Tifoid
Budi Anugrah
2115008
BBL : 2500 g
PBL : 48 cm
Dasar Ulangan
BCG v
Hep B v v v v v
Polio v v v v v
HiB v v v v
DTP v v v v
MR v v
Riwayat Tumbuh Kembang
Berbalik : 5 bulan
Duduk : 7 bulan
Berdiri : 12 bulan
Berjalan : 14 bulan
Bicara : 36 bulan
Membaca: 7 tahun
Menulis : 7 tahun
Status Antropometri
• Status Antropometri
• Berat badan : 22 kg
• Tinggi badan : 137 cm
• BMI : 11.7 kg/m2
Tanda vital
● TD : 120/80 mmHg
● Nadi : 80x / menit, regular, ekual, isi cukup
● Respirasi : 24x / menit
● Suhu : 37oC
● SpO2 : 99% tanpa O2
Kepala : normocephal
● Inspeksi : cembung
● Auskultasi : bising usus (+) normal
● Perkusi : tympani
● Palpasi : soepel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (+)
Kulit : Turgor kembali cepat, kulit tidak pucat, rose spot (-), petekie (-)
Garna H, Nataprawira. HM, editors. Pedoman Diagnosis Dan Terapi, Ilmu Kesehatan Anak. 5th ed. Departemen/ SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad/ RSHS 2014
WHO. Diagnosis, Treatment, and Prevention Typhoid Fever. 2003. Geneva.
Epidemiologi
Secara global: Indonesia:
● WHO 2018 → demam tifoid di dunia ● Insidensi: 91% mengenai usia 3-19
mencapai 11-20 juta kasus/tahun → tahun dengan angka kematian
sekitar 128.000 - 161.000 kematian 0,6-5%
● Prevalensi per tahun : 358 - 810 /
per tahun.
100.000 penduduk di Indonesia
● Kejadian demam tifoid <15 kasus per ● Merupakan salah satu negara
100.000 penduduk pada negara maju, endemis demam tifoid
→ kasus terbanyak terjadi pada ● Sekitar 95% kasus disebabkan oleh
travelers. S. typhi sementara sisanya
disebabkan oleh S. paratyphi
Kliegman RM, Stanton BF, St. Geme JW, Schor NF. Nelson Textbook of Pediatrics. 21th ed. [ e – book ]. Philadelphia: Elsevier. 2019.
WHO 2018 Demam Tifoid
https://www.vaxcorpindo.com/typhoid-fever-indonesia-favorite-disease/
Etiologi
Bakteri Salmonella typhi
● Bakteri batang gram negatif
● Memiliki flagella
● Motil
● Berkapsul
● Tidak memiliki spora
● Fakultatif anaerob
Kliegman RM, Stanton BF, St. Geme JW, Schor NF. Nelson Textbook of Pediatrics. 21th ed. [ e – book ]. Philadelphia: Elsevier. 2019.
Cara Penularan
5F
● Food (makanan)
● Fingers (jari tangan/kuku)
● Fomites (penggunaan alat makan yang sama dengan penderita)
● Fly (lalat)
● Feses (tinja)
Garna H, Nataprawira. HM, Pedoman Diagnosis Dan Terapi, Ilmu Kesehatan Anak. 5th ed. Departemen/ SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad/ RSHS 2014
Kliegman RM, Stanton BF, St. Geme JW, Schor NF. Nelson Textbook of Pediatrics. 21th ed. [ e – book ]. Philadelphia: Elsevier. 2019.
Kliegman RM, Stanton BF, St. Geme JW, Schor NF. Nelson Textbook of Pediatrics. 21th ed. [ e – book ]. Philadelphia: Elsevier. 2019.
IDAI. Rekomendasi Pemeriksaan Penunjang Demam Tifoid. 2016.
Penatalaksanaan
Non Farmakologi
● Tirah baring
● Istirahat → mencegah komplikasi perdarahan atau perforasi → meningkatkan
kesembuhan
● Diet dan nutrisi yang baik 🡪 Tingkat kecukupan asupan gizi dan protein mempengaruhi
imunitas tubuh.
● Diet Rendah Serat : diet cair atau diet bubur
Cherry, James D., Gail J. Harrison, Sheldon L. Kaplan, William J. Steinbach, and Peter J. Hotez. 2019. Feigin and Cherry's textbook of pediatric infectious diseases.
WHO. Diagnosis, Treatment, and Prevention Typhoid Fever. 2003. Geneva.
● Antibiotik lini I : Kloramfenikol, amoksisilin, kotrimoksazol.
● Antibiotik lini II (Multidrug Resistan S. typhii) : Seftriakson, sefiksim,
● Kortikosteroid diberikan pada kasus berat dengan penurunan kesadaran: deksametason
1-3 mg/KgBB/hari IV dibagi 3 dosis hingga kesadaran membaik.
Penyulit
● Pada umumnya terjadi pada akhir minggu kedua atau awal minggu ketiga, berupa:
● Perforasi intestinal (0,5-3%), perdarahan intestinal (1-10%), hepatitis tifosa, kolesistitis,
pankreatitis, sepsis, pielonefritis, ensefalopati, pneumonia, dan lain-lain.
Kriteria Pulang
1. Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
2. Nafsu makan membaik
3. Klinis terdapat perbaikan
4. Tidak dijumpai komplikasi