Anda di halaman 1dari 21

LATAR BELAKANG

Trauma Vaskuler  Ancaman kelangsungan


hidup bagian tubuh yg
diperdarahinya
Pilihan
Diagnosis dan tindakan cepat

Tindakan amputasi

Luka tajam
Luka tumpul
Arteri dan vena sebab
iatrogenik
 Bila pembuluh darah  trauma  timbul ancaman thdp
kelangsungan hidup bagian yg diperdarahinya

Diagnosis trauma vaskuler

Sedini mungkin Terlambat

Tindakan cepat Fatal

Keberhasilan tindakan
ANATOMI ARTERI

Dinding arteri normal tdd tiga lapis yg kosentris 


intima, media & adventisia
 Tunika Intima  Sel epitel skuamosa dan kel. Jar. Ikat
 Tunika Media  Sel otot polos, paling tebal
 Tunika Adventisia  Terluar menempel jar. Sekitar vaskular,
jar. Ikat kolagen & elastin
ANATOMI VENA

Dinding vena normal tdd tiga lapis yg kosentris 


intima, media, adventisia & katup vena

 Sel epitel skuamosa dan kel. Jar. Ikat


 Tunika Intima
 Sel otot polos, tidak tebal seperti arteri
 Tunika Media
 Terluar menempel jar. Sekitar vaskular, jar. Ikat
 Tunika Adventisia
kolagen & elastin
 Katup vena
 Mengalir ke 1 arah & tidak berbalik arah
ETIOLOGI & PATOFISIOLOGI

Trauma pembuluh darah  melibatkan kelainan


patofisiologi sistemik, regional & lokal
Efek sistemik akan kehilangan darah yg tdk terkontrol
yg akan mengakibatkan syok hipovolemik
Efek lokal & regional tergantung tipe &mekanisme
trauma pd pembuluh darah
Terputusnya secara akut aliran aterial  iskhemia
regional dlm organ atau ekstremitas
Ekstremitas yang mengalami iskhemia selama 6 jam
berisiko utk terjadinya perubahan histologik dan
mungkin irreversibel dengan reperfusi
Klasifikasi Trauma
Tipe trauma vaskuler ditentukan oleh mekanisme terjadinya
GEJALA KLINIS
Tipe Trauma Gejala Klinis

Laserasi parsial Pulsasi menurun, hematoma, perdarahan

Transeksi Hilangnya pulsasi distal, iskemia

Kontusio Awal: pemeriksaan dapat normal, dapat progesif menjadi


trombosis

Kompresi eksternal Pulsasi menurun, pulsasi dapat menjadi normal ketika fraktur
diluruskan
PENEGAKKAN DIAGNOSIS

Klinis & Pemeriksaan Penunjang


Anamnesis & pemeriksaan fisik penting sbg indikator diagnosis
terjadinya trauma pd vaskuler, shg dpt mengevaluasi tindakan yg
lebih baik

Iskemia pd distal tjd trauma


arteri ekstremitas  6 jam
(golden periode)
Terdptnya/tidak kolateral
arteri akan terlihat pd
periode ini

Trauma pd vaskuler menentukan jumlah perdarahan, lokasi, terdpt


hematom pd tepi sekeliling luka, adanya thrill atau bruit
Tanda iskemik akut

1. Pulsasi melemah/hilang

2. Nyeri

3. Tampak pucat

4. Parestesia

5. Paralisis

6. Poikilotermia
TANDA DAN GEJALA

HARD SIGN SOFT SIGN


 Hilangnya pulsasi distal  Berkurangnya pulsasi distal

 Perdarahan pulsatil distal  Riwayat perdarahan sedang

 Tanda-tanda iskemia  Trauma perdarahan sedang


 Trauma pada daerah dekat pembuluh
 Thrill arteri dengan palpasi
darah utama
manual
 Defisit neurologis
 Bruit pada daerah cedera dan
 Hematoma sekitar lesi yang tidak
sekitarnya
meluas
 Hematoma yang meluas
Trauma Tajam Arteri
Derajat I  Robekan adventisia & media, tanpa
menembus dinding
Derajat II  Robekan parsial sehingga dinding arteri juga
terluka & biasanya menyebabkan perdarahan
hebat krn tdk tjd retraksi
Derajat III  Pembuluh darah putus total
 Gambaran klinik menunjukkan perdarahan yg
tdk besar
 Arteri akan mengalami vasokonstriksi &
retraksi sehingga ke jaringan karena
elastisitasnya
Trauma Tumpul Arteri
Derajat I  robekan tunika intima yg luas
 trombus  stenosis
Derajat II  robekan tunika intima & tunika media
disertai hematoma & trombosis dinding
arteri

Derajat III  kerusakan seluruh tebal dinding arteri


diikuti tergulungnya tunika intima & media
ke dalam lumen serta pembentukan
trombus pd tunika adventisia yg utuh
Trauma Vena

Trauma pada vena biasanya akibat trauma tumpul 7%, luka


tembak 52% dan luka bacok 36%. Kerusakan pada sistem vena
saja jarang terjadi, trauma vena biasanya bersamaan dengan
kerusakan pembuluh arteri. Perdarahan yang terjadi berupa
rembesan difus yang sering kali dapat berhenti sendiri
Bentuk dan Lokasi Khusus Trauma

 Trauma arteri karotis


 Trauma arteri subklavia
 Trauma arteri femoralis
 Trauma arteri daerah ekstremitas atas
 Trauma aorta
Penunjang (invasif & non invasif)

Arteriografi USG Doppler

Utk menilai pasca anastomosis arteri

Jarang diperlukan  untuk


diagnosis dini & penentuan lokasi
yg tepat untuk eksplorasi
PENATALAKSANAAN

Trauma vaskuler  perioritas tindakan harus segera dilakukan (Makin


cepat tindakan), makin baik prognosisnya

1. Darurat (Emergency)
2. Semi darurat
3. Elektif

 Perdarahan >> & memancar dpt membahayakan jiwa  pertolongan


pertama menghentikan perdarahan dg penekanan pd daerah bleeding point
 Perdarahan berhenti dilanjutkan dg tindakan definitif
PENATALAKSANAAN
 Tindakan Non Operatif: Beberapa ahli bedah : bahwa semua cedera arteri yang
terdeteksi harus diperbaiki, yang lain mengusulkan tindakan non operatif bila
terdapat kriteria klinis dan radiologis seperti low-velocity injury, disrupsi dinding
arteri yang minimal (<5mm) pada kelainan intima dan pseudoaneurisma, tidak
ada perdarahan aktif, dan sirkulasi distal masih utuh
 Tindakan operatif: pada cedera arteri perifer memerlukan periapan seluruh
ekstremitas yang cedera. ekstremitas atas atau bawah kontralateral yang sehat
harus ikut disertakan untuk mengantisipasi apabila diperlukan autografi vena.
insisi dilakukan secara longitudinal langsung pada pembuluh darah yang cedera
dan diekstensi ke arah proksimal atau distal sesuai dengan kebutuhan. Arteri
proksimal dikontrol dengan benang kasar yang melingkari arteri (seperti jerat)
atau bila perlu dengan menggunakan klem vaskuler. Hal ini juga dilakukan pada
arteri distal
 Penatalaksanaan endovascular: Embolisasi transkateter dengan coil atau balon dapat
digunakan untuk terapi beberapa cedera arteri seperti fistula arteriovenosa aliran rendah,
khususnya pada lokasi anatomis yang jauh. Coil berguna untuk mengoklusi perdarahan dan
fistula arteriovenosa. Pendekatan endovascular lainnya pada cedera ekstremitas adalah
dengan penggunaan teknologi stent-graft.
KOMPLIKASI

1. Trombosis
2. Infeksi Segera pasca operasi

3. Stenosis
4. Fistula arteri-vena Komplikasi lama

5. Aneurisma palsu
6. Sindroma kompartemen

Anda mungkin juga menyukai