Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

Sistitis
Disusun Oleh: dr. Gabrelia Ulita Lumban Toruan
Pendamping: dr. Emilia Imelda Saminoe
IDENTITAS PASIEN

● Nama : Ny. A
● Umur : 29 tahun
● Jenis Kelamin : Perempuan
● No. Rekam medik : 187961
● Tanggal lahir : 2-6-1995
● Alamat : Balikpapan
● Tanggal Pemeriksaan : 25-1-2024
Anamnesis Keluhan Utama:
Nyeri Perut
Bawah

Nyeri dirasakan sejak kemarin malam, nyeri terus


menerus. Nyeri saat berkemih, terasa perih dan panas.
Kencing berwarna kuning, tidak berpasir, tidak ada batu,
tidak ada darah, tidak sedang keputihan. Nyeri ulu hati
tidak ada, mual ada, muntah tidak ada. Demam ada. Sakit
kepala ada, pusing tidak ada, sesak tidak ada, batuk tidak
ada, nyeri dada tidak ada. Buang air besar biasa, frekuensi
satu kali per hari. Riwayat keluhan yang sama tidak ada,
DM dan hipertensi disangkal. Riwayat kebiasaan menahan
BAK diakui.
Keadaan umum Sakit ringan, composmentis, over weight
(BB : 60 kg, TB : 160, IMT : 23,4 kg/m 2)
Tanda vital
1. Tekanan darah 120/80 mmHg
2. Nadi 80x /mnt, reguler, kuat angkat
3. Pernafasan 22x/mnt
4. Suhu 37,5 0C (axiler)
5. VAS 5-6

Kepala Ekspresi tenang, rambut warna hitam panjang


Mata An -/- Ik -/- Refleks kornea (+)
Telinga Sekret (-), darah (-), NT Mastoid (-)
Hidung Sekret (-), epistaksis (-)
Mulut Sianosis (-), lidah kotor (-), hiperemis (-)
Leher Pembesaran KGB (-), JVP meningkat (-)
Thorax Normochest, fremitus raba ka=ki, NT (-), perkusi batas paru
hepar dbn, BP Ves wh-/- Rh-/-, BJ I/II Reg, bising (-), Iktus
Kordis (n)

Abdomen Ikut gerak nafas, NT epigaster(-), nyeri tekan supra pubik(+),


massa(-), peristaltik(n), H/L ttb

Punggung Nyeri tekan (-), massa tekan(-), nyeri ketok(-)


Ekstremitas Luka (-), edema (-)
Laboratorium
Jenis Pemerikaan Hasil (25/1/2024) Nilai Rujukan

WBC 12 x 103/ul 4 - 10 x 103/uL

HGB 11,5 g/dl 11- 15 g/dL

RBC 6.69x106/ul 3,50–5,00 x


DARAH RUTIN
106/uL

HCT 37,0 % 37,0 – 48,0%

PLT 176 x 109/l 100-300x103/uL


Urin rutin (Tanggal 25/1/2024)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


Warna Kuning - -
Kekeruhan Agak keruh - -
Protein Urine Negatif Negatif g/dl
Glucose urin Negatif Negatif mmol/L
PH 5.0 5-9 -
Bilirubine urine 0 Negatif Umol/l
Urobilinogen 0 Negatif Umol/L
Berat Jenis urine 1010 1000 – 1030 -
Keton Urine Negatif Negatif Mmol/L
Lekosit Negatif Negatif Sel/mL
Erirosit 50 Negatif ul
Nitrit Negatif Negatif -
Sedimen Urin (Tanggal 25/1/2024)

Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan


Rujukan
Epitel 10-15 <4 /LPB
Eritrosit 2-4 <5 /LPB
Leukosit 12-14 <5 /LPB
Silinder Negatif Negatif /LPK
Kristal Negatif Negatif /LPB
Lain-lain Bakteri + -
Diagnosis • Cystitis

• Pyelonefritis
Differential
Diagnosis
• Batu Saluran
Kemih
Penatalaksanaan

IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm

Ceftriaxone 1x2 gr

Pantoprazole 40mg/24jam/iv

Paracetamol 500 mg 3x1

Neurodex 2x1
RENCANA PEMERIKSAAN
Control darah rutin dan urin rutin

PROGNOSIS
Ad Functionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam: Dubia ad bonam
Ad Vitam : Dubia ad
bonam
DISKUSI
● Pada anamnesis, pasien mengalami nyeri supra pubik sehari
sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan terus menerus.
Pasien juga mengeluh nyeri saat berkemih. Sakit kepala dan
mual juga dirasakan. Pasien juga mengalami demam .
● Pada pemeriksaan fisis didapatkan TD : 120/ 80, Nadi : 80
x/menit, pernapasan : 22 x / menit. Suhu 37 ,5 oC. Nyeri
tekan supra pubik (+).Dari hasil laboratorium ditemukan
WBC :12 x 103/ul, HGB : 11,5 g/dl, PLT : 176 x 10 9/l. Dari
hasil pemeriksaan sedimen urin didapatkan leukosit 12-14/
LPB. USG abdomen: mild cystitis.
● Jadi, dari semua pemeriksaan yang telah dilakukan kita
dapat mengambil kesimpulan bahwa pasien di diagnosis
dengan Infeksi Saluran Kemih Bawah yaitu Cystitis.
PEMBAHASAN
● Sistem urinarius terdiri dari 2
ginjal (ren), 2 ureter, vesika
urinaria dan uretra
● Saluran kemih bagian atas
adalah ginjal, sedangkan
ureter, kandung kemih (vesika
urinaria) dan uretra
merupakan saluran kemih
bagian bawah.
INFEKSI SALURAN KEMIH

● Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan istilah yang


digunakan untuk menunjukkan bakteriuria patogen >
10, dan lekositouria >10 per lapangan pandang besar,
disertai manifestasi klinik
● Kejadian ISK dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
usia, gender, prevalensi bakteriuria, dan faktor
predisposisi yang mengakibatkan perubahan struktur
saluran kemih termasuk ginjal
● ISK cenderung terjadi pada perempuan dibandingkan
laki-laki.
Etiologi ISK
● Bakteri E. coli berkoloni di kolon manusia.
Beberapa bakteri E. coli dapat berkoloni di daerah
periuretra dan masuk ke vesika urinaria.
● Bakteri E. coli yang masuk ke saluran kemih dan
tidak memberikan gejala klinis memiliki strain
yang sama dengan strain E. coli pada usus (fecal
E.coli)
● Bakteri E. coli yang masuk ke saluran kemih dan
menimbulkan gejala klinis adalah beberapa strain
bakteri E. coli yang bersifat uropatogenik
KLASIFIKASI
Faktor predisposisi (pencetus) ISK
ISK Atas ISK Bawah
 Litiasis Pielonefritis • Sistitis (radang
 Obstruksi saluran kemih ( infeksi pada selaput mukosa
pielum ) (vesika urinaria)
 Penyakit ginjal polikistik • Akut yang timbulnya
 Nekrosis papilar ditandai primer mendadak,
oleh radang biasanya ringan
 DM pasca transplantasi ginjal jaringan interstitial dan sembuh
 Nefropati analgesik sekunder mengenai spontan
tubulus dan • Prostatitis
 Penyakit Sickle-cell akhirnya dapat • Epidimitis
 Senggama mengenai kapiler • Uretritis
glomerulus, disertai • Sindrom uretra
 Kehamilan dan peserta KB manifestasi klinik (klinis sistitis
dengan tablet progesteron dan bakteriuria tanpa ditemukan
tanpa ditemukan mikroorganisme)
 Kateterisasi kelainan radiologik
• Kronik
(selalu disertai
kelainan radiologi)
● ISK sederhana (uncomplicated)
ISK akut tipe sederhana yaitu non-obstruksi dan bukan pada
perempuan hamil pada umumnya merupakan penyakit
ringan (self limited disease) dan tidak menyebablan akibat
lanjut jangka lama.
● ISK tipe berkomplikasi (complicated)
ISK tipe berkomplikasi biasanya terjadi pada perempuan
hamil dan pasien dengan diabetes mellitus. Selain itu
basiluria asimtomatik (BAS) merupakan risiko untuk
pielonefritis diikuti penurun laju filtrasi glomerulus (LFG).
Manifestasi Klinis
Lokal Sistemik
 Disuria  Panas badan sampai
 Polakisuria menggigil
 Stranguria  Septicemia dan syok
 Tenesmus
 Nokturia Perubahan urinalisis
 Enuresis nocturnal  Hematuria
 Prostatismus  Piuria
 Inkontinesia  Chylusuria
 Nyeri uretra  Pneumaturia
 Nyeri kandung kemih
 Nyeri kolik
 Nyeri ginjal
Pemeriksaan penunjang diagnostik
○ Analisis urin rutin
○ Uji Biokimia
Uji biokimia didasari oleh pemakaian glukosa dan reduksi nitrat
menjadi nitrit dari bakteriuria terutama golongan
Enterobacteriaceae. Uji biokimia ini hanya sebagai uji saring
(skrinning) karena tidak sensitif, tidak spesifik dan tidak dapat
menentukan tipe bakteriuria.
○ Mikrobiologi
Colony Forming Unit (CFU) ml urin. Indikasi CFU per ml
antara lain pasien-pasien dengan gejala ISK, tindak lanjut
selama pemberian antimikroba untuk ISK, pasca kateterisasi, uji
saring bakteriuria asimtomatik selama kehamilan, dan
instrumentasi
Terapi
● ISKA
○ Rawat inap untuk memelihara status hidrasi
○ Terapi antibiotik parenteral minimal 48 jam. sebelum
adanya hasil kepekaan biakan yakni fluorokuinolon,
amiglikosida dengan atau tanpa ampisilin dan
sefalosporin spektrum luas dengan atau tanpa
aminoglikosida
● ISKB
○ dengan meningkatkan intake cairan, pemberian
antibiotik yang adekuat, dan kalau perlu terapi
simtomatik untuk alkanisasi urin dengan natrium
bikarbonat 16-20 gram per hari
Prognosis

● ISKA
Prognosis pasien dengan pielonefritis akut, pada
umumnya baik dengan penyembuhan 100% secara
klinik maupun bakteriologi bila terapi antibiotika yang
diberikan sesuai.
● ISKB
Prognosis sistitis akut pada umumnya baik dan dapat
sembuh sempurna, kecuali bila terdapat faktor
predisposisi. Prognosis sistitis kronik baik bila
diberikan antibiotik yang intensif dan tepat serta faktor
predisposisi mudah dikenal dan diberantas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai