Anda di halaman 1dari 20

Central Venous

Catheter
NAMA : ADIWIRYA ARISTIARA
PE,MBIMBING : DR. IVAN J SP.BTKV
Definisi

 Central venous catheterization  suatu prosedur invasif untuk


pemberian obat, pengawasan hemodinamik, dan nutrisi parenteral

 Central venous catheter  kateter dengan ujung yang terletak di 1/3


proksimal vena kava superior, atrium kanan, atau vena kava inferior.
Kateter dimasukkan melalui vena perifer atau proksimal dari vena
sentral, paling sering melalui vena jugularis interna, subclavia, atau
femoral.
Sejarah

 Werner Forssmann (1929)  dokter pertama yang memperkenalkan


kateterisasi vena sentral
 Dr. Sven‑Ivar Seldinger (1950)  central venous puncture
technique  “Seldinger technique” yang menjadi metode utama
saat ini
 Pemasangan central venous catheters (CVCs) : IGD, ICU, IBS
Antomi
V. Jugularis Interna
V. Subclavia
V.
Femoralis
Pemilihan lokasi akses

 V. Subclavia Vs Vemoralis Kolonisasi Kateter femoral lebih tinggi (Goetz et


Al, 1998)

 Pada dewasa akses subclavia lebih renda tingkat infeksi dibandingkan akses
jugular (mermet et al 1991; Richet et al 1991)
 Komplikasi trombosis dan stenosis skunder lebih besar(krustad, Hanger & Hauser
2003)
Indikasi

 Monitoring hemodinamik invasif (tekanan vena sentral, tekanan arteri pulmonal)


 Nutrisi parenteral
 Dialisis
 Kemoterapi
 Pacemaker sementara
 Akses vena untuk resusitasi cairan
 Tidak adekuatnya vena perifer
Kontraindikasi

 Infeksi area tusukan dan diskrasia darah


 Koagulopati
 Thrombositopenia
 Haemothorax atau pneumothorax ipsilateral
 Thrombosis, stenosis, atau disrupsi pembuluh darah
 Kontraindikasi relatif : variasi anatomi
Persiapan umum
 Antiseptik dan teknik yang steril
 Drapping di luar lapang operasi
 Posisi Trendelenburg, rotasi leher ke arah kontralateral, ekstensi lengan ipsilateral
 Beberapa dokter menggunakan bantalan di antara bahu untuk memfasilitasi akses vena subclavia
 Vena subclavia berasal dari vena aksilaris, memanjang dari tepi sisi costae pertama ke ujung sternum
clavicula, bergabung dengan vena jugularis interna membentuk vena brachiocephalica
 Landmark : 1cm caudal ke persimpangan medial dan 1/3 tengah clavicula
 Jarum dimasukkan melewati sendi sternoclavicula
 Dilakukan aspirasi selama jarum dimasukkan untuk memastikan tusukan tepat di vena
 Aspirasi terus dilakukan sambil mengeluarkan jarum.
 Kawat dimasukkan melalui jarum dan setelahnya teknik Seldinger digunakan.
 Teknik Seldinger (1950) 
menempatkan kateter pada arteri atau
vena.
 Pembuluh darah diakses dengan
jarum dan diikuti kawat penuntun,
jarum dicabut, dan kateter
dimasukkan melaluin kawat
penuntun.
Posisi ujung kateter
 Idealnya ujung kateter terletak di persimpangan vena kava superior dan atrium
kanan.

 Penanda posisi ini adalah sudut Louis, di persimpangan antara manubrium dan
sternum
 Pengukuran dengan bantuan Fluoroscopic  panjang kawat penuntun dari titik
penusukan kulit sampai ke persimpangan vena kava superior-atrium kanan
 Jugularis interal kanan : 16,0cm
 Subclavia kanan : 18,4cm
 Jugular internal kiri : 19,1cm
 Subclavia kiri : 21,2cm
 Pemantauan pasca prosedur dengan foto rontgen dada
Infraclavicular approach
 Komplikasi dibagi dalam 3 kategori:
 Mekanikal  5-19%
 Hematoma
 Tertusuknya arteri
 Pneumothorax

Komplikasi Hemothorax

 catheter misplacement
 stenosis
 Infeksi  5-26%
 Infeksi area insersi
 Kolonisasi CVC
 Bloodstream infection
 Thrombosis  2-26%
 Deep vein thrombosis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai