a. TTV
TD: -
HR: 92x/menit, kuat angkat, regular
RR: 24x/menit
Suhu: 38.2 C
BB: 16 Kg
KASUS: Pemeriksaan Fisik
b. Status Generalisata
Kepala: normosefal
Mata: Conjuntiva anemis -/-
THT: Mukosa oris lembab, faring hiperemis, T1-T1
Thoraks: gerak napas simetris ka=ki, retraksi -/-, ekspansi dada ka=ki
Paru: Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Jantung: iktus kordis tidak terlihat, sulit diraba, S1-S2 Tunggal regular, murmur (-), gallop
(-)
Abdomen: Datar, supel, BU (+) normal, timpani seluruh kuadaran, NT (-)
Ekstremitas: Akral hangat +/+, CRT < 2 detik +/+
Meningeal sign : Negatif
KASUS: Pemeriksaan Penunjang
GDS 92
KASUS:
ED IPD
Definisi: Epidemiologi:
Deborah G. Hirtz and Karin B. Nelson. Febrile seizure. 2009 IDAI. Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam. 2016
TINJAUAN PUSTAKA
Diagnosis:
• Pemeriksaan darah ≠ jika anamnesis dan pemeriksaan fisik jelas kejang demam
• etiologi demam darah lengkap, urinalisa
• GDS, elektrolit, kreatinin, dan nitrogen urea Riwayat kekurangan cairan, vomitus,
diare, edema
• Lumbal pungsi tidak rutin curiga meningitis/status epilepticus
• EEG Kejang Demam Kompleks, rekuren tanpa demam, kejang demam berulang
dengan deficit neurologis