Anda di halaman 1dari 3

OSTEOPOROSIS

A. Definisi
Osteoporosis merupakan penurunan masa tulang yang disebabkan ketidak
seimbangan resorpsi tulang dan pembentukkan tulang. Pada osteoporosis terjadi peningkatan
resorporsi tulang atau penurunan pembentukan tulang.
Osteoporosis yang lebih dikenal dengan keropos tulang menurut WHO adalah penyakit sekeletal
sistemik dengan karakteristik masa masa tulang yang rendah dan perubahan mikroarsitektur dari
jaringan tulang dengan akibat meningkatnya fragilitas tulang dan meningkatnya kerentanan
terhadap patah tulang.

B. Etiologi
Ada 3 faktor utama yang mempengaruhi osteoporosis yaitu :
a. Defesiensi kalsium yaitu dapat disebabkan oleh :
1) Asupan kalsium dalam makanan yang tidak adekuat sehinga mudah mempercepat penurunan
masa tulang.
2) Tidak adekuatnya asupan vitamin D.
3) Pengunaan obat tertentu, misalnya pengunaan kortikoteroid dalam jangka panjang.
b. Kurangnya latihan teratur yaitu mobilitas dapat menyebabkan proses penurunannya massa
tulang. Sedangkan olahraga yang teratur dapat mencegah penurunan masa tulang. Tekanan
mekanisme pada latihan akan membuat otot berkonstrasi yang dapat merangsang formasi
tulang.
c. Perbedaan jenis kelamin yaitu kekuatan tulang dipengaruhi oleh horman reproduksi. Pada
perempuan postmenopause, hormon reproduksi dan timbunan kalsium tulang menurun.
3. Faktor yang mempengaruhi penurunan masa tulang pada usia lanjut sebagai berikut:
a. Faktor genetik
Perbedaan genetik mempunyai pengaruh terhadap derajat kepadatan tulang.pada umumnya
mempunyai struktur tulang lebih kuat dibandingkan dengan bangsa kaukasia.
b. Faktor mekanis
Selain faktor genetik, beban mekanisme juga berpengaruhi terhadap massa tulang. Penambahan
beban akan mengakibatkan bertambahnya masa tulang, sedangkan pengurangan beban akan
mengakibatkan berkurangnya masa tulang.
c. Faktor mekanisme
Selain faktor genetik, beban mekanisme juga berpengaruh terhadap massa tulang. Penambahan
akan mengakibatkan bertambahnya massa tulang, sedangkan pengurangan beban akan
mengakibatkan berkurangnya masa tulang.
d. Faktor makanan dan hormone :
1) Kalsium
Kalsium merupakan nutrisi yang sangat penting bagi tulang. Perempuan pada masa
perimenopause dengan asupan kalsium yang rendah dan absorpsinya tidak baik, akan
mengakibatkan keseimbangan kalsium menjadi negatif, sedangkan bagi mereka yang asupan
kalsiumnya baik dan asbsorpsinya juga baik akan menunjukkan keseimbangan kalsium positif.
2) Estrogen
Berkurangnya/hilangnya estrogen dari dalam tubuh akan mengakibatkan terjadinya gangguan
keseimbangan kalsium.
3) Rokok dan kopi
Merokok dan minum kopi jumlah banyak cenderung akan mengakibatkan penurunan masa
tulang, terlebih jika disertai asupan kalsium yang rendah.
4) Alkohol
Alkoholisme merupakan masalah yang sering kali ditemukan pada saat ini.

C. Patofisiologi
Dalam keadaan normal, proses resorpsi dan proses pembentukkan
tulang(remodeling) terjadi secara terus-menerus dan seimbang. Jika terdapat perubahan dalam
keseimbangan ini, misalnya proses resorpsi lebih besar dibandingkan dengan proses
pembentukan, maka akan terjadi penurunan massa tulang. Remodeling tulang normal pada
orang dewasa akan meningkatkan masa tulang sampai sekitar usia 35 tahun. Sementara itu,
proses pembentukan secara maksimal akan dicapai pada usia 30-35 tahun untuk tulang bagian
korteks dan lebih dini pada bagian trebekula. Setelah itu, secara berlahan resorpsi tulang akan
lebih cepat dibandingkan dengan pembentukan tulang. Pucak masa tulang akan dipengaruhi oleh
faktor genetik, nutrisi, pilihan gaya hidup, serta aktivitas fisik.

D. Manifestasi klinis
Kepadatan tulang berkurang secara berlahan (terutama pada penderita
osteoporosis senilis), sehinga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala pada
beberapa penderita. Jika kepadatan tulang sangat berkurang yang menyebabkan tulang menjadi
kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.

E. Komplikasi
komplikasi osteoporosis yang perlu diketahui dan patut diwaspadai:
1. Patah tulang
Patah tulang termasuk salah satu komplikasi dari osteoporosis yang paling sering terjadi.
Biasanya area tulang yang kehilangan kepadatan mineralnya lebih berisiko patah tulang
yang terjadi secara bertahap. Sejumlah area tulang yang perlu diperhatikan karena
rentan pengeroposan antara lain tulang belakang, pinggung, dan pergelangan tangan.
2. Osteoartritis
Kondisi osteoporosis yang berkembang kian parah dan tidak tertangani dengan baik
dapat berdampak buruk pada persendian hingga memunculkan komplikasi berupa
osteoartritis.
Osteoartritis adalah pengapuran sendi yang biasanya terjadi di area pinggul, lutut, leher,
hingga tubuh bagian bawah. Hal ini biasanya dipicu oleh tekanan yang terjadi di
persendian akibat pengeroposan tulang atau adanya cedera akibat penggunaan sendi
yang berlebihan.
3. Penyakit jantung koroner
Osteoporosis yang terus dibiarkan dapat berujung pada masalah kesehatan jantung,
khususnya penyakit jantung koroner. 

F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Prinsip pengobatan pada osteoporosis yaitu:
1) Meningkatkan pembentukkan tulang. Obat-obatan yang dapat meningkatkan pembentuka
tulang, misalnya steroid anabolik.
2) Menghambat resorpsi tulang. Obat-obatan yang dapat menghambat resorpsi tulang yaitu
estrogen, kalsitonim, difosfat, dan modulator Reseptor selektif. Seluruh pengobatan iniharus
ditambah dengan konsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup.
b. Pencegahan. Terapi pencegahan osteoporosis dapat dilakukan sedini mungkin yaitu sejak masa
kanak-kanak. Pencegahan osteoporosis pada usia muda mempunyai tujuan mencapai masa
tulang dewasa (proses konsolidasi yang) yang optimal. Sejumlah pencegahan yang dapat
dilakukan di antaranya:
1) Mengonsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup
2) Latihan/olah raga secara teratur setiap hari
3) Mengonsumsi protein hewani
4) Menghindari perilaku yang meningkatkan risiko osteoporosis,
misalnya merokok, alkohol, dan kafein.

Anda mungkin juga menyukai