Anda di halaman 1dari 11

DASAR DASAR TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

JASAD HIDUP, SEL, DAN BIOMOLEKUL

Oleh
Kelompok L1
Ariqoh Naurah N.T.H 161710101074
Dimas Wahyu Prihantoro 161710101117
Kelvin Wijaya 161710101120

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
JASAD HIDUP, SEL, DAN BIOMOLEKUL
A. Definisi Jasad hidup
Jasad hidup merupakan jasad yang pada kondisi tertentu menunjukkan ciri-ciri
kehidupan kehidupan. Ciri-ciri tersebut diantaranya bertumbuh, berkembang. Bernafas, peka
terhadap rangsangan dan lain-lain. Di dalam jasad hidup terdapat suatu senyawa kimia yang
bercampur, bereaksi, dan berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu susunan
yang rumit tetapi terorganisasi dengan rapih. Akan tetapi terdapat suatu jasad hidup yang
memiliki hanya memiliki asam nukleat sebagai penyusunnya yaitu virus.
( wirahadikusumah, Muhammad. 1977. Biokimia. Bandung: Penerbit ITB)

B. Ciri-Ciri dan Sifat Jasad Hidup


Ciri-ciri jasad hidup yang kita ketahui sama seperti dengan mahkluk hidup biasa. ciri
ciri yang dimiliki antara lain sebagai berikut.
Tumbuh dan berkembang.
Semua jasad hidup pasti tumbuh dan berkembang karena adanya aktivitas dari
selnya.
Bernafas/respirasi.
Jasad hidup melakukan respirasi karena untuk menunjang proses metabolismenya.
Melakukan metabolisme
Jasad hidup melakukan metabolism guna memenuhi gizi yang dibutuhkannya.
Melakukan pengembangbiakan /reproduksi.
Pengembangbiakan diperlukan oleh jasad hidup untuk melestarikan ras mereka.
Peka terhadap rangsangan
Jasad hidup peka terhadap rangsang dari luar
Mempunyai kemampuan untuk melindungi diri
Jasad hidup mampu melindungi dirinya dari serangan atau bahaya dari luar agar
Adaptasi
Jasad hidup melakukan adaptasi agar dapat menyesuaikan diri dengan
Ekskresi
Jasad hidup melakukan ekskresi untuk membuang atau mengeleuarkan sisa-sisa
metabolisme yang tidak berguna .
Memerlukan gerak
Jasad hidup bergerak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya .

Sifat dari jasad hidup sendiri sebagai berikut.


Sifat kompleks yang terorganisasi secara baik.
Jasad hidup memiliki susunan molekul zar hidup rumit dan terorganisasi dengan
rapi.Struktur dari susunan moleu tersebut terdiri atas susunan molekul kimia organic
yang kompleks, dan tiap organismenya memiliki sususan yang berlainan.
Setiap komponen zat hidup mempunyai fungsi yang berlainan dan khusus.
Salah satu contohnya pada inti sel. Inti sel mempunyai fungsi yang berlainan dengan
mitkondria yaitu sebagai biosintesis komponen lain yang terdapat di dalam sel,
sedangkan mitokondria sendiri berfungsi sebagai alat respirasi dan penghasil energy
bagi sel. Selain hal tersebut, setiap komponen memiliki senyawa kimia kompleks
yang berbeda-beda. Lipid sebagian besar terdapat pada dalam mebran sel,
karbohidrat berperan sebagai penyimpan energi, dll.
Zat hidup berkemampuan untuk mengambil energy dari sekelilingnya dengan cara
memakannnya dan mengubah serta memakainya untuk mempertahankan struktur
organisasi komponen penyusunnya.
Jasad hidup berkemampuan untuk meriplikasikan diri yaitu menghasilkan zat yang
mempunyai bentuk, struktur dalam, dan masa yang identic dengan asalnya. Sifat ini
merupakan ciri khas organisme hidup yang terus berlangsung generasi demi
generasi.
( wirahadikusumah, Muhammad. 1977. Biokimia. Bandung: Penerbit ITB)

C. Klasifikasi Jasad Hidup


Berdasarkan kelompok besar klasifikasi jenis jasad hidup dibagi menjadi 2 yaitu:
Jasad hidup seluler
Jasad hidup ini memiliki satuan dasar penyusunnya berupa sel, contohnya bakteri
dan tanaman tingkat tinggi. Jasad hidupseluler digolongkan menjadi 2, yaitu:
1. Uniseluler (sel tunggal) yang terdiri dari sel prokariotik dan eukariotik.
Contohnya bakteri dan alga biru.
2. Multiseluler (sel jamah) yang terdiri atas banyak sel eukaritok. Contohnya
hewan dan tumbuhan.
Jasad hidup non seluler
Jasad hidup ini memiliki satuan dasar penyusunnya bukan sel, misalnya virus yang
satuan dasarnya adalah virion. (Purba, Michael.2006. Biologi Untuk SMA. Jakarta:
Penerbit erlangga)
Klasifikasi jassad hidup berdasarkan Linnaeus dibagi berdasarkan struktur kelengkapan
tubuhnya.
Animalia (Hewan) adalah jasad hidup yang telah memiliki jaringan ertakomponen-
komponenjasadhidupyanghampirlengkap Contohnya cacing, kupu-kupu, rayap,
kucing dan gajah.
Plantae (Tumbuhan) adalah jasad hidup yang telah memiliki membrane inti dan terdiri
atas banyak sel. Contohnya tumbuhan paku
Monera adalah jasad hidup yang memiliki inti (nukleoida) yang tidak bermembran.
Contohnya bakteri
Protista adalah jasad hidup yang memiliki sel eukariotik dan sebagian besar bersel
tunggal. Contohnya protozoa dan alga.
Fungi (Jamur) adalah jasad hidup yang bersifat heterotrof. Contohnya Rhizopus
oryzae, Rhizopus oligosporus, Rhizopus microscporus. (Purba, Michael.2006. Biologi
Untuk SMA. Jakarta: Penerbit erlangga)

D. Bentuk dan Ukuran Jasad Hidup


Bentuk-bentuk jasad hidup antara lain sebagai berikut.
Jamur memiliki bentuk filamen / serat
Bakteri memiliki bentuk antara lain coccus(bulat) , basil (batang), dan spiral.
Ukuran jasad hidup terdiri dari dua yaitu:
Mikroskopik adalah jasad hidup yang memiliki ukuran kecil yang tidak bias dilihat
dengan mata manusia. Contoh bakteri dan virus
Makroskopik adalahjasad hidup yang berukuran besar yangdapat dilihat dengan
mata secara langsung. Contoh manusia, tumbuhan, dan hewan
(Purba, Michael.2006. Biologi Untuk SMA. Jakarta: Penerbit erlangga)

E. Komposisi Kimia dari jasad hidup


Organisme hidup yang dihitung berdasarkan persentase jumlah total atom adalah
hidrogen, oksigen, karbon, dan nitrogen : bersama-sama, keempat unsur ini menyusun
sampai 99% massa pada kebanyakan sel. Tiga diantara unsur ini, hidrogen, nitrogen, dan
karbon terdapat dalam jumlah jauh lebih banyak di dalam benda hidup dibandingkan dengan
jumlahnya pada kerak bumi. Karbon menyusun 50%-60% berat kering sel hidup, nitrogen
hampir 8%-10%, oksigen kira-kira 25%-35% dan hidrogen hampir 3%-4% (Anonim,2011).

F. Definisi Sel
Sel merupakan organisme terkecil sebagai penyusun mahkluk hidup.Dalam tubuh
manusia terdapat banyak sekali sel, begitu pula pada tumbuhan dan hewan.

G. Klasifikasi Sel
Menurut Sel di bagi berdasarkan ada tidaknya membran inti, sel dibedakan menjadi
dua kelompok utama, yaitu sel prokarotik dan sel eukariotik.
1. sel prokariotik
Istilah prokariotik berasal dari bahasa Yunani, pro yang berarti sebelum dan karyon
yang berarti inti sel atau nukleus, yang menandakan ketiadaan inti sejati di dalam selnya.
Disebut demikian karena sel-sel prokariotik belum memiliki membran inti sel sehingga bahan
genetik (DNA) atau bahan intinya terkonsentrasi di dalam bagian yang disebut nukleoid
(Menjelajah Dunia Biologi 1 Kelas X SMA/MA Sri Pujiyanto, 2008). Prokariotik memiliki sel
terkecil dan paling sederhana, terdiri dari berbagai kelas mikroorganisme sel tunggal yang
disebut bakteri. Di dalam sitoplasma sel prokriotik terdapat sejumlah ribosom. Meskipun
demikian, sel prokariotik belum memiliki organel bermembran (misalnya, mitokondria,
retikulum endoplasma, dan badan golgi) seperti yang terdapat pada sel eukariotik. Sel
prokariotik dilindungi oleh dinding sel yang kaku yang di bawahnya terdapat membran
plasma tipis yang membungkus sitoplasmanya. Struktur sel prokriotik memang sederhana
namun memiliki keuntungan yaitu mampu memperbanyak diri dengan sangat cepat
(Menjelajah Dunia Biologi 1 Kelas X SMA/MA Sri Pujiyanto, 2008).
Terdapat kira-kira 3000 spesies bakteri yang tergolong dalam sel prokariotik salah
satunya yaitu ganggang hijau-biru (cyanobacter). Golongan sianobakteri mampu melakukan
fotosintesis yang menghasilkan oksigen seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Kelas lain dari
bakteri juga melakukan fotosintesis namun tidak menghasilkan oksigen. Sel prokariotik
menyusun bagian yang sangat penting dari keseluruhan biomassa bumi, mungkin tiga per
empat dari semua senyawa hidup di bumi terdiri dari organisme mikroskopis terutama
prokariotik. Selain itu, prokariotis juga memiliki peran penting dalam pertukaran biologi dari
bahan dan energi di muka bumi. Contohnya bakteri fotosintetik di dalam air tawar dan air laut
menangkap energi matahari dan menggunakannya untuk menghasilkan karbohidrat dan
bahan selular lainnya yang digunakan sebagai makanan bagi organisme lain. Beberapa
bakteri dapat melakukan fiksasi molekul nitrogen (N2) dari atmosfer untuk membentuk
senyawa nitrogen yang bermanfaat. Dari kedua contoh di atas dapat disimpulkan bahwa
organisme yang tergolong prokariotis merupakan awal dari rantai makanan pada biosfer,
prokariotik juga berpartisispasi sebagai konsumen akhir kerena berbagai bakteri
menguraikan struktur organik tumbuhan dan hewan yang telah mati dan mengembalikan
produk akhir ini kepada atmosfer, tanah, dan lautan yang kemudian digunakan kembali
dalam daur biologi unsur karbon, nitrogen, dan oksigen.
2. Sel Eukariotik
Istilah eukariotik berasal dari bahasa Yunani, yaitu eu yang artinya baik/utuh/sejati
dan karyon yang berarti inti sel. Jadi, istilah eukariotik berarti memiliki inti sel yang
utuh/sejati. Hal itu disebabkan inti sel eukariotik sudah memiliki mambran inti sel sehingga
inti selnya terpisah dari sitoplasma (Menjelajah Dunia Biologi 1 Kelas X SMA/MA Sri
Pujiyanto, 2008). Sel eukariotik memiliki ukuran yang lebih besar dari sel prokariotik.
Contohnya hepatosit, jenis sel utama pada hati hewan tingkat tinggi berdiameter kira-kira 20-
30 mikrometer, dibandingkan dengan diameter bakteri yang hanya berukuran 1-2
mikrometer. Ciri paling utama dari sel eukariotik yaitu mempunyai inti sel yang berbentuk
baik yang dikelilingi oleh membran ganda dan struktur internal yang kompleks. Seperti
halnya sel prokariotik, sel eukariotik dapat membelah secara aseksual, akan tetapi
prosesnya terjadi secara lebih kompleks yang dikenal sebagai mitosis. Perbedaan lainnya
antara sel prokariotik dan eukariotik yaitu sel eukariotik mengandung sejumlah organel
internal yang dikelilingi oleh membran seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan badan
golgi yang mempunyai peran spesifik masing-masing dalam metabolisme sel dan aktivitas
sehari-hari.
Sel semua hewan dan tumbuhan tingkat lebih tinggi serta sel jamur merupakan sel
eukariotik. Terdapat juga berbagai sel eukariotik bersel tunggal, termasuk berbagai spesies
protozoa, diatome,eugenoid, ragi, dan kapang berlendir. Karena golongan ini mempunyai
jumlah bahan genetik yang jauh lebih banyak dan organisme ini sering melangsungkan
konjugasi seksual yan memungkinkan pertukaran gen, eukariotik mampu melakukan
diferensiasi dan spesialisasi secara lebih luas dibandingkan dengan prokariotik.

Tabel 1.Perbedaan Prokariotik dan Eukariotik


Komponen Prokariotik Eukariotik
Tidak ada pada hewan
Dinding sel Ada
(ada pada tumbuhan).
Sentriol dan Ada pada hewan (tidak
Tidak ada
mikrotubula ada pada tumbuhan).

Kloroplas Ada (pada beberapa sel) Ada (pada beberapa sel)

Banyak kromosom (ADN


Materi genetika Kromosom tunggal (ADN)
+ Protein)
Silia Tidak ada Ada
Sitoskeleton Tidak ada Ada
Retikulum
Tidak ada Ada
Endoplasma

Flagel Ada Ada (pada beberapa sel)

Badan Golgi Tidak ada Ada


Licosom Tidak ada Ada
Mitokondria Tidak ada Ada
Nukleus Tidak ada Ada
Membran Plasma Ada Ada
Ribosom Ada Ada
Vakuola Ada Ada
Vesikel Ada Ada
Sumber : Buku Sukses Ujian Nasional Kelas XII IPA SSC

Sel Eukariotik meliputi sel hewan dan sel tumbuhan. Perbedaan juga terjadi pada sel
hewan dan sel tumbuhan. Struktur dasar sel hewan maupun sel tumbuhan adalah sama.
Namun dalam perkembangannya,kedua jenis sel tersebut mengalami perkembangan sesuai
dengan lingkungannya sehingga timbul berbagai macam perbedaan. salah satunya adalah
peran ekologis,tumbuhan adalah pembuat makanan,sedangkan hewan berperan memakan
tumbuhan dan hewan lainnya. Berikut merupakan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.
(Schlegel, Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada)

Tabel 2. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


Sel Tumbuhan Sel hewan

Memiliki dinding sel Tidak memiliki diinding sel


Memiliki vakuola berukuran besar Memiliki vakuola berukuran
kecil
Memiliki plastida(kloroplas, Tidak memiliki plastida
kromoplas, dan leukoplas
Tidak memiliki sentriol Memiliki sentriol
Sumber : Buku Sukses Ujian Nasional Kelas XII IPA SSC

H. Organel Sel
Berikut merupakan perbedaan organel sel hewan dan sel tumbuhan beserta
fungsinya.
Tabel 3. Fungsi Organel Sel dan Hewan
No. Struktur sel Fungsi
1. Membran plasma Selaput sel yang terdiri atas dua lapisan lipoprotein, yaitu
lapisan luar terdiri atas protein yang mudah dilalui oleh
molekul-molekul zat kimia dan lapisan dalam terdiri atas
lemak yang bersifat selektif terhadap molekul-molekul zat
kimia dan hanya molekul yang dapat larut dalam lemak
saja yang dapat masuk ke dalam sel.
2. Dinding sel Bagian yang hanya terdapat pada sel tumbuhan,
merupakan bagian terluar sel dan hasl dari proses hidup
dari protoplasma. Berfungsi untuk melindungi bagian sel
yang berada di dalamnya, sebagai jalan masuk dan
keluarnya air dan zat terlarut, memberi bentuk dan
memperkokoh sel, bersama dengan vakuola berperan
dalam menjaga turgiditas sel.
3. Sitoplasma Berupa cairan yang dibatasi oleh selaput plasma dan
terletak di luar inti sel. Dalam sitoplasma terjadi proses
kehidupan yang penting dan didalamnya terdapat organel-
organel sel
4. Inti sel atau nukleus Untuk mengatur seluruh aktivitas sel dan membawa
informasi genetik yang sifatnya diturunkan kepada anak
5. Mitokondria Disebut juga kondriosom pada sel eukariotik dan mesosom
pada sel prokariotik. Sebagai tempat reapirasi sel dan
penghasil ATP (energi)
6. Badan golgi Sebagai organel sekresi (pengeluaran zat-zat dari sel)
(diktiosom)
7. Retikulum Terdiri atas dua tipe yaitu RE kasar yang berfungsi sebagai
endoplasma tempat melekatnya ribosom dan RE halus yang berfungsi
sebagai alat transportasi zat dan menghasilkan lemak, juga
berperan dalam menghubungkan inti dengan sitoplasma
8. Plastida Merupakan organel yang hanya ada pada tumbuhan,
mencakup leukoplas, kloroplas, dan kromoplas. Berfungsi
sebagai tempat terjadinya fotosintesis
9. Vakuola Organel khusus tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan, pigmen, dan alkaloid
atau minyak atsiri
10. Ribosom Bagian paling kecil yg tersebar dalam sitoplasma, ada pula
yang melekat pada RE. Berfungsi mensintesa protein,
protein baru disintesa dikemas dalam satu organel yang
dibatasi membran
11. Lisosom Menghancurkan organel sel lain maupun dirinya sendiri
yang sudah tidak berfungsi/mati
12. Sentrosom Mengatur pembelahan sel dan pemisahan kromosom
selama pembelahan sel pada hewan
13. Mikrotubulus Membentuk protein tubuh, berperan penting dalam
pembelahan sel
14. Mikrofilamen Berfungsi pada pergerakan sel sewaktu terjadi pembelahan,
sitoplasma, dan kontraksi otot
Sumber : Buku Sukses Ujian Nasional Kelas XII IPA SSC

I. Pengertian Biomolekul
Biomolekul adalah molekul yang terjadi secara alami dalam organisme
hidup.Biomolekul termasuk makromolekul seperti protein, karbohidrat, lipid dan asam
nukleat.Ini juga termasuk molekul kecil seperti metabolit primer dan sekunder dan produk
alami.Biomolekul sebagian besar terdiri dari karbon dan hidrogen dengan nitrogen, oksigen,
sulfur, dan fosfor.Biomolekul adalah molekul yang sangat besar dengan banyak atom, yang
terikat bersama-sama dalam ikatan kovalen.
J. Kelas Biomolekul
Ada empat kelas utama biomolekul :
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi yang baik.Karbohidrat (polisakarida) adalah
rantai panjang gula.Monosakarida adalah gula sederhana yang terdiri dari 3-7 atom
karbon.Mereka memiliki gugus aldehid atau keton bebas, yang bertindak sebagai
reduktor dan dikenal sebagai gula pereduksi.Disakarida yang terbuat dari dua
monosakarida.
Ikatan yang membagi antara dua monosakarida adalah ikatan glikosidik.
Monosakarida dan disakarida terasa manis, kristal dan larut dalam air. Polisakarida
merupakan polimer dari monosakarida. Mereka molekul kompleks yang tidak larut
dalam air dan tidak dalam bentuk kristal. Contoh: glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa,
pati, selulosa dll
2. Lipid
Lipid terdiri dari rantai hidrokarbon yang panjang.Molekul lipid memegang
sejumlah besar energi dan molekul penyimpan energi.Lipid umumnya ester asam
lemak dan bahan penyusun membran biologis.Sebagian besar lipid memiliki kepala
polar dan ekor non-polar.Asam lemak dapat asam lemak tak jenuh dan jenuh.
Lipid hadir dalam membran biologis dari tiga kelas berdasarkan jenis kepala
hidrofilik yang hadir: glikolipid adalah lipid yang kepalanya mengandung oligosakarida
dengan 1-15 residu sakarida. Fosfolipid mengandung kepala bermuatan positif yang
terkait dengan gugus fosfatbermuatan negatif.Sterol, yang kepalanya mengandung
cincin steroid.Contoh steroid. Contoh lipid: minyak, lemak, fosfolipid, glikolipid, dll
3. Protein
Protein adalah heteropolimer dari untai asam amino.Asam amino bergabung
bersama oleh ikatan peptida yang terbentuk di antara gugus karboksil dan gugus
amino dari asam amino berturut-turut.Protein terbentuk dari 20 asam amino yang
berbeda, tergantung pada jumlah asam amino dan urutan asam amino.
Ada empat tingkat struktur protein:
Struktur Primer Protein disini protein ada rantai yang panjang asam
amino tersusun dalam urutan tertentu. Mereka adalah protein non-
fungsional.
Struktur protein sekunder Rantai panjang protein dilipat dan diatur
dalam bentuk spiral, di mana asam amino berinteraksi dengan
pembentukan ikatan hidrogen. Struktur ini disebut lembar lipit. Contoh:
serat sutra.
Struktur tersier protein rantai polipeptida panjang menjadi lebih stabil
dengan melipat dan melingkar, dengan pembentukan ikatan ionik atau
hidrofobik atau jembatan disulfida.
Struktur Kuarter protein Bila protein hasil dari perakitan lebih dari
satu polipeptida atau subunit sendiri, ini dikatakan struktur kuaterner
protein. Contoh: Hemoglobin, insulin.

Sumber : https://artikeltop.xyz/wp-content/

4. Asam nukleat
Asam nukleat adalah senyawa organik dengan cincin heterosiklik.Asam
nukleat terbuat dari polimer nukleotida.Nukleotida terdiri dari basa nitrogen, gula
pentosa dan gugus fosfat.Sebuah nukleosida terbuat dari basa nitrogen yang melekat
pada gula pentosa.Basa nitrogen adalah adenin, guanin, timin, sitosin dan
urasil.Nukleotida dipolimerisasi membentuk DNA dan RNA yang merupakan bahan
genetik.

http://en.wikipedia.org/wiki/Plant_cell

K. Fungsi Biomolekul
1. Karbohidrat menyediakan tubuh dengan sumber bahan bakar dan energi, membantu
dalam berfungsinya otak kita, jantung dan saraf, pencernaan dan sistem kekebalan
tubuh. Kekurangan karbohidrat dalam makanan menyebabkan kelelahan, fungsi
mental yang buruk.
2. Setiap protein dalam tubuh memiliki fungsi tertentu, beberapa protein memberikan
dukungan struktural, membantu dalam gerakan tubuh, dan juga pertahanan terhadap
kuman dan infeksi. Protein dapat antibodi, hormon, enzim dan protein kontraktil.
3. Lipid, tujuan utama dari lipid dalam tubuh adalah penyimpanan energi. Membran
struktural terdiri dari lipid yang membentuk aliran penghalang dan kontrol bahan
masuk dan keluar dari sel. Hormon lipid, seperti sterol, membantu dalam mediasi
komunikasi antar sel.
4. Asam nukleat adalah DNA dan RNA, mereka membawa informasi genetik dalam sel.
Mereka juga membantu dalam sintesis protein, melalui proses translasi dan
transkripsi.
Struktur Biomolekul
Struktur biomolekul dilipat, struktur tiga dimensi rumit yang dibentuk oleh protein,
RNA, dan DNA.Struktur molekul ini dalam berbagai bentuk, struktur primer, sekunder, tersier
dan kuaterner.Perancah untuk ini disediakan oleh ikatan hidrogen dalam molekul.
1. Struktur primer dari biomolekul adalah spesifikasi yang tepat dari komposisi atom dan
dan ikatan kimia yang menghubungkan atom.
2. Struktur Sekunder biomolekul adalah bentuk tiga dimensi biopolimer, struktur
sekunder ditentukan oleh ikatan hidrogen dari biomolekul.
3. Struktur Tersier biomolekul adalah struktur tiga dimensi, yang didefinisikan oleh
koordinat atom, dengan pembentukan ikatan hidrogen, ion atau sulfida.
4. Struktur Kuarter adalah susunan beberapa lipatan kompleks, pada kompleks mutli-
subunit.

Anda mungkin juga menyukai