OSTEOARTHRITIS
Pembimbing
dr. Muhammad Agus Toha, Sp.PD
Disusun Oleh :
Aldi Nurfahmi Awaludin
201620401011104
Osteoarthritis merupakan gangguan pada satu sendi atau lebih, bersifat lokal,
progresif dan degeneratif yang ditandai dengan perubahan patologis pada
struktur sendi tersebut yaitu berupa degenerasi tulang rawan/ kartilago hialin
2
KAJIAN TEORI
Definisi Definisi Pneumonia
• Osteoarthritis (OA) gangguan sendi kronik yang
Faktor Resiko disebabkan oleh ketidakseimbangan antara degradasi dan
sintesis rawan sendi serta matriks ekstraseluler, kondrosit
Patogenesis dan tulang subkondral pada usia tua
Klasifikasi
• Osteoartritis (OA) :
Satu sendi/lebih
Lokal
Manifestasi klinis
Progresif
Degeneratif
Diagnosis
Pmx Penunjang
3
Penatalaksanaan
KAJIAN TEORI
Definisi
Umur
Faktor Resiko Jenis kelamin
Suku bangsa
Patogenesis
Genetik
Klasifikasi Kegemukan
Penyakit metabolik
Manifestasi klinis
Trauma
Diagnosis Pekerjaan
Kelainan Pertumbuhan
Pmx Penunjang
4
Penatalaksanaan
5
KAJIAN TEORI
Definisi
Patogenesis
Trauma
Klasifikasi Klasifikasi
Genetik
Manifestasi klinis
Penyakit metabolik
6
Penatalaksanaan
7
8
KAJIAN TEORI
Definisi Manifestasi Klinis
Nyeri Sendi
Faktor Resiko - Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang
dengan istirahat
- Gerakan tertentu kadang kadang menimbulkan rasa nyeri yang
Patogenesis lebih dibandingkan dengan gerakan yang lain
- Penjalaran atau akibat radikulopati (OA servikal dan OA lumbal)
Klasifikasi Hambatan gerak sendi
- Semakin bertambah berat dengan pelan pelan sejalan dengan
bertambahnya nyeri
Manifestasi klinis Kaku pagi
- Nyeri dan kaku setelah imobilitas (<30 menit) bangun tidur
Diagnosis Krepitasi (gemeretak pd sendi yg sakit)
Deformitas
- Pasien menunjukan salah satu sendinya secara pelan pelan
Pmx Penunjang membesar
Perubahan gaya berjalan
9
Penatalaksanaan
KAJIAN TEORI
Definisi Pemeriksaan Fisik
Hambatan gerak
Faktor Resiko - Hambatan gerak dapat konsentris (seluruh arah gerakan) maupun
eksentris (salah satu arah gerakan saja).
Krepitasi
Patogenesis - Berupa perasaan akan adanya sesuatu yang patah atau remuk oleh
pasien atau dokter yang memeriksa gesekan kedua permukaan
Klasifikasi sendi
Pembengkakan sendi
- Efusi pada sendi
Manifestasi klinis - Osteofit mengubah permukaan sendi
Tanda tanda peradangan
Diagnosis - Nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna
kemerahan
Deformitas
Pmx Penunjang - Kontraktur sendi yang lama, perubahan permukaan sendi
Perubahan gaya berjalan
Penatalaksanaan - Berhubungan dengan nyeri karena tumpuan badan 10
KAJIAN TEORI
Definisi Kriteria Diagnosis OA Lutut :
1. Klinis
Faktor Resiko Nyeri sendi lutut dan paling sedikit 3 dari 6 kriteria di bawah ini:
umur > 50 tahun
kaku sendi < 30 menit
Patogenesis krepitasi saat gerakan aktif
nyeri tekan tepi tulang
Klasifikasi pembesaran tulang sendi lutut
tidak teraba hangat pada sendi
Catatan: Sensitivitas 95% dan spesifisitas 69%.
Manifestasi klinis
2. Klinis dan Radiologis
Diagnosis Nyeri sendi lutut dan adanya osteofit dan paling sedikit 1 dari 3
kriteria dibawah ini :
umur > 50 tahun
Pmx Penunjang kaku sendi <30 menit
krepitasi pada gerakan sendi aktif
Penatalaksanaan Catatan: Sensitivitas 91% dan spesifisitas 86%. 11
KAJIAN TEORI
Definisi Kriteria Diagnosis OA Lutut :
3. Klinis dan Laboratorium
Faktor Resiko Nyeri sendi lutut dan paling sedikit adanya 5 dari 9 kriteria di bawah
ini:
usia >50 tahun
Patogenesis kaku sendi <30 menit
Krepitasi pada gerakan aktif
Klasifikasi nyeri tekan tepi tulang
Pembesaran tulang
Tidak teraba hangat pada sendi terkena
Manifestasi klinis LED<40 mm/jam
RF <1:40
Diagnosis Analisis cairan sinovium sesuai osteoarthritis
Catatan: Sensitivitas 92% dan spesifisitas 35%.
Pmx Penunjang
12
Penatalaksanaan
KAJIAN TEORI
Definisi Kriteria Diagnosis OA Tangan :
1. Klinis
Faktor Resiko Nyeri, ngilu atau kaku pada tangan dan paling sedikit 3 dari 4 kriteria
dibawah ini :
Pembengkakan jaringan keras dari 2 atau lebih sendi sendi tangan
Patogenesis dibawah ini :
- Sendi distal interfalang ke-2 dan ke-3
Klasifikasi - Sendi proksimal interfalang ke-2 dan ke-3
- Dan sendi pertama carpometacarpofalang kedua tangan
Pembengkakan jaringan keras dari 2 atau lebih sendi distal
Manifestasi klinis interfalang
Kurang dari 3 pembengkakan sendi metacarpofalang
Diagnosis Deformitas sedikitnya pada 1 dari 10 sendi sendi tangan pada
kriteria 2 diatas
Sensitivitas 92% dan spesifitas 98%
Pmx Penunjang
13
Penatalaksanaan
KAJIAN TEORI
Definisi Kriteria Diagnosis OA Panggul :
1. Klinis dan Laboratorium
Nyeri pada sendi panggul dan paling sedikit salah 1 dari 2 kelompok
Faktor Resiko kriteria dibawah ini :
Rotasi internal sendi panggul <15 derjat disertai LED <45 mm/jam
Patogenesis atau fleksi sendi panggul <115 derajat (jika LED sulit dilakukan)
Rotasi Internal sendi panggul >15 derajat disertai nyeri yang
terkait pergerakan rotasi internal sendi panggul, kekakuan sendi
Klasifikasi panggul pagi hari <60 menit, dan usia 50 tahun
Sensitivitas 89% dan spesifitas 91%
Manifestasi klinis 2. Klinis, Laboratorium dan Radiologis
Nyeri pada sendi panggul dan paling sedikit 2 dari kriteria 3 dibawah
ini :
Diagnosis LED <20 mm pada jam pertama
Osteofit pada femoral dan atau asetabular pada gambaran
radiologis
Pmx Penunjang
Penyempitan celah sendi secara radiologis (superior, axial dan atau
medial)
14
Penatalaksanaan Sensitivitas 89% dan spesifitas 91%
KAJIAN TEORI
Definisi Pemeriksaan Radiologi
Menyempitnya celah antar sendi, terbentuknya osteofit,
terbentuknya kista, dan sklerosis subchondral (IRA, 2014)
Faktor Resiko Menentukan Grading dari OA Genu :
Ada atau tidaknya osteofit
Patogenesis Synovial space
Bone sclerotic
Klasifikasi
Manifestasi klinis
Diagnosis
Pmx Penunjang
Kellgen-lawrence grading scale
15
Penatalaksanaan
16
Keterangan :
• Atas kiri : pandangan anteroposterior menunjukkan menyempitnya celah sendi (tanda panah).
• Bawah kiri : pandangan lateral menunjukkan sklerosis yang ditandai terbentuknya osteofit
(tanda panah)
• Atas kanan : menyempitnya celah sendi (tanda panah putih) menyebabkan destruksi padapada
kartilago dan sunchondral (tanda panah terbuka)
• Bawah kanan : ditemukan kista subchondral (tanda panah).
17
KAJIAN TEORI
Definisi Pemeriksaan Laboratorium dan MRI
Klasifikasi
Manifestasi klinis
Diagnosis
Pmx Penunjang
18
Penatalaksanaan
KAJIAN TEORI
Definisi Tujuan penatalaksanaan Osteoarthritis :
Mengurangi/mengendalikan nyeri
Faktor Resiko
Mengoptimalkan fungsi gerak sendi
Patogenesis Mengurangi keterbatasan aktivitas fisik sehari hari
Pmx Penunjang
19
Penatalaksanaan
Keluhan nyeri atau ketidaknyamanan (pain or discomfort)
20
Jarak tempuh maksimal dalam berjalan (maximum distence walked)
21
Kemampuan beraktifitas fisik sehari – hari (activies of daily living)
22
Interpretasi Hasil Indeks Laquesne
23
KAJIAN TEORI
Penatalaksaan Osteoarthtris dimodifikasi berdasarkan guideline
Definisi ACR :
Tahap Pertama
Faktor Resiko Terapi Non farmakologi
Edukasi pasien
Patogenesis Program penatalaksanaan mandiri (self-management programs):
modifikasi gaya hidup.
Bila berat badan berlebih (BMI > 25), program penurunan berat
Klasifikasi badan, minimal penurunan 5% dari berat badan, dengan target
BMI 18,5-25.
Manifestasi klinis Program latihan aerobik (low impact aerobic fitness exercises).
Terapi fisik meliputi latihan perbaikan lingkup gerak sendi,
penguatan otot- otot (quadrisep/pangkal paha) dan alat bantu gerak
Diagnosis sendi (assistive devices for ambulation): pakai tongkat pada sisi
yang sehat.
Pmx Penunjang Terapi okupasi meliputi proteksi sendi dan konservasi energi,
menggunakan splint dan alat bantu gerak sendi untuk aktivitas
fisik sehari-hari. 24
Penatalaksanaan
KAJIAN TEORI
Definisi Tahap kedua
Terapi Farmakologi: (lebih efektif bila dikombinasi dengan
Faktor Resiko terapi nonfarmakologi diatas) :
Diagnosis .
Pmx Penunjang
26
Penatalaksanaan
KAJIAN TEORI
Definisi
2. Pendekatan alternatif
Faktor Resiko Bila dengan terapi awal tidak memberikan respon yang adekuat:
Untuk gejala OA sedang hingga berat :
Patogenesis Tramadol (200-300 mg dalam dosis terbagi).
- ES yang harus diwaspadai : Mual (30%), konstipasi (23%),
Klasifikasi
pusing/dizziness (20%), somnolen (18%), dan muntah (13%).
1. Kortikosteroid
Patogenesis (triamsinolone hexacetonide dan methyl prednisolone)
- Mengurangi keluhan nyeri dan kaku dan memperbaiki fungsi sendi
Klasifikasi OA
- Diberikan pada OA lutut (satu sendi/dua sendi)
- Keluhan nyeri sedang hingga berat yg tdk responsif terhadap
Manifestasi klinis pengobatan OAINS dan penyakit komorbid yg kontraindikasi
pemberian OAINS
Diagnosis - OA lutut dgn efusi sendi/pemeriksaan fisik terdapat tanda tanda
inflamasi lainnya
- Kontraindikasi ada infeksi sendi
Pmx Penunjang - Maksimal 3 tahun sekali, tidak lebih dari 6 kali seumur hidup
- Dosis 40-50 mg/injeksi
28
Penatalaksanaan
KAJIAN TEORI
Definisi
2. Viskosuplemen: Hyaluronat
Faktor Resiko - Jenis di indonesia : high molecular weight, low molecular weight
dan tipe campuran
Patogenesis - Onsetnya lambat dan efeknya jangka panjang
- Mengendalikan gejala klinis lebih lama dibandingkan dengan
Klasifikasi
pemberian injeksi artikular steroid
Klasifikasi ortopedi).
Adanya kecurigaan atau terdapat bukti artritis infeksi (merupakan
Manifestasi klinis kasus gawat darurat, resiko sepsis tinggi: pasien harus dirawat di
Rumah Sakit)
Diagnosis
Pmx Penunjang
30
Penatalaksanaan
KAJIAN TEORI
Definisi Segera rujuk ke dokter bedah ortopedi pada:
Gejala klinis OA yang berat, gejala nyeri menetap atau bertambah
Faktor Resiko berat setelah mendapat pengobatan baik secara non-farmakologik
dan farmakologik (gagal terapi konvensional).
Keluhan progresif dan mengganggu aktivitas fisik sehari-hari
Patogenesis Mengganggu kualitas hidup pasien: menyebabkan gangguan tidur
(sleeplessness), kehilangan kemampuan hidup mandiri, timbul
Klasifikasi gejala/gangguan psikiatri karena penyakit yang dideritanya
Deformitas varus atau valgus (>15 hingga 20 derajat) pada OA
lutut
Manifestasi klinis Subluksasi lateral ligament atau dislokasi: rekonstruksi retinakular
medial, distal patella realignment, lateral release
Diagnosis Gejala mekanik yang berat (gangguan berjalan/giving way, lutut
terkunci/locking, tidak dapat jongkok/inability to squat
Operasi penggantian sendi lutut (knee replacement: full, medial
Pmx Penunjang unicompartmental, patellofemoral and rarely lateral
unicompartmental).
31
Penatalaksanaan
32
KAJIAN TEORI
KOMPLIKASI
Herniasi kapsular
Rotator cuff dysfunction
Spinal stenosis
Spondilolistesis
33
KAJIAN TEORI
PROGNOSIS
Prognosis osteoartritis pada umumnya baik sebagian besar nyeri dapat diatasi
dengan obat-obat konservatif
Jika terjadi pada ekstremitas bawah seperti lutut prognosis relatif buruk dalam
periode sekitar sepuluh tahun karena sendi ini sering digunakan untik berjalan
sedangkan yang
Paling baik prognosis nya adalah OA tangan
34
DAFTAR PUSTAKA
Felson, D.T., 2006. Osteoarthritis of the knee. Massachusetts Medical
Society. Didapat dari : http://content.nejm.org/cgi/content/short/354/8/841.
Diakses pada tanggal 15 November 2017
Felson, D.T., 2008. Osteoarthritis. Dalam : Fauci, A., Hauser, L.S., Jameson,
J.L., Ed. HARRISON's Principles of Internal Medicine Seventeenth Edition.
New York, United States of America. McGraw-Hill Companies Inc. : 2158-
2165.
Klippel John H., Dieppe Paul A., Brooks Peter, et al. Osteoarthritis. In :
Rheumatology. United Kingdom : Mosby – Year Book Europe Limited,
1994 : 2.1 – 10.6.
35
Rasjad Chairuddin, Reksoprodjo Soelarto, et al. Sistem Muskuloskeletal.
Dalam : Sjamsuhidajat R., de Jong Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah. Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2010.p. 1006-1008.
36
TERIMA KASIH
atas perhatiannya..
37