Anda di halaman 1dari 27

HERNIA SKROTALIS DEXTRA

STRANGULATA

Lusi Rustina
NIM. 1510029007

Pembimbing:

dr. Ahmad Tobroni , Sp.B


ANAMNESA
Identitas
Nama : Tn. SS
Umur : 35 tahun
JK : Laki-Laki
Alamat : PT SS, Muara Ancalong
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh di perusahaan kelapa
sawit
MRS : 25 Oktober 2016 jam 07.01
WITA
Keluhan Utama

Benjolan di buah jakar sebelah kanan

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan buah jakar kanan terdapat
benjolan, bengkak dan terasa nyeri sejak 2 hari SMRS .
Benjolan tidak dapat hilang dengan berbaring. Awalnya nyeri
pada buah jakar dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan hilang
timbul. Nyeri awalnya timbul pada saat mengedan dan batuk.
Nyeri dirasakan semakin lama semakin meningkat dan terus
menerus.
satu hari sebelum MRS nyeri dirasakan makin hebat. Pasien
juga mengeluhkan demam, mual, muntah-muntah sebanyak
20-25 selama 2 hari , BAK sulit dan terasa nyeri. Pasien tidak
BAB sejak 2 hari dan perut dirasakan kembung .
keluhan benjolan ini memang sudah dirasakan sejak 2
tahun yang lalu namun tidak nyeri . Awalnya benjolan
kecil sebesar kelereng namun makin lama makin
membesar hingga memenuhi buah zakar.
Benjolan hilang timbul. Benjolan timbul saat
mengedan, batuk atau berjalan. Benjolan hanya
muncul saat aktivitas berat
Pasien tidak mengeluhkan nyeri saat benjolan muncul.
Pasien bekerja sebagai buruh dan sering
mengangkat barang- barang berat. Pasien merokok
selama kurang lebih 15 tahun dan mengaku jarang
batuk.
Jam 18.00 tanggal 23 oktober 2016, Pasien mulai
merasakan nyeri hebat, mual , muntah dan gelisah, jam
20. 00 pasien dibawa istrinya ke klinik perusahaan,
pasien langsung dicarikan ambulan untuk dibawa ke
rumah sakit didaerah tersebut, perjalanan ke rumah
sakit tersebut 3 jam.
Setelah dirawat sekitar 1 hari, nyeri dan muntah
semakin sering dan badannya mulai panas.
pasien tidak diberikan obat dan tindakan tertentu
sehingga istri pasien berinisiatif membawa suaminya ke
RSUD AWS Samarinda.
Pasien tiba di RSUD AWS setelah perjalanan 7-8 jam.
Selama perjanan pasien masih muntah-muntah, nyeri
semakin meningkat dan demam semakin tinggi.
Riwayat Penyakit Dahulu

Tidak pernah mengalami keluhan yang sama .


Riwayat tekanan darah tinggi, sakit ginjal,
riwayat sakit paru-paru dan penyakit jantung
disangkal.
Riwayat sakit maag (+).
Riwayat MRS (-)
Alergi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita gejala sakit serupa
Riwayat diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit
jantung disangkal
Riwayat penyakit lain pada keluarga disangkal
Riwayat asma dan alergi lain disangkal

Riwayat Kebiasaan dan lingkungan


Saat ini pasien tinggal bersama istri pasien. Sehari-hari
pasien bekerja sebagai di karyawan di perusahaan
kelapa sawit
Riwayat merokok + sejak 15 tahun yang lalu
Riwayat minum alkohol disangkal
Pemeriksaan Fisik
GCS E4V5M6 Keadaan umum tampak sakit sedang
(IGD : E4V5M6)
TD : 140/110 mmHg N : 114x/i RR 22 x/I T 37,8C

Head Anemis (-/-), Ikterik (-/-), pembesaran KGB leher (-)

Neck Dbn

Thoraks Cor I = Iktus tak terlihat


Pal = Iktus tak teraba
Per = Ba-ka: ICS IV PSL D; Ba-ki: ICS V MCL S
A = murmur (-), S1S2 tunggal reguler, gallop (-)

Pulmo Simetris, Fremitus raba D=S Sonor V V Rh - - Wh - -


VV -- --
VV -- --

Abdomen Inspeksi : distended


Auskultasi : Bu (+) kesan menurun
Perkusi : tidak dilakukan, karena nyeri
Palpasi : Nyeri tekan (+) seluruh lapangan perut , defans (-)
Ekstremitas Akral teraba dingin, crt > 2 detik,
Pemeriksaan fisik lokal
Regio scrotum (posisi berbaring) :
Inspeksi Auskultasi Palpasi

Terlihat benjolan berbentuk Bising usus (-) skrotum Scrotum dextra membesar
seperti buah pir dari regio dextra dengan ukuran 16 x10 cm,
ingunalis sampai pada konsistensi kenyal, testis
skrotum dextra , warna kulit teraba terpisah dari
pada scrotum dextra benjolan. Finger test (+)
berwarna lebih merah di teraba benjolan pada ujung
banding sekitar. jari. mobile, konsistensi
lunak batas tidak jelas, nyeri
Scrotum sinistra tidak tekan (+), suhu teraba lebih
membesar,testis (-), tanda hangat dibanding kulit
radang (-), sekitar, Transluminasi (-)
Scrotum sinistra teraba
testis ukuran normal, nyeri
tekan (-), transluminasi (-)
Assesment
Hernia Skrotalis Dextra Strangulata
Planing Diagnosis
Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan kadar elektrolit , fungsi ginjal ,
Abhiv, Hbsag
USG abdomen
Pemeriksaan penunjang
Darah Lengkap , 25/11/ 2016

HB 15,1
WBC 13220

HCT 43,4
PLT 140.000

Hasil Pemeriksaan Serologi, 25/11/ 2016

HbsAg Reaktif Ab HIV Non reaktif

Hasil Pemeriksaan Kimia Darah 25 /11/ 2016

Natrium 133 GDS 118

Kalium 4,7 Albumin 2,6

Chloride 92
Tatalaksana IGD
Puasa
Oksigen 3 LPM
Rehidrasi 8 liter : Guyur RL 2 liter , sisa 6 liter/24 jam
Pasang NGT
Pasang kateter : hitung balance cairan
Ceftriaxone iv 1g/12 jam,
Santagesic iv 3x1 ampl
Ranitidin iv 2x50 mg
PRC 2 kolf
Rencana herniorafi cito
Observasi vital sign. TD, Nadi, Pernafasan dan Suhu
Masuk HCU post operasi
HERNIA STRANGULATA

keadaan darurat yang sering dijumpai dan


merupakan penyebab obstruksi usus
Mc iver : 44% dari obstruksi mekanik usus
disebabkan oleh hernia eksterna yang
mengalami strangulasi.
Hernia strangulata merupakan keadaan gawat
darurat dan perlu mendapat pertolongan
pertama.
GAMBARAN KLINIS HERNIA

Jepitan hernia -> gangguan perfusi jaringan isi hernia.


. oedem organ di
jepitan pada
dalam hernia dan
bendungan vena cincin hernia akan
transudasi ke dlm
makin bertambah
kantong hernia.

Isi hernia ->


Jika isi hernia nekrosis dan peredaran darah
terdiri dari usus, kantong hernia jaringan terganggu
berisi transudat

abses lokal, fistel


perforasi
atau peritonitis
dimulai dengan gambaran obstruksi usus dengan
gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan
asam basa.
Bila terjadi strangulasi, - > toksik akibat ganggren
dan gambaran klinis menjadi kompleks dan
sangat serius.
nyeri lebih hebat di tempat hernia dan nyeri akan
menetap karena rangsangan peritoneal.
Pada pemeriksaan : benjolan yang tidak dapat
dimasukkan kembali disertai nyeri tekan
dapat ditemukan peritonitis atau abses lokal.
Jenis Reponible Nyeri Obstruksi Tampak Toksik
sakit

Reponible + - - - -

Irreponible - - - - -

Incarserata - + + + -

Strangulata - ++ + ++ ++
Penatalaksanaan
Penanganan Awal:
Pasien pada posisi Trendelenburg dengan sudut
sekitar 15-20 terhadap hernia serta kompres dengan
kantung dingin
Melakukan pemberian infuse
pemasangan NGT
pemasanagan kateter untuk pemantauan balance
cairan
Memberikan sedasi yang adekuat dan analgetik
untuk mencegah nyeri.
Pasien harus istirahat agar tekan intra abdominal
tidak meningkat.
Terapi operatif
Reduksi hernia yang tidak berhasil

Adanya tanda strangulasi dan keadaan umum yang memburuk

Pada pasien geriatri sebaiknya dilakukan operasi elektif agar kondisi kesehatan
saat dilakukan operasi dalam keadaan optimal dan anestesi dapat dilakukan.
Jika pasien menderita BPH, sebaiknya dilakukan penanganan untuk BPH
terlebih dulu. Mengingat tingginya
Karena kemungkinannya terjadi inkarserasi, strangulasi dan nyeri pada hernia
maka operasi cyto harus dilakukan.
Operasi hernia dapat ditunda jika massa hernia dimanipulasi dan tidak ada
gejala strangulasi.
Pada saat operasi harus dilakukan eksplorasi abdomen untuk memastikan usus
masih hidup, ada tanda-tanda leukositosis
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya
pengobatan rasional hernia inguinalis.
Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis
ditegakkan.
operasi : herniotomi dan hernioplasti.
REFLEKSI KASUS
Teori kasus

Hernia strangulata merupakan Pasien atas nama Tn. SS datang


keadaan gawat darurat dan perlu dengan keluhan buah jakar kanan
mendapat pertolongan pertama. terdapat benjolan, bengkak dan
Bila terjadi strangulasi, terjadi terasa nyeri sejak 2 hari SMRS.
keadaan toksik akibat ganggren Nyeri dirasakan semakin lama
dan gambaran klinis menjadi semakin meningkat dan menjadi
kompleks dan sangat serius. terus menerus, disertai demam,
Pasien mengeluh nyeri lebih hebat mual, dan muntah-muntah.
di tempat hernia dan nyeri akan
menetap karena rangsangan
peritoneal.
Teori kasus
Penatalaksanaan awal dilakukan untuk tidak dilakukan penanganan awal
menangani keadaan gawat darurat. seperti pemasangan NGT, infus,
Pasien perlu mendapat pertolongan rujukan dan tidak diedukasi mengenai
pertama segera. penyakit pasiennya.
posisikan Tredelenburg, dimana posisi Sehingga kondisi pasien saat tiba di
kepala lebih rendah dari kaki. rumah sakit sudah dengan suspect
pemasangan NGT untuk dekompresi perforasi usus dan dehidrasi.
pemasangan infus RL dan pemasangan Selain itu, kurangnya edukasi awal
kateter urin sehingga pasien dan keluarganya tidak
Sedasi dan pemberian analgetik paham mengenai penyakit, keharusan
operasi dan komplikasi yang mungkin
terjadi apabila penanganan terlambat
Teori kasus
Penatalaksanaan definitif pada kasus Pada pasien ini penatalaksanaan
hernia secara teori yaitu pengobatan definitive sudah sesuai yaitu dilakukan
operatif yang terdiri dari herniotomi dan Hernioplasty dan reseksi ileum end to
hernioplasti. end anastomase dan orchidectomy ec
hernia strangulate dan necrosis usus
Kesimpulan

Hernia strangulata merupakan keadaan gawat darurat dan perlu mendapat


pertolongan pertama.

Penatalaksanaan pada kasus hernia strangulata secara teori dibagi menjadi


penatalaksanaan awal yang bersifat suportif dan penatalaksanaan lanjut yang
bersifat definitif.

Penatalaksanaan awal dilakukan untuk menangani keadaan gawat darurat.


Pasien perlu mendapat pertolongan pertama segera.

Penatalaksanaan definitif pada kasus hernia secara teori yaitu pengobatan


operatif. I
Saran

1. Penanganan kasus kagawatdarutan hernia


harusnya sudah dilakukan pada rumah sakit
tingkat awal sebelum dirujuk , dengan
mempertimbangkan kondisi pasien dan alat-
alat yang dimiliki rumah sakit
2. Pemberian edukasi mengenai penyakit,
tindakan dan komplikasinya sebaiknya
dilakukan sejak awal

Anda mungkin juga menyukai