Anda di halaman 1dari 13

CORRELATION BETWEEN OBESITY AND SEVERITY OF DISTAL RADIUS

FRACTURES

Presented By:
Astrida Agustina 18360029
Bachtiar Muchhaj 18360033
Bella Karina 18360037

Mentor :
dr. Rico Alexander , Sp. ORT

DEPARTMENT OF SURGERY
UNIVERSITY OF MALAHAYATI
DELI SERDANG HOSPITAL
2020
BACKGROUND
Insiden obesitas telah meningkat secara signifikan di seluruh
dunia. Pasien dengan perawakan gemuk memiliki 48%
peningkatan risiko trauma, termasuk cedera minor dan patah
tulang.
Pasien obesitas memiliki kesulitan dalam aktifitas berjalan,
yang dapat menyebabkan jatuh, dan trauma juga dapat
mengakibatkan fraktur kominutif dengan cedera serius pada
kulit dan jaringan lunak, terutama di ujung tulang panjang
yang panjang, dan low-energy injuries ini lebih sering di
ekstremitas atas.
Penelitian ini adalah untuk mengevaluasi korelasi antara
obesitas dan keparahan fraktur radius distal yang disebabkan
oleh low-energy injuries.
DESKRIPSI JURNAL
• Judul :Correlation Between Obesity and
Severity of Distal Radius Fractures

 
◦ Penulis :C. Acosta-Olivo, J.C. Gonzalez-Saldivar , G. Villarreal-Villarreal , A. Torres-Botello , E. Gomez-
Garcia , Y. Tamez-Mata , V. Pe˜na-Martinez
 
◦ Publikasi : Elsevier University of Autonoma de Nuevo León, Departament Ortopedi & Traumatologi,
Monterrey, Meksiko

◦ Penelaah : Astrida Agustina 18360029


Bachtiar Muchhaj 18360033
Bella Karina 18360037

◦ Tanggal Telaah : 14 Juli 2020


LITERATURES SOURCES

Literatur dalam jurnal ini dapat


diakses melalui International
Medical Research Journal,
accessible at the National Center
for Biotechnology Information
(NCBI) web.

Keywords: Obesity, Distal radius fracture, Severity


fracture
BAHAN DAN METODE

Penelitian ini menggunakan studi observasi cross-sectional dengan pasien rawat jalan sebagai tindak lanjut
perawatan primer pada Emergency Departemen dalam jangka waktu setahun . Kriteria terdiri dari pasien dewasa dengan
fraktur radius distal yang disebabkan oleh low-energy injuries (jatuh dari berdiri atau berjalan posisi tertentu). Selanjutnya
dilakukan pengukuran massa tubuh yang diperoleh dengan menggunakan timbangan, dengan pakaian ringan dan tanpa
sepatu, dan tinggi badan mereka diukur. Kemudian, perhitungan dilakukan untuk mendapatkan BMI masing-masing
BAHAN DAN METODE
Selanjutnya hasil radiografi X-ray 2 sisi dievaluasi dan diklasifikasikan Menurut
internasional AO-Müller / Ortopedic Trauma Assosiation (AO / OTA). Selain membagi
keparahan fraktur radius distal menjadi dua kelompok normal BMI, Klasifikasi dari AO
/ OTA yaitu A (fraktur kurang parah) dan Klasifikasi B serta C (untuk yang lebih
parah).
Statistik analisis

Variabel seperti jenis kelamin, usia, tinggi, berat, BMI, sisi


dominan, sisi yang terkena dampak dan dievaluasi.
Koefisien yang berkorelasi dihitung dengan metode
Pearson untuk menilai hubungan antara tingkat keparahan
fraktur radius distal menurut klasifikasi AO dengan BMI
pasien.
Hasil
Hasil pada penilitian ini para pasien didominasi jenis kelamin wanita, dan sisi tangan kiri lebih sering
terkena. Sebagian besar fraktur adalah AO / OTA tipe A (71 pasien). Mayoritas pasien yang terlibat dalam
penelitian ini yaitu pasien kelebihan berat badan atau obesitas. Pada penelitian ini tidak mengamati korelasi
langsung antara tingkat obesitas dan keparahan fraktur radius distal.
Pembahasan
◦ Data Demografis

Sebanyak 114 pasien berturut-turut dilibatkan, semuanya dengan fraktur low-energy injuries, di antaranya
adalah 30 pasien pria (26,3%), 84 pasien wanita (73,6%), dengan usia rata-rata 52,9 tahun (kisaran 18-84
tahun), dan 49,1% pasien berusia lebih dari 65 tahun.

◦ BMI dan tingkat keparahan tulang


Secara keseluruhan, 20,2% dari pasien kami memiliki BMI normal (<25), 34,2% kelebihan berat badan
(BMI 25-30), dan 45,6% mengalami obesitas (BMI > 30). Setelah diamati tidak ada korelasi antara fraktur
radius distal dan derajat obesitas ( r = 0,001, n = 114, p = 0,994).
Identifikasi PICO
◦ Pasien
Pasien dewasa dengan fraktur radius distal yang
disebabkan oleh low-energy injuries (jatuh dari
berdiri atau berjalan posisi tertentu).

• Intervensi

Mengevaluasi korelasi antara obesitas dan keparahan


fraktur radius distal yang disebabkan oleh low-energy
injuries.
Identifikasi PICO
• Comparison

Membandingkan 20,2% dari pasien yang memiliki BMI normal (<25),


34,2% kelebihan berat badan (BMI 25-30), dan 45,6% mengalami
obesitas (BMI > 30) dengan risiko kejadian fraktur radius distal.

• Outcome
Tidak ada korelasi antara fraktur radius distal dan derajat obesitas ( r =
0,001, n = 114, p = 0,994).
Kesimpulan

◦ Berdasarkan pada hasil penelitian ini, tingkat obesitas dan


tingkat keparahan fraktur radius distal tidak berkorelasi.
Sekian.. terimakasih

Anda mungkin juga menyukai