(RPP)
Kelas/Semester : X / Genap
I. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
3.1 Menerapkan prinsip klasifikasi 3.1.1. Mengidentifikasi ciri umum protista.
untuk menggolongkan protista 3.1.2. Mengidentifikasi ciri dan klasifikasi
berdasarkan ciri-ciri umum kelas protista mirip hewan, protista mirip
dan perannya dalam kehidupan jamur, dan protista mirip tumbuhan.
melalui pengamatan secara teliti 3.1.3. Menganalisis peranan dari protista.
dan sistematis.
4.1 Merencanakan dan melaksanakan 4.1.1 Melakukan pengamatan protista
pengamatan tentang ciri dan peran pada air selokan.
protista dalam kehidupan dan 4.1.2 Membuat gambar dari hasil
menyajikan hasil pengamatan pengamatan protista pada air
dalam bentuk model/charta/gambar. selokan.
II. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
C. Peranan Protista
1. Peranan Positif
Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses
pembusukan sisa makanan.
Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam
jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat
digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan
meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat
digunakan sebagai bahan penggosok.
Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya
pencemaran air oleh zat organik.
Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal (PST).
2. Peranan Negatif
Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan
kerusakan jaringan pada usus dan diare.
Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri
tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.
Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela
gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan
tetapi dapat memperparah terjadinya radang gusi.
Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia
(sleeping sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah
manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina
tachionides.
Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak sapi, kuda,
dan kerbau. Banyak berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor
perantaranya adalah lalat dari genus Tabanus.
Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia.
Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati, dan limfa membesar, serta
terjadinya ulcers atau luka pada ususnya.
Presentasi,
2. Kognitif Hasil Lembar observasi Instrumen terlampir
tes tertulis