Anda di halaman 1dari 26

Peritonitis Generalisata e.

c Perdarahan Ileum
dengan Hernia Inguinalis Lateralis Dextra Strangulata
Identitas Pasien

• Nama : Tn. M
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Usia : 76 tahun
• Alamat : Kebumen
• Pekerjaan : Petani
• Tanggal Periksa : 2 Desember 2019
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama : Benjolan di buah zakar kanan
Anamnesis :
Pasien laki-laki usia 76 thn datang ke IGD RSDS dengan keluhan benjolan
di buah zakar kanan sejak 4 jam SMRS yang tidak dapat kembali. Keluhan
disertai dengan nyeri hebat. Dirasakan skala VAS 9-10. Nyeri dirasakan pada
perut bagian bawah, menetap dan tidak berpindah. Dirasakan hilang timbul,
berkala. Nyeri dirasakan timbul saat perubahan posisi, ngeden saat akan BAK,
dan batuk. Mual (+), muntah (+) 1x berisi makanan. Pasien mengaku sulit BAK.
Kentut terakhir 1 hari SMRS. BAB terakhir 3 hari SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang
Anamnesis :
6 bulan SMRS. Pasien mengeluhkan keluhan serupa. Namun benjolan di
buah zakar kanan dirasakan dapat masuk kembali. Nyeri perut dirasakan hilang
timbul. Memberat terutama saat mengedan. Mual (-), muntah (-). Pasien sudah
memeriksakan keluhan ini ke dokter. Dokter menganjurkan untuk dilakukan
operasi namun pasien menolak.
1 tahun SMRS pasien merasakan BAK sulit keluar. Setiap akan BAK
pasien harus mengedan dan keluar hanya beberapa tetes. Nyeri (-), berdarah (-).
Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien memiliki riwayat operasi hernia kiri tahun 2017 (+). Riwayat alergi,
asma, DM, HT, dan BAK menetes disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


Keluhan serupa, alergi, asma, DM, dan HT disangkal

Riwayat Kebiasaan dan Lingkungan


Pasien bekerja di sawah dan sering mencangkul (+)
Anamnesis Sistem
Sistem Cerebrospinal : Nyeri kepala (-) Pusing (-)
Sistem Kardiovaskular : Nyeri dada (-) Dada berdebar (-)
Sistem Respirasi : Sesak (-) Batuk (-)
Sistem Gastrointestinal : Mual (+) Muntah (+) Nafsu makan menurun (-)
Tidak bisa BAB (-)
Sistem Genitourinari : Tidak bisa BAK (+) Benjolan di selangkangan
kanan (+), Nyeri (+)
Sistem Muskuloskelet : Nyeri tulang dan sendi (-)
Sistem Integumentum : Luka (-)
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign 2/12/19 22.45
– Kesadaran : CM, E4V5M6
– Keadaan umum : Sakit berat
– Status Gizi : BB = 50 Kg TB = 162 cm (IMT Normal)
– Vital sign :
TD : 150/80 mmHg
Nadi : 70 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,2 Celcius
Pemeriksaan Fisik
• Dilakukan di IGD tanggal 2/12/2019 pukul 22.45, IGD
• Status Lokalis : Regio Abdomen
• Inspeksi : Distensi (-) Massa (-) Darm contour (-) Darm
steifung (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) 16x/menit
• Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
• Palpasi : Nyeri tekan (+) diregio hipogastic, defans muscular (-)
Massa (-)
Pemeriksaan Fisik
• Status Lokalis : Regio scortum & genital
• Inspeksi : Tampak OUE terpasang DC (+), Massa di scortum
kanan berukuran 14x8x5 cm, bekas luka op di inguinal
sinistra (+), hiperemis (+), edem (+)
• Auskultasi : BU (+)
• Palpasi : Teraba masa (+), NT (+), Cincin hernia (+) longgar (-),
benjolan tidak dapat dimasukkan (+)
• Rectal toucher : Tonus sfingter ani kuat, permukaan mukosa rectum
licin (+), teraba massa (-), nyeri (-), ampula recti
collaps (-) STLD (-), feses (-)
Pukul 22.45, IGD
Foto Klinis 2/12/19
Follow up 3/12/19
Pukul 06.00, IGD
S : Nyeri pada perut bawah, di buah zakar (+) VAS 7-8, mual (-), muntah (-)
O : KU = cukup Kesadaran = Compos mentis E4V5M6
TD = 110/80 mmHg HR = 72 x/menit
RR = 29 x/menit T = 36.4 C

• Status Lokalis : Regio Abdomen


• Inspeksi : Distensi (-) Massa (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) 18x/menit
• Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
• Palpasi : Nyeri tekan (+) regio hipogastric, defans
muscular (-), Massa (-)
Follow up 3/12/19
Pukul 06.00, IGD

• Status Lokalis : Regio scortum & genital


• Inspeksi : Tampak OUE terpasang DC (+), Massa di scortum
kanan (-), bekas luka op di inguinal sinistra (+),
hiperemis (-), edem (-)
• Auskultasi : BU (-)
• Palpasi : Teraba masa (-), NT (+), Cincin hernia (+) longgar (+),
benjolan dapat dimasukkan (+) Finger test (+) ujung
jari menyentuh masa
• Rectal toucher : Tonus sfingter ani kuat, permukaan mukosa rectum
licin (+), teraba massa (-), nyeri (-), ampula recti
collaps (-) STLD (-), feses (-)
Foto Klinis 3/12/19
Pukul 06.00, IGD
Assesment I
Hernia Inguinalis Lateralis Dextra Strangulata
PLAN I :
- Pasang DC
- Pasang NGT
- Puasa
- Posisi Tendelenburg
- Inf. RL 20 tpm
- Inj. Ketorolac 30 mg
- Inj diazepam 10 mg
- Inj. Ranitidine 50 mg
- Pro Herniorepair
Hasil Laboratorium
Tanggal 2/12/2019
- Hemoglobin 14,3 g/dL - Diff count
- Eosinofil 5.00 %
- Leukosit 11.500/uL
- Basofil 0.60 %
- Hematokrit 41 % - Netrofil 36.70 %
- Eritrosit 4.800.000/uL - Limfosit 50.50 %
- Monosit 7.20%
- Trombosit 253.000/uL
- GDS 145 mg/dL (H)
- MCH 30 pg - SGOT 25
- MCHC 35 g/dL - SGPT 17
- MCV 86 fL - HbsAg non-reaktif
Follow up 3/12/19
Pukul 12.45, Bangsal
S : Nyeri pada seluruh perut (+) terus menerus, mual (+), muntah (+) 3x
berisi makanan
O : KU = cukup Kesadaran = Compos mentis E4V5M6
TD = 121/70 mmHg HR = 82 x/menit
RR = 24 x/menit T = 38.5 C
• Status Lokalis : Regio Abdomen
• Inspeksi : Distensi (-) Massa (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) 24x/menit
• Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
• Palpasi : Nyeri tekan (+) seluruh lapang abdomen, defans
muscular (+), Massa (-)
Follow up 3/12/19
Pukul 12.45, Bangsal

• Status Lokalis : Regio scortum & genital


• Inspeksi : Tampak OUE terpasang DC (+), Massa di scortum
kanan berukuran 10x8x5 cm, bekas luka op di inguinal
sinistra (+), hiperemis (-), edem (+)
• Auskultasi : BU (+)
• Palpasi : Teraba masa (+), NT (+), Cincin hernia (+) longgar (-),
benjolan tidak dapat dimasukkan (+)
• Rectal toucher : Tonus sfingter ani kuat, permukaan mukosa rectum
licin (+), teraba massa (-), nyeri (+), ampula recti
collaps (-) STLD (-), feses (-)
Foto Klinis 3/12/19
Pukul 12.45, IBS
Foto Klinis 3/12/19
Pukul 12.45, IBS
Assesment II
Susp. Peritonitis,
Hernia Inguinalis Lateralis Dextra Strangulata

PLAN II:
- Pro CITO Laparotomi eksplorasi, herniorepair dengan mesh
- Puasa
- Konsul Sp. Anestesi
- Informed Consent kepada pihak keluarga
Durante Op
Laporan Operasi
• Pasien posisi supine dalam GA, toilet medan operasi tutup dengan duk steril berlubang
• Insisi midline umbilikal ± 10 cm, perdalam lapis demi lapai sampai peritoneum
• Didapatkan cairan omentum dan darah
• Dilakukan eksplorasi didapatkan hematome ukuran ± 30 cm, 40 cm dari ileum .......
• Cuci cavum abdomen dengan NaCl 0,9% hangat
• Jahit luka operasi
• Insisi inguinoscrotalis dextra ± 6 cm perdalam lapis demi lapis hingga fascia
• Identifikasi kantong hernia -> Buka kantong hernia -> Didapatkan caecum + hematome,
bebaskan dari cincin hernia
• Evaluasi caecum -> Caecum viable -> Caecum dikembalikan ke intraperitoneal
• Identifikasi funikulus spermatikus -> Tegel
• Duplikasi kantong hernia
• Dilakukan herniotomi, jahit purse string dengan chromic No.1 -> lanjutkan pemasangan mesh
• Kontrol perdarahan -> Bleeding (-)
• Jahit luka operasi lapis demi lapis
• Operasi selesai
Foto op
Assesment III
Peritonitis Generalisata e.c Perdarahan Mesoileum dengan Hernia
Inguinalis Lateralis Dextra Strangulata
PLAN III:
- Awasi KU, Vital sign
- Post Operasi rawat HCU
- Inf D5% : Asering : Amindofluid 1:1:1
- Inj Ceftriaxone 1 gram/ 12 jam
- Inf Paracetamol 1000 mg/8 jam
- Inj Omeprazole 40mg/ 12 jam
- Puasa hingga BU +
- Cek laboratorium : Darah rutin, albumin, Elektrolit
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai