Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KKD ILMU KESEHATAN JIWA

RESENSI FILM

THE SOLOIST

Disusun oleh :

Tri Wahyuningsih

030.08.244

Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

3 Februari 2012
Keterangan film

Judul film : The Soloist

Tahun : 2009

Durasi : 1 jam 95 menit

Produser : Gary Foster and Russ Krasnof

Sutradara : Joe Wright

Penulis : Steve Lopez

Pemeran : Jamie Foxx

Robert Downey, Jr.

Catherine Keener

Bahasa : Inggris

Tokoh dalam film

Nama Tokoh : Nathaniel Anthony Ayers Junior


Nama Asli : Jamie Foxx
Peran : Seorang gelandangan yang hidup dengan troli yang berisi barang-barang
bekas untuk keperluannya, mengidap schizophrenia dan mahir bermain
cello dan biola.
Karakteristik : Mahir dalam bermain musik, pengagum Beethoven
Tidak suka melakukan kontak mata saat berbicara dengan orang lain.
Sering berbicara berulang-ulang
Berhalusinasi (mendengar atau melihat sesuatu yg tidak nyata)
Rasa takut yang berlebihan, terutama pada tempat-tempat sepi.
Tidak suka apa bila ada yang membuang puntung rokok sembarangan.
Tidak suka disentuh
Menganggap steve lopev adalah tuhannya.
Mengidap schizophrenia
Nama tokoh : Steve Lopez
Nama Asli : Robert Downey J
Peran : Jurnalist, menulis artikel tentang Nathaniel pada harian L.A times
Karakteristik : Seorang penulis di los angeles times
Sabar menghadapi Nathaniel
Ambius
Melakukan apa saja untuk mendapatkan bahan artikelnya.
Bertekad untuk membantu Nathaniel
Keras kepala

Nama Tokoh : Mary Weston


Nama Asli : Catherine Keener
Peran : Mantan isti dan atasan Steve Lopez
Karakteristik : Bijak, Sabar menghadapi steve

Nama tokoh : David carter


Nama asli : Nelsan Ellis
Peran : Pengurus di LAMP
Karakteristik : Membantu orang-orang sakit jiwa di LAMP
Menjaga Nathaniel

Nama tokoh : Jennifer Ayers


Nama asli : Isa Gay Hamilton
Peran : Adik dari Nathaniel
Karakteristik : Sangat mengerti Nathanial
Bisa menenangkan Nathaniel

Resensi film The Soloist


Menceritakan tentang seorang penulis Steve Lopez (Robert Downey J) yang
bersepeda pada pagi hari sambil membawa recorder yang selalu ia bawa untuk mencari
inspirasi untuk artikelnya. Tapi dalam perjalanan ia mengalami kecelakaan dan dilarikan ke
UGD RS terdekat. Akibat dari kecelakaan tersebut bagian mata,pipi, dan keningnya memar
tapi menurut Steve,ia merasa beruntung karena bagian itu saja yg terluka dari seluruh
badannya. Setelah keluar dari RS, Steve kembali bekerja di perusahaan media The Los
Angeles Times.

Selain menulis kebiasaan steve adalah melihat email dari pembaca tentang artikel
yang ia buat, ia juga pernah meninggalkan rekan kerjanya berjalan kaki sejauh 32 km diatas
salju tanpa sepatu hanya demi kebiasaannya itu. Lalu datanglah atasan dan sekaligus mantan
istri steve lopez yaitu Mery Weston. Mery ingin agar steve menulis artikel tentang pengaruh
racun kimia dalam tubuh manusia tapi steve tidak ingin menulis artikel tentang itu.

Ketika steve kembali mencari bahan apa yang bisa ia tulis dalam artikelnya sambil
minum kopi dan mendengarkan recorder di luar kantor lalu terdengarlah suara alunan biola
yang merdu terdengar dari arah patung beethoven yang berada dibelakangnya. Setelah
menelusuri suara merdu tersebut ternyata suara alunan biola dengan hanya 2 senar datang
dari Nathaniel Anthony Ayers Junior (Jemie Foxx),seorang gelandangan yang hidup dengan
troli yang berisi barang-barang bekas untuk keperluannya. Steve pun akhirnya mengajak
gelandangan itu mengobrol. Dari segi berbicaranya,Nathaniel memiliki kejanggalan yg
terlihat seperti saat ia berbicara tidak pernah melihat lawan bicaranya, berbicaranya juga
terlalu cepat dan sering mengulang-ulang kata/kalimat, sering mengeja nama orang, dan
jawaban yang diberikan juga tidak nyambung dengan apa yang ditanyakan Steve.

Cerita mulai menarik saat Steve menanyakan nama tulisan(nency,paul,craig) yang


terdapat di pohon yang ditulis oleh Nathaniel itu adalah teman-teman nathaniel di Juilliard
School. Juilliard School merupakan sekolah musik terkemuka di L.A, hanya orang berbakat
saja yang dapat diterima disana. Untuk mengecek apakah Nathaniel mengatakan kebenaran
atau tidak, Steve menelpon kantor dekan Juilliard untuk memastikannya ternyata nama
Nathaniel Anthony Ayers Junior tidak terdaftar dalam siswa Juilliard. Setelah mengetahui hal
tersebut Steve kecewa dan tidak jadi menjadikan Nathaniel dalam topik artikelnya. Pada hari
itu juga, Steve pergi ke RS untuk memeriksakan kondisinya setelah kecelakaan tersebut.
Steve diminta untuk mengambil darah dan urin. Kemudian Steve mendapat kabar bahwa
terjadi kesalahan saat pengecekan dan ternyata tertulis nama Nathaniel Anthony Ayers Junior
dalam daftar nama siswa Juilliard tapi keluar pada saat tahun keduanya di juilliard.Begitu
senangnya Steve mendengar berita tersebut, Pada malam harinya Steve mencari Nathaniel di
patung Beethoven pada saat mereka pertama kali bertemu tapi Nathaniel tidak ada disana.

Dalam film ini juga diperlihatkan bagaimana kesepiannya Steve hingga is harus
berdansa ditengah malam sendirian sambil menatap keluar jendala. Pada hari selanjutnya
Steve secara kebetulan bertemu Nathaniel di terowongan dan pada saat Nathaniel berbicara
terjadi kejanggalan yang sama pada saat pertama kali mereka bertemu. Pada pertemuan
tersebut Steve meminta izin untuk menulis artikel tenteng Nathaniel dan Nathaniel pun
bersedia menceritakan kisahnya dimulai dari alharhum ibunya, Floria Ayers seorang hair
stylish. Setelah pertemuan itu, Steve ingin mewawancarai adik dari Nathaniel yaitu Jennifer
Ayers Moore. Jennifer kaget waktu diberi tahu bahwa sekarang kakaknya bermain biola, dan
diceritakan bahwa dulu alat musik yang dipakai Nathaniel adalah cello dan kesukaannya akan
Beethoven. Pengajar Nathaniel waktu kecil mengatakan bahwa Nathaniel adalah anak paling
berbakat yang pernah ia temui dan apabila Nathaniel berkomitmen penuh terhadap musik,jika
benar-benar mengerahkan kemampuannya maka kesempatan akan terbuka luas. Dan betul
sementara anak-anak seumurannya bermain softball, Nathaniel menghabiskan banyak
waktunya untuk bermain cello. Setelah mengumpulkan berbagai bahan untuk artikelnya,
akhirnya Steve mulai menulis artikel tentang Nathaniel sejak pertama kali mereka bertemu
dengan judul artikel The Violinist Has the World on 2 Strings. Lalu ada seorang pembaca
yang tersentuh dengan artikel tersebut dan memberikan cello yang ia miliki selama 50 tahun
untuk dimainkan oleh Nathaniel.

Lalu Steve pergi menemui Nathaniel untuk memberikan cello tersebut. Nathaniel
sangat senang sekali sewaktu ia mendapatkan cello dan steve memberikan syarat kepada
Nathaniel kalau mau terus bermain cello,ia harus bermain di LAMP (sebuah pusat
penanganan orang gangguan jiwa). Setelah itu mereka berjanji akan bertemu di LAMP, Steve
telah menunggunya sampai malam tapi Nathaniel tidak juga datang. Pada saat menunggu
Steve juga melihat beberapa orang di LAMB yang hampir sama dengan Nathaniel.

Keesokan harinya Steve mendapatkan telepon dari Nathaniel dengan memainkan


cello lalu ia tersenyum karena tau Nathaniel berada di LAMP. Saat bertemu di LAMP,orang-
orang di LAMP sangat terpukau dengan penampilan Nathaniel dengan keahliannya
memainkan cello.setelah itu kita pun dibawa kembali ke memory Nathaniel pada saat-saat ia
masuk juillard, ia begitu senang bermain cello disana tapi sering berhalusinasi seperti
mendengar suara-suara yang orang lain tidak dapat mendengarnya, melihat sesuatu yang
orang lain tidak dapat lihat, merasa ketakutan yang tak beralasan,berbicara berulang-
ulang,paranoid.

Steve berniat agar nathaniel dapat diberikan pengobatan yang seharusnya maka ia
berbicara pada David, pengurus LAMP tapi ternyata menurut David pengobatan tidak
menolong banyak. Ketika steve pergi ke halaman LAMP ternyata Nathaniel sudah tidak ada
disana.Lalu Steve menemukan ada ambulans di dekat situ dan takut kalau yang berada
diambulans itu adalah Nathaniel tapi ternyata bukan karena Nathaniel ternyata ada
dibelakang Steve saat melihat ambulans itu. Setelah itu malam sudah semakin larut,waktunya
Nathaniel untuk menyiapkan peralatan yang ada ditrolinya untuk tidur dijalanan. Sebelum
Nathaniel tidur ia sempatkan untuk berdoa.

Steve menulis tentang Nathaniel seperti orang jenius yang terseset,. Sepertinya Steve
ingin mencoba membantu Nathaniel untuk berubah. Keesokan harinya Steve berkata kepada
Nathaniel bahwa Adam Crane seorang walikota ingin Nathaniel pergi ke Disney Hall untuk
membawakan simponi ketiga dari Beethoven. Tapi karna Nathaniel tidak mau maka Steve
mencoba membujuknya untuk menonton galdi resik dan akhirnya Nathaniel pun sejutu.

Pada saat hari H untuk pergi ke Disney Hall, Nathaniel berkata bahwa ia tidak bisa
ikut karna ia percaya meninggalkan trolinya di LAMP. Terjadi perdebatan antara Steve dan
Nathaniel karena menurut Steve barang yang ada di troli Nathaniel adalah sampah. Karena
tidak ada pilihan lain jadi mereka membawa troli Nathaniel ke Disney Hall. Nathaniel begitu
menikmati pertunjukan gladi resik tersebut. Sesudah itu Steve bertemu Mery dan rekan
kerjanya yang lain di suatu bar. Disitu Steve sangat senang menceritakan tentang Nathaniel
dan berkata kepada Mery bahwa aku tidak pernah begitu mencintai apa pun seperti
Nathaniel mencintai music. Perkataan itu menbuat Mery marah.

Dalam usaha membujuk Nathaniel ke arah yang lebih baik, Steve ingin agar Nathaniel
berlatih cello dengan Mr.Cleyton di sebuah apartment tapi Nathaniel menolak sehingga
membuat Steve kesal dan harus membentak Nathaniel. Setelah itu agar Steve tidak marah lagi
Nathaniel mencoba untuk membicarakan topic lain seperti menanyakan keluarga Steve,
menceritakan keluarganya, dan berkata bahwa Nathaniel memiliki tuhan sendiri yaitu Steve
Lopez. Awalnya Steve tidak mau dijadikan tuhan bagi Nathaniel, tapi itu pergunakan Steve
untuk menyuruh Nathaniel untuk latihan cello di apartment. Nathaniel tidak menyukai tinggal
di apartment karena ia sering mendengar suara-suara dalam pikiranya yang membuat
Nathaniel menjadi paranoid.

Keesokan harinya Steve mengajak Nathaniel untuk pergi melihat apartmentnya. Pada
awalnya Nathaniel menolak untuk masuk dan setelah masuk Nathaniel menemukan bangkai
serangga yang ada di apartmentnya dan Nathaniel langsung berfikir ia tidak mau mati
disini,seseorang dapat masuk ke apartmentnya dan membunuhnya (paranoid). Setelah itu
Nathaniel kembali memainkan cellonya di dalam apartment sementara Nathaniel memainkan
cellonya, Steve turun ke lantai bawah untuk memanggilkan guru cello untuk Nathaniel.
Setelah Nathaniel memainkan cello ternyata ada Graham Clayton dan Steve yang
memperhatikan Nathaniel dari tadi. Lalu Nathaniel berlatih bersama dengan Graham dan saat
Graham memuji apartment Nathaniel, Nathaniel tidak suka dan bilang ini bukan apartmentku.
Graham menasehati Nathaniel bahwa Tuhan telah memberikan Nathaniel bakat dan
seharusnya Nathaniel tidak menyia-nyiakan karunia-Nya, bahwa kita ini berhutang budi pada
Tuhan lalu Nathaniel menjawab bahwa ia tidak berhutang apa pun pada Tuhan, Tuhan bagi
nathaniel adalah steve lopez dan nathaniel mencintainya.

Malam harinya, Steve menerima penghargaan karena artikelnya tentang Nathaniel.


Lalu Graham memiliki ide bahwa Nathaniel seharusnya dapat tampil dalam pertunjukan
solonya. Pada pertunjukan solo Nathaniel merasa tegang dan saat melihat penonton, suara-
suara dikepalanya bermunculandan membuat Nathaniel menjadi ketakutan dengan sekitar dan
saat Graham ingin menenangkannya ia malah menyerang balik graham dengan tongkat lalu
melarikan diri.

Steve mencari Nathaniel kemana-mana, ke patung Beethoven,LAMP dan disana ada


polisi yang melakukan razia terhadap orang-orang yang ada dijalan. Steve semakin khawatir
karena tidak menemukan Nathaniel semalaman.

Pada pagi harinya Steve menerima telpon dari david,. David mengatakan bahwa
Nathaniel berada disini dan semalam ia berada di apartmentnya. Siang harinya Steve bertemu
dengan Nathaniel di apartmentnya sekaligus membawakan cello dan hadiah patung
Beethoven kecil. Nathaniel begitu senang mendapatkan hadiah itu. Lalu Steve berencana
ingin menitipkan Nathaniel kepada Jenniefer dan Nathaniel harus menandatangani sejumlah
dokumen. Lalu Steve pergi sebentar ke kamar mandi untuk minum (karena saat menanyakan
Nathaniel apakah ada minuman,lalu Nathaniel bilang ada di tempat bunyi air keluar =
wastafel) dan saat kembali dari kamar mandi, Nathaniel menghamburkan document yang
menyatakan bahwa ia mengidap schizophrenia. Lalu Nathaniel merasa syok dan terpukul
karena ia menganggap dirinya sehat-sehat saja. Nathaniel memukul Steve sampai Steve
terjatuh kelantai.Setelah kejadian itu Steve kecewa dan berfikir semua yang telah ia lakukan
terhadap Nathaniel tidak menghasilkan apa-apa, Nathaniel malah membenci dia. Lalu Mary
menasehati Steve untuk berhenti mencoba merubah Nathaniel dan cobalah menjadi
sahabatnya karena itu lebih dibutuhkan Nathaniel sekarang.

Berusaha untuk mendekati Nathaniel kembali, Steve mengajak Jennifer untuk


mengunjungi Nathaniel di LAMP. Setelah pertemuan mereka yang haru, Nathaniel pun
meminta maaf dengan apa yang dilakukannya kepada Steve tempo hari dan Steve pun
memaafkan Nathaniel. Lalu mereka berempat (Jennifer,Nathaniel,Steve,Mary) menyaksikan
sebuah orchestra yang memainkan alunan Beethoven dengan senyum bahagia.

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke 4(DSM-IV-TR),


didiagnosis dengan skizofrenia, tiga kriteria diagnostik harus dipenuhi:

1. Gejala khas: dua atau lebih hal berikut, masing-masing hadir untuk banyak waktu
selama satu bulan (atau kurang, jika gejala yang dikirimkan dengan perawatan).
o Delusi
o Halusinasi
o Bicara kacau, yang merupakan manifestasi dari gangguan pemikiran formal
o Perilaku tidak terorganisir (misalnya berpakaian tidak tepat, sering menangis)
atau perilaku catatonic
o Gejala negatif - afektif rata (kekurangan atau penurunan respons emosional),
alogia (kekurangan atau penurunan bicara) atau avolition (kekurangan atau
penurunan motivasi)

Jika delusi yang utama, atau halusinasi terdiri dari mendengar suara satu yang
berpartisipasi dalam komentar-komentar dari pasien tindakan atau mendengar dua
atau lebih suara bercakap-cakap satu sama lain, hanya gejala yang diperlukan di atas.
Kriteria disorganisasi bicara hanya bertemu jika cukup parah secara substansial
mengganggu komunikasi.
2. Disfungsi sosial/pekerjaan: untuk sebagian besar waktu sejak terjadinya gangguan,
satu atau lebih bidang utama dari fungsi seperti bekerja, hubungan interpersonal, atau
perawatan diri, yang tajam di bawah tingkat yang dicapai sebelum awal.
3. Durasi: terus-menerus tanda-tanda dari gangguan bertahan selama sekurang-
kurangnya enam bulan. Periode enam bulan ini harus menyertakan minimal satu bulan
gejala (atau kurang, jika gejala yang dikirimkan dengan perawatan).

Skizofrenia tidak didiagnosis jika ada gejala gangguan suasana hati atau pembangunan
disorder, atau gejala hasil langsung dari kondisi medis umum atau zat, seperti
penyalahgunaan obat atau obat-obatan.

Anda mungkin juga menyukai