Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

KOLIK ABDOMEN ec SUSP. NEFROLITHIASIS

Disusun Oleh :
Aria Jaya, S.Ked
NIM : FAB 116 018
Pembimbing :
dr. Soetopo, Sp.KFR
dr. Tagor Sibarani
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya
Bagian Rehabilitasi Medik dan Emergency Medicine
RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya
2017
Pendahuluan
Nefrolitiasis merupakan suatu penyakit dengan gejala ditemukannya
satu atau beberapa massa keras seperti batu yang terdapat di dalam
tubuli ginjal, infundibulum, pelvis ginjal, serta seluruh kaliks ginjal.
Pendahuluan
Prevalensi penderita batu ginjal berdasar wawancara terdiagnosis
dokter dari riskesdas 2013 di Indonesia sebesar 0,6 persen. Prevalensi
tertinggi di DI Yogyakarta (1,2%), diikuti Aceh (0,9%).
Prevalensi penyakit batu ginjal berdasarkan wawancara meningkat
seiring dengan bertambahnya usia, tertinggi pada kelompok usia 55-64
tahun (1,3%).
Pendahuluan
Prevalensi lebih tinggi pada laki-laki (0,8%) dibanding perempuan
(0,4%).
Prevalensi di pedesaan sama tinggi dengan perkotaan (0,6%).
Nefrolitiasis harus ditindaklanjuti secara cepat, dikarenakan
komplikasinya yang apabila tidak ditangani dengan cepat dan benar,
maka dapat terjadi kegagalan ginjal.
Laporan Kasus
Primary Survey
Tn. T, 56 tahun
Vital Sign
Tekanan Darah: 140/90 mmHg
Nadi : 90x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup
Suhu : 36,7 0C
Pernapasan : 20 x/menit, torako-abdominal

5
Airway: bebas, tidak ada sumbatan jalan nafas
Breathing: spontan, 20x/menit, pernapasan torako-abdominal,
pergerakan thoraks simetris kanan & kiri
Circulation : tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 90x/menit reguler,kuat
angkat, isi cukup
Disability : GCS (Eye 4,Verbal 5, Motorik 6) pupil isokor +/+ (diameter 3
mm/3 mm)

6
Evaluasi masalah
Kasus ini merupakan kasus yang termasuk dalam Priority sign yaitu
pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri, sehingga
memerlukan penanganan segera. Pasien diberi label kuning.

7
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. T
Usia : 56 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. A. Yani Gg. Sepakat No.09
Tanggal pemeriksaan : 20 Oktober 2017

8
Anamnesis
Keluhan Utama: Nyeri pinggang kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri yang menjalar ke paha
bagian kiri bawah sejak 6 jam SMRS. Nyeri muncul saat pasien sedang
bekerja. Nyeri muncul sakit sekali sehingga pasien tidak dapat melakukan
aktivitas. Nyeri muncul secara mendadak. Nyeri dirasakan seperti
menusuk. Keluhan ini muncul semenjak 6 bulan terakhir dan dirasakan
makin memberat. Mual (-) muntah (-), diakui pasien sejak 6 bulan ini
pernah 2x kencing batu dan kadang berpasir. Seminggu yang lalu pernah
kecing berwarna merah pekat dan disertai nyeri.

9
Riwayat Penyakit Dahulu
Riw. Ht (-), DM (-), Alergi (-).

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat sakit serupa pada keluarga disangkal.

10
Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)
Vital sign (IGD)
Tekanan Darah: 140/90 mmHg
Nadi : 90x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup
Suhu : 36,7 0C
Pernapasan : 20 x/menit, torako-abdominal

11
Kepala dan Leher
Konjungtiva anemis (-/-)
Sklera ikterik (-/-)
Pembesaran KGB di leher (-)
Peningkatan JVP (-)

12
Thoraks
Paru-paru
Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan, retraksi
(-)
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi: Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-

13
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Auskultasi : Bunyi jantung 1 (S1) dan 2 (S2) normal,
mumur (-), gallop (-).

14
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar.
Nyeri ketok CVA (+/-),
Perkusi : timpani

15
Ekstremitas
Akral hangat
CRT < 2 detik

16
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Leukosit : 8.920/uL
Hb : 12,0 g/dL
Ht : 35,4 %
Trombosit : 205 x 103/uL
GDS : 210 mg/dL
Kreatinin : 4,05 mg/dl
Ureum : 75 mg/dl
HbsAg :-
CT : 500
BT : 200
17
Foto Polos Abdomen
Diagnosis Prognosis
Obs. Kolik Abdomen ec Sups. Quo ad vitam : bonam
Nefrolithiasis Sinistra
Quo ad functionam : bonam
Penatalaksanaan IGD Quo ad sanationam : bonam
IVFD NaCl 0,9% 20 tpm.
Inj. Ranitidin 50 mg (IV)
Inj. Ketorolac 30 mg (IV)
Inj. Scopamin 1 amp (IV)
Konsul Urologi

19
Pembahasan
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang, pasien didiagnosis kolik abdomen ec sups nefrolitiasis
sinistra. Pasien mengeluh nyeri pada pinggang kiri yang menjalar ke
paha bagian kiri bawah sejak 6 jam SMRS. Nyeri muncul saat pasien
sedang bekerja. Nyeri muncul sakit sekali sehingga pasien tidak dapat
melakukan aktivitas. Nyeri muncul secara mendadak. Nyeri dirasakan
seperti menusuk. Keluhan ini muncul semenjak 6 bulan terakhir dan
dirasakan makin memberat. Mual (-) muntah (-), diakui pasien sejak 6
bulan ini pernah 2x kencing batu dan kadang berpasir. Seminggu yang
lalu pernah kecing berwarna merah pekat dan disertai nyeri.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya nyeri ketok CVA (+/-). Pada
pemeriksaan penunjang didapatkan ureum dan kreatinin yang
meningkat, pada pemeriksaan foto polos abdomen tidak didapatkan
adanya kalsifikasi pada ginjal sebelah kiri, kemungkinan batu asam urat.
Batu Saluran Kemih
Batu Saluran Kemih (BSK) adalah penyakit dimana didapatkan masa
keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih baik
saluran kemih atas (ginjal dan ureter) dan saluran kemih bawah
(kandung kemih dan uretra), yang dapat menyebabkan nyeri,
perdarahan, penyumbatan aliran kemih dan infeksi.
Batu ini terbentuk dari pengendapan garam kalsium, magnesium, asam
urat, atau sistein.
Adapun gejala klinisnya:
Rasa Nyeri
Demam
Infeksi
Hematuria dan kristaluria
Mual dan muntah
Pada pemeriksaan penunjang terdapat peningkatan ureum dan
kreatinin. Hal ini menunjukkan telah terjadi penurunan fungsi ginjal.
Secara radiologi, tidak terdapat gambaran radiopak dimana bisa diambil
kesimpulan adanya batu ginjal jenis asam urat.
Maka lebih baik dilakukan pemeriksaan tambahan yaitu foto pielografi
intravena (PIV/IVP).
Pada tatalaksana, pasien ini sebagai penanganan awal, diberikan injeksi
ketorolac 30 mg dan scopamin 1amp untuk menangani nyeri yang
dirasakan.
Untuk tatalaksana bedah, sebaiknya harus dilakukan nefrolitotomi
secepatnya menyesuaikan dari keadaan pasien sehingga tidak terjadi
komplikasi lebih lanjut.
Kesimpulan
Tn. T, 56 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri yang menjalar
ke paha bagian kiri. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang, didapatkan diagnosis Kolik Abdomen ec Sups
Nefrolithiasis Sinistra. Nefrolithiasis (batu ginjal) merupakan salah satu
penyakit ginjal, dimana ditemukannya batu yang mengandung
komponen kristal dan matriks organik yang merupakan penyebab
terbanyak kelainan saluran kemih. Lokasi batu ginjal khas dijumpai di
kaliks, atau pelvis dan bila keluar akan terhenti dan menyumbat pada
daerah ureter (batu ureter) dan kandung kemih (batu kandung kemih)
sehingga pasien dapat mengeluh nyeri yang sangat hebat.
Pada pasien ini diberikan injeksi analgesik sebagai pereda nyeri yang
dialami oleh pasien sebagai pertolongan pertama. Adapun sebaiknya
diberikan edukasi kepada pasien untuk tidak menolak apabila
ditawarkan pembedahan mengingat penyakit ini dapat menghambat
fungsi ginjal pasien nantinya.
Daftar Pustaka
Worcester EM, Coe FL. Nephrolithiasis. Prim Care. 2008 Jun. 35(2):369-91
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar.
Indonesia: Kementrian Kesehatan RI. 2013. Hal 79.
Fankhauser CD, Kranzbhler B, Poyet C, Hermanns T, Sulser T, Steurer J.
Long-term Adverse Effects of Extracorporeal Shock-wave Lithotripsy for
Nephrolithiasis and Ureterolithiasis: A Systematic Review. Urology. 2015
May. 85 (5):991-1006.
Manterola C, Vial M, Moraga J, Astudillo P. Analgesia in patients with acute
abdominal pain. Cochrane Database Syst Rev. 2011 Jan 19.
King SA, Klaassen Z, Madi R. Robot-assisted anatrophic nephrolithotomy:
description of technique and early results. J Endourol. 2014 Mar. 28 (3):325-
9.
Putra MMA, Fauzi A. Nefrolitiasis. Lampung: FK Univ. Lampung. 2014. Hal. 4

Anda mungkin juga menyukai