Anda di halaman 1dari 22

AKSES VASKULER PADA

HEMODIALISA
NENI HENDAYANI.S.Kep.,Ns
PENGERTIAN
Akses vaskuler adalah suatu
tindakan yang dilakukan untuk
memasukan jarum fistula kedalam
pembuluh darah pasien yang akan
dilakukan Hemodialisa,dengan
tujuan untuk mengalirkan darah ke
dializer dan mengembalikan darah
kembali ke tubuh pasein HD.
JENIS AKSES VASKULER
 Akses temporer
 Akses permanen
A. AKSES TEMPORER
 Dibutuhkan untuk rentang waktu yang
tidak terlalu lama[beberapa jam –
bulan]
 Dilakukan dengan melakukan inserasi
kateter perkutaneus kedalam vena
besar[vena jugularis
interna,femoralis,subklavia
INDIKASI AKSES TEMPORER

 Gagal ginjal akut


 Gagal ginjal kronis ,dimana tidak
tersedia akses permanen
 Pasien peritonial dialisis atau cankok
ginjal yang memerlukan hemodialisa
temporer
 Pasien yang memerlukan
plasmaferesis atau hemoperfusi
KANULA MELALUI VENA
PERKUTENEUS
Merupakan akses temporer yang sering
dipakai:
 Kanula tersedia dalam lumen tunggal
dan ganda
 Kanula lumen tunggal :memakai pipa
bentuk Y dan darah bergantian masuk
serta keluar mesin dialisis[disertai temer
dan klep]
 Kanula lumen ganda : terdapat sekat
pemisah didalam kanula
AKSES VASKULER PERKUTANEUS JUGULARIS
LOKASI KANULASI
 Paling sering melalui vena
subklavia,femoralis, dan jugularis
interna
 Vena jugularis interna paling sering
digunakan pada anak-anak
 Vena femoralis merupakan pilihan
yang baik untuk hemodialisis jangka
pendek dan hemodialisis inisiasi pada
edema paru
PERAWATAN KANULA
 Kulit sekitar kateter dioleskan salep povidoniodin
 Kateter ditutup dengan perban steril yang diganti
setiap HD atau bila diperlukan
 Penggatian perban dilakukan oleh perawat dialisis
 1 ml larutan heparin 1/5000 disuntikan melalui
kateter setiap selesai HD
 Sebelum HD berikutnya dilakukan aspirasi untuk
memuang bekuan yang mungkin terbentuk
 Kemudian kateter diisi larutan heparin dan heparin
dan HD bisa dimulai
KOMPLIKASI YANG TIMBUL
KEMUDIAN
a.Infeksi : penyebab terbayak adalah
S.aureus atau.epidermidis
Indikasi untuk mencabut kateter oleh
karena:
 Terdapat eksudat purulen sekitar exit-
site
 Bila temperatur > 38c, dilakukan kultur
darah dari vena Perifer.bila tidak
terdapat sumber infeksi lain, kateter
dicabut
KOMPLIKASI
b. Bekuan Dalam Kateter :
 Bekuan dan aliran yang lambat
merupakan problem yang sering
ditemukan
 Lebih banyak terjadi pada sisi kiri
 Diberikan infus urokinase atau
streptokinase
KOMPLIKASI
c. Trombosis atau striktur
 Terjadi pada 20-50% pasien
 Pembengkakan lengan sesisi
 Pengobatan dengan anti koagulan
AKSES FEMORALIS
 Bersifat sementara
 Dilakukan dalam keadaan darurat
 Akses dilakukan pada vena femoralis
 Akses dilakukan oleh perawat terlatih
 Komplikasi :Abses femoral
B.AKSES PERMANEN
 Dibutuhkan untuk waktu yang lebih
lama [bulan-tahun]
 Termasuk anastomisis subkutan dari
arteri ke vena [fistula arteriovenosa]
dan penempatan suatu tabung graft
antara arteri dan vena
JENIS AKSES PEMANEN
Fitula arteriovenosa
 Adalah anastomisis subkutan antara arteri
radialis dan vena sefalika,dilengan bawah
atau lengan atas
 Vena akan mengalami dilatasi,dindingnya
menebal
 Biasanya dilakukan pada tangan yang tidak
dominan
 Hasil kurang baik pada pasien
DM,arterosklerosis berat,wanita dengan vena
kecil,orang tua
 Oprasi dilakukan oleh dokter bedah vaskuler
PERAWATAN PASCA
OPERASI
 Lengan ditinggikan
 Hindari pemakaian perban yang
terlalu ketat
 Aliran fistula dicek beberapa kali
dalam sehari:Thrill dan bruit
PEMAKAIAN FISTULA AV
 Perlu 1 bulan untuk matang
 Jarum arteri yang mengalirkan darah
kemesin dialisis diletakan sedikitnya 5
cm dari anastomisis
 Jarum vena diletakan lebih proksimal
lebih 7cm dari jarum arteri
 Hiindari penusukan pada satu tempat
saja.
AKSES VASKULER AV-SHUNT CIMINO
AKSES VASKULER AV-SHUNT CIMINO
KOMPLIKASI FISTULA AV
 Aliran kurang lancar : terjadi karena
obstruksi karena fibrasi
 Trombosis
:pembedahan,hipotensi,dehidrasia
atau hiperkoagulasi
 Iskemi lengan : karena steal efect
[sakit pada waktu digunakan
,kram,dingin]
 Infeksi : Stafilokokus
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai