HYPERPLASIA
(BPH)
ANATOMI
Lowsley
Mc.neal
(5 lobus)
• Anterior • Anterior
• Posterior • Zona perifer
• Lateral kanan • Zona sentral
• Lateral kiri • Zona tansisional
BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA
(BPH)
Benign Prostatic Hyperplasia Dialami
(BPH) adalah pertumbuhan a. 50% = 60 tahun
berlebihan dari sel-sel
(hiperplasia) kelanjar b. 80% = 80 tahun.
periuretral prostat yang tidak
ganas yang akan mendesak
jaringan prostat
Etiologi
Beberapa hipotesis :
1. Teori DHT (dihidrotestosteron)
2. Teori Reawakening.
Belum diketahui secara 3. Teori stem cell hypotesis.
pasti
4. Teori growth factors
5. Teori hormonal
Patofisiologi
Hiperplasia prostat
Gejala LUTS hidroureter
Gejala
Gejala iritatif
obstruktif
• 1. Harus menunggu pada permulaan • 1.Bertambahnya frekuensi miksi
miksi (Hesistency) (Frequency)
• 2. Pancaran miksi yang lemah (Poor • 2. Nokturia
stream)
• 3. Miksi terputus (Intermittency) • 3. Miksi sulit ditahan (Urgency)
• 4. Menetes pada akhir miksi (Terminal • 4. Disuria (Nyeri pada waktu
dribbling) miksi)
• 5. Rasa belum puas sehabis miksi
(Sensation of incomplete bladder
emptying)
I-PSS (International Prostatic Symptom Score).
Nodul - ++
Pemeriksaan Penunjang
Darah urine
Angka normal laju pancaran urin ialah 12 ml/detik dengan puncak laju pancaran
mendekati 20 ml/detik. Pada obstruksi ringan, laju pancaran melemah menjadi 6 – 8
ml/detik dengan puncaknya sekitar 11 – 15 ml/detik.
= untuk membedakan apakah penyebabnya adalah obstruksi atau daya kontraksi otot
detrusor yang melemah.
= Dengan memasang kateter uretra dan mengukur berapa volume urin yang masih tinggal.
Peatalaksanaan
Watchful Waiting
Watchful waiting dilakukan pada penderita dengan keluhan ringan
(skor IPSS 3)
1. Pasien diberi nasihat agar mengurangi minum setelah makan malam agar mengurangi
nokturia.
2. Menghindari obat-obat parasimpatolitik (mis: dekongestan).
3. Mengurangi kopi.
4. Melarang minum minuman alkohol agar tidak terlalu sering buang air kecil. Penderita
dianjurkan untuk kontrol setiap tiga bulan untuk diperiksa: skoring, uroflowmetri, dan
TRUS.
5. Bila terjadi kemunduran, segera diambil tindakan.
Medikamentosa
1. Penghambat adrenergik a-1
Menghambat reseptoe a-1 pada prostat penurunan tekanan uretra pars prostatika
Efek sampig : penurunan tekanan darah
prazosin, terazosin dosis 1 mg/hari, Tamsulosin dengan dosis 0.2-0.4 mg/hari2.
Fitoterapi TUNA
hormonal
Prognosis
BPH yang tidak segera ditindak memiliki prognosis yang buruk karena dapat berkembang
menjadi kanker prostat.
Menurut penelitian, kanker prostat merupakan kanker pembunuh nomer 2 pada pria
setelah kanker paru-paru nomor 5. BPH yang telah diterapi juga menunjukkan berbagai
efek samping yang cukup merugikan bagi penderita.
DAFTAR PUSTAKA