Anda di halaman 1dari 18

KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN EKOLOGI

BIOLOGI

MATERI 1

A. Ciri-ciri Makhluk Hidup

Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Berdasarkan akar katanya berasal dari

Bios = kehidupan dan logos = ilmu. Oleh karena itu, objek yang dipelajari dalam ilmu ini adalah
makhluk

hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai ciri sehingga dapat dibedakan dengan objek lainnya. Ciri-
ciri

tersebut antara lain.

1. Makhluk hidup melakukan proses metabolisme

Metabolisme merupakan seluruh reaksi kimia di dalam tubuh makhluk hidup yang menunjang

proses kehidupan. Melalui reaksi kimia inilah, setiap makhluk hidup memperoleh energi untuk dapat

beraktivitas.

2. Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume yang bersifat irreversible (tidak dapat balik)
karena

adanya penambahan substansi dalam bentuk penambahan jumlah sel dan perubahan bentuk.

Pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur). Contohnya adalah pertambahan tinggi tanaman

kacang hijau.

Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada makhluk hidup. Proses ini bersifat kualitatif

(tidak dapat dinyatakan dengan ukuran jumlah, berat, maupun panjang) dan irreversible. Contohnya

adalah terbentuknya embrio pada manusia, terbentuknya bunga pada musim kawin tanaman.

3. Makhluk hidup melakukan reproduksi

Reproduksi merupakan upaya makhluk hidup untuk dapat melestarikan jenisnya. Reproduksi secara

alami dilakukan makhluk hidup secara kawin (seksual) dan secara tak kawin (aseksual).

4. Makhluk hidup membutuhkan nutrisi

Nutrisi diperlukan semua makhluk hidup agar dapat bertahan hidup. Berdasarkan cara memperoleh

makanannya, makhluk hidup dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu organisme autotrof (dapat

membuat makanannya sendiri) dan organisme heterotrof (membutuhkan organisme lain sebagai

sumber nutrisi).

5. Makhluk hidup beradaptasi dan berevolusi

1
@firdloushdw
Adaptasi merupakan proses penyesuaian diri makhluk hidup dengan lingkungannya. Hal ini
bertujuan agar organisme tersebut dapat bertahan hidup. Evolusi merupakan perubahan secara
bertahap

dalam waktu lama yang terjadi pada suatu makhluk hidup. Umumnya dapat terjadi evolusi secara

mikro (terjadi perubahan kecil pada suatu organisme) dan evolusi makro (lingkup besar yang
menghasilkan spesies baru)

6. Makhluk hidup peka terhadap rangsang (iritabilita)

Peka terhadap rangsangan sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk dapat mengetahui
perubahan di sekitarnya. Pada manusia dan hewan terdapat alat indra untuk dapat menerima
rangsangan.

7. Makhluk hidup melakukan osmoregulasi

Osmoregulasi merupakan sistem pengaturan kerja di dalam tubuh makhluk hidup sehingga kerja

organ tubuh dapat serasi dan selaras.

B. Tingkat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati secara garis besar dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu

1. Keanekaragaman Gen

Keanekaragaman gen menyebabkan variasi antar individu sejenis. Misalkan tanaman padi ada

bermacam-macam varietasnya, antara lain IR, PB, Rojolele, sedani, dan kapuas.

2. Keanekaragaman Jenis

Keanekaragaman hayati tingkat jenis didasarkan pada keanekaragaman jenis dalam satu famili

yang sama. Contoh : kelapa, siwalan, aren, palem, dan gabang termasuk dalam keluarga
palempaleman (Palmaceae).

3. Keanekaragaman Eksosistem

Ekosistem merupakan hasil interaksi antara makhluk hidup yang menghuni suatu wilayah tertentu
terhadap komponen abiotiknya. Makhluk hidup yang berinteraksi sangat beragam dan

komponen abiotiknya juga beragam, sehingga ekosistem yang terbentuk juga beranekaragam.

Keanekaragaman hayati pada tempat yang berlainan akan menyusun ekosistem yang berebedabeda.
Contoh keanekaragaman tingkat ekosistem adalah ekosistem lumut, ekosistem hutan

hujan tropis, ekosistem padang rumput, ekosistem padang pasir, dan ekosistem pantai.

C. Pengelompokan Makhluk Hidup

1. Dasar-dasar Pengelompokan Makhluk Hidup

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat semakin majunya pengelompokkan makhluk
hidup yang dilakukan oleh ahli taksonomi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan identiikasi

suatu makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri atau karakteristik. Makhluk

2
@firdloushdw
hidup yang memiliki ciri dan sifat yang sama akan dikelompokkan pada satu kelompok yang

sama. Ilmu yang mempelajari pengelompokan makhluk hidup adalah taksonomi.

2. Tahapan Pengelompokan Makhluk Hidup

Tahapan-tahapan yang perlu dilakukan untuk mengelompokan atau mengklasiikasi makhluk

hidup sebagai berikut :

a. Pengamatan sifat atau ciri makhluk hidup. Tahapan ini dilakukan dengan mengidentiikasi

makhluk hidup satu dengan makhluk hidup lainnya. Hasil dari proses ini berupa ciri-ciri yang

teramati pada setiap makhluk hidup.

b. Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri yang diamati. Hasil pengamatan akan

diteruskan ke tingkat pengelompokkan makhluk hidup. Dasar pengelompokkan ini adalah

persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup yang diamati.

c. Pemberian nama makhluk hidup. Pemberian nama merupakan hal yang penting dalam

pengelompokan makhluk hidup. Salah satu sistem penamaan internasional yang digunakanuntuk
memberi nama ini adalah sistem tata nama ganda (binomial nomenclature). Melalui

nama yang diberikan, akan menggambarkan ciri dan sifat dari makhuk hidup tersebut.

3. Identiikasi Makhluk Hidup

Identifikasi dilakukan untuk menemukan identitas jenis atau kelompok makhluk hidup. Untuk
mempermudah identifikasi pada suatu makhluk hidup, para ahli menyusun suatu kunci yang disebut
kunci determinasi. Kunci determinasi adalah daftar ciriciri makhluk hidup yang dipergunakan dalam
mengklasifikasikan makhluk hidup.

Daftar kunci-kunci tersebut selalu berpasangan sehingga sering disebut kunci dikotom.

Berdasarkan sistem klasiikasi yang umum digunakan maka makhluk hidup dibagi menjadi 5

kelompok besar yaitu :

a. Kelompok Monera

Monera merupakan Kingdom yang tersusun atas organisme yang bersifat prokariotik (tidak

memiliki membran inti sel) sehingga materi genetiknya berada pada sitoplasma sel. Organisme yang
termasuk dalam prokariotik ada dua, yaitu bakteri dan Cyanobacteria (ganggang

hijau – biru).

1) Bakteri

Berdasarkan bentuk atau struktur selnya dibedakan menjadi :

1. Bacillus (batang atau basil), dibedakan menjadi:

• Streptobasil, berbentuk panjang menyerupai rantai.

Contoh : Azotobacter, Bacillus anthracis

3
@firdloushdw
• Diplobasil, berkelompok dua-dua

• Basil tunggal (satu-satu)

Contoh : Escherichia coli, Lactobacillus, dan Salmonella typhosa.

2. Coccus (bola / kokus), dibedakan menjadi :

• Monococcus, merupakan bakteri berkokus tunggal.

Contoh : Monococcus gonorrhea

• Diplococcus, merupakan bakteri yang berkoloni dua-dua.

Contoh : Diplococcus pneumoniae

• Streptococcus, kokusnya berkoloni membentuk rantai.

Contoh : Streptococcus pyogenes, Streptococcus thermophilus

• Staphylococcus, kokusnya berkoloni seperti buah anggur.

Contoh : Staphylococcus aureus

• Sarkina, kokus berbentuk kubus.

Contoh : Sarcina sp.

3. Spirillum (spiral atau pegas), dibedakan menjadi :

• Spiral, berbentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran.

Contoh : Spirillum minor

• Koma, berbentuk lengkung kurang dari setengah lingkaran.

Contoh : Vibrio comma

• Spiroseta, seperti spiral dapat bergerak dengan meliukkan tubuhnya.

Contoh : Treponema pallidum

Berdasarkan letak dan jumlah lagela yang dimiliki, bakteri dapat dibedakan menjadi :

1. Monotrik, memiliki satu cambuk pada salah satu ujungnya.


Contoh : Pseudomonas aeruginosa

2. Lofotrik, memiliki lebih dari satu cambuk pada salah satu ujungnya.

Contoh : Pseudomonas luorescens

3. Amitrik, memiliki lebih dari satu cambuk pada kedua ujungnya.

Contoh : Aquaspirillum serpens

4. Peritrik, memiliki cambuk pada seluruh permukaan tubuhnya.

Contoh : Salmonella typhosa

2) Cyanobacteria (alga hijau-biru)

4
@firdloushdw
Cyanobacteria dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis berikut:

a) Cyanobacteria berupa benang dan hidup bebas, contohnnya : Nostoc commune.

b) Cyanobacteria yang hidup bersimbiosis contoh : Azolla pinnata

c) Cyanobacteria yang berupa koloni, contoh : Polycystis sp.

d) Cyanobacteria yang bersel tunggal, contoh : Chrococcus sp.

b. Kelompok Protista

Protista merupakan kelompok organisme uniseluler eukariotik (memiliki membran inti sel)

yang memiliki sifat mirip hewan, tumbuhan, maupun jamur. Protista secara umum dibedakan
menjadi tiga kelompok, yaitu

1) Protozoa (Protista mirip hewan)

• Bersifat kosmopolit (dapat hidup pada tempat-tempat dan habitat manapun).

• Umumnya hidup soliter (menyendiri atau sepasang-sepasang) dan adapula yang

berkoloni.

• Ada yang bersifat heterotrof (membutuhkan organisme lain sebagai makanannya)

dan adapula yang autotrof (dapat mensintesis atau membuat makanannya sendiri).

• Pekembangbiakan berlangsung secara vegetatif dan generatif. Secara vegetatif

dengan membelah diri, schizogoni (beberapa sel anak dibentuk dari satu sel induk)

dan budding (tunas).

Pengelompokkan Protozoa didasarkan pada alat geraknya, yang dibedakan menjadi 4

kelompok, yaitu :

a) Rhizopoda

Alat geraknya berupa kaki semu, contohnya : Amoeba proteus, Entamoeba histolytica.

b) Flagellata

Alat geraknya berupa lagel atau bulu cambuk. Contohnya : Euglena viridis, Trypanosoma gambiens
(penyebab penyakit tidur).

c) Cilliata

Alat geraknya berupa cillia atau rambut getar. Contohnya : Paramaecium sp.

d) Sporozoa

Tidak mempunyai alat gerak. Contohnya : Plasmodium falciparum (penyebab penyakit malaria
tropika), Plasmodium malariae (penyebab penyakit malaria kuartana),

dan Plasmodium vivax (penyebab penyakit malaria tertiana).

2) Alga (Protista mirip tumbuhan)

5
@firdloushdw
• Memiliki membran inti sel (eukariotik).

• Bersel tunggal maupun bersel banyak.

• Tubuhnya disebut dengan talus (belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun

• Memiliki pigmen kloroil.

• Perkembangbiakan secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif

dengan pembelahan sel membentuk zoospora (spora kembara). Perkembangbiakan

generatif dengan isogami (sel kelamin jantan dan betina memiliki bentuk dan

ukuran yang identik), anisogami (sel kelamin jantan dan betina bentuknya sama,

tetapi dapat dibedakan ukurannya), dan oogami (gamet jantan dihasilkan oleh

gametangium jantan dan gamet betina dihasilkan gametangium betina).

Pengelompokan alga didasarkan pada dominasi pigmen sehingga dapat dibagi menjadi

4 kelompok, yaitu

a) Chlorophyta (alga atau ganggang hijau), mengandung pigmen kloroil a dan b.

Contohnya : Chlorella, Ulva, dan Spirogyra.

b) Phaeophyta (alga cokelat), mengandung pigmen kloroil a dan c, fukosantin, karoten,

dan xantoil. Contohnya : Turbinaria, Fucus, dan Sargassum.

c) Chrysophyta (alga keemasan), mengandung kloroil a dan c, β-karoten, dan fukosantin. Contohnya :
Navicula, Pinnularia, dan Vaucheria.

d) Rhodophyta (alga merah), mengandung kloroil a dan b, karotenoid, ikosianin, dan

ikoerertrin. Contohnya : Gracilaria, Gelidium, dan Eucheuma.

3) Protista Mirip Jamur

Dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu Myxomycetes (jamur lendir) dan

Oomycetes (jamur air). Struktur membrannya mirip dengan alga. Cara reproduksinya

menyerupai fungi, namun fase vegetatifnya menyerupai Amoeba.

c. Kelompok Jamur (Fungi)

Fungi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

• Tersusun atas banyak sel, dinding selnya tersusun atas zat kitin.

• Tubuhnya tersusun atas talus yang disusun dari benang-benang halus yang disebut hifa.

Hifa bercabang-cabang membentuk bangun seperti jaring-jaring yang disebut miselium.

• Jamur bersifat heterotrof (tidak dapat menyusun makanannya sendiri) baik sebagai

parasit maupun saproit.

6
@firdloushdw
• Hidup di tempat yang kaya zat organik, lembap, agak asam, serta kurang cahaya.

• Reproduksi aseksual dengan membentuk konidium.

• Reproduksi seksual dengan membentuk endospora (yang dibentuk dalam askus) dan

eksospora (yang dibentuk di dalam basidium) melalui mekanisme isogami, anisogami,

oogami, maupun gametangiogami.

Berdasarkan bentuk tubuh dan cara reproduksi seksualnya, fungi dikelompokan menjadi :

1) Zygomicotina

• Termasuk kelompok kapang (jamur dengan struktur seperti benang-benang halus

atau hifa yang tidak bersekat).

• Hidup di darat sebagai saproit.

• Dinding selnya tersusun atas kitin.

• Reproduksi aseksual dengan konidia sedangkan reproduksi seksualnya dengan

zigospora.

• Contohnya : Mucor mucedo (hidup pada kotoran ternak), Rhizopus oryzae (ragi pembuat tempe),
dan Rhizopus nigricans (penghasil asam fumarat).
2) Ascomycotina

• Hifanya memiliki sekat dan berinti banyak.

• Hidup parasit pada organisme lain dan ada pula yang bersimbiosis dengan alga

hijau dan biru bersel satu membentuk lichenes.

• Reproduksi aseksual dengan spora yang dihasilkan oleh konidium.

• Reproduksi seksual dengan askospora yang dihasilkan oleh askus.

• Contohnya : Neurospora crasa (untuk pembuatan oncom), Penicillium notatum (pembuatan


antibiotik Penisilin), Penicillium roqueforti (pembuatan keju), Trichoderma

reesei (penghasil selulosa), Aspergillus oryzae (pembuat minuman beralkohol),

Aspergillus wentii (pembuatan kecap), dan Aspergillus lavus (menghasilkan racun

alatoksin).

3) Basidiomycotina

• Kelompok fungi yang tampak oleh mata manusia.

• Memiliki badan buah berbentuk seperti payung yang disebut basidium.

• Hidup secara saproit maupun parasit.

• Hifanya bersekat, sel-selnya memiliki sebuah atau dua buah inti sel.

• Reproduksi aseksual dengan menggunakan konidium.

7
@firdloushdw
• Reproduksi seksual dengan basidiospora.

• Contohnya : Volvariella volvacea (jamur merang), Pleuretes (jamur kayu), dan Auricularia
polytricha (jamur kuping).

4) Deuteromycotina

• Memiliki julukan fungi imperfecti (jamur tak sempurna) karena alat reproduksi

seksualnya belum jelas.

• Ukuran tubuh mikroskopis berbentuk uniseluler ataupun berhifa.

• Reproduksi hanya secara aseksual dengan menghasilkan konidia ataupun menghasilkan hifa
khusus yang disebut konidiofor.

• Contohnya : Helminthosporium oryzae (hidup parasit dan perusak kecambah),

Sclerothium rolfsii (menyebabkan penyakit busuk pada tanaman budi daya), dan

Epidermophyton loccosum (penyebab penyakit kaki atlet).

d. Kelompok Tumbuhan (Plantae)

Plantae merupakan kelompok organisme yang tersusun atas kelompok tumbuh-tumbuhan.

Ada 4 Divisi utama dari Plantae, yaitu

1) Bryophyta (Tumbuhan Lumut)

• Akar, batang, dan daunnya belum sempurna karena tidak memiliki jaringan pengangkut.

• Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara fase sporoit (tidak kawin)

dan fase gametoit (kawin).

• Alat kelamin jantan berupa anteridium dan alat kelamin betina berupa arkegonium.

• Fase sporoit menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakan.

• Fase gametoitnya berupa tumbuhan lumut itu sendiri dan merupakan fase yang

paling dominan dari siklus hidupnya.

• Klasiikasinya ada 3, yaitu

 Lumut daun (Musci), contohnya : Polytrichum juniperinum, Furaria, dan Spaghnum

 Lumut hati (Hepaticopsida), contohnya : Marchantia polymorpha dan Porella.

 Lumut tanduk (Anthoceropsida), contohnya : Anthoceros laevis.

2) Pteridophyta (Tumbuhan Paku)

• Memiliki akar, batang, dan daun sejati.karena terdapat jaringan pengangkut.

• Memiliki alat kelamin berupa anteridium (jantan) dan arkegonium (betina).

• Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan) antara fase sporoit dan fase gametoit.

• Fase sporoit menghasilkan spora yang tersimpan dalam kotak spora yang disebut

8
@firdloushdw
dengan sorus. Fase sporoit adalah tumbuhan paku itu sendiri dan merupakan fase

paling dominan.

• Fase gametoit merupakan fase kawin (terjadi fertilisasi) dan berupa protalium.

• Klasiikasi tumbuhan paku dibedakan menjadi Psilophyta (contoh : Psilotum sp.),

Lycophyta (contoh : Lycopodium sp. dan Selaginella sp.). Sphenophyta (contoh :

Equisetum sp.) dan Pterophyta (contoh : Marsilea crenata dan Asplenium nidus).

3) Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka)

• Sudah memiliki akar, batang, dan daun yang sejati karena memiliki jaringan pengangkut.

• Sistem perakaran umumnya tunggang.

• Biji tidak terlindung oleh daging buah, namun terletak pada suatu badan yang

disebut strobilus (runjung).

• Terjadi fertilisasi tunggal.

• Alat kelamin jantan dan betina terpisah dan berupa strobilus.

• Contoh : Gnetum gnemon (melinjo), Pinus merkusii (Pinus), Agathis alba (damar), dan

Gingko biloba.

4) Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)

• Memiliki akar, batang, dan daun yang sejati.

• Memiliki berkas pengangkut.

• Mempunyai bunga sesungguhnya.

• Bakal biji dan biji tidak tampak karena terbungkus dalam suatu badan yang disebut

daun buah, yaitu putik.

• Mengalami fertilisasi ganda.

• Dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu Lilyophyta (Monokotil) dan Magnoliophyta


(Dikotil).

Tabel 1.1. Perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil

Pembeda Monokotil Dikotil

Sistem perakaran Serabut Tunggang

Batang Tidak memiliki kambium Memiliki kambium

Daun Tulang daun sejajar dan melenngkung Tulang daun menyirip dan menjari

Bunga 3 atau kelipatannya 4, 5, dan kelipatannya

Biji Satu kotiledon Dua kotiledon

9
@firdloushdw
Contoh Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung),

Cocos nucifera (kelapa)

Mangifera indica (mangga), Durio zibethinus (durian)

e. Kelompok Hewan (Animalia)

Animalia adalah Kingdom untuk kelompok hewan. Secara garis besar Kingdom ini dibagi

menjadi 2 kelompok besar, yaitu invertebrata (tak bertulang belakang) dan vertebrata

(bertulang belakang).

1) Invertebrata

a) Porifera

• Tubuhnya memiliki banyak pori kecil.

• Memiliki dua fase kehidupan, yaitu hidup berenang bebas (polip) dan hidup

menetap (sesil). Bentuk polip terjadi pada fase larva dan bentuk sesil pada fase

dewasa.

• Bagian tengah tubuhnya terdapat rongga yang disebut spongocoel yang merupakan saluran air.

• Memiliki 3 tipe sirkulasi air, yaitu ascon (paling sederhana), sycon (cukup kompleks), dan leucon
(paling kompleks).

• Sistem pencernaan makanan berlangsung secara intraseluler.

• Reproduksi :

 Aseksual dengan kuncup dan gemula (dibuat saat kondisi tidak menguntungkan).

 Seksual dengan persatuan sperma dan ovum.

• Contohnya : Clathrina sp., Euplectella sp., dan Spongila sp.

b) Coelenterata

• Memiliki rongga di dalam tubuhnya.

• Hidup di air laut maupun air tawar.

• Respirasi dan ekskresi berlangsung secara difusi.

• Memiliki sistem saraf difus.

• Makanan berupa crustacea tingkat rendah dan larva insekta.

• Reproduksi :

 Aseksual dengan pembuatan kuncup.

 Seksual dengan pembuahan sel telur oleh sel sperma.

• Pada kelompok Scyphozoa dan Hydrozoa mengalami metagenesis (pergiliran

10
@firdloushdw
keturunan) antara generasi aseksual (dalam bentuk polip yang menempel di

dasar perairan) dengan generasi seksual (dalam bentuk medusa yang melayanglayang).

• Contoh : Aurelia aurita (ubur-ubur), Metridium sp. (mawar laut), dan Hydra sp.

c) Platyhelminthes

• Merupakan cacing yang memiliki bentuk tubuh pipih dorsoventral.

• Bersifat parasit pada organisme lain.

• Tidak memiliki rongga tubuh (acoelomata).

• Bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.

• Tidak memiliki sistem peredaran darah.

• Sistem pencernaan tidak sempurna dan berupa rongga gastrovaskuler.

• Sistem ekskresi berupa sel api.

• Sistem saraf tangga tali.

• Reproduksi berlangsung secara generatif dengan fertilisasi internal tetapi alat

kelamin jantan dan betina ada pada satu individu yang sama (hermafrodit).

• Reproduksi vegetatif dengan regenerasi, yaitu individu baru berasal dari bagian

tubuh induknya.

• Contoh : Planaria sp., Fasciola hepatica (cacing hati), Taenia solium (cacing pita

pada babi), dan Taenia saginata (cacing pita pada sapi).

d) Nemathelminthes

• Merupakan cacing gilig dan berbentuk seperti benang.

• Ada yang hidup bebas dan adapula yang parasit.

• Memiliki rongga tubuh semu (pseudocoelomata).

• Tidak memiliki sistem peredaran darah.

• Sistem pencernaan lengkap, dimulai dari kerongkongan – intestinum – anus.

• Sistem ekskresi terdiri dari dua saluran lateral yang bermuara di sebuah lubang

di bagian ventral.

• Respirasi dilakukan secara difusi.

• Reproduksi berlangsung secara seksual dan sudah memiliki alat kelamin terpisah.

• Contoh : Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Ancylostoma duodenale (cacing

tambang), Oxyuris vermicularis (cacing kremi) dan Wuchereria bancrofti (penyebab

penyakit kaki gajah).

11
@firdloushdw
e) Annelida

• Cacing yang memiliki bentuk seperti cincin.

• Hidup di berbagai tempat.

• Memliki rongga tubuh yang sempurna (coelomata).

• Sistem pencernaan lengkap [mulut – esofagus – tembolok – lambung – intestinum (usus halus) –
anus].

• Sistem ekskresi berupa neiridia.

• Alat pernafasan berupa kulit ataupun insang.

• Reproduksi berlangsung secara seksual. Annelida bersifat hermafrodit.

• Contoh : Eunice viridis (cacing palolo), Lysidice spec (cacing wawo), Lumbricus

terestris (cacing tanah), dan Hirudo medicinalis (lintah).

f) Moluska

• Bertubuh lunak, tidak beruas.

• Beberapa spesies tubuhnya ditutupi oleh cangkang kecuali kelompok Chepalopoda seperti gurita
dan cumi-cumi.

• Simetri tubuh bilateral.

• Sistem pencernaan terdiri dari mulut – esofagus – lambung – usus halus – anus.

• Sistem saraf berupa ganglion yang bercabang di seluruh tubuh.

• Sistem peredaran darah terbuka.

• Organ ekskresi berupa nefridium.

• Sistem reproduksi secara seksual dengan fertilisasi.

• Contoh : Lymnea javanica (keong), Loligo pealeii (cumi-cumi), Octopus vulgaris

(gurita), dan Amusium pleuronectes (kerang simping).

g) Echinodermata

• Merupakan invertebrata berkulit duri.

• Umumnya hidup di laut.


• Simetri tubuh radial.

• Sistem pencernaan lengkap tetapi sederhana.

• Sistem respirasi berbeda-beda, ada yang menggunakan kaki tabung, insang kecil,

ataupun pohon respirasi.

• Sistem saraf berupa cincin di sekitar mulut dan berupa sistem saraf radial.

• Bergerak dengan menggunakan sistem air ambulakral (kaki tabung).

12
@firdloushdw
• Reproduksi secara aseksual dengan regenarasi ataupun dengan pembelahan sel.

• Reproduksi seksual dengan fertilisasi eksternal.

• Contoh : Astropecten irregularis (bintang laut), Arbaca sp. (bulu babi), Antendon

tenella (bulu bintang) dan mentimun laut.

h. Arthropoda

• Hewan yang memiliki kaki beruas.

• Simteri tubuh bilateral.

• Memiliki kerangka luar (eksoskeleton) dari bahan kitin.

• Memiliki mata majemuk (facet) dan mata tunggal (osellus).

• Sistem pencernaan lengkap (mulut – kerongkongan – usus – anus).

• Alat peredaran darah berupa pembuluh-pembuluh darah terbuka.

• Alat respirasi berupa insang, trakea, permukaan tubuh, ataupun paru-paru buku.

• Ekskresi dilakukan dengan pembuluh malpighi.

• Sistem saraf berupa tangga tali.

• Reproduksi secara aseksual dengan partenogenesis dan paedogenesis.

• Reproduksi secara seksual dengan fertilisasi atau pembuahan.

• Contoh : udang, lobster, kepiting, laba-laba, kalajengking, lipan, belalang dan semut.

2) Vertebrata

a) Pisces

• Hidup di air.

• Memiliki sisik.

• Sistem pencernaan lengkap.

• Alat ekskresi menggunakan ginjal.

• Alat pernafasan berupa insang.

• Sistem saraf pusat berupa otak dan sumsum tulang belakang.

• Ruang jantung hanya terdiri dari dua ruangan (serambi dan bilik)

• Reproduksi terjadi secara seksual saja dengan fertilisasi eksternal.

• Contoh : Cyprinus carpio (ikan mas), Hippocampus sp. (kuda laut) dan ikan hiu.

b) Amphibia

• Termasuk hewan poikiloterm (berdarah dingin).

• Sistem pencernaan lengkap.

13
@firdloushdw
• Alat pernafasan individu muda berupa insang dan individu dewasa berupa paruparu dan kulit.

• Alat ekskresi berupa ginjal.

• Sistem saraf pusat berupa otak dan sumsum tulang belakang.

• Ruang jantung terdiri dari 3 bagian (dua serambi dan satu bilik).

• Reproduksi berlangsung secara seksual melalui fertilisasi eksternal.

• Contoh : Rana sp dan Bufo sp.


c) Reptilia

• Memiliki sisik dari zat tanduk, tak berlendir, dan sedikit mengandung kelenjar.

• Sistem pencernaan lengkap.

• Alat pernafasan berupa paru-paru.

• Alat ekskresi berupa ginjal.

• Sistem saraf pusat berupa otak dan sumsum tulang belakang.

• Ruang jantung terdiri dari 4 bagian (dua serambi dan dua bilik, namun sekat

antar bilik belum sempurna).

• Reproduksi berlangsung secara seksual melalui fertilisasi internal.

• Kebanyakan reptilia adalah ovipar (bertelur), tetapi ada beberapa yang ovovivipar

(bertelur-beranak).

• Contoh : Sphenedon punctatum sp., dan Varanus komodoensis sp.

d) Aves

• Tubuh tertutup oleh kulit yang berbulu.

• Sistem pencernaan lengkap dan memiliki tembolok (pelebaran esofagus).

• Alat pernafasan berupa paru-paru dan pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus).

• Alat ekskresi berupa ginjal.

• Sistem saraf pusat berupa otak dan sumsum tulang belakang.

• Ruang jantung terdiri dari 4 bagian (dua serambi dan dua bilik).

• Reproduksi berlangsung secara seksual melalui fertilisasi internal.

• Ovipar (bertelur).

• Contoh : Buceros rhinoceros (burung rangkong) dan Gallus gallus (ayam).

e) Mamalia

• Memiliki kelenjar susu.

• Tubuh tertutup oleh kulit yang berambut.

14
@firdloushdw
• Memiliki sepasang daun telinga.

• Sistem pencernaan lengkap.

• Alat pernafasan berupa paru-paru.

• Alat ekskresi berupa ginjal.

• Sistem saraf pusat berupa otak dan sumsum tulang belakang.

• Ruang jantung terdiri dari 4 bagian (dua serambi dan dua bilik).

• Reproduksi berlangsung secara seksual melalui fertilisasi internal.

• Vivipar (beranak)

• Contoh : Equus caballus (kuda), Bos indicus (sapi), dan Hippopotamus amphibius

(kuda nil)

D. Ekosistem

1. Komponen Penyusun Ekosistem

a. Komponen Abiotik

Komponen abiotik merupakan komponen benda tak hidup di lingkungan. Komponen ini

meliputi udara, angin, temperatur, air, tanah, mineral, cahaya, pH, dan salinitas (kadar garam).

Komponen abiotik dapat menjadi faktor pembatas (faktor lingkungan yang berpengaruh

terhadap kelestarian organisme)

b. Komponen Biotik

Komponen biotik merupakan komponen yang terdiri atas makhluk hidup atau organisme.

Komponen biotik dapat dibedakan menjadi produsen, konsumen, dan dekomposer.

1) Produsen

Produsen merupakan organisme yang dapat menghasilkan senyawa organik dari zat-zat

anorganik. Umumnya merupakan organisme yang memiliki kloroil. Produsen termasuk

autotrof karena mampu menghasilkan atau membuat makanannya sendiri. Melalui

adanya kloroil, produsen dapat melakukan fotosintesis untuk menyusun senyawa organik dari
senyawa anorganik serta menghasilkan energi. Contoh organisme ini adalah

tumbuhan dan alga.

2) Konsumen

Konsumen adalah organisme yang mengkonsumsi zat organik lainnya. Yang termasuk di

dalamnya adalah hewan dan tumbuhan tak berkloroil. Konsumen termasuk organisme

heterotrof karena tidak dapat memproduksi zat organik dari zat anorganik.

15
@firdloushdw
3) Pengurai

Pengurai atau dekomposer merupakan mikroorganisme yang mendapatkan energi dari

hasil penguraian sisa makhluk hidup, kotoran, maupun bangkai. Contohnya : bakteri

pembusuk dan jamur pengurai.

2. Pola Interaksi Antar Makhluk Hidup

• Simbiosis mutualisme, merupakan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

Contoh : bunga dan kupu-kupu.

• Simbiosis parasitisme, merupakan hubungan yang merugikan salah satu pihak. Contoh :

benalu dan tanaman inangnya.

• Simbiosis komensalisme, merupakan hubungan yang menguntungkan salah satu pihak dan

tidak merugikan pihak lainnya. Contoh : ikan remora dan ikan hiu.

• Predatorisme, merupakan hubungan dimana organisme yang satu memakan organisme

yang lain sampai habis. Contoh : kucing dan tikus.

• Netralisme, merupakan hubungan dimana kedua organisme tidak diuntungkan dan tidak

dirugikan. Contoh : hubungan antara cicak dan sapi.

• Kompetisi, merupakan usaha memperebutkan kebutuhan yang sama dengan organisme

lainnya.

3. Aliran Energi

Aliran energi merupakan proses berpindahnya energi dimulai dari energi matahari melalui
organisme tingkat troik I ke tingkat troik II dan seterusnya. Organisme yang menempati tingkat

troik I adalah produsen karena memiliki jarak transfer energi terdekat dengan sumber energi

contohnya : tumbuhan hijau. Organisme yang menempati tingkat troik II adalah herbivor karena

memakan produsen langsung, dan organisme tingkat troik III adalah karnivor (pemakan daging).

4. Daur Biogeokimia

Daur biogeokimia (siklus materi) merupakan daur unsur-unsur kimia yang berputar melewati

tubuh organisme, tanah, dalam bentuk senyawa kimia. Berikut beberapa daur biogeokimia yang

terjadi di dalam ekosistem :


1) Daur Nitrogen

Nitrogen adalah komponen penyusun protein atau asam amino. Nitrogen yang diperlukan oleh
organisme adalah dalam bentuk persenyawaan, bukan unsur. Namun di bumi,

nitrogen tersedia melimpah dalam bentuk unsur nitrogen di atmosfer. Untuk itu perlu

dilakukan proses mengubah unsur nitrogen menjadi senyawa nitrogen melalui bantuan

16
@firdloushdw
petir dan bakteri penambat nitrogen. Selain itu dari urin dan bangkai organisme akan dihasilkan
amonium dan amonia. Oleh bakteri nitriikasi (pembentuk nitrit dan nitrat) akan

mengubah amonium menjadi nitrat. Proses mengubah amonia menjadi nitrit dibantu oleh

Nitrosomonas sedangkan nitrit menjadi nitrat dibantu oleh bakteri Nitrobacter. Sedangkan

proses pengubahan nitrat atau nitrit menjadi nitrogen bebas disebut denitriikasi.

2) Daur Karbon dan Oksigen

Karbon diserap tumbuhan dalam bentuk CO2

. Dan hewan hanya dapat menyerap unsur

karbon dalam bentuk senyawa organik seperti karbohidrat. Unsur C dan O selalu terlibat

dalam proses fotosintesis dan respirasi.

3) Daur Air

Air sangat penting bagi makhluk hidup karena berperan sebagai pelarut kation dan anion,

pengatur suhu tubuh, pengatur tekanan osmotik sel, dan bahan baku untuk fotosintesis.

Air laut, danau, dan sungai yang terkena sinar matahari akan menguap, tumbuhan dan

hewan juga mengeluarkan uap air. Uap air akan membumbung dan membentuk awan.

Karena tiupan angin menyebabkan awan bergerak ke daratan. Pengaruh suhu yang rendah

menyebabkan kondensasi uap air menjadi titik-titik air hujan. Air hujan yang turun sebagian

akan diserap ke dalam tanah, sebagian akan mengalir di permukaan bumi menjadi sungai,

dan ada yang dimanfaatkan oleh organisme.

4) Daur Belerang

Belerang (sulfur) adalah unsur penyusun protein. Tumbuhan mendapatkan belerang dalam

bentuk senyawa sulfat (SO4

2-). Hewan dan manusia mendapatkan unsur belerang dari tumbuhan yang dimakan. Jika tumbuhan
dan hewan mati, jasad renik akan menguraikannya

menjadi gas H2

S atau menjadi SO2

dan SO4

2-. Belerang dapat berasal dari mineral tanah,

gunung berapi, asap pabrik dan kendaraan. Jika belerang bereaksi dengan uap air hujan

akan menjadi sulfat yang akan turun ke tanah dalam bentuk hujan asam.

5) Daur Fosfor

Fosfor merupakan unsur pembentuk tulang pada hewan dan manusia. Selain itu fosfor

17
@firdloushdw
diperlukan sebagai unsur pembentuk DNA, RNA, protein, dan energi (ATP). Daur fosfor diawali dari
kandungan fosfat anorganik yang diserap oleh tumbuhan. Hewan mendapatkan

fosfor setelah memakan tumbuhan. Tumbuhan dan hewan mati, akan diubah menjadi fosfat

anorganik yang dapat diserap oleh tumbuhan kembali.

18
@firdloushdw

Anda mungkin juga menyukai