● Sesak nafas yang ● Demam dirasakan ● Sesak nafas yang ● Sesak nafas
didahului demam sepanjang hari tidak membaik semakin lama
● Batuk disertai dan terus saat istirahat dan semakin bertambah
dahak menerus, tidak dipengaruhi ● Demam dan batuk
● Dahak berwarna siang=malam gerak/posisi berdahak masih
putih, kental (suhu tidak ● Pasien masih dirasakan
● Batuk dirasakan diukur) dapat tidur ● Tidak ada kejang,
terus menerus ● Demam tidak dengan 1 bantal bengkak, tidak ada
disertai pilek disertai menggigil ● Tidak disertai keluhan pada BAK
dan berkeringat adanya suara BAB, dan
mengi atau suara penurunan
mengorok kesadaran.
Anamnesis
Saat masuk IGD Hari pemeriksaan
9/2/2021 10/2/2021
● Sesak semakin lama semakin ● Sesak nafas mulai berkurang,
berat disertai batuk berdahak
batuk berdahak mulai
dan demam. Saturasi O2 90%
Anak rewel, tidak ada kejang, berkurang, demam mulai
tidak ada bengkak, tidak ada turun, O2 masih terpasang
kebiruan pada bibir, tidak ada
penurunan kesadaran
● Diberikan O2 1lpm
●Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa. Tidak ada riwayat kejang.
Tidak ada riwayat tersedak. Riwayat kontak dengan penderita batuk lama disangkal.
●Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada keluarga yang pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya,
tidak ada riwayat demam, batuk lama, dan sesak pada keluarga.
●Riwayat Lingkungan: sinar matahari sedikit masuk, ventilasi kurang, lingkungan rumah padat penduduk.
tidak ada keluarga dan tetangga yg menderita covid.
●Riwayat Obat : diberi obat penurun panas 2x1 hari 1 sendok teh, dan obat batuk 3x1 hari 1/2 sendok teh →
tidak ada perbaikan
Riwayat Obstetri
Pasien anak ke 2 dari 2, P2A0 lahir secara normal, aterm, dibantu oleh bidan, dan
langsung menangis
BBL: 3100 g
PBL: 48 cm
BCG v -
DPT v v v
Polio v v v
Hep. B v v v
Campak v
Riwayat Tumbuh Kembang Anak
●Berbalik : 4 bulan
●Duduk : 6 bulan
●Berdiri : 10 bulan
●Berjalan : 12 Bulan
●Berbicara : 12 bulan
●Membaca : -
●Menulis : -
Riwayat Asupan Gizi
ASI : dari lahir sampai usia 1 bulan
Susu Formula : dari lahir sampai saat ini
Makanan Pendamping ASI : mulai usia 6 bulan sampai sekarang
Pemeriksaan Fisik
● Kesadaran umum: sakit sedang
● Kesadaran: Compos mentis (E4M6V5)
● Tanda vital
○ Tekanan Darah:-
○ Nadi : 122x/menit, reguler, equal, isi cukup
○ Respirasi: 40x/menit, tipe abdominotorakal
○ Suhu: 38,5 oC
○ Saturasi O2: 97% dengan oksigen
Status Antropometri
● Berat badan: 9 kg
● Panjang badan: 75 cm
● BMI: 16 kg/m2
● Lingkar kepala: normal
Status pertumbuhan berdasarkan WHO Growth Reference:
●Berat badan menurut usia berada di -2 s/d 0 SD (normal)
●Panjang badan menurut usia berada di -2 s/d 0 SD (normal)
●Berat badan menurut tinggi badan berada di -1 s/d 0 SD (normal)
●BMI menurut usia berada di -1 s/d 0 SD (normal)
Pemeriksaan Fisik
●Kepala : Normocephal
●Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat, isokor, reflek cahaya +/+, edema palpebra -/-
●Hidung : Bentuk hidung normal, pernapasan cuping hidung (+), sekret (+) serous, tidak ada perdarahan hidung
●Mulut : Peri oral sianosis (-), mukosa bibir basah, tonsil T1/T1, tonsil normal, faring tidak hiperemis
●Telinga : Bentuk dan ukuran normal, sekret (-)
●Leher : Retraksi suprasternal (+), Kelenjar getah bening tidak teraba
Pulmo
● Sesak nafas
● Batuk berdahak produktif
● Demam
Pemeriksaan fisik:
PP awal:
● Leukositosis
● Foto thorax: Bronkopneumonia kanan
Diagnosis
Diagnosis Kerja :
Bronkopneumonia Bakterialis
Diagnosis Banding :
Bronkopneumonia Bakterialis
Bronkopneumonia Viral
Bakterial Viral
● Pneumonia merupakan penyebab utama kematian akibat infeksi pada anak dibawah usia 5 tahun di
seluruh dunia.
● Penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak dibawah usia 5 tahun terutama di negara
berkembang.
● Terhitung 808.694 angka kematian anak di bawah usia 5 tahun pada tahun 2017.
Nelson Textbook of Pediatrics, Vol 2.Elsevier. 2019
World Health Organization. Pneumonia. 2019
Etiologi
Revised WHO classification and treatment of childhood pneumonia at health facilities 2014
Klasifikasi Pneumonia menurut PERMENKES 2014
➔ Berdasarkan klinis dan epidemiologi
◆ Pneumonia Komuniti (community acquired pneumonia)
◆ Pneumonia Nosokomial (hospital acquired pneumonia)
◆ Pneumonia pada penderita immunocompromised
◆ Pneumonia Aspirasi
➔ Berdasarkan predileksi infeksi
◆ Bronkopneumonia : Ditandai dengan bercak-bercak infiltrat pada lapangan paru.
◆ Pneumonia lobaris : Pneumonia yang terjadi pada satu lobus atau segmen paru.
◆ Pneumonia interstisial.
Calgary ‘Guide to
Understanding Disease”
Pediatric Pneumonia. 2018
Manifestasi Klinis
● Gejala umum:
○ Sesak napas, demam, sakit kepala, gelisah, malaise, penurunan nafsu makan, keluhan GIT
(seperti mual, muntah atau diare)
○ Didahului gejala infeksi saluran pernafasan atas seperti rhinitis dan batuk
○ Pada anak yg lebih tua, dapat muncul demam tinggi dan nyeri dada
● Pemeriksaan fisik:
○ Takikardi, takipneu, demam (suhu lebih rendah pada pneumonia viral)
○ Sianosis, pernapasan cuping hidung, penggunaan otot bantu pernapasan (retraksi intercostal,
retraksi subcostal, retraksi suprasternal)
○ Paru: Taktil fremitus meningkat/menurun, ronkhi basah kasar, suara nafas bronchial, pleural
friction rub
○ Abdomen: Distensi abdomen, nyeri perut, hepatomegali
a. Batuk
b. Demam
c. Sesak
4. Pemeriksaan mikrobiologis
● Spesimen : usap tenggorok, sekret nasofaring, bilasan bronkus, darah, cairan
pleura, aspirasi paru, sputum (pada anak remaja)
● Indikasi pemeriksaan biakan darah → semua anak yang dicurigai menderita
pneumonia bakteri, pneumonia berat, pneumonia dengan komplikasi
● Hasil (+) hanya didapatkan pada 10–30% kasus
1. Terapi oksigen:
-Bayi dan anak yang mengalami hipoksia mungkin tidak tampak sianosis
-indikasi : saturasi oksigen <90% pada udara kamar untuk mempertahankan saturasi
oksigen ≥90%, dan pada penderita dengan distres napas
-nasal kanul, sungkup,head box
-observasi saturasi setiap 4 jam
2. Analgetik antipiretik: anak yang terkena infeksi saluran respiratori bagian bawah akut
umumnya mengalami pireksia dan dapat merasakan nyeri seperti nyeri kepala, nyeri dada,
nyeri sendi, nyeri perut, dan nyeri telinga
Indikasi : Anak yang tidak mampu mempertahankan asupan cairan akibat sesak atau
kelelahan
● NGT :
❖ Dapat menekan pernapasan → harus dihindari pada anak yang sakit berat,
terutama bayi dengan lubang hidung yang kecil
❖ Menggunakan ukuran yg kecil
● Cairan IV:
❖ Indikasi : muntah-muntah atau sakit berat
❖ Diberikan 80% dari kebutuhan basal
❖ Dipantau elektrolit serum dan balans cairan ketat
pedoman diagnosis dan terapi
ilmu kesehatan anak ed 5 2014
4. Pemberian Antibiotik
Rekomendasi 1
●Anak-anak dengan takipnea tanpa retraksi otot dada atau tanpa tanda bahaya
umum harus diobati dengan amoksisilin oral: setidaknya 40mg/kg/dosis dua kali
sehari (80mg/kg/hari) selama lima hari.
●Di daerah dengan prevalensi HIV rendah, berikan amoksisilin selama tiga hari.
●Anak-anak dengan takipnea yang gagal pada pengobatan lini pertama dengan
amoksisilin harus dipertimbangkan untuk dirujuk ke fasilitas di mana terdapat
pengobatan lini kedua yang sesuai.
○lini kedua : co-amoxiclav, azithromycin, eritromisin
-Stabil
-Saturasi O2 >92% dalam udara ruangan selama 12–24 jam (tanpa O2),
-Meningitis
-Arthritis
-Pericarditis
-Osteomyelitis
-Endocarditis
-Hemolytic uremic syndrome
-Sepsis