Anda di halaman 1dari 10

Multimodality Management of High-Risk Head and

Neck Basal Cell Carcinoma Requiring Free – Flap


Reconstruction

Pembimbing : dr.Fritz Nahusuly Sp.B


Presented By : dr. Adiwirya Aristiara

DEPARTMEN OF SURGERY
UNIVERSITY OF MULAWARMAN
A.W. SJAHRANIE SAMARINDA
HOSPITAL 2021
Pendahuluan
•Basal sel karsinoma merupakan mayoritas kasus keganasan kanker kulit non-
melanoma yang sebagian besar muncul di area kepala dan leher yang terpapar sinar
matahari.
•Meskipun BCC biasanya lamban dan jarang bermetastasis, sebagian kanker
menunjukkan invasi agresif lokal dan bandel, memerlukan reseksi bedah, transfer
jaringan bebas, dan radiasi adjuvant.
•Faktor yang beresiko tinggi saat ini yang terkait dengan kekambuhan penyakit
meliputi ukuran, batas yang tidak jelas, imunosupresi, dan radiasi sebelumnya.
•Eksisi bedah menjadi andalan pengobatan BCC, farmakoterapi dan radioterapi untuk
pengobatan lanjut dan kasus yang bandel
•Penelitian ini untuk menginvestigasi secara keseluruhan kelangsungan hidup bebas
untuk pasien HNBCC lanjut yang membutuhkan operasi ekstirpatif besar dengan
rekonstruksi flap bebas, faktor prognostik yang mempengaruhi HNBCC dan manfaat
kelangsungan hidup radiasi adjuvant untuk HNBCC risiko tinggi.
Bahan dan Metode
Desain studi dengan case series dengan tinjauan grafik(2002-2013)
Kasus 431 pasien HNBCC yang membutuhkan rekonstruksi flap bebas setelah
ekstirpasi tumor
38 pasien disajikan untuk eksisi HNBCC
kelangsungan hidup secara keseluruhan (OS) dan kelangsungan hidup bebas
penyakit (DFS) diperiksa menggunakan analisis kaplan-meier dengan SPSS
Statistics for window, versi 21.0
variable prognostik dan radiasi adjuvan dianalisis menggunakan student‘s T test
untuk variable kontinu dan fisher’ test untuk variable dependen kategori
P<0.05 dianggap significan secara statistik
Hasil
Hasil
Diskusi

•BCC memiliki tingkat kekambuhan 5 tahun 2%-3% pada populasi


umum.
•HNBCC subtipe agresif terbatas pada lesi dengan dimensi maksimal
0,5cm, yang disebut BCC raksasa. Namun, subsitus tumor, invasi
tulang, dan PNI juga menunjukkan tingkat kekambuhan yang tinggi.
•dalam penelitian ini, 19 lesi (50%) muncul kembali yang menandakan
pasien HNBCC memiliki penyakit yang agresif dan bandel
•Ukuran tumor tidak berkolerasi dengan DFS atau OS ketika dibelah
pada median diameter tumor maksimum 3,5cm (P=0.95 dan P=0.30,
masing-masing)
•Begitu juga dengan tumor diameter maksimum 2,5cm juga tidak
berkorelasi dengan DFS atau OS (P=0.87 dan P=0.61, masing-masing).
Diskusi

Ukuran HNBCC yang besar dan peningkatan jumlah fitur prognostik beresiko tinggi
tidak boleh mengecilkan hati dodkter untuk menawarkan intervensi bedah untuk
HNBCC lanjutan, bahkan jika rekonstruksi free-flap dilakukan.
Semua kasus yang kambuh secara lokal menerima radioterapi adjuvan setelah reseksi
tumor awal, meskipn radioterapi adjuvan tidak secara signifivan mempengaruhi
OS(P=0.66), itu memberikan manfaaat DFS jangka pendek rata-rata dari 13,7 bulan.
Pada populasi pasien lanjut usia yang menjalani yang ekstirpasi tumor besar dan
rekonstruksi free-flap, tingkat kematian 0 dan komplikasi minimal rate 37%% yang
menjanjikan.
Tingkat respon 30% telah dilaporkan untuk pasien dengan BCC metastatik yang
menerima respon ismodegib, dan tingkat 43% terlihat dalam pengaturan penyakit
lanjutan yang tidak dapat direseksi.
Keterbatasan

Penelitian termasuk kohort dengan sampel terbatas sehingga ada


beberapa keterbatasan yang menyebabkan potensi bias.
Kriteria inklusi sangat ketat yang hanya memasukkan pasien dengan
BCC beresiko tinggi yang membutuhkan intervensi bedah agresif
dengan rekonstruksi free-flap.
Penelitian ini dirancang secara khusus untuk pasien HNBCC yang
beresiko tinggi sehingga menghadirkan tantangan mengingat usianya
yang sering berlanjut, komorbiditas terkait, status kinerja yang terbatas
dan komplikasi yang berkepanjangan yang menyebabkan peningkatan
beban ksehatan.
Tidak seperti karsinoma sel skuamosa dan melanoma, penelitian ini
ada kekurangan data untuk subset unik dari HNBCC agresif.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien HNBCC yang membutuhkan pembedahan
agresif untuk dimasukkan ekstirpasi besar dan rekonstruksi free-flap.
Ahli bedah didorong untuk mempertimbangkan manajemen bedah agresif dan terapi
radiasi adjuvant untuk pasien HNBCC beresiko tinggi, bahkan pada populasi lanjut
usia jika mereka dianggap sehat.
Referensi

Burch B et al., Mulimodality Management


of High-Risk Head and Neck Basal Cell
Carcinoma Requiring Free-Flap
Reconstruction. American Academy Of
Otolaryggology-Head And Neck Surgery.
1:6. Doi: 10.1177/0194599815575720
http://otojurnal.org

Anda mungkin juga menyukai