Anda di halaman 1dari 55

CASE REPORT

STRUMA NODUSA NON TOKSIK

Widya Handayani Lestari


H1P12028

Pembimbing
dr. Yanuar Hasyim, Sp.B
SMF ILMU BEDAH
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BENGKULU
FAKULTAS KESEHATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016

Identitas Pasien

Nama
Umur
Status
Agama
Pendidikan
Alamat
Pekerjaan
No CM
MRS

: Ny. Ma
: 37 tahun
: Menikah
: Islam
: SMP
: Bengkulu Utara
: Petani
: 730971
: 12-11-2016

Keluhan Utama

Benjolan pada leher depan sebelah kiri sejak 3 tahun


SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang

3 tahun SMRS penderita mengeluh terdapat benjolan


di leher depan sebelah kiri. Awalnya benjolan dirasakan
sebesar kelereng, tapi seiring berjalannya waktu
benjolan semakin membesar 1 tahun terakhir hingga
berukuran kurang lebih sebesar telur ayam kampung.
Pasien tidak merasakan adanya nyeri di daerah leher.
Tidak ada keluhan gangguan bernapas atau gangguan
menelan. Pasien tidak ada mengeluhkan sering
berkeringat, bergetar pada kedua tangannya, nafsu
makan normal, dan tidak ada penurunan berat badan.

Riwayat Penyakit Sekarang

Tidak ada keluhan demam, cepat haus, gangguan


buang air besar, gangguan siklus menstruasi, rasa
berdebar-debar, cepat lelah, rasa cemas dan sulit
tidur. Pasien mengaku selalu menggunakan garam
beryodium dirumahnya. Pasien mengaku tidak
pernah tinggal didaerah yang penduduknya banyak
menderita penyakit gondok. Pasien tidak pernah
berobat sehubungan dengan keluhan yang
dialaminya ke dokter.

Riwayat Penyakit Dahulu

: sejak 3 tahun yang lalu dan tidak minum

Hipertensi
obat
Asma
: tidak ada
Diabetes
: tidak ada
Alergi:
: tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan


serupa

Status Present

Keadaan umum : Baik


Kesadaran
: Compos mentis
Tekanan Darah: 120/90 mmHg
Nadi
: 92 x/menit, isi cukup, reguler
Suhu
: 36,7C, axiler
Respirasi
: 18 x/menit

Status generalis

Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Tidak ada kelainan
Mulut : Tidak ada kelainan
Leher : Status Lokalis

Thorax

Paru
Inspeksi : Gerakan dinding dada statis dan
dinamis simetris kiri dan kanan.
Palpasi : stem fremitus simetris kiri dan kanan.
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : suara napas vesikuler di seluruh
lapangan paru

Thorax

Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas kanan SIC IV linea sternalis dextra
Batas kiri SIC V linea midclavicularis sinistra
Batas atas jantung SIC III linea parasternalis s
Auskultasi: BJ1 dan BJ2 reguler, gallop (-), murmur (-)


Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+ ) normal


Ekstremitas :
Superior : akral hangat (+/+), sianosis (-/-), edema
(-/-), tremor halus (-/-)
Inferior : akral hangat (+/+), sianosis (-/-), edema
(-/-)

Status Lokalis

Regio colli Anterior


Inspeksi : Tampak benjolan di leher sisi kiri, berbatas tegas,
berukuran + 4 x 3 cm x 2 cm. Warna kulit pada benjolan sama
dengan warna kulit sekitar. Benjolan ikut bergerak ke atas
pada saat menelan.
Palpasi : Benjolan teraba mobile, konsistensi kenyal, nyeri
tekan (-).
Auskultasi: Bruit (-)

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium
Hb
Leukosit
GDS
T3
T4
TSH

: 13,0 g/dL
: 9.900/ mm3
: 93 mg/dl
: 2,37 nmol/L
: 74,25 nmol/L
: 1,25 uIU/mL

Diagnosis

Diagnosis : Struma nodosa non toksik


Pengkajian :
Dipikirkan Struma Nodosa non Toksik karena adanya
pembesaran kelenjar tiroid yang tumbuh lambat. Benjolan
bergerak waktu menelan, berukuran 4x3x2 cm, konsistensi
kenyal, nyeri tekan (-). Tidak ada gejala tiroktoksikosis seperti
penurunan berat badan, gemetar, palpitasi, keringat berlebih
dan tidak tahan panas pada penderita. Pada pemeriksaan fisik
tidak dijumpai eksoftalmus, takikardi, tremor halus, dan
hiperrefleks. Hipotiroid dapat disingkirkan karena tidak dijumpai
keluhan peningkatan berat badan, mudah lelah dan bradikardi
pada penderita. Pada pemeriksaan laboratorium tidak ada
peningkatan atau penurunan T3, T4 dan TSH.

PENATALAKSANAAN

Dilakukan operasi thyroidectomy pada tanggal


12 November 2016, pukul 10.00 WIB

Prognosis

Quo ad vitam
: bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : bonam

FOLLOW-UP

12-11-2016
S : benjolan pada leher sebelah kiri
O : KU TSR, Compos Mentis, TD : 140/90 mmHg, N: 88x, RR:20x, S:37,2 o C
A : Struma nodusa non toksik
P : Thyroidectomy
13-11-2016
S : Nyeri luka operasi
O : KU TSR, Compos Mentis, TD :140/90 mmHg, N: 84x, RR:18x, S:37,0 o C
A : Post thyroidectomy a/I Struma nodusa non toksik
P : IVFD RL: D5 gtt xxx/m, Ceftriaxone 2x1g, Asam traneksamat 3x250mg,
ketorolac 3x30mg

FOLLOW-UP

14-11-2016
S : Nyeri luka operasi
O : KU TSR, Compos Mentis, TD :130/90 mmHg, N: 88x, RR:20x, S:36,8 o
C
A : Post thyroidectomy hari ke- 2 a/I Struma nodusa non toksik
P : IVFD RL: D5 gtt xxx/m, Ceftriaxone 2x1g, Asam traneksamat
3x250mg,
ketorolac 3x30mg, aff drain

15-11-2016
S : Tidak ada keluhan
O : KU baik, Compos Mentis, TD :130/90 mmHg, N: 86x, RR:20x, S:36,5 o
C
A : Post thyroidectomy hari ke- 2 a/I Struma nodusa non toksik
P : Cefixime 2x100mg, asam mefenamat 3x500mg

Tinjauan Pustaka


ANATOMI

Fisiologi

Kelenjar tiroid berfungsi untuk pertumbuhan dan


mempercepat metabolisme.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama,
yaitu tiroksin (T4). Bentuk aktif hormon ini adalah
triyodotironin (T3) yang sebagian besar berasal dari
konversi hormon T4 di perifer dan sebagian kecil
langsung dibentuk oleh kelenjar tiroid.

1 IODIUM + 1 TIROSIN = MONOIODOTIROSIN (MIT)

2 IODIUM + 1 TIROSIN = DIIODOTIROSIN (DIT)

MIT + DIT =
T3

DIT + DIT =
T4

STRUMA

DEFINISI

Struma disebut juga goiter adalah suatu


pembengkakan pada leher oleh karena
pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan
glandula tiroid dapat berupa gangguan fungsi
atau perubahan susunan kelenjar dan
morfologinya.

Klasifikasi

STRUMA NODOSA TOKSIK


Pembesaran kelenjar tiroid yang
memiliki suatu keadaan hipertiroidisme

STRUMA NODOSA NON TOKSIK


Pembesaran kelenjar tiroid yang secara
klinis teraba satu atau lebih tanpa
disertai tanda-tanda hipertiroidisme


STRUMA NODOSA NON
TOKSIK

ETIOLOGI

Endemi
k
Defisiensi Iodium

Makanan
Goitrogenik
Pokchoy
Brokoli
Kubis
Lobak cina

Enviromental
goitrogens

Sporadi
k
Kelainan metabolik
kongenital

Penggunaan obatobatan

Riwayat Radiasi
kepala dan leher

Thyrotropin-releasinghormone (TRH) berasal dari


hipotalamus yang berfungsi
merangsang sekresi TSH

Thyroid-stimulating-hormone (TSH)
meningkatkan sekresi hormon tiroid
dan juga mempertahankan integritas
struktural kelenjar tiroid. Tanpa adanya
TSH, tiroid mengalami atrofi dan
mengeluarkan hormon tiroid yang
sangat rendah.

Gejala Klinis

- Biasanya, penderita struma nodosa tidak mengeluhkan apaapa karena tidak terjadi hipotirois atau hipertiroid
Nodul dapat tunggal namun pada kebanyakan kasus akan
berkembang menjadi multinoduler.
Karena pertumbuhan terjadi secara perlahan, struma dapat
membesar tanpa adanya tanda klinis kecuali kosmetik.
Keluhan yang sering timbul adalah

Rasa berat di leher


Disfagia
Suara serak
Dispnea, stridor
Benjolan yang bergerak naik turun saat menelan
Alasan kosmetik

Index Wayne digunakan untuk menentukan


apakah pasien mengalami eutiroid,
hipotiroid atau hipertiroid

WHO grading:

Grade
Grade
Grade
Grade
Grade

0 : Tidak ada goiter


1A: Goiter terpalpasi tetapi tidak terlihat pada posisi ekstensi penuh
1B : Goiter terpalpasi dan terlihat pada posisi ekstensi penuh
2: Goiter terlihat pada posisi primer
3: Goiter terlihat dari kejauhan


PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi
Inspeksi dilakukan oleh pemeriksa yang berada di depan
penderita yang berada pada posisi duduk dengan kepala
sedikit fleksi atau leher sedikit terbuka. Jika terdapat
pembengkakan atau nodul, perlu diperhatikan beberapa
komponen yaitu lokasi, ukuran, jumlah nodul, bentuk
(diffus atau noduler kecil), gerakan pada saat pasien
diminta
untuk
menelan
dan
pulpasi
pada
permukaan pembengkakan.

Palpasi
Pemeriksaan dengan metode palpasi dimana pasien
diminta untuk duduk, leher dalam posisi fleksi.
Pemeriksa berdiri di belakang pasien dan meraba tiroid
dengan menggunakan ibu jari kedua tangan
pada
tengkuk penderita.

PEMERIKSAAN

PENUNJANG

LABORATORIUM

T3 NORMAL
2,37 nmol/l

T4 NORMAL
74,25 nmol/l

TSH
NORMAL
1,25 uIU/ml

USG
tiroid beserta jaringan
USG untuk menilai kelenjar

sekitarnya.
Dapat menilai apakah kistik, solid, dan mengukur
besarnya.

Foto Rontgen Leher

Untuk melihat adakah penekanan ke organ


sekitar

FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy)

1. Jika pemeriksaan lain tidak cukup untuk


mendiagnosis struma
2. Curiga keganasan

TERAPI
FARMAKOLOGI

PEMBEDAHAN

FARMAKOLOGI

Pemberian Suplementasi Iodium 400ug atau,


Pemberian Levotiroksin 100ug

PEMBEDAHAN

INDIKASI

Kosmetik

Tiroidektomi Subtotal

Struma Multinodular yang berat


Struma yang menyebabkan kompresi laring atau struktur leher lain
Struma Retrosternal yang menyebabkan kompresi trakhea atau
struktur lain

Penatalaksanaan

Gambar . Algoritma Penatalaksanaan Nodul Tiroid

Gambar. algoritma penatalaksanaan nodul Tiroid

DIAGNOSIS BANDING

1.
2.
3.
4.

Hipertiroid
Hipotiroid
Struma Endemik
Tiroiditis kronis,limpositik (hashimoto)

PROGNOSIS

Pada ibu hamil dengan goiter dapat menyebabkan


kreatinisme pada anak.
Prognosis apabila tidak dioperasi dan di terapi
farmakologi :
Pada beberapa kasus terjadi multinodular goiter dan
pertambahan ukuran nodul apabila tinggal di daerah
endemis.

Prognosis baik apabila segera ditangani : ad bonam


Prognosis juga dapat dinilai berdasarkan ukuran
kelenjar tiroid.

Tinjauan Pustaka

Sadler, T.W. 2010. Embriologi Kedokteran Langman ed. 10. EGC :


Jakarta
Drake, Richard. A. Wayne Vogl.Adam. V.W Mitcell. 2010. Grays
Anatomy For Students 2nd Editions. Elsevier : Churcill
Livingstones
Moore, L.K. Anne M.R.A. 2007. Essential Clinical Anatomy 3rd ed.
Lippincot Williams & Wilkins.
Guyton., Arthur, C. & John, E. (1997) Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. 9th. ed. Irawati. EGC. Jakarta.
Fawcet, Bloom. 2002. Buku Ajar Histologi edisi 12. EGC : Jakarta
Gartner, Hiatt. 2007. Colour textbook of Histology 3rd edition.
Saunders Elsevier : Churcill Livingstones
Iyad, A., Manoppo, E. & Manuaba, W. (2005) Buku Ajar Ilmu Bedah.
2th. ed. Sjamsuhidajat, R. ed. Jong, D.W. EGC. Jakarta.
Silbernagl. & Stefan. (2007) Teks dan Atlas Patofisiologi. EGC.
Jakarta
Lukito, Pisi. Dkk. Protokol Penatalaksanaan Tumor/Kanker Tiroid.
Peraboi 2010

Terima Kasih

Laporan Operasi
Tanggal :
12 November 2016
Ahli anestesi

dr. Ferdy, SpAn

Ahli bedah :

dr. Yanuar Hasyim, SpB

Diagnosis pre-operasi: SNNT


Diagnosis post-operasi: SNNT

Pasien diberikan anestesi umum, dengan posisi terlentang.


Dilakukan tindakan a & antiseptik.
Incisi kutis daerah collar 2 cm,di atas incisura jugularis
Incisi subkutis diteruskan sampai platisma
Otot otot dipisahkan secara tumpul
Jaringan thyroid kanan dibebaskan dari sekitarnya
Dilakukan pengangkatan lobus sinistra
Pasang drain.
Otot dijahit lapis demi lapis hingga kulit.
Tutup luka jahitan.

Anda mungkin juga menyukai