Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan memiliki fungsi utama yaitu untuk membimbing anak didik ke

arah suatu tujuan yang dinilai tinggi dalam artian agar anak tersebut

bertambah pengetahuan dan keterampilan serta memiliki sifat yang benar

(Tabrani Rusyan, 1989 : 5). Pendidikan yang berhasil adalah usaha yang

berhasil membawa anak didik ke arah tujuan yang diharapkan. Bidang

pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dan

memerlukan perhatian khusus dari semua masyarakat, bukan hanya

pemerintah yang bertanggung jawab atas keberhasilan dan kemajuan

pendidikan di Indonesia, akan tetapi semua pihak baik guru, orang tua,

maupun siswa sendiri ikut bertanggung jawab.

Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan

manusia. Kegiatan belajar dapat mengembangkan potensi-potensi yang

dibawa sejak lahir. Komponen yang ada di dalam kegiatan belajar diantaranya

adalah guru dan siswa. Saat ini pembelajaran IPA terus berkembang seiring

dengan perkembangan teknologi yang kian melaju dengan pesat.

Perkembangan baru terhadap pandangan pembelajaran IPA membawa

konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya,

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional dalam


membelajarkan siswa-siswanya. Guru ditantang untuk dapat merancang dan

melaksanakan pembelajaran yang lebih terarah pada penguasaan konsep IPA

yang dapat bermanfaat dalam kegiatan sehari-hari dalam masyarakat. Untuk

dapat menyesuaikan dengan perkembangan IPA, kreatifitas sumber daya

manusia merupakan syarat mutlak untuk ditingkatkan.

Dalam belajar siswa diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang

baik. Hasil tersebut kadang dapat mencapai seperti yang diharapkan, tetapi

dapat pula tidak. Hal ini dikarenakan daya serap dan kemampuan peserta

didik berbeda-beda dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Untuk memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan harapan, baik guru

maupun siswa harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar itu. Hasil belajar siswa berkolerasi positif dengan berartinya

pengalaman belajar siswa. Keberartian pengalaman belajar siswa dapat

diperoleh dari pemberian kegiatan belajar yang mengaktifkan siswa secara

mental-intelektual dalam suasana belajar yang menyenangkan. Seorang guru

harus mampu menyusun strategi pembelajaran yang mampu membawa peran

serta siswa secara aktif belajar dikarenakan kesadaran dan ketertarikan siswa

yang cukup tinggi, bukan semata-mata untuk memenuhi kewajiban. Dalam

Hamalik (2008 : 123) yang dikemukakan oleh Adam & Dickey bahwa

“peran guru sesungguhnya sangat luas meliputi guru sebagai pengajar,

pembimbing, guru juga sebagai penghubung dan modernisator serta

pembangun.” Jadi peran guru dalam menentukan keberhasilan pembelajaran

pada kegiatan belajar mengajar amat besar bagi peserta didik. Tugas guru
adalah memberikan dan mampu membangkitkan motivasi belajar peserta

didik dalam kegiatan belajar mengajar agar dapat tercapai hasil yang optimal.

Dalam memilih metode mengajar harus disesuaikan dengan tujuan

pengajaran, materi pengajaran dan bentuk pengajaran (kelompok atau

individu) serta disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik siswa. Titik

berat pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu setiap

jenjang dan jenis pendidikan yang meliputi taman kanak-kanak sampai

perguruan tinggi. Untuk itu siswa khususnya di Sekolah Dasar, diharapkan

keaktifan dan kekreatifan dalam setiap proses belajar mengajar, serta

termotivasi untuk aktif dalam menjawab pertanyaan, bertanya, serta

termotivasi mengerjakan tugas, khususnya untuk mengacu penguasaan mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan IPA.

Hasil belajar peserta didik kelas V SDN 02 Doplang Karangpandan

Kabupaten Karanganyar pada pelajaran IPA khususnya pada materi sifat-sifat

cahaya menunjukkan hasil yang belum memuaskan dan masih rendah.

Berdasarkan hasil pengamatan, masalah yang mendasari rendahnya hasil

belajar siswa tersebut adalah kurangnya daya tarik siswa, rendahnya respon

umpan balik siswa, dan kurangnya perhatian siswa dalam proses

pembelajaran IPA. Penyebab yang melatarbelakangi munculnya masalah

tersebut adalah penggunaan metode pembelajaran guru yang kurang tepat,

guru kurang melibatkan siswa secara aktif sehingga perhatian siswa

berkurang, serta penyampaian guru menekankan belajar dengan menghafal

bukan penanaman konsep. Dalam kegiatan belajar mengajar guru masih lebih
memilih menggunakan metode ceramah karena alokasi waktu yang tersedia

lebih sedikit dari pada materi yang harus diajarkan kepada siswa. Penerapan

metode ceramah memungkinkan guru lebih mendominasi kegiatan belajar

mengajar dan hanya menjelaskan konsep tentang berbagai sifat-sifat cahaya

tanpa disertai percobaan sederhana sehingga siswa malas dan kurang

bergairah dalam belajar IPA karena pembelajaran kurang menarik dan

membosankan. Siswa tidak diberi kesempatan berfikir dan bekerja secara

ilmiah untuk mengamati, menggali dan menyampaikan informasi tentang

sifat-sifat cahaya melalui percobaan sehingga materi sulit dipahami siswa.

Hal ini membuat rendahnya hasil belajar siswa pada akhir pembelajaran, yaitu

dengan nilai KKM 70 hanya 60% siswa yang tuntas.

Berdasarkan fakta tersebut maka perlu dilakukan peningkatan kualitas

proses pembelajaran dan peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA pada

materi sifat-sifat cahaya. Dalam hal ini peneliti memilih salah satu metode

dengan model Guided Discovery Learning. Model pembelajaran Guided

Discovery Learning merupakan suatu strategi di mana guru mendorong serta

memberi petunjuk siswa dalam kegiatan belajar agar siswa bekerja lebih

terarah dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan, sehingga model

pembelajaran ini melibatkan siswa belajar aktif untuk menemukan konsep

atau prinsip melalui pengalamannya sendiri. Siswa mengamati dan

mendiskusikan secara berkelompok serta saling membantu dan bekerja sama

dalam menemukan suatu konsep untuk mencapai hasil yang optimal.


Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba melakukan penelitian

melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “PENINGKATAN HASIL

BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY

LEARNING PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V

SDN 02 DOPLANG KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

“Apakah dengan penerapan model Guided Discovery Learning dapat

meningkatkan hasil belajar IPA pada materi sifat-sifat cahaya siswa kelas V

SDN 02 Doplang Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar Tahun

Pelajaran 2010/2011 ?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan

model Guided Discovery Learning dalam peningkatan hasil belajar IPA pada

materi sifat-sifat cahaya siswa kelas V SDN 02 Doplang Kecamatan

Karangpandan Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.


D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan ini adalah sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan

khususnya kajian mengenai betapa pentingnya peranan siswa khususnya

pada mata pelajaran IPA.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Untuk meningkatkan keaktifan dan respon siswa dalam

pembelajaran melalui model pembelajaran Guided Discovery

Learning.

2) Untuk menarik perhatian siswa saat pelajaran berlangsung agar

materi mudah dipahami.

3) Mempermudah siswa dalam menemukan konsep melalui praktek

langsung sehingga hasil belajar IPA meningkat.

b. Bagi Guru

1) Menambah pengetahuan guru tentang model Guided Discovery

Learning yang dapat dijadikan salah satu alternatif proses

pembelajaran IPA.

2) Guru menjadi lebih professional sehingga menambah rasa percaya

diri yang tinggi dalam melaksanakan pembelajaran.


c. Bagi Sekolah

1) Meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan dengan

menggunakan model Guided Discovery Learning

2) Pembelajaran di sekolah menjadi lebih efektif dan efisien

3) Sebagai alternatif bagi sekolah untuk mengembangkan metode

dan model pembelajaran sehingga hasil belajar siswa meningkat

secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai

  • BPH FIX Mantap
    BPH FIX Mantap
    Dokumen21 halaman
    BPH FIX Mantap
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • Bab I - 3
    Bab I - 3
    Dokumen6 halaman
    Bab I - 3
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen12 halaman
    Bab 1
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • Bab I - 3
    Bab I - 3
    Dokumen6 halaman
    Bab I - 3
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • Tingkat Penghunian Kamar Hotel 2018 PDF
    Tingkat Penghunian Kamar Hotel 2018 PDF
    Dokumen101 halaman
    Tingkat Penghunian Kamar Hotel 2018 PDF
    ashov
    Belum ada peringkat
  • Tingkat Pengetahuan Pegawai Puskesmas Balaraja tentang HIV/AIDS
    Tingkat Pengetahuan Pegawai Puskesmas Balaraja tentang HIV/AIDS
    Dokumen30 halaman
    Tingkat Pengetahuan Pegawai Puskesmas Balaraja tentang HIV/AIDS
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • ANALISI VC
    ANALISI VC
    Dokumen15 halaman
    ANALISI VC
    Kirana Rachmas
    Belum ada peringkat
  • ANALISI VC
    ANALISI VC
    Dokumen15 halaman
    ANALISI VC
    Kirana Rachmas
    Belum ada peringkat
  • ASMA FIX Mantap
    ASMA FIX Mantap
    Dokumen38 halaman
    ASMA FIX Mantap
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • Absen 2 Man 2
    Absen 2 Man 2
    Dokumen2 halaman
    Absen 2 Man 2
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • Tingkat Pengetahuan Pegawai Puskesmas Balaraja tentang HIV/AIDS
    Tingkat Pengetahuan Pegawai Puskesmas Balaraja tentang HIV/AIDS
    Dokumen30 halaman
    Tingkat Pengetahuan Pegawai Puskesmas Balaraja tentang HIV/AIDS
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • UROLITHIASIS
    UROLITHIASIS
    Dokumen29 halaman
    UROLITHIASIS
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • BSK Fixxxxx
    BSK Fixxxxx
    Dokumen61 halaman
    BSK Fixxxxx
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • BSK Fixxxxx
    BSK Fixxxxx
    Dokumen61 halaman
    BSK Fixxxxx
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • Absen 3 Man 2
    Absen 3 Man 2
    Dokumen2 halaman
    Absen 3 Man 2
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • UROLITHIASIS
    UROLITHIASIS
    Dokumen29 halaman
    UROLITHIASIS
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • Daftar Hadir
    Daftar Hadir
    Dokumen2 halaman
    Daftar Hadir
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • DBD
    DBD
    Dokumen15 halaman
    DBD
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • Absen 1 Man 2
    Absen 1 Man 2
    Dokumen2 halaman
    Absen 1 Man 2
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • Absen Penyuluhan
    Absen Penyuluhan
    Dokumen1 halaman
    Absen Penyuluhan
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • PENYULUHAN - DBD Fix
    PENYULUHAN - DBD Fix
    Dokumen10 halaman
    PENYULUHAN - DBD Fix
    Frenytha Anggreini
    100% (7)
  • Absen 1 Man 2
    Absen 1 Man 2
    Dokumen2 halaman
    Absen 1 Man 2
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • PP Presentasi DBD
    PP Presentasi DBD
    Dokumen9 halaman
    PP Presentasi DBD
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • K Espro
    K Espro
    Dokumen28 halaman
    K Espro
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • DBD
    DBD
    Dokumen15 halaman
    DBD
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • PP Presentasi DBD
    PP Presentasi DBD
    Dokumen9 halaman
    PP Presentasi DBD
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • Meningitis
    Meningitis
    Dokumen6 halaman
    Meningitis
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • Meningitis
    Meningitis
    Dokumen6 halaman
    Meningitis
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat
  • Meningitis Tugas1
    Meningitis Tugas1
    Dokumen4 halaman
    Meningitis Tugas1
    Rashellya Rasyida
    Belum ada peringkat