pernah merokok saat muda sekitar 2-3 batang sehari. Pasien sudah berhenti
merokok selama 30 tahun. Pasien memiliki kebiasaan minum kopi. Riwayat konsumsi
alkohol disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran: GCS: 15, Compos mentis
Tanda-tanda vital:
◦ Tekanan darah : 108/83 mmHg
◦ Frekuensi nadi : 104 kali/menit
◦ Frekuensi napas : 20 kali/menit
◦ Suhu tubuh : 36,7oC
◦ SpO2 : 99% O2 NRM

Data Antropometri : BB 55 kg; TB 167 cm (IMT 19,72 kg/m2)


Kesan: Normal
PEMERIKSAAN SISTEM
•Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (+/+)
•Toraks :
Palpasi : stem fremitus kiri terdengar lebih kuat disbanding kanan
Perkusi : redup pada lapangan paru kanan
Auskultasi : vesikuler melemah pada paru kanan, ronkhi basah pada lapangan paru kanan
•Abdomen:
Inspeksi : perut membuncit
Auskultasi : Bising usus (+)
Perkusi : redup, fluid wave (+), shifting dullness (+)
Palpasi : tegang, nyeri tekan (+) di kuadran kanan atas.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LAB • SGPT : 219 U/L (H)
DARAH • Natrium : 130 mmol/L (L)
•Eritrosit : 4510/L (L) • Kolesterol total : 223 mg/dL (H)
KIMIA KLINIK • Bilirubin total : 2,02 mg/dL (H)
• Ureum : 73,2 mg/dL (H) • Bilirubin direk : 1,16 mg/dL (H)
• Creatinin : 1,7 mg/dL (H) • Bilirubin indirek : 0,66 mg/dL (H)
• SGOT : 109 U/L (H)
PEMERIKSAAN USG ABDOMEN

 
HEPAR ukuran dan bentuk normal, parenkim VESIKA FELEA tidak membesar, dinding tampak
homogen, eksogenitas normal, tepi rata, sudut menebal (6,4 mm), tampak batu ukuran sekitar
tajam, tak tampak nodul, V. Porta dan V. 2,39cm,tak tampak sludge.
Hepatika tak melebar. Duktus biliaris intra- AORTA tak tampak melebar. Tidak tampak
ekstrahepatal tak melebar. pembesaran limfonodi paraaorta.
GINJAL KANAN ukuran dan bentuk normal, batas PANKREAS ukuran normal, parenkim homogen, duktus
kortikomeduler jelas, PCS tidak melebar, tidak pankreatikus tidak melebar.
tampak batu, tidak tampak massa VESIKA URINARIA dinding tidak menebal, reguler, tidak
GINJAL KIRI ukuran dan bentuk normal, batas tampak batu/massa.
kortikomeduler jelas, kaliks tampak melebar, tak PROSTAT ukuran normal, tidak tampak kalsifikasi, tak
tampak batu, tak tampak massa. tampak nodul
LIEN ukuran normal, parenkim homogen, V. Lienalis Tampak efusi pleura kanan. Tampak cairan bebas di
KESAN:
Kolelisistitis disertai kolelitiasis (ukuran sekitar 2,39 cm)  gambaran calculous cholecystitis
Kaliekstasis kiri
Ascites
Efusi pleura kanan

Diagnosa Kerja
Kolesistitis

Tatalaksana :
OBH syr 3 x 2
Cefixime 2 x 1
Curcuma 3 x 1
Ranitidin 2 x 1
Furosemid 1 x 1
Rencana Evaluasi
Keadaan umum dan tanda-tanda vital
Hasil laboratorium
Awasi timbulnya komplikasi

Edukasi
Penjelasan mengenai kemungkinan penyebab dan mekanisme penyakit yang diderita
Penjelasan mengenai tatalaksana
Penjelasan mengenai kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi

Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Dari hasil anamnesis didapatkan seorang pasien laki-laki datang ke IGD RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang pada
tanggal 12 April 2019 dengan keluhan sesak nafas. Keluhan sesak nafas dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Sesak
dirasakan terus menerus dan bertambah berat ketika melakukan aktivitas. Selain sesak, pasien juga mengeluhkan
batuk berdahak berwarna kuning sejak 1 minggu yang lalu. Pasien pun mengeluhkan nyeri dada kiri, bengkak kaki
kiri, mata berwarna kuning dan badan lemas sejak 1 minggu yang lalu. Pasien tidak pernah mengalami sesak seperti
ini sebelumnya. Pasien belum mengonsumsi obat apapun untuk mengatasi sesaknya. Pasien dahulu juga merupakan
serorang perokok aktif tetapi sudah berhenti merokok sekitar 2 tahun. Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi
kopi.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan pasien dalam keadaaan compos mentis, GCS: 15, takikardi dan TTV lainnya
normal . Pada pemeriksaan mata terdapat konjungtiva anemis (+/+) dan sklera ikterik (+/+). Pada pemeriksaan paru
terdapat strem fremitus kiri yang terdengar lebih kuat disbanding kanan, perkusi redup pada lapang paru kanan dan
pada auskultasi : vesikuler melemah pada paru kanan disertai adanya ronkhi basah pada lapang paru kanan. Pada
pemeriksaan abdomen, perkusi redup dengan fluid wave dan shifting dullness. Adapun nyeri tekan pada kuadranan
kanan atas.
Dari hasil pemeriksaan penunjang didapatkan nilai eritrosit yang rendah, kadar urem, kreatinin, SGOT,SGPT,
kolesterol total dan bilirubin meningkat, dan hiponatremia. Hasil pemeriksaaan USG abdomen menunjukan adanya
kolesistitis disertai kolelitiasis dengan ukuran sekitar 2,39 cm (gambaran calculous cholecystitis) disertai kaliektasis
kiri, asites dan efusi pleura kanan

Anda mungkin juga menyukai