Anda di halaman 1dari 13

Gangguan Kebutuhan

Rasa Aman dan Nyaman


Akibat Patologis Sistem
Imu; HIV/AIDS
KELOMPOK 7
AULA DILA
EGA FITRI
FARAH WITA WARDHANY
DEFINISI SISTEM IMUN
Sistem imun merupakan sistem pertahanan atau kekebalan tubuh. Sitem imun
berperan dalam mengenal, menghancurkan benda-benda asing atau sel abnormal
yang merugikan tubuh. Sistem imun tidak memiliki tempat khusus dalam tubuh
manusia dan tidak dikontrol oleh organ pusat, seperti otak. Sel-sel tertentu
berperan sebagai pasukan pertahanan untuk memerangi benda asing yang masuk
tubuh yang berpotensi menimbulkan gangguan pada tubuh.
ANATOMI FISIOLOGI IMUN

 Organ limfoid
organ limfoid adalah jaringan limfoid yang membentuk bangunan sendiri.
Jadi, jaringan dan organ limfoid adalah jaringan yang mengandung terutama
limfosit, terlepas apakah terdapat bersama dengan plasmasit dan makrofag
atau tidak. jaringan limfoid terbagi menjadi dua yaitu jaringan limfoid primer
dan jaringan limfoid sekunder. Organ Limfoid terdiri dari:
a. Thymus
b. Nodus lhympaticus
c. Lien
d. Tonsila
 Penggolongan sistem imun
 Antigen
Antigen yang disebut juga dengan imunogen adalah bahan yang dapat merangsang
respons imun atau bahan yang dapat bereaksi dengan antibodi yang sudah ada tanpa
memperhatikan kemampuannya untuk merangsang produksi antibodi. Secara
fungsional antigen dibagi menjadi imunogen dan hapten.
 Antibodi
Yang dimaksud dengan sistem ketahanan tubuh imunologik adalah semua mekanisme
yang digunakan tubuh untuk menjaga keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap
bahaya yang dapat ditimbulkan oleh berbagai bahan dalam lingkungan hidup. Sistem
ketahanan tubuh imunologik juga dapat didefinisikan sebagai suatu sistem kompleks
dalam tubuh yang berupa jaringan organ dan sel yang fungsinya melindungi tubuh
terhadap masuknya kuman, bakteri, virus, parasit dan atau benda asing yang
dianggap asing (non-self).
 Fungsi imun bagi tubuh
respons ketahanan tubuh mencakup semua merkanisme yang membantu individu
untuk mengenal berbagai benda asing yang ada di lingkungannya, untuk
menetralkan, menghilangkan atau memetabolisasi benda asing tersebut denganb
menghindari kerusakan pada jaringan itu sendiri. Respons ketahanan tubuh dapat
bersifat respons ketahanan tubuh non-spesifik (RKT-nonspesifik) dan respon
ketahanan tubuh spesifik (RKT-spesifik).
Respons ketahanan tubuh mempunyai tiga fungsi yaitu:
1) fungsi ketahanan
2) fungsi homeostasis
3) fungsi pengawasan.
ASUHAN KEPERAWATAN HIV AIDS
 DEFINISI
HIV/AIDS Adalah kumpulan gejala penyakit akibat lemahnya sistem kekebalan tubuh.
Saat sistem kekebalan tubuh kita rusak sehingga banyak IO terjadi. Umumnya penyakit
yang paling sering menyerang penderita HIV AIDS seperti: Toksoplasma, P.C.P
(Pneumocystis Carinii Pneumonia), Candidiasis, Karposi Sarcoma.

 ETIOLOGI
Transmisi infeksi HIV dan AIDS terdiri dari lima fase yaitu:
1. Periode jendela. Lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi. Tidak ada
gejala.
2. Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu dengan gejala flu likes illness.
3. Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-15 atau lebih tahun dengan gejala tidak ada.
4. Supresi imun simtomatik. Diatas 3 tahun dengan gejala demam, keringat malam
hari, Bmenurun, diare, neuropati, lemah, rash, limfadenopati, lesi mulut.
5. AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari kondisi AIDS pertama kali
ditegakkan.
MANIFESTASI KLINIS

 Stadium I
• Asimptomatik
• Limfadenopati meluas persisten
• Asimptomatik
• Aktivitas normal

 Stadium II
• berat badan menurun yang sebabnya tidak dapat dijelaskan
• Infeksi saluran napas berulang (sinusitis, tonsilitis, bronkitis, otitis media, faringitis)
• Herpes zoster
• Cheilitis angularis
• Ulkus mulut berulang
• Pruritic Papular Eruption (PPE)
• Dermatitis seboroika

 Stadium III
• Berat badan menurun yang tidak dapat dijelaskan sebabnya (>10 % )
• Diare kronis yang tidak dapat dijelaskan sebabnya lebih dari 1 bulan
• Demam yang tidak diketahui sebabnya (intermiten maupun tetap selama lebih dari 1 bulan)
• Kandidiasis oral persisten
• Oral hairy leukoplakia
• Tuberkulosis paru
• Infeksi bakteri yang berat (infeksi tulang atau sendi, meningitis)
• Stomatitis, gingivitis atau periodontitis ulseratif
• Anemia (Hb<8 g/dL), neutropeni (<500/mm3), dan/atau trombositopeni kronis (<50.000/mm3)
yang tak dapat diterangkan sebabnya
 Kandidiasis hiperplastik

 Cheilitis angularis
 Stadium IV
• HIV wasting syndrome BB turun 10% + diare kronik > 1 bln atau demam > 1 bln
yang tidak disebabkan faktor lain
• Candidiasis Esofagus
• PCP
• Herpes Simpleks > 1 bln
• Sarkoma kaposi
• TB Ekstrapulmonal
• Wasting syndrome
• Herpes simpleks
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

 Tes untuk diagnosa infeksi HIV:


• ELISA
• Western blot
• P24 antigen test
• Kultur HIV
 Tes untuk deteksi gangguan system imun:
• Hematokrit.
• LED
• CD4 limfosit
• Rasio CD4/CD limfosit
• Serum mikroglobulin B2
• Hemoglobulin
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai