Anda di halaman 1dari 7

o Kemoreseptor (di aorta & a.

carotis)  bereaksi thp

B23-24M1 perubahan konsentrasi O2 CO2 H+


Hipoksia, asidosis, hiperkapnia  aktivasi kemo-
reseptor  impuls pd pusat kardiovaskular 
FISIOLOGI TEKANAN DARAH (TD) aktivasi simpatis & me↑ frekuensi napas
TD : tekanan yg dihasilkan akibat desakan darah thp ddg PD - Sistem hormonal  mengatur curah jtg, resistensi PD,
 T.Sistolik : tekanan darah tertinggi yg tjd saat sistol dan volume darah
 T.Diastolik : tekanan darah terendah saat diastol o Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron  bereaksi
Satuan TD : mmHg
thp pe↓ perfusi ginjal melalui sekresi renin o/ sel
TD biasanya dimaksudkan sbg TD arterial
juxtaglomerular
Faktor yg mempengaruhi TD : Angiotensin  vasokontriksi
TD = Curah Jantung x Resistensi PD Aldosteron  me↑ volume darah
} TD ↑
 Curah Jantung : vol. darah yg dipompa keluar jantung o Epinefrin & norepinefrin (disekresi medula adrenal):
per satuan waktu Stimulasi simpatis  frek. & kuat kontrasi jtg ↑ 
Curah Jantung = Frekuensi Jantung x Isi Sekuncup curah jantung ↑
 Resistensi PD tepi : resistensi akibat gesekan komponen Vasokontriktor pada arteriol & vena kulit, organ
darah dgn dinding PD  dipengaruhi o/ : abdominal
o Viskositas darah Vasodilator pada arteriol jtg & otot skelet
o Diameter lumen (utama!) o Epinefrin & norepinefrin (disekresi medula adrenal):
o Panjang PD Stimulasi simpatis  frek. & kuat kontrasi jtg ↑ 
Kontrol TD : curah jantung ↑
Dilakukan o/ interaksi berbagai sistem melalui mekanisme o Hormon antidiuretik (diproduksi hipotalamus,
feedback – pada frekuensi jtg, isi sekuncup, resistensi PD, disimpan & disekresi hipofisis posterior):
dan volume darah volume darah ↓  vasokontriksi (disebut jg hormon
- Pusat kardiovaskuler (di medulla oblongata)  kontrol vasopresin)
TD melalui sistem neural, hormonal, & feedback – yg o Peptida Anti Natriuretik (disekresi atrium jtg) 
spesifik pd jaringan tertentu sifat : vasodilator & membuang air+garam lewat urin
o Terima masukan dr : pusat yg lebih tinggi (cortex - Otoregulasi TD  kemampuan jaringan utk mengatur
cerebri, limbik, hipotalamus) & reseptor sensorik aliran darah utk metabolisme
(propio, baro, kemoreseptor) Keadaan yg mempengaruhi otoregulasi : perubahan
o Disalurkan melalui sistem saraf otonom : suhu, aktivitas fisik
 Stimulasi simpatis  frek. & kontraktilitas jtg ↑ - Faktor lain : usia, JK, bentuk tubuh, ras, gravitasi, posisi
 Hambatan simpatis/stimulasi parasimpatis lewat tubuh
n. vagus  frek. jtg ↓
 Stimulasi vasomotor  tonus otot PD ↑ 
vasokontriksi
 Rangsangan simpatis pd vena  mobilisir darah
utk me↑ venous return ke jtg
- Sistem saraf  feedback – dari :
o Baroreseptor (di arcus aorta, a. carotis interna, arteri
besar daerah leher & dada) :
TD ↑  baroreseptor teregang feedback – ke
pusat kardiovaskuler  inhibisi simpatis & aktivasi
parasimpatis  frek. & kontraktilitas jtg ↓ + vasodi-
latasi sistemik  baroreseptor tdk teregang  TD ↓
TD ↓  baroreseptor tdk teregang  inhibisi
parasimpatis & aktivasi simpatis

1810173
SYOK o Vaskular (ruptur aneurisma aorta abdominalis, fistula,
DEFINISI aortoenterika, dll)
Perfusi organ yg tdk adekuat sehingga tdk mampu o Perdarahan spontan dlm penggunaan antikoagulan
mencukupi kebutuhan oksigenasi jaringan Syok hipovolemik non-hemoragik :
o GI losses (muntah, diare, hisap NG)
KLASIFIKASI BERDASARKAN PENYEBABNYA o Renal losses (diuresis diinduksi obat, hipoaldosteronis-
 Syok hipovolemik  e.c kehilangan darah/cairan tubuh me)
dlm jumlah yg besar o Skin/insesnsible losses (terbakar, sindrom Stevens-
o Hemorrhage Johnson, demam, sengatan panas)
o Burns o Third space losses (dlm pengaturan pankreatitis,
 Syok kardiogenik  e.c ggn fungsi pompa jantung trauma, sirosis, obstruksi usus)
o Myocardial infarction
KLASIFIKASI
o Disritmia
Kelas Syok hemoragik :
o Blunt cardiac injury
 Syok obstruktif  e.c obstruksi aliran darah/ventilasi I II III IV
Darah 1500-2000
o Cardiac tamponade
yang ≤ 750 mL 750-1500 mL mL > 2000 mL
o Tension pneumothorax hilang ≤ 15% 15-30% 30-40% > 40%
o Tension hemothorax Frek.
 Syok distributif  e.c vasodilatasi & kebocoran kapiler Nadi < 100/mnt 100-120/mnt 120-140/mnt > 140/mnt
o Neurogenic shock TD Normal Normal ↓ ↓
o Anaphylactic shock Tek.
nadi Normal/↓ ↓ ↓ ↓
o Septic shock Frek.
Napas 14-20/mnt 20-30/mnt 30-40/mnt > 35/mnt
MANIFESTASI KLINIS > 30 20-30
Hipotensi, takikardia, nadi lemah, kulit dingin Urin mL/jam mL/jam 5-15 mL/jam tidak berarti
Status Anxietas Anxietas Anxietas, Kebingungan,
mental yg jelas ringan kebingungan mengantuk
SYOK HIPOVOLEMIK
Terapi Kristaloid Kristaloid Kristaloid, Kristaloid,
DEFINISI cairan koloid, darah koloid, darah
Syok yg disebabkan o/ berkurangnya volume intravaskuler
yg me↓ preload & cardiac output sehingga penghantaran
oksigen berkurang PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI
Trauma  perdarahan  volume darah intravaskular ↓
EPIDEMIOLOGI (bisa krn dehidrasi juga) + cairan pindah ke ruang ke3 (tidak
 Syok hemoragik paling seling tjd akibat trauma di intravaskular maupun intraselular)  volume darah
 Lansia lebih rentan mengalami syok hipovolemik e.c sirkulasi ↓ (preload ke jtg ↓)  :
kehilangan cairan (krn simpanan fisiologiknya lebih sedikit)  Syok hipovolemik  insufisiensi perfusi organ
 insidensi sulit ditentukan  Venous return ↓  tekanan dlm sirkulasi vena ↓ 
JVP ↓
ETIOLOGI
 TD ↓
- Dehidrasi
Insufisiensi perfusi organ :
- Perdarahan
 Kulit : kompensasi untuk mempertahankan sirkulasi
- Muntah
sentral ke organ vital  vasokontriksi PD di ekstrimitas
- Luka bakar berat
 teraba dingin, mottled
- Iatrogenik (penggunaan diuretik & vasodilator)
 Otak : aliran darah ke otak ↓  hipoksia serebral 
FAKTOR RISIKO penurunan kesadaran yg progresif
Syok hipovolemik hemoragik :  Jantung :
o Perdarahan GIT (perdarahan varises, tukak lambung, TD ↓  kompensasi untuk mempertahankan perfusi 
trauma, dll) Heart rate ↑  takikardia
1810173
Asidosis laktat  kontraktilitas myokardial ↓  PEA Farmakologi :
 Ginjal : aliran darah ke ginjal ↓  GFR ↓  oligouria,  Untuk atasi syok berikan cairan kristaloid (RL/NaCl 0.8%)
gagal ginjal 20 mL/kgBB dalam 30-60 menit, dapat diulang
 Di semua jaringan : distribusi oksigen yg inadekuat   Sisa defisit cairan dpt diberikan dgn presentasi 50% dlm
metabolisme anaerobik↑ (produksi asam laktat ↑) + 8 jam pertama & 50% dlm 16 jam berikutnya
klirens laktat o/ ginjal, hepar, otot skelet yg me↓   Tanda klinis telah teratas/hidrasi apabila produksi urin
asidosis laktat 0,5-1 mL/kgBB/jam
 Resusitasi tdk komplit sampai serum laktat kembali
MANIFESTASI KLINIS normal
Tanda2 ini muncul saat kehilangan darah 10-20% :  Pada perdarahan : dapat diberikan 3-4 kali dari jumlah
 Takikardia, takipnea perdarahan (sambil kontrol sumber perdarahannya).
 Hipotensi, tekanan nadi sempit Dapat disusul dgn transfusi darah
 Gangguan status mental  Pemberian vasopressor (jarang diperlukan)
 Pe↓ tekanan vena
 Pe↓ urine output & capillary refill

PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan laboratorium :
o CBC  pe↓ hb, Ht, dan platelet
o Blood urea nitrogen (BUN)  me↑ (disfungsi ginjal)
o Kadar elektrolit serum  abnormalitas
o Produksi urine  < 400 mL/hari atau tidak ada
o Pulse oximetry  pe↓ saturasi oksigen
o AGDA  identifikasi adanya asidosis metabolik
o Tes koagulasi  PT & APTT memanjang
 Pemeriksaan penunjang lain:
o USG  curiga ada aneurisma aorta abdominalis
o Endoskopi & gastric lavage  curiga ada perdarahan
GIT
o Pemeriksaan FAST  curiga ada cedera abdomen
o Pemeriksaan radiologi  curiga ada fraktur
PENATA PX SKENARIO CORDIS :
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi :
a. Tentukan defisit cairan
b. Memastikan sal. udara paten
c. Mulai kateter IV/pertahankan kateter yg tetap
d. Administrasi O2
e. Elevasi kaki, posisikan kepala datar/elevasi hingga 30o
f. Periksa apakah ada perdarahan terbuka
g. Periksa tanda vital @ 5 menit hingga stabil
h. Konseling & edukasi : kemungkinan terburuk & pence-
gahan tjd nya kondisi serupa
i. Kriteria rujuk : setelah kegawatan ditangani, rujuk px ke
pelayanan sekunder

1810173
PENCEGAHAN SYOK KARDIOGENIK
 Tangani sumber perdarahan dgn cepat DEFINISI
 Berikan cairan secepatnya Syok yg disebabkan o/ kegagalan fungsi pompa jantung krn
 Transfusi jika diperlukan patologi katup, ggn myokardial, atau patologi perikardial.
 Pada luka bakar atasi kehilangan cairan
EPIDEMIOLOGI
 insidensi di AS: 5-10% pd px infark myokard akut
KOMPLIKASI
 insidensi di Asia : 11,4%
1. Kerusakan organ (ginjal, otak)
 pria > wanita
2. Gangren pada lengan atau tungkai
3. Serangan jantung (healthline) ETIOLOGI
Patologi katup, ggn myokardial, atau patologi perikardial 
PROGNOSIS pe↓ CO (Cardiac Output)  distribusi O2 ↓
Tergantung dari kecepatan diagnosa dan pengelolaannya, Tergantung pd kemampuan cadangan px, syok kardiogenik
umumnya dubia ad bonam. tjd bila 40% dr fungsi myokardial terganggu

FAKTOR RISIKO
o Iskemia miokard akut
o Cacat mekanis : regurgitasi mitral akut, ruptur ddg
ventrikel, tamponade jantung, stenosis aorta, dll
o Cacat kontraktilitas : kardiomiopati iskemik & non-
iskemik, aritmia, miokarditis
o Emboli paru
o Gagal ventrikel kanan
o Diseksi aorta
o Penyebab lain : obat kardiotoksis (doxorubicin),
overdosis obat (hambat saluran beta/kalsium), ggn
metabolisme (asidosis), kelainan elektrolit (kalsium atau
fosfat)

PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI


Patologi katup, ggn myokardial, atau patologi perikardial 
pe↓ Heart Rate / Stroke Volume  Cardiac Output
rendah  SYOK KARDIOGENIK :
 Darah dari ventrikel kanan kembali naik ke atrium kanan
& v. cava superior  JVP ↑ & distensi vena di leher 
pe↑ tek. Hidrostatik vena perifer  kebocoran plasma
 edema perifer
 Darah dari ventrikel kembali masuk paru2  pe↑ tek.
darah pulmoner  edema paru  dyspnea, takipnea
 Kompensasi jantung dgn me↑ HR  takikardi
 Insufisiensi perfusi organ :
o Otak : pe↓ aliran darah ke otak  hipoksia  pe↓
kesadaran progresif
o Jantung : perfusi koroner↓  iskemik myokardial 
pump failure

1810173
o Ginjal : pe↓ aliran darah ke ginjal (bisa nyebabin scanning (scan perfusi jantung), MSCT coroner,
iskemia  ATN)  laju filtrasi glomerulus ↓  Angiography coroner, treadmill test
oligouria
o Kulit : vasokontriksi pd ekstrimitas utk menjaga DIAGNOSIS
perfusi organ vital (↑darah vena & ↓darah arteri)  Temuan klinik, radiologis, echocardiography / EKG yg me-
ekstrimitas dingin, pucat, mottled nunjukkan aritmia/iskemia.
o Di semua jaringan : distribusi oksigen yg inadekuat 
metabolisme anaerobik↑ (produksi asam laktat ↑) PENATALAKSANAAN
+ klirens laktat o/ ginjal, hepar, otot skelet yg me↓ Tujuan : mengembalikan fx jantung agar pompa darah
 asidosis laktat optimal, meningkatkan perfusi miokardium yg iskemik (tpi
 Akumulasi as. laktakt  ggn fungsi miokardium & peningkatan denyut jtg gabole berlebihan, bisa nyebabin
hambat glikolisis konsumsi O2 ↑ & memperberat iskemia)
Non Farmakologi :
MANIFESTASI KLINIS a. Infus cairan
• Takikardia, Takipnea b. Identifikasi penyakit jantung yg mendasari + obati
• Hipotensi, Tekanan nadi sempit
Farmakologi :
• Gangguan status mental
Tatalaksana awal : kombinasi vasopressor + inotropik
• Penurunan tekanan vena, Distensi vena jugularis
 Vaspressor : vasokontriksi
• Penurunan urine output dan capillary refill
Cth : nitrogliserin, nitroprusid
• Pemeriksaan paru yang sesuai dengan oedema paru
 Inotropik : me↑ kuat kontraksi jantung (utk
• Suara jantung tambahan seperti murmur
meningkatkan perfusi miokardium yg iskemik (tpi
• Perubahan EKG (dpt digunakan utk pedoman resusitasi)
peningkatan denyut jtg gabole berlebihan, bisa
nyebabin konsumsi O2 ↑ & memperberat iskemia)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
o Jangka pendek : dobutamin, dopamin, nor-
Biomarker yg ditemukan pd Sindrom Koroner Akut (SKA) :
epinephrine
o Jangka panjang : milrinone (harus hati2)

PENCEGAHAN
 Deteksi awal, mulai terapi dgn cepat
 Pd px dgn ACS, penggunaan beta-blocker & ACE
inhibitor harus hati2 (utk hindari syok kardiogenik)

KOMPLIKASI
1. Cardiopulmonary arrest
2. Disaritmia
3. Gagal ginjal
4. Multiorgan failure
5. Aneurisma ventricular
Pemeriksaan lain : 6. Tromboemboli berulang
 Hematologi lengkap, profil lipid, asam urat, glukosa 7. Stroke
puasa & 2JPP, HbA1c, SGOT, SGPT
 Penanda biokimia nekrosis miokardial : CK-MB, PROGNOSIS
Troponin I/T, mioglobin, LDH Tergantung dari kecepatan diagnosa dan pengelolaannya,
 Radiologi : CT-Scan, Foto polos thorax umumnya dubia ad bonam.
 Pemeriksaan utk stratifikasi risiko SKA : hsCRP, BNP/NT-
proBNP, EKG serial, Echocardiography, Thallium

1810173
SYOK SEPSIS PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI
DEFINISI  Sel2 imun & stimulus septic (LPS dan TNF α) aktivasi sel2
 Systemic inflammatory response syndrome (SIRS ) : endotel mikrovaskuler  aktivasi faktor2 transkripsi
sindroma klinik yg tjd krn respon tubuh yg berlebihan (NFKB dan AP-1)  aktivasi transkripsi gen2 pro-
thp rangsang produk mikroorganisme inflamasi yg melepaskan sitokin2 proinflamasi (TNF α,
Diagnosis SIRS  jika ada 2/lebih : IL-1β) & me↑ ekspresi molekul adhesi (E-selectin,
o Suhu >38˚C/<36˚C ICAM-1, VCAM-2) dan kemokin
o Denyut jtg >90x/mnt  Sel endotel mikrovaskuler mjg fenotip yg proadesif &
o Respirasi >20x/mnt atau PaCO2 <32 mmHg protrombotik, menjadi sasaran & sumber radikal bebas
o Hitung leukosit >12.000 mm3 atau Leukopenia (ROS & RNS)
<4.000/mm3 atau > 10% sel imatur  Proses tsbt menyebabkan disfungsi mikrovaskuler
 Sepsis : respon inflamasi kompleks host thp infeksi (respon thp vasokonstriktor & dilator me↓, pe↑
bakteri (merupakan SIRS disertai infeksi yg diketahui) permeabilitas kapiler, hilangnya fx adesif permukaan
 Sepsis berat : sepsis yg disertai disfungsi organ akut dgn endotel, koagulopati, pe↓ densitas kapiler)
tanda2 hipoperfusi spt asidosis laktat, oligouria/anuria,  Disfungsi kapiler  hipoksia jaringan (krn jarak antara
& perubahan akut status mental darah & jaringan me↑)  SYOK SEPTIK  ini knp px
 Syok septik : sepsis berat dgn hipotensi yg tidak respon sepsis berat meninggal krn gagal organ walau uda
thp resusitasi cairan, ditandai dgn : resusitasi cairan + vasopressor !!!
o T. Sistolik <90mmHg atau pe↓ T. Sistolik >40mmHg  Mediator proinflamasi menekan anti-inflamasi 
o Ketdkseimbangan deliveri O2 & konsumsi O2 supresi fx imun (t.u PMN)  imunoparalisis  rentan
 Scr klinis syok sepsis timbul sbg hypovolemia akibat terinfeksi
vasodilatasi (syok distributif) + kebocoran kapiler (syok
hipovolemik) MANIFESTASI KLINIS
• Kebutuhan cairan dlm jml besar (mencapai 6-10 L) &
EPIDEMIOLOGI masih butuh vasopressor utk mempertahankan MAP
 Sepsis : penyebab utama morbiditas & mortalitas di ICU >65 mmHg
seluruh dunia • Saat defisit cairan mereda, manifestasi tipikal syok
 @tahun 400rb-500rb px mengalami sepsis di Eropa & AS distributif timbul : CO tinggi, resistensi PD rendah,
 angka mortalitas SIRS 26% & mortalitas syok septik 82% hipotensi

ETIOLOGI PEMERIKSAAN PENUNJANG


 Bakteri
o Gram (-) : E. coli, Klebsiella sp., Pseudomonas sp.,
Bacteriodes sp., Proteus sp.
o Gram (+) : Staphylococcus, Streptococcus, Pneumo-
coccus
 Jamur dan virus

FAKTOR RISIKO
Kelompok yg berisiko tinggi menderita sepsis :
o Bayi, anak2, manula
o Ibu hamil
o Pengidap penyakit jangka pjg (DM, gagal ginjal)
o Penderita immunocompromised (HIV, kanker sdg kemo)
o Pengidap penyakit parah yg sering dirawat di RS
o Org dgn luka (mis : bekas operasi)
o Pengguna alat medis (mis : kateter, alat bantu napas)

1810173
PENATALAKSANAAN Syok septik :
Yang harus dilakukan dlm 3 jam pertama :  Kegagalan organ (krn hipoperfusi) : gagal ginjal, gagal
1. Ukur kadar laktat darah pernapasan, disfungsi jtg
2. Lakukan kultur darah utk administrasi antibiotik  Stroke
3. Berikan antibiotik spektrum luas  Krn gangren ekstrimitas hrs diamputasi
4. Berikan 30mL/kgBB kristaloid utk hipotensi / laktat  Gejala pasca sepsis : insomnia, fatigue, depresi, pe↓
≥4mmol/L fx kognitif
Yang harus dilakukan dlm 6 jam pertama :
5. Berikan vasopressor (utk hipotensi yg tdk respon thp PROGNOSIS
resusitasi awal)  maintain MAP ≥ 65mmHg Angka kematian px syok septik 25-90%. Prognosis buruk
6. Pd hipotensi arterial persisten setelah resusitasi / laktat jika terlambat ditangani, irrevesibel jika ada asidosis laktat
≥4 mmol/L (36 mg/dL) : berat dgn decompensated metabolic acidosis khususnya yg
o Ukur Central Venous Pressure (CVP) disertai kegagalan fungsi multi organ.
o Ukur Central Venous Oxygen Saturation (ScvO2)
7. Ukur ulang laktat jika mengalami elevasi
Resusitasi awal syok sepsis :
a. Resusitasi kuantitatif pd px dgn hipoperfusi jar. akibat
sepsis (didefinisikan sbg hipotensi menetap setelah
initial fluid challenge / laktat darah >4mmol/L)
b. Cairan IV Bolus min 20mL/kg
c. Administrasi oksigen (bisa intubasi endotrakeal,
ventilasi mekanik jika diperlukan)
d. Target resusitasi 6 jam pertama :
a. CVP 8-12 mmHg
b. MAP > 65 mmHg
c. Output urin > 0,5 mL/kg/jam
d. ScvO2 atau SvO2 saturasi 70%/65%
e. Px dgn kadar laktat me↑  normalisasi kadar laktat
sesegera mungkin
f. Jika ScvO2 < 70%  transfusi eritrosit sampai Ht ≥30%,
jika masih < 70%  berikan agen inotropik
g. Rawat inap

PENCEGAHAN
 Cegah infeksi
 Jaga hygiene yg baik
 Ketahui gejala sepsis
 Jika suspek sepsis / mengalami infeksi yg memburuk
atau tdk membaik cari bantuan medis secepat mungkin

KOMPLIKASI
Sepsis :
 Syok septik
 ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)
 Emboli darah  gagal organ & kematian jar. (gangren)

1810173

Anda mungkin juga menyukai