Oleh:
M. Ilham F.R, S.Ked
Pembimbing:
dr. Eko Perdana Putra,Sp. OT, M.Kes
Definisi
Tekanan jaringan yang tinggi di dalam ruangan osteo
facial yang tertutup.
Perfusi jaringan
Ischemic Injury
Necrosis
Patofisiologi
Kompensasi tubuh terhadap keadaan ini:
Mekanisme autoregulasi ( cascade of injury)
Penurunan resistensi pembuluh darah kapiler.
Peningkatan ekstraksi oksigen.
6 P:
Pain
Pallor
Pulselesness
Paresthesia
Paralysis
Pink color
Diagnosis
Anamnesa:
Kecurigaan terhadap sindrom kompartemen
Riwayat nyeri yang berlebihan, kesemutan dan kelemahan otot
Pemeriksaan fisik 6P
Peningkatan tekanan intrakompartemen dengan
menggunakan alat pengukur tekanan kompartemen.
Pulse exymetry
Diagnosis
Patut di ingat!!!
Pulse oxymetry
Teknik injeksi adalah kriteria diagnostik standard yang seharusnya
menjadi prioritas utama jika dalam penyusunan diagnosis terdapat
penuh tanda tanya. Tonometer tekanan stryker banyak digunakan
untuk mengukur tekanan jaringan yang tidak membutuhkan alat
khusus. Alat yang dibutuhkan spuit 20 cc, three way tap, tabung
intravena, normal saline steril, manometer air raksa untul
mengukur tekanan darah.
Komplikasi
Nekrosis pada syaraf dan otot dalam kompartemen
Kontraktur volkman
Trauma vascular
Gagal ginjal akut
Sepsis
Acute respiratory distress syndrome (ARDS).
Penatalaksanaan
Non operatif:
Menempatkan kompartemen yang terkena setinggi
jantung.
Pembukaan gips
Pemberian anti racun pada kasus gigitan ular
Mengoreksi hipoperfusi cairan kristaloid dan produk
darah
Pemberian obat diuretik dan manitol
HBO (hyperbaric oxygen)
Pembedahan :
Indikasi : pada kompertemen sindrom apabila tekanan
intrakompertemn > 30mmhg dan memerlukan tindakan
yang cepat dan segera.
1.Fasciotomi untuk sindrom kompertemen akut
Fasciotomi kompartemen tungkai bawah
• Fibulektomi
• Fasciotomi insisi tunggal (darvey, rorabeck, dan fowler)
Dibuat insisi lateral, longitudinal pada garis fibula, sepanjang
mulai dari distal caput fibula sampai 3-4 cm proksimal
malleoulus lateralis. Kulit dibuka pada bagian anterior dan
jangan sampai melukai nervus peroneal supericial. Dibuat
fasciotomi longitudinal pada kompertemen anterior dan
lateral.
Fasciotomi pada lengan bawah :
• PendekatanVolar (Henry)
Dekompresi kompertemen fleksor volar profunda dan
superficial dapat dilakukan dengan insisi tunggal. Insisi kulit
dimulai dari proksimal sampai ke fossa antecubiti sampai
kepalmar pada daerah tunnel carpal.
• Pendekatan volar ulnar
Pendekatan volar ulnar dilakukan dengan cara yang sama
dengan pendekatan henry. Lengan disupinasikan dan diinsisi
mulai dari medial bagian atas tendon biceps melewati lipatan
siku terus kebwah melewati garis ulnar lengan bawah dan
sampai ke carpal tunnel sepanjang lipatan thenar.
• Pendektan dorsal
Jika perlu dilakukan, setelah kompartemen superficial dan
fleksor profunda lengan bawah didekompresi. Fasciotomi
harus dilakukan dengan posisi lengan bawah pronasi.
Penatalaksanaan
Operatif:
Fasciotomy
Prognosa
”Baik” jika diagnosa tepat dan penganan cepat.
”Namun”, tergantung dari parah tidaknya cedera.
Kesimpulan
Syndrome kompartemen merupakan suatu kondisi dimana terjadi
peningkatan tekanan interstitial dalam sebuah ruangan terbatas
yakni kompartemen osteofasial yang tertutup. Sehingga
mengakibatkan berkurangnya perfusi jaringan dan tekanan oksigen
jaringan.
Terdapat berbagai penyebab dapat meningkatkan tekanan jaringan
lokal yang kemudian memicu timbulnya sindrom kompartemen,
yaitu antara lain: Penurunan volume kompartemen, peningkatan
tekanan kompartemen, dan peningkatan tekanan pada struktur
kompartemen.
Kesimpulan
Secara umum terdapat beberapa tanda (sign) untuk sindroma kompartemen, yang
disingkat menjadi 5P:
Pain (nyeri), yang sering ditemukan dan terjadi di awal sindrom
Parestesia, yaitu gangguan pada saraf sensorik
Paralisis, yaitu gangguan motorik yang ditemukan setelah beberapa waktu
Pallor, yaitu pucat pada kulit akibat berkurangnya suplai darah
Pulselessness, yaitu kehilangan denyut arteri
Cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan teknik fasciotomi, suatu tindakan
operatif untuk membebaskan cairan yang terperangkap di dalam
kompartemen.Selain melalui gejala dan tanda yang ditimbulkannya, penegakan
diagnosa kompartemen syndrome dilakukan dengan pengukuran tekanan
kompartemen.
Fasciotomi dilakukan jika tekanan intrakompartemen
mencapai > 30 mmHg. Jika tekanannya < 30 mm Hg maka
tungkai cukup diobservasi dengan cermat dan diperiksa lagi
pada jam-jam berikutnya. Kalau keadaan tungkai membaik,
evaluasi terus dilakukan hingga fase berbahaya terlewati.