Anda di halaman 1dari 21

CASE REPORT

SIDIK TIROID
Anas Alatas
Sajuni Wijaya
KETERANGAN UMUM

 Nama : Ny. Onah


 Kelamin: Perempuan
 Usia : 43 tahun
 Alamat : Cihampelas, Cililin
 Agama : Islam
 Status : Menikah
ANAMNESA
 Keluhan Utama
 Benjolan di leher
 Anamnesa :
Sejak 1 bulan SMRS penderita mengeluh
benjolan di leher, tiba-tiba membesar. Keluhan
disertai rasa mengganjal di leher, sesak, keringat
malam dan penurunan berat badan. Keluhan nyeri di
leher, nyeri menelan, dan suara menjaadi serak
disangkal.
Keluhan tidak disertai keringat berlebih, gemetar,
berdebar-debar, mudah marah dan mata seperti
melotot.
ANAMNESA
 Anamnesa :
Adanya benjolan diketiak dan lipat paha juga
disangkal.
Keluhan serupa sebelumnya disangkal.
Keluhan serupa di keluarga tidak ada. Keluhan
serupa di lingkungan sekitar ada, tetangga (1
orang). Penderita sehari-hari makan menggunakan
garam beryodium.
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan Umum : Compos mentis


Tampak sakit ringan
 Tanda Vital :
– Tensi : 120/80 mmHg
– Nadi : 96x/menit
– Respirasi : 20x/menit
– Suhu : afebris
PEMERIKSAAN FISIK
 Kepala :
– Konjungtiva tidak anemis
– Sklera tidak ikterik
 Leher :
– KGB tidak membesar
– JVP tidak meningkat
– kelenjar tiroid lobus kanan bawah membesar,
single, kenyal, bentuk oval, ukuran 3,5x2,5 cm,
mudah digerakan dari jaringan sekitar
PEMERIKSAAN FISIK
 Thorax :
– Bentuk dan gerak simetris
– Cor dalam batas normal
– Pulmo dalam batas normal
 Abdomen :
– Hepar/Lien tidak membesar
– Bising usus (+) normal
PEMERIKSAAN FISIK

 Ekstrimitas :
– KGB aksila tidak membesar
– KGB inguinal tidak membesar
– Edema -/- sianosis -/-
DIAGNOSA

 Diagnosa Klinis :
 Struma nodosa non toksik

 Diagnosa Banding
 Struma nodosa toksik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Sidik kelenjar tiroid :
– Dari pencitraan tampak kedua lobi membesar
dengan distribusi radioaktivitas tidak rata
– Nodul pada bagian bawah lobus kanan tidak
menangkap radioaktivitas

 Kesimpulan : Struma nodosa (nodul dingin)


HASIL SIDIK TIROID
HASIL SIDIK TIROID
HASIL SIDIK TIROID
SIDIK KELENJAR TIROID
 Prinsip :
– Iodida  bahan baku hormon tiroid trapping dan
organifikasi
– Pertechnetate  ditangkap kelenjar tiroid 
hanya sampai trapping
– Berdasarkan kemampuan penangkapan tersebut
dapat dilakukan pencitraan morfologi fungsional
kelenjar tiroid
SIDIK KELENJAR TIROID
 Indikasi :
– Evaluasi nodul tiroid
– Evaluasi pembesaran kelenjar tiroid tanpa nodul
yang jelas
– Evaluasi jaringan tiroid ektopik atau sisa pasca
operasi
– Evaluasi fungsi tiroid
SIDIK KELENJAR TIROID
 Radiofarmaka :
99mTc-Pertechnetate dosis 2-5 mCi iv
 NaI-131, dosis 300uCi diberikan peroral
 NaI-123, dosis 500uCi diberikan peroral

 Persiapan :
– Bila menggunakan radiofarmaka NaI-123 atau
NaI-131, pasien puasa selama 6 jam
– Obat yang mengandung Iodium atau hormon tiroid
dihentikan selama beberapa waktu
SIDIK KELENJAR TIROID

 Perlatan :
– Kamera gamma dengan klimator pinhole
atau klimator LEHR (low energy high
resolution) untuk 99mTc-Pertechnetate dan
123I

– High Energy untuk 131I


SIDIK KELENJAR TIROID
 Tatalaksana :
– Pencitraan dilakukan 10-15 menit setelah
penyuntikan 99mTc-Pertechnetate i.v.
– Pasien tidur terlentang di bawah kamera gamma
dengan leher dalam keadaan ekstensi, pencitraan
statik dilakukan pada posisi AP
– Beri tanda pada kartilago tiroid (CT) dan jugulum
(JUG)
SIDIK KELENJAR TIROID
Penilaian :
 Normal
– Seperti gambaran kupu-kupu
– Terdiri dari lobus kanan dan kiri masing-masing
sebesar ibu jari tangan orang dewasa ( <½ jarak CT-
JUG) dengan isthmus yang menghubungkan
keduanya
– Distribusi radioaktivitas rata
 Abnormal
– Kedua lobi membesar difus/homogen
 struma difusa
– Terdapat nodul
 struma nodosa (single)
 struma multinodosa (multiple)
– Nodul menangkap radioaktivitas lebih tinggi
 Nodul panas (hot nodule) atau hiperfungsional
– Nodul menangkap radioaktivitas lebih rendah
 Nodul dingin (cold nodule) atau hipofungsional
– Nodul menangkap radioaktivitas sama dengan
jaringan sekitar
 Nodul hangat (warm nodule)

Anda mungkin juga menyukai