Anda di halaman 1dari 12

PROSES SYOK

KELOMPOK 7 :
EGA FITRI
RANTY PUSPITASARI
LANI OKTAVIANI
TINA
YOWANA SELINA PUTRI

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PENGERTIAN SYOK

 Syok adalah suatu sindroma klinis dimana terdapat kegagalan dalam hal
mengatur peredaran darah dengan akibat terjadinya kegagalan untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Kegagalan sirkulasi biasanya
disebabkan oleh kehilangan cairan (hipovolemik), Karena kegagalan pompa
atau karena perubahan resistensi vaskuler perifer.
 syok didefinisikan sebagai kondisi dimana jaringan dalam tubuh tidak
menerima cukup oksigen dan nutrisi untuk memungkinkan sel untuk
berfungsi.Syok akhirnya menyebabkan kematian sel, kegagalan organ
lanjut, dan akhirnya, jika tidak diobati, kegagalan seluruh tubuh dan
kematian.
JENIS JENIS SYOK
 Syok hipovolemik
berarti berkurangnya volume intravaskuler. Sehingga syok hipovolemik berarti syok yang di sebabkan oleh
berkurangnya volume intravaskuler. Di Indonesia shock pada anak paling sering disebabkan oleh gastroenteritis dan
dehidrasi.

 Syok Kardiogenik
disebabkan oleh kegagalan fungsi pompa jantung yang mengakibatkan curah jantung menjadi berkurang atau berhenti
sama sekali untuk memenuhi kebutuhan metabolisme. Syok kardiogenik ditandai oleh gangguan fungsi ventrikel, yang
mengakibatkan gangguan berat pada perfusi jaringan dan penghantaran oksigenn ke jaringan.

 Syok Septik
Merupakan syok yang disertai adanya infeksi (sumber infeksi). Syok ini terjadi karena penyebaran atau invasi kuman
dan toksinnya di dalam tubuh yang berakibat vasodilatasi.

 Syok Neurogenik
Syok neurogenik adalah syok yang terjadi karena hilangnya tonus pembuluh darah secara mendadak di seluruh
tubuh.Syok neurogenik juga dikenal sebagai syok spinal.

 Syok Anafilaksis
Adalah suatu reaksi anafilaksis berat yang disertai dengan insufisiensi sirkulasi. Anafilaksis merupakan kondisi alergi di
mana curah jantung dan tekanan arteri seringkali menurun dengan hebat.
MEKANISME TERJADINYA SYOK

 Tahap  nonprogresif
Mekanisme neurohormonal membantu mempertahankan curah jantung dan tekanan darah. Meliputi refleks
baroreseptor, pelepasan katekolamin, aktivasi poros rennin-angiotensin, pelepasan hormonan antidiuretik dan
perangsangan simpatis umum. Efek akhirnya adalah takikardi, vasokontriksi perifer dan pemeliharaan cairan
ginjal.
 Tahap progresif
Jika penyebab syok yang mendasar tidak diperbaiki, syok secara tidak terduga akan berlanjut ke tahap progresif.
Pada keadaan kekurangan oksigen yang menetap, respirasi aerobic intrasel digantikan oleh glikolisis anaerobik
disertai dengan produksi asam laktat yang berlebihan. Asidosis laktat metabolic yang diakibatkannnya
menurunkan pH jaringan dan menumpulkan respon vasomotor, arteriol berdilatasi dan darah mulai mengumpul
dalam mikrosirulasi.
 Tahap irreversible
Jika tidak dilakukan intervensi, proses tersebut akhirnya memasuki tahap irreversible. Jejas sel yang meluas
tercermin oleh adanya kebocoran enzim lisososm, yang semakin memperberat keadaan syok. Fungsi kontraksi
miokard akan memburuk yang sebagiannya disebabkan oleh sintesis nitrit oksida. Pada tahap ini, klien
mempunyai ginjal yang sama sekali tidak berfungsi akibat nekrosis tubular akut, dan jika tidak tertangani dengan
benar maka bisa menyebabkan kematian.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN SYOK
HIPOVOLEMIK

 Klasifikasi:
1. Kehilangan cairan kibat diare, muntah-muntah atau luka bakar, bisa berakibat dehidrasi. Derajat dehidrasi:

Tanda klinis Ringan Sedang Berat


Defisit 3-5% 6-8% >10%
Hemodinamik Takikardi, nadi lemah Takikardi, nadi sangat Takikardi, nadi tak teraba, akral
lemah, volume kolaps, dingin, sianosis
hipotensi ortostatik
Jaringan Lidah kering, turgor Lidah keriput, turgor Atonia, turgor buruk
turun kurang
Urine pekat Jumlah turun oliguria
SSP mengantuk apatis coma
2.Perdarahan, syok yang diakibatkan oleh perdarahan dapat dibagai dalam beberapa kelas:

Variabel Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV


Sistolik >110 >100 >90 <90
(mmHg)
Nadi <100 >100 >120 >140
(x/mnt)
Napas 16 16-20 21-26 >26
(x/mnt)
Mental Anxious Agitated Confused Lethargic
Kehilangan <750 ml 750-1500 1500-2000 >2000 ml
darah ml ml
<15% 15-30% 30-40% >40%
 Patofisiologi
Tubuh manusia berespon terhadap perdarahan akut dengan mengaktivasi sistem fisiologi utama sebagai
berikut: sistem hematologi, kardiovaskuler, ginjal, dan sistem neuroendokrin. Sistem kardiovaskuler pada
awalnya berespon terhadap syok hipovolemik dengan meningkatkan denyut jantung, meningkatkan
kontraktilitas miokard, dan vasokonstriksi pembuluh darah perifer. Respon ini terjadi akibat peningkatan
pelepasan norepinefrin dan penurunan ambang dasar tonus nervus vagus. Sistem kardiovaskuler juga
berespon dengan mengalirkan darah ke otak, jantung, dan ginjal dengan mengurangi perfusi kulit, otot, dan
traktus gastrointestinal.

 Tanda-tanda syok :
1. Kulit dingin, pucat, dan vena kulit kolaps akibat penurunan pengisian kapiler selalu berkaitan dengan
berkurangnya perfusi jaringan.
2.  Takhikardi
3.  Hipotensi.
4.  Oliguria
 PATHWAY
  Hipovolemia absolut Hipovolemia relatif
(Seperti: Infeksi Virus Dengue)

Terbentuk komplek antigen-antibodi


 
Mengaktivasi sistem komplemen

Dilepaskan C3a dan C5a (peptida)

Melepaskan histamin

Permeabilitas membran meningkat

Kebocoran plasma

Hipovolemia
Renjatan hipovolemi dan hipotensi
 
Kekurangan volume cairan
 
Berkurangnya volume sirkulasi
 
Sroke volume menurun
 
Cardiac output menurun
 
Penurunan curah jantung
 PENGKAJIAN
1. Aktifitas
Gejala : Malaise

2. Sirkulasi
Tanda : Tekanan darah normal/ sedikit dibawah normal ( selama hasil curah jantung tetap meningkat ).
Denyut perifer kuat, cepat ( perifer hiperdinamik ): lemah/lembut/mudah hilang, takikardi ekstrem ( syok ).
Suara jantung : disritmia dan perkembangan S3 dapat mengakibatkan disfungsi miokard, efek dari
asidosis/ketidak seimbangan elektrolit.
Kulit hangat, kering, bercahaya ( vasodilatasi ), pucat,lembab,burik ( vasokontriksi ).

3. Eliminasi
Gejala : Diare
4. Makanan/Cairan
Gejala : Anoreksia, Mual, Muntah.
Tanda : Penurunan haluaran, konsentrasi urine, perkembangan ke arah oliguri,anuria.

5. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Kejang abdominal,lakalisasi rasa sakit/ketidak nyamanan
urtikaria,pruritus.

6. Pernapasan
Tanda :Takipnea dengan penurunan kedalaman pernapasan,penggunaan kortikosteroid, infeksi baru,
penyakit viral.Suhu : umumnya meningkat ( 37,9 ° C atau lebih ) tetapi mungkin normal pada lansia atau
mengganggu pasien, kadang subnormal. Menggigil.
Luka yang sulit / lama sembuh, drainase purulen,lokalisasi eritema.
Ruam eritema macular.
 
 Diagnosa Keperawatan
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan kegagalan dalam mekanisme pengaturan.
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai