Anda di halaman 1dari 27

Presentasi Kasus

Hernia Inguinalis Dextra Inkarserata

Disusun oleh : dr. Adelia Anjani


Narasumber : dr. Andrew Jackson Sp.B

Program Internsip DKI Jakarta


RSUD Budhi Asih
Desember 2015
ANAMNESA
Identitas Pasien
Nama : Tn.S
No RM : 01006416
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Betawi
Pekerjaan : Satpam
Alamat : Jl. Kayu Manis III RT 06 RW 03 Matraman
Pembayaran : BPJS
Tgl masuk : 23 November 2015
Keluhan Utama
Benjolan di lipat paha kanan tersa nyeri

Keluhan Tambahan :
Mual
RPS
Pasien laki-laki usia 53 tahun datang ke IGD RSUD Budi Asih
dengan keluhan
nyeri di sekitar benjolan di lipatan paha kanan sejak + 1 minggu
SMRS. (Benjolan tersebut sudah ada sejak 2 tahun smrs tapi
baru terasa nyeri 1 minggu smrs.)
Benjolan berbentuk bulat lunak.
Awalnya, benjolan tersebut bisa keluar masuk, muncul saat
pasien berdiri, bersin, batuk, mengedan dan hilang saat
berbaring. Sejak 1 minggu terakhir, benjolan tersebut terasa
sangat nyeri.
Benjolan tidak dapat masuk meski dibantu tangan. Nyeri
bertambah bila berdiri, berjalan, batuk dan mengedan.
Pasien tidak BAB dalam 2 minggu terakhir. Flatus +
Pasien belum pernah memeriksakan benjolan tersebut ke
rumah sakit. Pasien hanya memasukkan sendiri dengan jari
saat benjolan masih bisa masuk dan menggunakan celana
penyangga.
RPD

Keluhan yang sama sebelumnya : pasien mengaku


belum pernah mengalami penyakit yang sama
sebelumnya
R. Hipertensi : disangkal
R. DM : disangkal
R. Asma : disangkal
R. Alergi obat : disangkal
R. batuk lama : disangkal
R. operasi sebelumya : disangkal
R. Trauma abdomen : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit
yang sama

RPSosek
Pasien sebelumnya bekerja sebagai satpam,
sekarang sudah tidak bekerja dan biaya
pengobatan kesehatannya ditanggung oleh
BPJS kesehatan.
PEMERIKSAAN FISIK
KU tampak sakit sedang
Kesadaran composmentis

TTV
BP = 120/ 70mmHg
HR = 92 x/menit
RR = 20 x/menit
T = 36,5 oC

BMI
BB = 55 Kg
TB = 157 cm
BMI = BB/ TB2 = 55 kg/ (1,57)2 m2 = 22,3
Kesan : gizi baik
Kepala : mesocephal (+) alopecia (+)
Mata : mata merah (-) ca (-/-) si (-/-)
Hidung : simetris, discharge (-) napas hidung (-)
Telinga : bentuk normal, discharge (-)
Esofagus : hiperemis (-) radang tenggorokan (-)
Mulut : sianosis (-) bibir kering (-)
Leher : deviasi trakhea (-) limfadenopati (-)
Kesan : NORMAL
Paru-paru Jantung Abdomen

RR = 20 x/menit,
Hiperpigmentasi (-),
simetris D = S, sikatrik (-
hemithorax D = S, ICS
), striae (-), skuama (-)
Inspeksi normal, retraksi otot- Iktus kordis tak tampak
pelebaran vena (-),
otot bantu napas (-),
hiperpigmentasi (-),
retraksi costa (-)
spider nevi (-)
Iktus kordis teraba di
Hepar, lien dan ginjal
ICS 5 lin. mid clavicula
Nyeri tekan (-), tumor (- tidak teraba, massa
sinistra 2 cm ke arah
Palpasi ), pelebaran ICS (-), abdomen (-), nyeri tekan
medial, thrill (-), pulsus
stem fremitus D = S (+) region iliaca dextra
epigastrium (-), pulsus
dan hipogastrica
parasternal(-)

Perkusi Sonor D = S Redup Timpani

Suara napas vesikuler BJ I dan II reguler, tidak


Auskultasi Bising usus
(+) ada suara tambahan
STATUS LOKALIS
Inspeksi Tanpa mengedan atau batuk tampak massa dengan ukuran
sebesar telur ayam (5x3x2 cm) di daerah inguinal dextra,
berbentuk oval, warnanya seperti kulit di sekitarnya, dan tidak
terdapat tanda-tanda radang

Palpasi Teraba massa di regio inguinal dextra, permukaan rata, nyeri tekan
(+), massa teraba kenyal dan tidak bisa dimasukkan kembali ke
dalam cavum abdominalis.

Perkusi Terdengar bunyi peristaltik usus

Auskultasi Tonus sfingter ani baik, ampulla rekti tidak kolaps, permukaan
mukosa licin,
tidak terdapat benjolan, pole atas prostat teraba, tidak ada nyeri,
tidak ada
lendir dan darah pada feses.
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Hematologi

Hemoglobin 14,2 g/dl 13,2-17,3

Hematokrit 41 % 40-52

Leukosit 8,4 Ribu/uL 3,8-10,6

Trombosit 364 Ribu/uL 150-440

Masa Perdarahan 02 menit 30 detik 1-6

Masa Pembekuan 13 menit 00 detik 5-15

Kimia

GDS 119 mg/dl <110

Natrium 130 mmol/L 135-155

Kalium 4,00 mmol/L 3,6-5,5

Klorida 98 mmol/L 98-109


DIAGNOSIS
Hernia inguinalis dextra inkarserata
DIAGNOSIS BANDING
Hernia strangulate
Hematom
Psoas abses
Nodus limfatikus
Aneurisma femoralis
Keganasan
Penatalaksanaan
Pre operatif Operatif Post operatif

IVFD RL 20tpm Hernioraphy dengan Analgetik


Pasang Dauer Kateter MESH Edukasi
Pasien ditempatkan Menghindari aktivitas
dengan posisi kaki lebih angkat berat
tinggi daripada kepala Mencegah konstipasi
Analgetik dengan makan makanan
Anti emetik berserat dan banyak
minum air
Bila batuk segera diobati
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Hernia merupakan protrusi atau
penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian lemah dari dinding rongga
bersangkutan.
Pada hernia abdomen, isi perut menonjol
melalui defek atau bagian lemah dari
bagian muskulo-aponeurotik dinding
perut.
Hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi
hernia.
Semua hernia terjadi melalui celah lemah
atau kelemahan yang potensial pada
dinding abdomen yang dicetuskan oleh
peningkatan tekanan intraabdomen yang
berulang atau berkelanjutan. 1
INGUINALIS

LOKASI UMBILIKUS

FEMORALIS

OMENTUM
ISI
USUS

KONGENITAL

HERNIA
PENYEBAB TRAUMATIK

INCISIONAL

REPONIBEL

IRREPONIBEL
KEADAAN
INKARSERATA
SIFATNYA
STRANGULATA
ETIOLOGI
Pada orang sehat, ada 3 mekanisme yang dapat
mencegah terjadinya hernia inguinalis, yaitu :
Kanalis inguinalis yang berjalan miring
Adanya struktur m. obliqus internus abdominis yang
menutup annulus inguinalis internus ketika berkontraksi
Adanya fascia transversa yang kuat yang menutupi
trigonum Hasselbach yang umumnya hamper tidak
berotot
Gangguan pada ketiga mekanisme diatas hernia.
Faktor yang dipandang sebagai penyebab adalah
adanya prosesus vaginalis yang terbuka,
peninggian tekanan di dalam rongga perut, dan
kelemahan dinding otot perut karena usia.1
MANIFESTASI KLINIS
Gejala utama dari hernia inguinalis adalah
benjolan atau pembengkakan pada daerah lipat
paha.
Beberapa pasien mengeluhkan rasa nyeri yang
muncul tiba-tiba dan penonjolan yang timbul saat
mengangkat benda berat, Batuk, berdiri atau
mengedan.
Rasa nyeri dapat menjalar hingga skrotum.
Gejala semakin memberat seiring membesarnya
hernia.7
Pada hernia inkarserata dan strangulata, nyeri lebih hebat
karena adanya gejala tambahan karena obstruksi usus

Gejala / Tanda Obstruksi Usus Nekrosis / Gangren


pada Hernia pada Hernia
Inkarserata Strangulata
Nyeri Kolik Usus Menetap

Suhu badan Normal Normal /

Denyut Nadi Normal /

Leukosit Normal Leukositosis

Rangsangan Tidak jelas Jelas


peritoneum
Sakit Sedang / Berat Berat Sekali
Diagnosis
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding hernia inguinalis yaitu
Keganasan
Limfoma
Retroperitoneal sarcoma
Metastasis
Aneurisma arteri femoralis
Nodus limfatikus
Psoas abses
Hematoma 10
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan operatif merupakan terapi satu-satunya
yang rasional untuk hernia inguinalis. Ditegakkannya
diagnosis merupakan indikasi untuk melakukan
pembedahan.

Prinsip pembedahan pada hernia adalah herniotomi dan


herniorafi.

Herniotomi adalah tindakan membuka dan melepaskan


kantung hernia, sedangkan herniorafi adalah
mengembalikan kantung hernia ke tempat asalnya dan
memperkuat area yang lemah dengan jaringan pasien
sendiri.10
Komplikasi
Jepitan cincin hernia gangguan perfusi isi
hernia ( bendungan vena udem organ /
struktur jaringan nekrosis jaringan-
transudasi ke kantong hernia sehingga
kantong berisi cairan transudat)
Bila isi hernia adalah usus dpt terjadi perforasi
abses lokal, fistel, peritonitis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai