Thypoid Fever
Disusun oleh :
Adil Pratama Handoyo 2108320046
Ramyas Prareda Subhi 2108320040
Chairunnisa Charim Chan 2108320069
Astri Novia Rizqi 2108320072
Siti Chairani 2108320070
Dosen Pembimbing :
dr. Irna Fajri Syahny, Sp.A
IDENTITAS PASIEN
Nama : Adisty Inaya
Umur : 13 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Setia gg Masjid Mulio Rejo
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Perkawinan : Belum menikah
KELUHAN UTAMA
KELUHAN TAMBAHAN
Demam disertai muntah, batuk dan mencret
PERJALANAN PENYAKIT
Os datang dengan keluhan demam selama 7 hari disertai muntah, batuk dan mencret
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU
-
RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT
-Paracetamol
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
-
KEADAAN UMUM PEMERIKSAAN PENUNJANG
● Darah Rutin :
Kepala : Dalam batas normal
Leher : Dalam batas -normal
Hemoglobin 10,8 g/dl
Thorax : Dalam batas normal - Leukosit 5.4000
- Trombosit 259.000
Abdomen : Dalam batas normal - Hematocrit 35,8%
Genitourinaria : Dalam batas normal - MCV 62 Fl
Ekstremitas : Dalam batas normal - MCH 18,6 Pg
- MCHC 30,1 g/dl
● Imunologi
TATALAKSANA
-Infus RL 20 gtt
-Infus PCT 400 mg/8 jam
-Injeksi Ranitidin 35 mg/8 jam
-Injeksi Ondan sentron 3 mg/12 jam
Pendahuluan
yang ditularkan melalui rute Penyebaran penyakit ini sangat berkaitan erat kematian tiap tahun. Demam tifoid
fecal-oral oleh bakteri dengan kepadatan penduduk, kebersihan merupakan penyakit infeksi menahun yang
Salmonella enterica serotipe pribadi, sanitasi lingkungan yang kurang baik dapat terjadi pada anak maupun dewasa.
Abdomen ● Hepatomegali
● Splenomegali
● Nyeri tekan abdomen
● Rose spot
Ektremitas ● -
Darah Rutin
● Umumnya tidak spesifik untuk mendiagnosis demam tifoid
● Leukopenia sering ditemukan pada kasus demam tifoid
● Leukosit juga dapat ditemukan meningkat (20.000-25.000/mm3)
● Anemia normokromik normositer dapat ditemukan beberapa
minggu setelah infeksi demam tifoid.
● Adanya trombositopenia pada pasien demam tifoid menandakan
adanya komplikasi
Serologi Widal
● Uji widal dilakukan untuk deteksi antibodi terhadap bakteri
Salmonella typhi.
● Pemeriksaan widal mulai dilakukan pada minggu pertama
demam.
● Interpretasinya hanya dari aglutinin O dan H saja.
● Uji widal ini memiliki sensitivitas dan sensitivitas rendah.
Serologi tubex
● Test Tubex merupakan uji aglutinasi kompetitif
semikuantitatif untuk mendeteksi adanya antibodi IgM
dan tidak mendeteksi IgG.
● Efektivitas tubex test yaitu sensitivitas dan
spesifisitasnya tinggi.
● Kriteria penilaian Tubex yaitu negatif dengan nilai 0-2,
borderline 3 (belum dapat disimpulkan), nilai 4 positif
lemah, nilai 6-10 positif kuat.
Kultur
● Pemeriksaan kultur merupakan pemeriksaan gold
standard dalam menegakkan diagnosis demam tifoid.
● Pemeriksaan kultur memiliki tingkat spesifisitas 100%.
● Pemeriksaan kultur Salmonella typhi dari darah dan
feses pada minggu pertama infeksi memiliki tingkat
sensitivitas sebesar 85-90%
Penatalaksanaan
Antibiotik Dosis Keterangan
Kloramfenikol PO 10-14 hari (tergantung tingkat Jika tidak adanya resisten (pilihan utama,
keparahan) fully sensitive)
-Anak – anak
1-12 tahun : 100 mg/kg/hari dalam 3 dosis
terbagi
Infeksi kuman tifoid berhubungan dengan kebiasaan seseorang dalam vaksin untuk tifoid sudah tersedia dan
direkomendasikan oleh satuan tugas imunisasi PP
menjaga kebersihan dirinya karena penularannya melalui oral atau
IDAI untuk diberikan mulai anak usia 2 tahun,
makanan. Hindarkan anak dari kebiasaan jajan sembarangan. diulang setiap 3 tahun.
1. Bhandari, Jenish et al. Typhoid Fever. Statpearl. 2020. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557513/
2.Center for Disease Control and Prevention (CDC). Typhoid Fever and Paratyphoid Fever. 2021. Tersedia di: https://www.cdc.gov/typhoid-
fever/health-professional.html
4. Muresu,Narcisa et al. Travel-Related Typhoid Fever: Narrative Review of the Scientific Literature. Int J Environ Res Public Health. 2020
Jan; 17(2): 615.Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7013505/
5. Dasopang, Eva Sartika et al. Comparative Effectiveness Study of Chloramphenicol and Ceftriaxone in the Treatment of Typhoid Fever in
Children Admitted to Putri Hijau Kesdam I/Bb Hospital Medan. Open Access Maced J Med Sci. 2019 Nov 30; 7(22): 3847–3851. Tersedia di:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7048335/
6. Brusch, John L Medscape. Typhoid Fever. 2019. Tersedia di: https://emedicine.medscape.com/article/231135-overview#showall
7. World Health Organization (WHO). Typhoid. 2018. Tersedia di: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/typhoid#:~:text=Key
%20facts,die%20from%20it%20every%20year.
8. Alba, Sandra. Risk Factors of Typhoid Infection in the Indonesian Archipelago. PLoS One. 2016; 11(6): e0155286. Tersedia di:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4900629/
9. Ulfa F, Handayani OWK. Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Pagiyanten. HIGEIA (Journal Public Heal Res Dev.
2018;2(2):227–38.
10. Institute for Quality and Efficiency in Health Care. 2017.Using medication : Using antibiotics correctly and avoiding resistance. Available
online at : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK361005/
11. Katzung, G.B., Masters, B.S., dan Trevor J.A. 2013. Farmakologi Dasar dan Klinik, Ed.12 Vol.2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC
12. Soedarmo SP, Garna H, Hadinegoro SE, Safari HI. Buku ajar infeksi dan Pediatri tropis edisi ke 2. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. 2012