Anda di halaman 1dari 36

Mini CEX

Syok Sepsis
Budi Anugrah (2115008)
Pembimbing: dr.Susantina,Sp.PD
Identitas Pasien

• Nama : Tn. Y
• Usia: 62 tahun
• Alamat : Jawa Barat
• Agama : Islam
• Status perkawinan : Menikah
• Pekerjaan : Pensiun
Anamnesis

• KU : penurunan kesadaran
• Pasien datang diantar dengan keluarga dengan keluhan
penurunan kesadaran sejak kemarin sore. Pasien
dikatakan sejak kemarin sore tidak nyambung saat diajak
berbicara.
• Sejak 3 hari SMRS, keluarga pasien mengatakan pasien
mengeluh demam menggigil disertai dengan mual,batuk,
dan sesak nafas dan lemas badan. BAB dan BAK tidak
ada kelainan.
• Riwayat Penyakit Dahulu:
○ tidak pernah mengalami keluhan serupa, DM -, HT -, asma -
• Riwayat Penyakit Keluarga:
○ tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa
• Riwayat kebiasaan:
○ merokok 2 bungkus/hari
• Riwayat pengobatan
○ belum berobat
• Riwayat alergi:
○ tidak ada
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum • Tanda Vital


• Kesadaran : Somnolen (GCS E3V3M4) • TD : 80/60 mmHg
• Kesan sakit : sakit berat • R : 30x/menit
• BB/TB : 168 cm/65 kg •N : 122x/menit
• Status gizi : normal ( BMI : 23kg/m2) •S : 38○C
• Saturasi O2 : 85%
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : • Thorax :
•Mata : pupil bulat isokor, konjungtiva • paru - paru :
anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
•Hidung : septum deviasi (-), sekret (-), - Inspeksi : bentuk dan
darah (-) pergerakan simetris
•Telinga : sekret (-), nyeri (-) - Palpasi : taktil fremitus ka = ki
•Mulut : mukosa merah muda, lidah - Perkusi : sonor di kedua lapang
kotor (-), tonsil T1-T1 hiperemis (-), paru
gusi berdarah - Auskultasi : ronkhi bilateral
•Leher : trakea letak sentral,
pembesaran KGB (-), JVP dalam
batas normal
Pemeriksaan Fisik
• Jantung : • Abdomen :
- Inspeksi : ictus cordis tidak - Inspeksi : datar
terlihat - Auskultasi : BU (+) normal
- Palpasi : ictus cordis teraba - Perkusi : timpani
pada apex jantung - Palpasi : soepel, nyeri tekan (-),
- Perkusi : hepar dan lien tidak teraba
Batas kanan = ICS III LPS dextra membesar
Batas kiri = ICS V LMC sinistra •Ekstremitas : akral dingin, edema (-)
- Auskultasi : BJ Murni reguler,
murmur (-)
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Lab
• Leukosit : 14.500/mm3 ↑
• SGOT : 473 mg/dl ↑
• SGPT : 208 mg/dl ↑
• Protein total : 4,6 mg/dl (rendah)
• Albumin : 2,5 mg/dl (rendah)
• Ureum : 137 mg/dl ↑
• Kreatinin : 2,1 mg/dl ↑
• GDS : 20 mg/dl (rendah)
Pemeriksaan Penunjang

• Rontgent thorax :
•gambaran konsolidasi pada kedua lapangan paru yang disimpulkan sebagai
pneumonia
Diagnosis
Syok Sepsis e.c pneumonia
Penatalaksanaan

• Non - medikamentosa
• Rawat inap di ruang intensif
• Kontrol dan monitor ketat tanda vital setiap 10 menit
• Rujuk Sp. PD dan Sp. An
• Medikamentosa
■ Infus RL 30cc/kgBB dalam 30 menit, 50 ml
dextrosa 40% bolus
■ Dexametason 4 mg bolus
■ Ceftriaxon 1g i.v tiap 12 jam
■ Drip dobutamin 5mcg/kgbb/menit
Prognosis

•QAV : dubia ad malam


•QAF : dubia ad malam
•QAS : dubia ad malam
Syok Sepsis
Budi Anugrah (2115008)
Pembimbing: dr.Susantina,Sp.PD
Definisi

• Systemic inflammatory response syndrome (SIRS): suatu


sindroma klinik yang terjadi oleh karena adanya respon
tubuh yang berlebihan terhadap rangsang produk
mikroorganisme
• Sepsis: respon inflamasi kompleks host terhadap infeksi
bakteri. Sepsis merupakan SIRS disertai dengan infeksi
yang diketahui
...Definisi

• Sepsis berat: sepsis yang disertai disfungsi organ yang bersifat


akut dengan tanda-tanda hipoperfusi seperti asidosis laktat,
oliguria atau anuria, dan perubahan akut pada status mental
• Shock sepsis : sepsis berat dengan hipotensi yang tidak
berespon terhadap resusitasi cairan, ditandai dengan:
• Tekanan sistolik < 90 mmHg atau penurunan tekanan
sistolik > 40 mmHg
• Ketidakseimbangan DO2(oxygen delivery) dan
VO2(oxygen consumption)
Epidemiologi

• Sepsis masih menjadi penyebab utama morbiditas dan


mortalitas di unit perawatan intensif (ICU) di seluruh dunia
→ 10 besar penyebab kematian
• Hampir 50% pasien intensive care unit (ICU) merupakan
pasien sepsis
• Setiap tahun diperkirakan 400.000 sampai 500.000 pasien
mengalami sepsis di Eropa dan AS
• Angka mortalitas SIRS sebesar 26% dan mortalitas shock
septik sebesar 82%
Etiologi

• Dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme


• Bakteri gram (-): E. coli, Klebsiella sp., Pseudomonas sp.,
Bacteriodes sp., Proteus sp
• Bakteri gram (+): Staphylococcus,
Streptococcus,Pneumococcus
• Jamur dan virus
Patogenesis
Patogenesis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Temuan Uraian

Hitung leukosit Leukositosis atau leukopenia Endotoxemia menyebabkan


leukopenia

Hitung trombosit Trombositosis atau trombositopenia Peningkatan jumlahnya di awal


menunjukkan respon fase akut;
penurunan jumlah trombosit
menunjukkan DIC

Kaskade koagulasi Defisiensi protein C; defisiensi Abnormalitas dapat diamati sebelum


antithrombin; peningkatan D-dimer; kegagalan organ dan tanpa
pemanjangan PT dan PTT pendarahan

Kreatinin Peningkatan kreatinin Indikasi gagal ginjal akut

Enzim hati Peningkatan ALP, AST, ALT, bilirubin Gagal hepatoseluler akut disebabkan
hipoperfusi
...Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Temuan Uraian

Asam laktat Asam laktat > 4 mmol/L (36 mg/dL) Hipoksia jaringan

Serum fosfat hipofosfatemia Berhubungan dengan level cytokine


proinflammatory

C- Reactive Protein (CRP) Meningkat Respon fase akut

Prokalsitonin Meningkat Membedakan SIRS dengan atau


tanpa infeksi
Penatalaksanaan
...Penatalaksanaan
Pengukuran Kadar Laktat

●Peningkatan kadar laktat dapat menunjukkan beberapa kondisi:


●Hipoksia jaringan
●peningkatan glikolisis aerobik yang disebabkan peningkatan stimulasi
beta adrenergik atau pada beberapa kasus lain.
●Peningkatan kadar laktat >2mmol/L harus diukur pada kondisi 2-4 jam
awal dan dilakukan tindakan resusitasi segera
Kultur Darah

• Pengambilan kultur darah dilakukan segera


• Kultur darah sebaiknya dalam 2 preparat terutama untuk kuman aerobik
dan anaerobik.
• Pengujian kultur juga dapat menyingkirkan penyebab sepsis
• Apabila infeksi patogen tidak ditemukan maka pemberian antibiotik
dapat dihentikan
Antibiotik spektrum luas
• Pemberian antibiotik spektrum luas sangat direkomendasikan pada
manajemen awal
• Pemilihan antibiotik disesuaikan dengan bakteri empirik yang ditemukan
Cairan Intravena

• Pemberian cairan merupakan terapi awal resusitasi pasien sepsis, atau


sepsis dengan hipotensi dan peningkatan serum laktat
• Cairan resusitasi adalah 30 mg/kgBB cairan kristaloid
Pemberian Vasopresor
• Manajemen resusitasi awal bertujuan untuk mengembalikan perfusi
jaringan, terutama perfusi organ vital. Jika tekanan darah tidak
meningkat setelah resusitasi cairan, Pemberian vasopressor tidak boleh
ditunda.
• Vasopressor harus diberikan dalam 1 jam pertama untuk
mempertahankan MAP >65 mmHg
Pencegahan
• Pada negara maju, hampir semua penyebab sepsis berat/syok sepsis
merupakan komplikasi dari infeksi nosokomial
• Kasus tersebut dapat dicegah dengan :
• Mengurangi jumlah prosedur invasif yang dilakukan, dengan
membatasi penggunaan kateter vaskular dan kateter kandung
kemih
• Lebih agresif mengobati infeksi nosokomial
•Hindari penggunaan antibiotik dan glukokortikoid dengan sembarangan
Komplikasi
• Cardiopulmonary : ARDS, depresi fungsi miokardial --> hipotensi
• Insufisiensi adrenal
• Renal : dapat ditemukan oligouria, azotemia, proteinuria, nonspesifik
urinary cast. Hampir semua gagal ginjal pada pasien syok sepsis
disebabkan karena terjadinya nekrosis tubular akut yang disebabkan
oleh hipotensi
• Koagulopati → trombositopenia
Prognosis
● 20 -35% pasien dengan sepsis berat dan 40 - 60% pasien dengan syok
sepsis meninggal dalam 30 hari. Pasien lainnya meninggal dalam ± 6
bulan.
● Kematian biasanya disebabkan oleh infeksi yang tidak terkontrol
dengan baik, imunosupresi, komplikasi perawatan intensif, penyakit
yang mendasari, serta kerusakan organ multipel.
● Usia dan riwayat kesehatan sebelumnya merupakan faktor risiko yang
paling penting.
● Kematian secara signifikan lebih mungkin pada pasien dengan sepsis
berat disertai dengan penyakit komorbid yang sudah diketahui
sebelumnya
THANK
YOU !
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai