Infeksi kuman.
Penyakit kanker dan lupus.
Efek samping obat dan operasi otak.
Risiko terkena meningitis juga akan meningkat pada ibu yang sedang hamil atau
lupa menjalani imunisasi.
Meningitis bakterialis
Meningitis jenis ini disebabkan bakteri dan menyebar melalui kontak jarak dekat. Jika
tidak ditangani, bisa menyebabkan kerusakan otak parah, kehilangan indera
pendengaran dan menimbulkan infeksi pada darah (septikemia). Penderita meningitis
bakterialis kebanyakan bayi berusia di bawah satu tahun.
Meningitis virus
Sedangkan penyebab meningitis virus adalah virus yang bisa menyebar melalui batuk,
bersin dan lingkungan yang tidak higenis. Meningitis virus memiliki kesamaan gejala
dengan flu. Anak berusia di bawah lima tahun dan seseorang dengan sistem kekebalan
tubuh lemah memiliki resiko lebih besar untuk tertular meningitis virus.
Meningitis jamur
Meningitis jamur biasanya merupakan hasil dari menyebarnya jamur di sumsum tulang
belakang melalui aliran darah. Resiko seseorang terkena meningitis jamur akan
meningkat ketika sistem kekebalan tubuhnya terganggu, seperti pada penderita HIV dan
kanker. Beberapa gejala meningitis jamur adalah penderita akan sensitif terhadap cahaya
dan merasa kebingungan.
Meningitis parasit
Meningitis jenis ini disebabkan oleh parasite yang biasanya masuk ke dalam tubuh
melalui hidung. Amuba yang menyebabkan meningitis parasite umumnya adalah
Naegleria fowleri. Amuba ini biasanya ditemukan pada danau, sungai air tawar yang
bersuhu hangat, sumber air panas bumi, kolam renang yang tidak dirawat, pemanas air
dan tanah.
Meningitis Non-infeksi
Ada lebih dari satu faktor penyebab meningitis non-infeksi. Meningitis jenis ini tidak
menular dan memiliki gejala umum yang sama seperti meningitis jenis lainnya. Penderita
yang dicurigai mengidap meningitis harus ditangani secepatnya, bahkan sebelum
diagnosis dilakukan. Sangat berbahaya untuk menunda penanganan bagi penderita
meningitis.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda meningitis atau
septikemia (infeksi darah) bahkan tanda luka yang terinfeksi disekitar kepala, telinga,
tenggorokan, dan kulit di sepanjang tulang belakang. Diagnosis meningitis sulit
dilakukan karena gejalanya mucul secara tiba-tiba dan mirip dengan gejala flu.
Disarankan untuk segera mencari bantuan medis jika melihat gejala meningitis, terutama
jika terjadi pada anak-anak. Anda mungkin harus pergi ke IGD (Instalasi Gawat Darurat)
rumah sakit terdekat kapan pun gejala tersebut muncul. Jangan menunggu munculnya
ruam berwarna ungu Karena tidak semua pengidap meningitis mengalami ruam pada
tubuhnya.
Kondisi pasien meningitis virus biasanya akan membaik dalam beberapa minggu.
Penanganan meningitis virus bisa dilakukan dengan banyak istirahat dan minum obat
pereda rasa sakit untuk sakit kepala. Sedangkan pengobatan meningitis pada pasien
meningitis bakterialis, bisa dirawat dengan antibiotik atau obat-obatan untuk mengatasi
infeksi yang disebabkan bakteri. Perawatan perlu dilakukan di rumah sakit. Untuk kasus
yang lebih parah, disarankan dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) agar fungsi vital
tubuh bisa dipantau dengan saksama.
Cara terbaik untuk mencegah meningitis adalah dengan menerima vaksinasi yang
tersedia. Tetapi karena penyakit ini bisa dibilang jarang, vaksinasi meningitis belum
termasuk dalam jadwal vaksin wajib di Indonesia.