Anda di halaman 1dari 41

AKSES VASKULAR PADA

HEMODIALISA

Oleh : Sandriyan, daniel

Pembimbing : dr. Ivan Joansen, Sp. B-TKV


Jenis Akses Pada Hemodialisis

untuk rentang waktu yang tidak terlalu lama (beberapa jam - bulan)
dilakukan dengan melakukan insersi kateter perkutaneus kedalam
vena besar (vena jugularis interna, femoralis, subklavia)

untuk waktu yang lebih lama (bulan - tahun)


termasuk anastomosis subkutan dari arteri ke vena (fistula
arteriovenosa) dan penempatan suatu tabung graft antara arteri dan
vena
Akses Temporer

Gagal ginjal
akut

Pasien yang
Gagal ginjal kronik,
memerlukan
plasmaferesis atau Indikasi dimana tak tersedia
akses permanen
hemoperfusi

Pasien dialisis
peritoneal atau
cangkok ginjal yang
memerlukan
hemodialisis temporer
Tipe Akses Vaskuler Temporer

TEMPORER ( SEMENTARA )

a. Vena Subclavia HD. Cath.

b. Vena Femoralis

c. Vena Jugularis Interna

d. Shunt External / AV Shunt Schribner

e. Arteri Brachialis
Kanula Melalui Vena Perkutaneus

Merupakan akses temporer yang paling sering digunakan :

Kanula tersedia dalam lumen tunggal dan ganda


Kanula lumen tunggal :
memakai pipa berbentuk Y
darah bergantian masuk dan keluar mesin dialisis
(dilengkapi timer dan klep)
Kanula lumen ganda :
Terdapat sekat pemisah didalam kanula
Kanula Lumen Ganda
Lokasi Kanulasi
Komplikasi Kanul Vena Subklavia

Berhubungan dengan insersi kanula

Yang timbul kemudian / komplikasi lambat


BERHUBUNGAN DENGAN INSERSI
KANULA V. SUBKLAVIA

Ruptur a. subklavia, pneumotorak,

hemotorak, trauma pada pleksus brakialis,

ruptur vena kava sup. perdarahan

mediastinum dan tamponade

Aritmia sebagai akibat iritasi endokard


KOMPLIKASI YANG TIMBUL KEMUDIAN :

1. Infeksi :
Penyebab terbanyak adalah S. aureus atau S.
epidermidis
Indikasi untuk mencabut kateter ok infeksi :
Terdapat eksudat purulen sekitar exit-site

Bila temperatur > 38C, dilakukan kultur darah dari vena


perifer. Bila tak terdapat sumber infeksi lain, kateter dicabut
INDIKASI UNTUK MENCABUT
KATETER V. SUBKLAVIA

Bila kultur darah positif, kateter dicabut segera

Kateter baru dipasang pada tempat yang


berlawanan setelah 24 - 48 jam
USAHA UNTUK MENGURANGI INSIDENS
INFEKSI

Tindakan aseptik saat insersi

Perban diganti oleh staf hemodialisis

Pemberian salep povidoniodin pada saat penggantian


perban

Tidak boleh dilakukan infus melalui kateter kecuali untuk


HD

Saat HD, exit-site dicuci dengan larutan povidoniodin


KOMPLIKASI YANG TIMBUL KEMUDIAN :

2. Bekuan dalam kateter :

Bekuan dan aliran yang lambat merupakan

problem yang sering ditemukan

Lebih banyak terjadi pada sisi kiri

Diberikan infus urokinase atau streptokinase


KOMPLIKASI YANG TIMBUL KEMUDIAN :

3. Trombosis atau striktur :


Terjadi pada 20 - 50% pasien
Pembengkakan lengan sesisi
Pengobatan dengan anti-koagulan (infus
heparin yang dilanjutkan pemberian warfarin)
Dapat pula dilakukan angioplasti balon
INSERSI MELALUI V. FEMORALIS
1. Tehnik insersi :
Pasien terlentang dalam posisi datar
Lutut sedikit fleksi, telapak menghadap keluar
Daerah pangkal paha dicukur, dibersihkan
dan diberi anti-septik
Vena femoralis terletak kira-kira 2-4 cm
dibawah ligamen inguinal
INSERSI MELALUI V. FEMORALIS

1. Tehnik insersi :
Dilakukan insersi dengan jarum No. 22 yang
diisi dengan larutan heparin atau anestetik lokal
Setelah v. femoralis dikenali jarum diganti
dengan jarum No. 18
Dimasukkan kawat penuntun melalui jarum
No. 18
Setelah itu baru dimasukkan kanula
Insersi Melalui Vena Femoralis

2. Komplikasi :
Infeksi
Bekuan
Ruptur arteri femoralis
Hematom
INSERSI MELALUI V. FEMORALIS

Bila dipakai kanula lumen tunggal, diperlukan

adaptor alirah darah atau melalui kateter kedua

pada sisi yang sama atau sisi berlawanan

Bisa pula dipakai kanula lumen ganda dan tidak

memerlukan dua tempat tusukan


Insersi Melalui Vena Jugularis

Indikasi
Digunakan pada pasien memakai ventilator
atau pasien koma

Kanula tidak dapat difiksasi dengan baik ke kulit


INSERSI MELALUI V. JUGULARIS

Tehnik insersi :
Pasien terlentang, posisi kepala lebih rendah (Trendelenburg)

Kepala ekstensi, dan menghadap kesisi berlawanan tempat


pemasangan

Lebih dipilih sisi kanan


TEHNIK INSERSI
V. JUGULARIS INTERNA
Insersi Melalui Vena Jugularis

Komplikasi :
Pneumotorak, hemotorak

Ruptur v. kava superior

Trombosis atau striktur


AKSES VASKULER PERMANEN
1. Arterio Venous Fistula / AV. Shunt Cimino
- Melalui proses operasi internal anastomosis arteri vena
side (arteri) to side (vena)
side (arteri) to end (vena)
side ( vena) to end (arteri)
end (arteri) to end (vena)
- Lokasi :
Radialis : dextra / sinistra
Brachialis : dextra / sinistra
- Kematangan anastomosis 6 minggu
Side to Side anastomosis

vena
cephalika
side to side
anastomosis
arteri
radialis
Side to End anastomosis

Side to End anastomosis

arteri Radialis
vena cephalica
End to End anastomosis
Tehnik Punksi
1. Lakukan pengkajian AV Fistula
2. Desinfectan daerah yang akan dipunksi
3. Punksi dulu outlet + 5 8 cm dari anastomosis, cek dg aspirasi
spuit.
4. Punksi inlet minimal 3 cm dari anastomosis, cek dgn aspirasi
spuit.
5. Fiksasi dan beri kasa + antibiotik salep
2. Arterio Venous Graft / AV. Graft

- Melalui operasi anastomosis arteri vena dengan shunting


vena pasien itu sendiri atau dgn. bahan sintetic Poly Tetra
Fluor Etyline / PTFE

- Lokasi : didaerah brachialis

- Tehnik operasi

Straight Graft : lurus

Loop Graft : lengkung

- Kematangan AV. Graft 2 minggu

- Tehnik punksi hampir sama dengan AV. Fistula Cimino


Loop Graft Straight Graft
v. Cephalica v. Basilica
a. Radialis a. Brachialis

Loop Graft

Straight Graft
* Keuntungan Akses Vaskuler Permanen

Aliran/flow/debit darah memadahi


Umur fistula bertahan lama permanen
Tangan/lengan boleh bergerak saat HD
Tidak mengganggu aktivitas harian
Kemungkinan infeksi lebih kecil

* Kerugian Akses Vaskuler Permanen


Tidak dapat digunakan segera setelah operasi
Penggunaan saat akan HD harus dipunksi sakit, takut,
trauma
Ada resiko perdarahan, hematom, bengkak, vena membesar.
Komplikasi Akses Vaskuler
jangka panjang

Hematom

Pseudoaneurisma

Infeksi

Venous Hipertensi

Steal

Stenosis oklusi

Thrombosis

Edema pada tangan


Inguinal hematomas after several times of
needling

Hematome
Hematoma in uni-/ bilateral femoral areas force the
new AV shunt on use the next hemodialysis.

Thromb
i

Right Femoral
V

Arte
ry
CASE 2:
Infected AV shunt filled
with thrombus after AV
1 shunt 3 weeks ago.

Radial
A.

Thro
mbi Cephalic
V.
Distal and
2
Proximal
controles of
Radial
artery using
1 CASE 3:
Infected
pseudoaneurysm.

2
Vei
Radial n
A
Ulnar A.
3
Vascular
Clamp

4
Thromboembolectomy in a 45 years old woman
Blood
clot Fogarty catheter#5F

10 cm

Left
Femor
al
Artery
Non-Thrombotic complication
Venous hypertension

Usually after side-to side AV shunt

Arm swelling minimal no treatment

moderate to severe (persistent swelling,


venous ulceration) intervention mandatory
Steal - stenosis
diameter of anastomotic line too wide + stenotic Ulnar artery
or low peripheral perfusion

Gangren
Cool,
painful

Check Radial and Ulnar artery before


operation !!
VENOUS ANEURYSM

Unfortunately most of these


are not able to be prevented !
Too big, painful, tend to
rupture surgical
intervention.

Anda mungkin juga menyukai