Keluhan Tambahan :
Mual
RPS
Pasien laki-laki usia 53 tahun datang ke IGD RSUD Budi Asih
dengan keluhan
nyeri di sekitar benjolan di lipatan paha kanan sejak + 1 minggu
SMRS. (Benjolan tersebut sudah ada sejak 2 tahun smrs tapi
baru terasa nyeri 1 minggu smrs.)
Benjolan berbentuk bulat lunak.
Awalnya, benjolan tersebut bisa keluar masuk, muncul saat
pasien berdiri, bersin, batuk, mengedan dan hilang saat
berbaring. Sejak 1 minggu terakhir, benjolan tersebut terasa
sangat nyeri.
Benjolan tidak dapat masuk meski dibantu tangan. Nyeri
bertambah bila berdiri, berjalan, batuk dan mengedan.
Pasien tidak BAB dalam 2 minggu terakhir. Flatus +
Pasien belum pernah memeriksakan benjolan tersebut ke
rumah sakit. Pasien hanya memasukkan sendiri dengan jari
saat benjolan masih bisa masuk dan menggunakan celana
penyangga.
RPD
RPSosek
Pasien sebelumnya bekerja sebagai satpam,
sekarang sudah tidak bekerja dan biaya
pengobatan kesehatannya ditanggung oleh
BPJS kesehatan.
PEMERIKSAAN FISIK
KU tampak sakit sedang
Kesadaran composmentis
TTV
BP = 120/ 70mmHg
HR = 92 x/menit
RR = 20 x/menit
T = 36,5 oC
BMI
BB = 55 Kg
TB = 157 cm
BMI = BB/ TB2 = 55 kg/ (1,57)2 m2 = 22,3
Kesan : gizi baik
Kepala : mesocephal (+) alopecia (+)
Mata : mata merah (-) ca (-/-) si (-/-)
Hidung : simetris, discharge (-) napas hidung (-)
Telinga : bentuk normal, discharge (-)
Esofagus : hiperemis (-) radang tenggorokan (-)
Mulut : sianosis (-) bibir kering (-)
Leher : deviasi trakhea (-) limfadenopati (-)
Kesan : NORMAL
Paru-paru Jantung Abdomen
RR = 20 x/menit,
Hiperpigmentasi (-),
simetris D = S, sikatrik (-
hemithorax D = S, ICS
), striae (-), skuama (-)
Inspeksi normal, retraksi otot- Iktus kordis tak tampak
pelebaran vena (-),
otot bantu napas (-),
hiperpigmentasi (-),
retraksi costa (-)
spider nevi (-)
Iktus kordis teraba di
Hepar, lien dan ginjal
ICS 5 lin. mid clavicula
Nyeri tekan (-), tumor (- tidak teraba, massa
sinistra 2 cm ke arah
Palpasi ), pelebaran ICS (-), abdomen (-), nyeri tekan
medial, thrill (-), pulsus
stem fremitus D = S (+) region iliaca dextra
epigastrium (-), pulsus
dan hipogastrica
parasternal(-)
Palpasi Teraba massa di regio inguinal dextra, permukaan rata, nyeri tekan
(+), massa teraba kenyal dan tidak bisa dimasukkan kembali ke
dalam cavum abdominalis.
Auskultasi Tonus sfingter ani baik, ampulla rekti tidak kolaps, permukaan
mukosa licin,
tidak terdapat benjolan, pole atas prostat teraba, tidak ada nyeri,
tidak ada
lendir dan darah pada feses.
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi
Hematokrit 41 % 40-52
Kimia
LOKASI UMBILIKUS
FEMORALIS
OMENTUM
ISI
USUS
KONGENITAL
HERNIA
PENYEBAB TRAUMATIK
INCISIONAL
REPONIBEL
IRREPONIBEL
KEADAAN
INKARSERATA
SIFATNYA
STRANGULATA
ETIOLOGI
Pada orang sehat, ada 3 mekanisme yang dapat
mencegah terjadinya hernia inguinalis, yaitu :
Kanalis inguinalis yang berjalan miring
Adanya struktur m. obliqus internus abdominis yang
menutup annulus inguinalis internus ketika berkontraksi
Adanya fascia transversa yang kuat yang menutupi
trigonum Hasselbach yang umumnya hamper tidak
berotot
Gangguan pada ketiga mekanisme diatas hernia.
Faktor yang dipandang sebagai penyebab adalah
adanya prosesus vaginalis yang terbuka,
peninggian tekanan di dalam rongga perut, dan
kelemahan dinding otot perut karena usia.1
MANIFESTASI KLINIS
Gejala utama dari hernia inguinalis adalah
benjolan atau pembengkakan pada daerah lipat
paha.
Beberapa pasien mengeluhkan rasa nyeri yang
muncul tiba-tiba dan penonjolan yang timbul saat
mengangkat benda berat, Batuk, berdiri atau
mengedan.
Rasa nyeri dapat menjalar hingga skrotum.
Gejala semakin memberat seiring membesarnya
hernia.7
Pada hernia inkarserata dan strangulata, nyeri lebih hebat
karena adanya gejala tambahan karena obstruksi usus