Anda di halaman 1dari 15

z

Kejang Demam
z

DEFINISI Epidemiologi
Kejang demam ialah bangkitan
 Umumnya kejang demam ini terjadi
pada usia 6 bulan – 5 tahun dan
kejang yang terjadi pada kenaikan
insidensi puncak usia 18-22 bulan
suhu tubuh (suhu rektal di atas
 Kejang <6 bulan susp SSP
38ºC) yang disebabkan oleh suatu
 Kejang >6 tahun susp febrile seizure +
proses ekstrakranium (di luar
(FS+)
rongga kepala).
 Anak laki-laki > perempuan dengan
perbandingan 1,4 : 1,0.
 Menurut ras maka kulit putih lebih
banyak daripada kulit berwarna.
z

Kriteria Diagnosis Kejang Demam

·        Umur anak ketika kejang antara 6 bulan dan 4 tahun

·        Kejang berlangsung tidak lebih dari 15 menit

·        Kejang bersifat umum

·        Kejang timbul dalam 16 jam pertamam setelah timbulnya demam

·        Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal

·        Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya satu minggu sesudah suhu


normal tidak menunjukkan kelainan

·        Frekuensi kejang bangkitan dalam satu tahun tidak melebihi empat kali  
ETIOLOGI
z

 Penyebab kejang demam belum FAKTOR


diketahui dengan pasti

 disebutkan penyebab utama kejang


RESIKO
 Demam
demam ialah demam yang tinggi. Demam
yang terjadi sering disebabkan oleh :
 Usia

 Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)


 Genetik (Riwayat kejang demam
pada orang tua atau saudara
 Gangguan metabolic sekandung)
 Penyakit infeksi diluar susunan saraf  Perkembangan terlambat
misalnya tonsilitis, otitis media, bronchitis. (Malnutrisi)
 Keracunan obat

 Faktor herediter

 Idiopatik.
PATOFISIOLOGI
z
DEMAM-KEJANG
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM
z

Kejang Demam Sederhana Kejang Demam kompleks

-Kejang berlangsung singkat, < -Kejang lama, > 15 menit


15 menit
-Kejang fokal atau parsial
-Kejang umum tonik dan atau
satu sisi, atau kejang umum
klonik
didahului kejang parsial.
-Umumnya berhenti sendiri
-Berulang atau lebih dari 1
-Tanpa gerakan fokal atau
kali dalam 24 jam
berulang dalam 24 jam
z DIAGNOSIS

ANAMNESIS:
 Kejang:  Demam:
* Frekuensi dan lama kejang
timbul mendadak dan
* Kapan terjadinya lamanya, menggigil,
* Pertama kali atau sudah pernah mengigau,
* Bila sudah pernah, saat umur berapa?  Gejala penyakit penyerta:
* Sifat kejang Mencret, muntah, sesak
* Gejala penyerta (muntah, lumpuh, nafas, dll
kemunduran fungsi kognitif)
* Kesadaran waktu kejang dan pasca
kejang
z

 PEMERIKSAAN FISIK  Pemeriksaan Refleks Neurologis


untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi SSP
• Kesadaran ( meningitis, ensefalitis)
 Refleks fisiologis
• Suhu tubuh
 Refleks patologis
• Tanda Rangsang meningeal :
 Pemeriksaan kaku kuduk Pada kejang demam refleks patologis (-)

 Tanda brudzinki I dan II

 Tanda kernig

Pada kejang demam rangsangan meningeal (-)


z
Pemeriksaan Penunjang

PEMERIKSAAN LABORATORIUM LUMBAL PUNGSI

 mengevaluasi sumber infeksi  Pemeriksaan cairan


penyebab demam, atau keadaan serebrospinal dilakukan untuk
lain. menegakkan atau menyingkirkan
kemungkinan meningitis
 Pemeriksaan yaitu: darah perifer,
urin rutin, elektrolit dan gula darah.
z

PENCITRAAN CT-Scan/MRI
EEG
(ELEKTROENSEFALOGRAFI) Foto X-Ray kepala dan pencitraan seperti
(CT-Scan) atau (MRI), untuk mengetahui
Pemeriksaan EEG dapat dilakukan adakah kelainan pada struktur otak.
pada kejang demam yang tidak Hanya bila ada kejang fokal atau deficit
khas atau keraguan ada demam neurologi
sebelum kejang
PRINSIP TATALAKSANA

1. PENGOBATAN FASE AKUT


2. MENCARI DAN MENGOBATI PENYEBAB
3. PENGOBATAN PROFILAKSIS TERHADAP
BERULANGNYA KEJANG DEMAM
z
Jika
Fase Akut
kejang tidak teratasi  dapat diulang dengan
cara dan dosis yang sama dengan interval 5 menit
Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rektal
 Anti Piretik masih tetap kejang, dianjurkan ke rumah sakit.
Dan diberikan diazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgbb
* Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali atau lorazepam (0,1mg/kgbb)
* Ibuprofen 5 -10 mg/kgbb/kali Bilakejang belum berhenti diberikan fenitoin 20
mg/kgbb diencerkan NAcL 0,9% dengan
kecepatan 1 mg/kgbb/menit atau kurang dari 50
 Anti Konvulsan
mg/menit. Dosis inisial maksimum 1000mg.
* Diazepam oral 0.3-0.5 mg/kgbb Kajang masih  fenobarbital IV dosis inisial
(profilaksis) 20mg/kgbb tanpa pengenceran kecepatan
* Diazepam rectal 0.5 mg/kgbb 20mg/menit
BB<10Kg:5mg; >10Kg:10mg  Kejang berhenti  dengan fenitoin Dosis
selanjutnya 5-7 mg/kgbb/hari, yaitu 12 jam setelah
dosis awal, dengan fenobarbital  4-6mg/kbb/hari
 Kejang belum berhenti  rawat di ruang intensif.
z
z
RUMATAN
INDIKASI RUMATAN
 Fenobarbital 4-6 mg/kgBB/hari 
 Kejang > 15 menit
dibagi 2 dosis  Kelainan neurologis
 Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hair
 Kejang fokal
dibagi 2-3 dosis  Rumat dipertimbangkan pada
keadaan:
 DOC : Asam Valproat
- Kejang berulang 2 kali atau lebih
dalam 24 jam
- Kejang demam pada bayi < 12
bulan
- Kejang demam ≥ 4 kali per tahun
PROGNOSIS
z

 Tergantung dari jenis kejang demam dan faktor resiko.

Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:

1. Riwayat kejang demam dalam keluarga

2. Usia kurang dari 12 bulan

3. Tingginya suhu badan sebelum kejang

4. Cepatnya kejang setelah demam


 Ada seluruh faktor resiko  kejang demam berulang 80%.

- Tidak ada faktor resiko  kejang demam berulang 10-15%

Anda mungkin juga menyukai