VASKULAR
PEMBULUH DARAH TERDIRI DARI :
• Arteri
• Vena
• Kapiler
ARTERI
• Dindingnya tipis
• Dibedakan menjadi 2 tipe :
- continous capillaries : ada di semua jaringan tubuh kecuali epitel dan
kartilago
- fenestrated capillaries : di hipotalamus, kelenjar pituitari, kelenjar tiroid,
traktus intestinal, dan bagian filtrasi tubulus ginjal.
• Trauma tumpul vaskular high velocity accident outcome jelek, karena
besarnya kerusakan jaringan sekitarnya
• Trauma tajam vaskular (50-90%) dari semua trauma vaskular
• Trauma iatrogenik dapat terjadi pada diagnostik invasif, prosedur
monitoring, terapi, pengangkatan tumor-tumor pelvis (termasuk kandungan)
ANAMNESA
• Pada trauma hebat penderita tidak sadar seringkali tidak bisa didapatkan
anamnesa yang tepat
• JAM KEJADIAN PENTING!
• Titik kritis iskemi jaringan < 6-8 jam untuk mencapai revaskularisasi optimal
PEMERIKSAAN FISIK
1. Hematoma
2. Riwayat perdarahan saat kejadian
3. Hipotensi tak jelas penyebabnya
4. Gangguan saraf perifer
Lakukan observasi ketat, duplex ultrasonografi & arteriografi
PENATALAKSANAAN UMUM
Resusitasi ATLS
Terapi definitif peralatan bedah vaskular harus tersedia
HATI-HATI penggunaan Heparin terutama pada penderita multitrauma
Gunakan loup saat penyambungan vaskular
Jangan ada tension (idealnya 1-2 cm)
Monitoring post op harus baik
KUNCINYA
• Aneurisma semu
- timbul setelah kateterisasi a. femoralis
- nyeri & bengkak pulsatif
- konfirmasi dengan Duplex USG
- penjahitan bagian yg lubang
- perlu patch vena
Arteriovenous fistula
- timbul beberapa minggu pasca trauma
- tungkai bengkak dg dilatasi vena superfisial
- bruit sesuai detak jantung
- konfirmasi diagnostik arteriografi
- fistula dapat dipisah dg menjahit arteri & vena terkait
TERIMA KASIH