BAB I
Tulang adalah jaringan yang terstrukutr dengan
BAB II
DEFINISI
JENIS FRAKTUR
Fraktur terbuka
Fraktur
terbuka adalah fraktur yang
terdapat hubungan antara fragmen tulang
baik ujung fragmen fraktur tersebut yang
menembus
dari
dalam
hingga
ke
permukaan kulit atau kulit dipermukaan
yang mengalami penetrasi suatu objek
yang tajam dari luar hingga kedalam.
Fraktur terbuka sering timbul komplikasi
berupa infeksi.
mekanisme
cedera,
derajat
kerusakan
jaringan lunak, konfigurasi fraktur dan
derajat kontaminasi. Kalsifikasi Gustillo ini
membagi fraktur terbuka menjadi:
Grade I : Luka bersih dengan panjang luka < 1
Fraktur tertutup
Fraktur
tertutup adalah fraktur yang
apabila tidak terdapat hubungan antara
fragmen tulang dengan dunia luar atau
tidak terjadi perlukaan kulit.
Pasien
dengan
fraktur
tertutup
(sederhana)
harus
diusahakan
untuk
kembali ke aktivitas biasa sesegera
mungkin.
Fraktur kominutif
Fraktur kominutif adalah fraktur dengan
tulang pecah menjadi beberapa fragmen
(multiple fraktur), garis patah pada fraktur
ini lebih dari satu dan saling berhubungan.
Fraktur transversal
Fraktur
transversal
adalah
fraktur
sepanjang garis tengah tulang, garis
patahan tulang tegak lurus. Terdapat
sumbu panjang tulang, fraktur semacam ini
segmen-segmen tulang direposisi kembali
ketempat semula.
Fraktur oblik
Fraktur
oblik
adalah
fraktur
yang
membentuk sudut dengan garis tengah
tulang dan lebih tidak stabil dibandingkan
dengan transversal. Fraktur semacam ini
cenderung sulit diperbaiki.
Fraktur spiral
Fraktur spiral adalah fraktur memuntir
seputar batang tulang, arah garis pada
fraktur spiral memuntir diakibatkan oleh
adanya trauma rotasi pada tulang
Fraktur impaksi
Fraktur impaksi adalah fraktur dengan
fragmen-fragmen saling tertekan satu
sama lain, tanpa adanya garis fraktur yang
jelas
Fraktur stress
Fraktur stres adalah fraktur akibat beban lama atau
trauma minor berulang dan kronis. Daerah yang
rentan antara lain metatarsal kedua atau ketiga,
batang tibia proksimal, fibula, dan batang femoral
(pada pelari jarak jauh dan penari balet).
Fraktur yang tidak disebabkan oleh trauma
Fraktur patologi
Fraktur patologi adalah fraktur yang terjadi pada
tulang yang memang telah memiliki kelainan,
misalnya penyakit infeksi, osteoporosis, atau tumor.
Tipe I
Tipe II
Tipe III
Tipe IV
Tipe V
Diagnosis
Anamnesis
Gejala fraktur:
Rasa nyeri dan bengkak pada tulang yang
patah
Adanya riwayat trauma
Deformitas
Krepitasi
adanya gangguan fungsi seperti adanya
kekakuan sendi atau kelemahan otot akibat
trauma
Pemeriksaan fisik
Feel (palpasi)
Move (pergerakkan)
pergerakkan sendi
Aktif
Pasif
evaluasi gerakan sendi secara aktif dan pasif
stabilitas sendi
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
Prinsip-prinsip penatalaksanaan fraktur
a. Penatalaksanaan awal
- primary survei
- resusitasi
fraktur)
Prinsip pertama dalam mengetahui dan
sesudah pengobatan.
Reduction (mengembalikan)
Restorasi fragmen fraktur dilakukan untuk
Retention
Imobilisasi fraktur
Rehabilitation
Mengembalikan aktivitas fungsional
semaksimal mungkin.
counter traksi
Dengan menggunakan alat mekanik, seperti bidai
Komplikasi
Tromboemboli
Infeksi
Leukoplas mengalami robekan sehingga
fraktur bergeser
Terjadi distaksi antara kedua fragmen fraktur
femur
Fraktur terbuka
Multiple fraktur
Bila terdapat interposisi jaringan
Fraktur epifisi
mati (debrideman)
Pengobatan fraktur itu sendiri
Penutupan kulit
Pemberian antibiotik
Pencegahan tetanus
piogenik
Tetanus
Gangren
Perdarahan sekunder
Osteomielitis
Delayed union
Nanunion dan malunion
Kekakuan sendi
Proses
hematom
merupakan
proses
terjadinya pengeluaran darah hingga
terbentuk hematom (bekuan darah) pada
daerah terjadinya fraktur.
Hematom ini kemudian akan menjadi
medium pertumbuhan sel jaringan fibrosis
dan vaskuler sehingga hematom berubah
menjadi jaringan fibrosis dengan kapiler
didalamnya.
Proses proliferasi
Pada
proses
ini,
terjadi
perubahan
pertumbuhan pembuluh darah menjadi
memadat, dan terjadi perbaikan aliran
pembuluh darah.
Proses remodeling
THANK YOU