Anda di halaman 1dari 15

Trauma Vaskular

Latar Belakang

• Trauma vaskular dapat disebabkan oleh luka


tajam, luka tumpul, maupun luka iatrogenik.
• Trauma vaskular dapat melibatkan pembuluh
darah arteri dan vena.
• Bentuk trauma vaskular biasanya tangensial
atau transeksi komplit.
Epidemiologi

• Di Amerika Serikat, sekurang-kurangnya 2.6 juta


orang dirawat di rumah sakit setiap tahunnya karena
trauma akibat kecelakaan.
• Kebanyakan pasien berumur 25-44 tahun, namun
laki-laki muda adalah kelompok dengan risiko
tertinggi karena mereka sering melakukan aktivitas
yang juga berisiko tinggi
Mekanisme trauma

• Trauma Tajam
Luka jaringan pada trauma tajam diakibatkan oleh
kehancuran dan separasi jaringan.

• Trauma Tumpul
Trauma tumpul pada jaringan yangdisebabkan oleh
kompresi lokal atau deselerasi dengan kecepatan
tinggi.
Tipe Trauma Gejala Klinis

Laserasi parsial
Pulsasi menurun, hematoma,
perdarahan
Transeksi Hilangnya pulsasi distal, iskemia

Kontusio Awal : pemeriksaan dapat normal


Dapat progresif menjadi
thrombosis
Kompresi eksternal Pulsasi menurun, pulsasi dapat
menjadi normal ketika fraktur
diluruskan
Diagnosis

• Trauma vaskuler harus dicurigai pada setiap trauma


yang terjadi pada daerah yang secara anatomis dilalui
pembuluh darah besar.
• Gambaran klinis dari trauma arteri dapat berupa
perdarahan luar, iskemia, hematoma pulsatil, atau
perdarahan dalam yang disertai tanda-tanda syok.
Iskemia
• Merupakan Gejala klinis paling sering pada trauma
arteri ekstremias.

Tanda-tanda iskemia
- Nyeri terus- menerus,
- Parestesia,
- Paralisis,
- Pucat,
- Poikilotermia.
• Pemeriksaan fisik yang lengkap, mencakup inspeksi,
palpasi, dan auskultasi untuk mengidentifikasi
adanya tanda-tanda akut iskemia.
Tanda gejala trauma vaskular pada ekstremitas

• Hard Sign
Hilangnya pulsasi distal
Perdarahan pulsatil yang aktif
Tanda-tanda iskemia
Thrill arteri dengan palpalsi manual
Bruit pada daerah cedera dan sekitarnya
Hematoma yang meluas
• Soft Sign
Berkurangnya pulsasi distal
Riwayat perdarahan sedang
Trauma pada daerah dekat PD utama
Defisit neurologis
Hematoma sekitar lesi yang tidak meluas

Semua pasien trauma dengan mekanisme yang signifikan dan


menunjukkan gejala soft signs harus dilakukan evaluasi
sirkulasi distal.
• Alat penunjang
- Pulse oxymetry,
- Doppler ultrasound
- Duplex ultrasound untuk menentukan lesi vaskular
- Arteriografi intra-operatif yang berguna dalam
mengetahui hasil rekonstruksi secara langsung,
apakah masih ada lesi vaskular yang tertinggal.
• Angiografi
Berguna untuk mengevaluasi luasnya trauma,
sirkulasi distal, dan perencanaan operasi. Akurasi
angiografi cukup tinggi, yakni 92-98%.

Pemeriksaan ultrasonografi Doppler dapat merekam


pantulan gelombang .
Penatalaksanaan
- Penatalaksanaan Non Operatif
- Penatalaksanaan Endovascular :
Embolisasi transkateter dengan coil atau balon dapat
digunakan untuk terapi beberapa cedera arteri seperti
fistula arteriovenosa aliran rendah, khususnya pada
lokasi anatomis yang jauh.
- Penatalaksanaan Operasi :
Pada umumnya, insisi dilakukan secara longitudinal
langsung pada pembuluh darah yang cedera dan
diekstensi ke arah proksimal atau distal sesuai dengan
kebutuhan.
Komplikasi
Pasca operasi
- Trombosis
- Infeksi
- Stenosis

Komplikasi lama
- Fistula arteri
- Fistula Vena
- Aneurisma palsu merupakan.
Daftar Pustaka
• Jusi HD. Dasar-Dasar Ilmu Bedah Vaskuler Edisi
ke-4. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2008. H:50-
65.
• Rich NM, Mattox KL, Hirshberg A. Vascular
Trauma 3nd Ed. USA: Elsevier Saunders. 2011.

Anda mungkin juga menyukai