Anda di halaman 1dari 20

RESUSITASI CAIRAN

PADA SYOK
Oleh
Yudhi andross
Lizawati

Preseptor
Iwan fuadi ,dr.,SpAn.,M.kes.
Definisi

Syok adalah keadaan terjadi gangguan sistem


sirkulasi dimana terdapat perfusi jaringan yang
tidak adekuat disebabkan oleh cardiac output
inadekuat relatif maupun absolut
Definisi
 Diagnosis dini syok sangat penting dalam
menentukan penanganan lebih lanjutmempengaruhi
prognosis.
 Mengembalikan perfusi jaringan ke keadaan
normalTentukan dengan tepat dan atasi penyebab
syok untuk menstabilkan aliran darah dan
memperbaiki perfusi jaringan.
 Resusitasi cairan merupakan terapi inisial yang paling
penting
Klasifikasi Syok
 dibagi 4:
 Syok hipovolemik
 Syok kardiogenik
 Syok distributif
 Syok obstruktif
Syok Hipovolemik

 Akibat dari berkurangnya volume darah dalam


sistem sirkulasi
 Penyebab yang paling sering diakibatkan
perdarahan masif.
 Penyebab lain : trauma, pembedahan, luka bakar,
kehilangan cairan akibat diare atau muntah-muntah
Diagnosis

Tanda dan gejala khas syok hipovolemik diantaranya :


 Takikardia dan hipotensi
 Ekstremitas dingin dan pucat
 Kolaps vena leher
 Oliguria atau anuria
 Perubahan signifikan dengan terapi cairan/perbaikan
volume
Klasifikasi Syok Hemoragik Akut
Class I II III IV

Blood loss (ml) < 750 750-1000 1500-2000 >2000

Blood loss (% EBV) < 15% 15-30% 30-40% > 40%

Pulse (x/mnt) < 100 > 100 >120 wk

Blood Pressure N/↓ N/↓ ↓↓ ↓↓↓

Capillary Refill N + + +

Respiratory Rate 14-20 20-30 30-40 > 40

Diuresis (ml/hr) > 30 20-30 10-20 0-10

Mental Status N/restless Restless/anxiety somnolence somnolence/


coma
Fluid Therapy Crystalloid/RL 2.5 mL or Crystalloid/RL + Crystalloid +blood/ Crystalloid+
Colloid 1 L colloid 1 L RL 1L + Colloid blood/ or RL
0,5L+ blood 1-1,5L, 1L + Colloid
or PRC 0,5-0,75 L 1L + Blood 2L
or PRC 1L+
Colloid 1L
Gejala dan Tingkat Dehidrasi
Clinical Signs Degree Fluid Deficit

I - Skin turgor ↓
- Tachycardia Mild 3 – 5% BW
- Thirsty, Dry tongue

II - Skin turgor ↓
- Tachycardia, Weak pulse Moderate 5 – 10% BW
- Thirsty, wrinkled tongue

III - Skin turgor ↓↓↓


- Weak pulse, almost not palpable
- Severe hypotension Severe > 10% BW
- Sunken eyes, Wrinkled tongue
- Cyanotic acral
- Stupor, coma, shock
- Marked depressed anterior fontanel
Syok Kardiogenik
Jantung gagal memompa volume darah secara adekuat,
dikarenakan kehilangan kemampuannya sebagai pompa

Patofisiologi
Jantung tidak mampu lagi melakukan tugas memompa darah
sehingga tidak terjadi keseimbangan perfusi dengan kebutuhan
oksigen jaringan.
Disebabkan karena bradikardia maupun aritmia.
Bradikardia : jantung tidak mampu memompa sesuai
kebutuhan tubuh.
Aritmia : pengisian dan pemompaan jantung yang tidak efektif
Klasifikasi Syok Kardiogenik
Classification Signs

Stage I Compensated CO↓  hypotension  compensatory to


hypotension restore BP & blood flow  mediated by
arterial baroreseptor

Stage II Decompensat CO↓ below ability peripheral


ed vasculature to maintain BP  BP &
hypotension perfusion fall

Stage III Irreversible Reduction of flow  activ. ischemic


Shock mediators (complement)  membrane
injury  irreversible damage
Syok Distributif

Syok distributif diakibatkan oleh redistribusi cairan


ke visera atau rongga ketiga. Pada syok distributif
terjadi peningkatan permeabilitas sistem vaskuler
akibat vasodilatasi walaupun volume darah normal.

Tiga tipe syok distributif : syok septik, syok


anafilaktik dan syok neurogenik
Syok Obstruktif
 Terjadi ketika jantung atau vena-vena besar mengalami
kompresi. Sehingga dapat menyebabkan hambatan darah
kembali ke jantung atau mengganggu kemampuan jantung
memompa.

 Patofisiologi
Pada tamponade jantung, akumulasi cairan pada rongga
perikardium menyebabkan penyempitan ruang jantung dan
mengganggu pengisian.
Pada tension pneumothoraks, tekanan tinggi pada daerah
thoraks menyebabkan kolaps vena kava dan menurunkan
venous return.
Resusitasi Cairan dan Penatalaksanaan Syok

Prinsip Dasar Penanganan Syok


Prinsip dasar penanganan semua jenis syok pada
dasarnya adalah sama, yaitu :
 - Menstabilkan kondisi pasien
 - Memperbaiki volume cairan sirkulasi darah
 - Mengefisiensikan sistem sirkulasi darah
Resusitasi Cairan
Mendapatkan akses pembuluh darah yang adekuat dan
memungkinkan untuk dilakukan resusitasi cairan.
Pemasangan kateter vena sentral (CVP) juga bermanfaat untuk
menilai respon pasien terhadap resusitasi, monitoring
perubahan status cairan.
Untuk mengevaluasi keberhasilan resusitasi sekaligus menilai
perfusi ginjal, maka perlu dilakukan pemasangan kateter.
Resusitasi cairan secara cepat merupakan dasar dari terapi
awal cairan pada syok. Tujuannya adalah segera menstabilkan
volume vaskuler dengan mengisi intravaskuler dengan
kehilangan cairan, dan meningkatkan perfusi ke jaringan.
Resusitasi Cairan
Terdapat sebuah rumusan sederhana untuk
memberikan resusitasi cairan, terutama bila defisit
terjadi pada ekstraseluler :
 Cairan : RL atau NaCl 0.9% 20-40 ml/kgBB dalam
1 – 2 jam, diulang bila syok masih terjadi
 Evaluasi hemodinamik (Tekanan darah dan nadi)
 Perfusi jaringan perifer yang membaik (hangat dan
kemerahan)
 CVP normal
 Produksi urine 0,5 – 1 ml/kgBB/jam
Cairan Resusitasi
Kristaloid, terdiri dari
kristaloid isotonik (NaCl 0,9% atau normal saline)
balanced salt solution (ringer laktat, isolyte,
plasma lyte).
Koloid, terbagi atas
koloid alami (fraksi protein plasma dan human
albumin)
koloid sintetik (Dekstran, Hetastarch, fluid gelatin)
Perbandingan kristaloid dan koloid
Kristaloid Koloid

Keuntungan - murah - bertahan lebih lama intravaskuler


- meningkatkan vol. intravaskuler - mempertahankan tekanan onkotik
- terpilih untuk penanganan awal plasma
resusitasi cairan pada trauma atau - memerlukan volume yang lebih
pembedahan sedikit
- mengisi volume intravaskuler - edema perifer minimal
cepat - menurunkan tekanan intrakranial

Kerugian - menurunkan tekanan osmotik - mahal


- menimbulkan edema perifer - dapat menimbulkan koagulopati
- kejadian edema paru meningkat - pada kebocoran kapiler cairan
- memerlukan volume yang lebih pindah ke interstitium
banyak - mengencerkan faktor pembekuan
- efeknya sementara dan trombosit
- menurunkan adhesi trombosit
- dapat menimbulkan reaksi
anafilaktik
- dapat menyumbat tubulus renal
dan RES di hepar
Evaluasi Resusitasi Cairan dan Perfusi Organ
Umum
 tingkat kesadarannya mengalami peningkatan.
 Tekanan darah normal, dengan nadi yang kuat dan tidak terlalu
cepat sebagai tanda perfusi yang kembali berangsur-angsur
menjadi normal.
 Perfusi jaringan yang baik dapat pula terlihat dari perubahan
warna mukosa menjadi lebih kemerahan dan ekstremitas yang
lebih hangat dan merah.
 Tekanan vena sentral juga dapat dipertimbangkan
penggunaannya terutama pada pasien dengan status cairan yang
belum diketahui sebelumnya atau pada orangtua dan gangguan
ginjal, sehingga dapat dihindari beban cairan berlebih (overload)
dan mencegah terjadinya edema pulmonum.
Evaluasi Resusitasi Cairan dan Perfusi Organ
Produksi Urine
 Jumlah produksi urine merupakan indikator yang baik dalam
menilai perfusi jaringan. Produksi urine yang cukup
menggambarkan membaiknya perfusi ke ginjal sehingga dapat
mempertahankan aliran darah ke ginjal dan laju filtrasi
glomerulus.
 Produksi urine yang diharapkan adalah 0,5 – 1 ml/kgBB/jam
pada orang dewasa, 1 ml/kgBB/jam pada anak, dan 2
ml/kgBB/jam pada bayi dibawah 1 tahun.
Keseimbangan Asam-Basa
 Penderita syok dapat mengalami ketidakseimbangan asam basa
alkalosis respiratorik ringan yang diikuti asidosis metabolik
ringan. Terutama pada keadaan syok yang lama atau sangat berat.

Anda mungkin juga menyukai