Oleh:
Rifka WangianaYulia Putri
J510185039
Identitas
Nama : Tn. S
Alamat : Karanganyar
Usia : 57 tahun
No.RM : 004736xx
Pekerjaan : Petani
Keluhan Utama:
Benjolan pada lipat paha kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
•Benjolan hilang timbul dan tidak nyeri di lipat paha kanan ± sebesar
telur puyuh sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit.
•Keluhan lain: demam (-), mual (-), muntah (-), sulit kencing (-), sulit
BAB (-).
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat serupa : Disangkal
Riwayat hipertensi : Disangkal
Riwayat diabetes : Disangkal
Riwayat asma dan alergi : Disangkal
Riwayat operasi : Disangkal
Riwayat mondok :Disangkal
Riwayat trauma pada perut : Disangkal
Riwayat Keluarga
72 x/menit 37,1 oC
140/70 20x/menit
mmHg
Pemeriksaan Fisik
•Kepala
Normocephal, Conjungtiva anemis(-/-), Sklera Ikterik (-/-),
Sianosis (-), Pupil Isokor Ø 3 mm, Reflek Cahaya (+/+)
•Leher
Leher simetris, massa (-), Pembesaran kelenjar limfe (-)
Pemeriksaan Fisik
Paru Hasil pemeriksaan
Inspeksi Dada kanan dan kiri simetris, tidak ada ketinggalan gerak, retraksi
Palpasi Fremitus dada kanan dan kiri sama, krepitasi (-)
Perkusi Sonor di dada kanan dan kiri
Auskultasi Terdengar suara dasar vesikular (+/+),Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)
Jantung Hasil pemeriksaan
Inspeksi Dinding dada pada daerah pada daerah pericordium tidak cembung/cekung, tidak ada memar
maupun sianosis, ictus cordis tidak tampak
Palpasi Ictus cordis teraba di SICV agak ke medial dari LMCS, ictus kordis tidak kuat
Perkusi Batas Jantung :
Batas kanan : SIC III s/dV pada linea parasternal kanan
Batas kiri : SIC III linea parasternal kiri s/d SIC V line axillaris anterior kiri
Batas atas : SIC III linea parasternal kanan s/d SIC III linea parasternal kiri
Batas bawah : SICV linea parasternal kanan s/d SICV linea axillaris anterior kiri
Auskultasi BJ I/II reguler, bising (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen Hasil pemeriksaan
Inspeksi Perut tidak buncit, ascites (-), distended (-), sikatriks (-), benjolan (+)
Auskultasi Suara peristaltik (normal), suara tambahan (-)
Palpasi Nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba, ginjal tidak teraba,
defans muskular (-)
Perkusi Suara timpani (+), nyeri ketok costovertebrae (-)
Ekstremitas
Akral dingin Edema Palmar eritema Sianosis
Status Lokalis
auskultasi Perkusi
Status Lokalis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Hematologi Rutin Hasil Satuan Rujukan
Hb 12,6 g/dl 12 – 16
HCT 38,7 37 – 47
AL 10,06 103/l 5 – 10
AT 327 103/l 150 – 300
AE 5.20 106/l 4,00 – 5,00
Index Eritrosit
MCV 91.5 /um 82,0 – 92,0
MCH 26.1 Pg 27,0 – 31,0
MCHC 28.5 g/dl 32,0 – 37,0
Hitung Jenis
Neutrofil% 67.9 % 50,0 – 70,0
Limfosit% 26.4 % 25,0 – 40,0
Monosit% 3.9 % 3,0 – 9,0
Eosinofil% 1.4 % 0.5-5.0
Basofil% 0.4 % 0.0-1.0
CT 05.00 menit 2-8
BT 02.00 menit 1-3
Kimia Klinik
GDS 86 mg/dL 70 – 150
Ureum 31 mg/dL 10 – 50
Creatinin 0,89 mg/dL <1
Rongen Thorax
•Status lokalis : Abdomen regio inguinal dextra terdapat benjolan lonjong dan
lunak hiperemis(-), nyeri tekan (-), dan dapat di reposisi, finger test (+)
Hernia repair
Medikamentosa
post operatif
Status lokalis
Anamnesis
Keluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha yang hilang timbul, muncul
terutama pada waktu melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan tekanan
intra-abdomen seperti mengangkat barang atau batuk, benjolan ini hilang pada
waktu berbaring atau dimasukkan dengan tangan (manual). Terdapat faktor-
faktor yang berperan untuk terjadinya hernia. Jika terjadi gangguan passage
usus (obstruksi) maka hernia ireponibel berubah diagnosis menjadi hernia
inkarserata. Nyeri pada keadaan strangulasi, sering penderita datang ke dokter
atau ke rumah sakit dengan keadaan ini.
Diagnosis
Pemeriksaan fisik
Ditemukan benjolan lunak di lipat paha di bawah ligamentum inguinale di
medial vena femoralis dan lateral tuberkulum pubikum. Benjolan tersebut
berbatas atas tidak jelas, bising usus (-), transluminasi (-). Hernia yang melalui
annulus inguinalis abdominalis (lateralis/internus) dan mengikuti jalannya
spermatid cord di canalis inguinalis serta dapat melalui annulus inguinalis
subcutan (externus) sampai scrotum.
Diagnosis
Pemeriksaan ZiemenTest :
• Posisi berbaring, bila ada benjolan
masukkan dulu (biasanya oleh penderita).
• Hernia kanan diperiksa dengan tangan
kanan.
• Penderita disuruh batuk bila rangsangan
pada :
1. jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.
2. jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.
3. jari ke 4 : Hernia Femoralis.
Diagnosis
Pemeriksaan Thumb Test
– Anulus internus ditekan dengan ibu jari
dan penderita disuruh mengejan
Bila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis
medialis.
Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia
Inguinalis Lateralis.
Pemeriksaan Penunjang
• Labratorium
• Urinalisis
• Radiologis
• Ultrasonografi
• CT Scan
Penatalaksanaan
Konservatif
1. Reposisi bimanual
2. Bantalan penyangga
Operasi
1. Herniotomi
2. Herniorafi
Operasi hernia yang terdiri dari herniotomi dan hernioplasti (tindakan memperkecil
anulis inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis).
Tindakan hernioplasti dapat dilakukan dengan:
• Metode Bassini
• Metode McVay
Komplikasi