1810173
SYOK o Vaskular (ruptur aneurisma aorta abdominalis, fistula,
DEFINISI aortoenterika, dll)
Perfusi organ yg tdk adekuat sehingga tdk mampu o Perdarahan spontan dlm penggunaan antikoagulan
mencukupi kebutuhan oksigenasi jaringan Syok hipovolemik non-hemoragik :
o GI losses (muntah, diare, hisap NG)
KLASIFIKASI BERDASARKAN PENYEBABNYA o Renal losses (diuresis diinduksi obat, hipoaldosteronis-
Syok hipovolemik e.c kehilangan darah/cairan tubuh me)
dlm jumlah yg besar o Skin/insesnsible losses (terbakar, sindrom Stevens-
o Hemorrhage Johnson, demam, sengatan panas)
o Burns o Third space losses (dlm pengaturan pankreatitis,
Syok kardiogenik e.c ggn fungsi pompa jantung trauma, sirosis, obstruksi usus)
o Myocardial infarction
KLASIFIKASI
o Disritmia
Kelas Syok hemoragik :
o Blunt cardiac injury
Syok obstruktif e.c obstruksi aliran darah/ventilasi I II III IV
Darah 1500-2000
o Cardiac tamponade
yang ≤ 750 mL 750-1500 mL mL > 2000 mL
o Tension pneumothorax hilang ≤ 15% 15-30% 30-40% > 40%
o Tension hemothorax Frek.
Syok distributif e.c vasodilatasi & kebocoran kapiler Nadi < 100/mnt 100-120/mnt 120-140/mnt > 140/mnt
o Neurogenic shock TD Normal Normal ↓ ↓
o Anaphylactic shock Tek.
nadi Normal/↓ ↓ ↓ ↓
o Septic shock Frek.
Napas 14-20/mnt 20-30/mnt 30-40/mnt > 35/mnt
MANIFESTASI KLINIS > 30 20-30
Hipotensi, takikardia, nadi lemah, kulit dingin Urin mL/jam mL/jam 5-15 mL/jam tidak berarti
Status Anxietas Anxietas Anxietas, Kebingungan,
mental yg jelas ringan kebingungan mengantuk
SYOK HIPOVOLEMIK
Terapi Kristaloid Kristaloid Kristaloid, Kristaloid,
DEFINISI cairan koloid, darah koloid, darah
Syok yg disebabkan o/ berkurangnya volume intravaskuler
yg me↓ preload & cardiac output sehingga penghantaran
oksigen berkurang PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI
Trauma perdarahan volume darah intravaskular ↓
EPIDEMIOLOGI (bisa krn dehidrasi juga) + cairan pindah ke ruang ke3 (tidak
Syok hemoragik paling seling tjd akibat trauma di intravaskular maupun intraselular) volume darah
Lansia lebih rentan mengalami syok hipovolemik e.c sirkulasi ↓ (preload ke jtg ↓) :
kehilangan cairan (krn simpanan fisiologiknya lebih sedikit) Syok hipovolemik insufisiensi perfusi organ
insidensi sulit ditentukan Venous return ↓ tekanan dlm sirkulasi vena ↓
JVP ↓
ETIOLOGI
TD ↓
- Dehidrasi
Insufisiensi perfusi organ :
- Perdarahan
Kulit : kompensasi untuk mempertahankan sirkulasi
- Muntah
sentral ke organ vital vasokontriksi PD di ekstrimitas
- Luka bakar berat
teraba dingin, mottled
- Iatrogenik (penggunaan diuretik & vasodilator)
Otak : aliran darah ke otak ↓ hipoksia serebral
FAKTOR RISIKO penurunan kesadaran yg progresif
Syok hipovolemik hemoragik : Jantung :
o Perdarahan GIT (perdarahan varises, tukak lambung, TD ↓ kompensasi untuk mempertahankan perfusi
trauma, dll) Heart rate ↑ takikardia
1810173
Asidosis laktat kontraktilitas myokardial ↓ PEA Farmakologi :
Ginjal : aliran darah ke ginjal ↓ GFR ↓ oligouria, Untuk atasi syok berikan cairan kristaloid (RL/NaCl 0.8%)
gagal ginjal 20 mL/kgBB dalam 30-60 menit, dapat diulang
Di semua jaringan : distribusi oksigen yg inadekuat Sisa defisit cairan dpt diberikan dgn presentasi 50% dlm
metabolisme anaerobik↑ (produksi asam laktat ↑) + 8 jam pertama & 50% dlm 16 jam berikutnya
klirens laktat o/ ginjal, hepar, otot skelet yg me↓ Tanda klinis telah teratas/hidrasi apabila produksi urin
asidosis laktat 0,5-1 mL/kgBB/jam
Resusitasi tdk komplit sampai serum laktat kembali
MANIFESTASI KLINIS normal
Tanda2 ini muncul saat kehilangan darah 10-20% : Pada perdarahan : dapat diberikan 3-4 kali dari jumlah
Takikardia, takipnea perdarahan (sambil kontrol sumber perdarahannya).
Hipotensi, tekanan nadi sempit Dapat disusul dgn transfusi darah
Gangguan status mental Pemberian vasopressor (jarang diperlukan)
Pe↓ tekanan vena
Pe↓ urine output & capillary refill
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium :
o CBC pe↓ hb, Ht, dan platelet
o Blood urea nitrogen (BUN) me↑ (disfungsi ginjal)
o Kadar elektrolit serum abnormalitas
o Produksi urine < 400 mL/hari atau tidak ada
o Pulse oximetry pe↓ saturasi oksigen
o AGDA identifikasi adanya asidosis metabolik
o Tes koagulasi PT & APTT memanjang
Pemeriksaan penunjang lain:
o USG curiga ada aneurisma aorta abdominalis
o Endoskopi & gastric lavage curiga ada perdarahan
GIT
o Pemeriksaan FAST curiga ada cedera abdomen
o Pemeriksaan radiologi curiga ada fraktur
PENATA PX SKENARIO CORDIS :
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi :
a. Tentukan defisit cairan
b. Memastikan sal. udara paten
c. Mulai kateter IV/pertahankan kateter yg tetap
d. Administrasi O2
e. Elevasi kaki, posisikan kepala datar/elevasi hingga 30o
f. Periksa apakah ada perdarahan terbuka
g. Periksa tanda vital @ 5 menit hingga stabil
h. Konseling & edukasi : kemungkinan terburuk & pence-
gahan tjd nya kondisi serupa
i. Kriteria rujuk : setelah kegawatan ditangani, rujuk px ke
pelayanan sekunder
1810173
PENCEGAHAN SYOK KARDIOGENIK
Tangani sumber perdarahan dgn cepat DEFINISI
Berikan cairan secepatnya Syok yg disebabkan o/ kegagalan fungsi pompa jantung krn
Transfusi jika diperlukan patologi katup, ggn myokardial, atau patologi perikardial.
Pada luka bakar atasi kehilangan cairan
EPIDEMIOLOGI
insidensi di AS: 5-10% pd px infark myokard akut
KOMPLIKASI
insidensi di Asia : 11,4%
1. Kerusakan organ (ginjal, otak)
pria > wanita
2. Gangren pada lengan atau tungkai
3. Serangan jantung (healthline) ETIOLOGI
Patologi katup, ggn myokardial, atau patologi perikardial
PROGNOSIS pe↓ CO (Cardiac Output) distribusi O2 ↓
Tergantung dari kecepatan diagnosa dan pengelolaannya, Tergantung pd kemampuan cadangan px, syok kardiogenik
umumnya dubia ad bonam. tjd bila 40% dr fungsi myokardial terganggu
FAKTOR RISIKO
o Iskemia miokard akut
o Cacat mekanis : regurgitasi mitral akut, ruptur ddg
ventrikel, tamponade jantung, stenosis aorta, dll
o Cacat kontraktilitas : kardiomiopati iskemik & non-
iskemik, aritmia, miokarditis
o Emboli paru
o Gagal ventrikel kanan
o Diseksi aorta
o Penyebab lain : obat kardiotoksis (doxorubicin),
overdosis obat (hambat saluran beta/kalsium), ggn
metabolisme (asidosis), kelainan elektrolit (kalsium atau
fosfat)
1810173
o Ginjal : pe↓ aliran darah ke ginjal (bisa nyebabin scanning (scan perfusi jantung), MSCT coroner,
iskemia ATN) laju filtrasi glomerulus ↓ Angiography coroner, treadmill test
oligouria
o Kulit : vasokontriksi pd ekstrimitas utk menjaga DIAGNOSIS
perfusi organ vital (↑darah vena & ↓darah arteri) Temuan klinik, radiologis, echocardiography / EKG yg me-
ekstrimitas dingin, pucat, mottled nunjukkan aritmia/iskemia.
o Di semua jaringan : distribusi oksigen yg inadekuat
metabolisme anaerobik↑ (produksi asam laktat ↑) PENATALAKSANAAN
+ klirens laktat o/ ginjal, hepar, otot skelet yg me↓ Tujuan : mengembalikan fx jantung agar pompa darah
asidosis laktat optimal, meningkatkan perfusi miokardium yg iskemik (tpi
Akumulasi as. laktakt ggn fungsi miokardium & peningkatan denyut jtg gabole berlebihan, bisa nyebabin
hambat glikolisis konsumsi O2 ↑ & memperberat iskemia)
Non Farmakologi :
MANIFESTASI KLINIS a. Infus cairan
• Takikardia, Takipnea b. Identifikasi penyakit jantung yg mendasari + obati
• Hipotensi, Tekanan nadi sempit
Farmakologi :
• Gangguan status mental
Tatalaksana awal : kombinasi vasopressor + inotropik
• Penurunan tekanan vena, Distensi vena jugularis
Vaspressor : vasokontriksi
• Penurunan urine output dan capillary refill
Cth : nitrogliserin, nitroprusid
• Pemeriksaan paru yang sesuai dengan oedema paru
Inotropik : me↑ kuat kontraksi jantung (utk
• Suara jantung tambahan seperti murmur
meningkatkan perfusi miokardium yg iskemik (tpi
• Perubahan EKG (dpt digunakan utk pedoman resusitasi)
peningkatan denyut jtg gabole berlebihan, bisa
nyebabin konsumsi O2 ↑ & memperberat iskemia)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
o Jangka pendek : dobutamin, dopamin, nor-
Biomarker yg ditemukan pd Sindrom Koroner Akut (SKA) :
epinephrine
o Jangka panjang : milrinone (harus hati2)
PENCEGAHAN
Deteksi awal, mulai terapi dgn cepat
Pd px dgn ACS, penggunaan beta-blocker & ACE
inhibitor harus hati2 (utk hindari syok kardiogenik)
KOMPLIKASI
1. Cardiopulmonary arrest
2. Disaritmia
3. Gagal ginjal
4. Multiorgan failure
5. Aneurisma ventricular
Pemeriksaan lain : 6. Tromboemboli berulang
Hematologi lengkap, profil lipid, asam urat, glukosa 7. Stroke
puasa & 2JPP, HbA1c, SGOT, SGPT
Penanda biokimia nekrosis miokardial : CK-MB, PROGNOSIS
Troponin I/T, mioglobin, LDH Tergantung dari kecepatan diagnosa dan pengelolaannya,
Radiologi : CT-Scan, Foto polos thorax umumnya dubia ad bonam.
Pemeriksaan utk stratifikasi risiko SKA : hsCRP, BNP/NT-
proBNP, EKG serial, Echocardiography, Thallium
1810173
SYOK SEPSIS PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI
DEFINISI Sel2 imun & stimulus septic (LPS dan TNF α) aktivasi sel2
Systemic inflammatory response syndrome (SIRS ) : endotel mikrovaskuler aktivasi faktor2 transkripsi
sindroma klinik yg tjd krn respon tubuh yg berlebihan (NFKB dan AP-1) aktivasi transkripsi gen2 pro-
thp rangsang produk mikroorganisme inflamasi yg melepaskan sitokin2 proinflamasi (TNF α,
Diagnosis SIRS jika ada 2/lebih : IL-1β) & me↑ ekspresi molekul adhesi (E-selectin,
o Suhu >38˚C/<36˚C ICAM-1, VCAM-2) dan kemokin
o Denyut jtg >90x/mnt Sel endotel mikrovaskuler mjg fenotip yg proadesif &
o Respirasi >20x/mnt atau PaCO2 <32 mmHg protrombotik, menjadi sasaran & sumber radikal bebas
o Hitung leukosit >12.000 mm3 atau Leukopenia (ROS & RNS)
<4.000/mm3 atau > 10% sel imatur Proses tsbt menyebabkan disfungsi mikrovaskuler
Sepsis : respon inflamasi kompleks host thp infeksi (respon thp vasokonstriktor & dilator me↓, pe↑
bakteri (merupakan SIRS disertai infeksi yg diketahui) permeabilitas kapiler, hilangnya fx adesif permukaan
Sepsis berat : sepsis yg disertai disfungsi organ akut dgn endotel, koagulopati, pe↓ densitas kapiler)
tanda2 hipoperfusi spt asidosis laktat, oligouria/anuria, Disfungsi kapiler hipoksia jaringan (krn jarak antara
& perubahan akut status mental darah & jaringan me↑) SYOK SEPTIK ini knp px
Syok septik : sepsis berat dgn hipotensi yg tidak respon sepsis berat meninggal krn gagal organ walau uda
thp resusitasi cairan, ditandai dgn : resusitasi cairan + vasopressor !!!
o T. Sistolik <90mmHg atau pe↓ T. Sistolik >40mmHg Mediator proinflamasi menekan anti-inflamasi
o Ketdkseimbangan deliveri O2 & konsumsi O2 supresi fx imun (t.u PMN) imunoparalisis rentan
Scr klinis syok sepsis timbul sbg hypovolemia akibat terinfeksi
vasodilatasi (syok distributif) + kebocoran kapiler (syok
hipovolemik) MANIFESTASI KLINIS
• Kebutuhan cairan dlm jml besar (mencapai 6-10 L) &
EPIDEMIOLOGI masih butuh vasopressor utk mempertahankan MAP
Sepsis : penyebab utama morbiditas & mortalitas di ICU >65 mmHg
seluruh dunia • Saat defisit cairan mereda, manifestasi tipikal syok
@tahun 400rb-500rb px mengalami sepsis di Eropa & AS distributif timbul : CO tinggi, resistensi PD rendah,
angka mortalitas SIRS 26% & mortalitas syok septik 82% hipotensi
FAKTOR RISIKO
Kelompok yg berisiko tinggi menderita sepsis :
o Bayi, anak2, manula
o Ibu hamil
o Pengidap penyakit jangka pjg (DM, gagal ginjal)
o Penderita immunocompromised (HIV, kanker sdg kemo)
o Pengidap penyakit parah yg sering dirawat di RS
o Org dgn luka (mis : bekas operasi)
o Pengguna alat medis (mis : kateter, alat bantu napas)
1810173
PENATALAKSANAAN Syok septik :
Yang harus dilakukan dlm 3 jam pertama : Kegagalan organ (krn hipoperfusi) : gagal ginjal, gagal
1. Ukur kadar laktat darah pernapasan, disfungsi jtg
2. Lakukan kultur darah utk administrasi antibiotik Stroke
3. Berikan antibiotik spektrum luas Krn gangren ekstrimitas hrs diamputasi
4. Berikan 30mL/kgBB kristaloid utk hipotensi / laktat Gejala pasca sepsis : insomnia, fatigue, depresi, pe↓
≥4mmol/L fx kognitif
Yang harus dilakukan dlm 6 jam pertama :
5. Berikan vasopressor (utk hipotensi yg tdk respon thp PROGNOSIS
resusitasi awal) maintain MAP ≥ 65mmHg Angka kematian px syok septik 25-90%. Prognosis buruk
6. Pd hipotensi arterial persisten setelah resusitasi / laktat jika terlambat ditangani, irrevesibel jika ada asidosis laktat
≥4 mmol/L (36 mg/dL) : berat dgn decompensated metabolic acidosis khususnya yg
o Ukur Central Venous Pressure (CVP) disertai kegagalan fungsi multi organ.
o Ukur Central Venous Oxygen Saturation (ScvO2)
7. Ukur ulang laktat jika mengalami elevasi
Resusitasi awal syok sepsis :
a. Resusitasi kuantitatif pd px dgn hipoperfusi jar. akibat
sepsis (didefinisikan sbg hipotensi menetap setelah
initial fluid challenge / laktat darah >4mmol/L)
b. Cairan IV Bolus min 20mL/kg
c. Administrasi oksigen (bisa intubasi endotrakeal,
ventilasi mekanik jika diperlukan)
d. Target resusitasi 6 jam pertama :
a. CVP 8-12 mmHg
b. MAP > 65 mmHg
c. Output urin > 0,5 mL/kg/jam
d. ScvO2 atau SvO2 saturasi 70%/65%
e. Px dgn kadar laktat me↑ normalisasi kadar laktat
sesegera mungkin
f. Jika ScvO2 < 70% transfusi eritrosit sampai Ht ≥30%,
jika masih < 70% berikan agen inotropik
g. Rawat inap
PENCEGAHAN
Cegah infeksi
Jaga hygiene yg baik
Ketahui gejala sepsis
Jika suspek sepsis / mengalami infeksi yg memburuk
atau tdk membaik cari bantuan medis secepat mungkin
KOMPLIKASI
Sepsis :
Syok septik
ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)
Emboli darah gagal organ & kematian jar. (gangren)
1810173