Materi : Protista
Kelas :X
Kompetensi Dasar
3.6 Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan mengaitkan peranannya
dalam kehidupan
Indikator
3.6.1 Siswa dapat menjelaskan ciri umum protista mirip tumbuhan, hewan, dan jamur
dengan jelas
3.6.2 Siswa dapat menjelaskan ciri - ciri filum dari protista mirip tumbuhan
3.6.3 Siswa dapat menjelaskan ciri – ciri filum dari protista mirip hewan
3.6.4 Siswa dapat menjelaskan ciri – ciri filum dari protista mirip jamur
3.6.5 Siswa dapat mengelompokkan protista mirip tumbuhan berdasarkan ciri cirinya
filumnya
3.6.6 Siswa dapat mengelompokkan protista mirip hewan berdasarkan ciri cirinya
filumnya
3.6.7 Siswa dapat mengelompokkan protista mirip jamur berdasarkan ciri cirinya
filumnya
3.6.8 Siswa dapat menyebutkan peranan protista dalam kehidupan
Peta Konsep materi Protista
Protista
Materi
Protista adalah kingdom yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan memiliki
membrane inti (organisme eukariot) serta bersel tunggal. Protista dapat di kelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu menyerupai hewan (protozoa), menyerupai tumbuhan (Ganggang)
dan menyerupai jamur. Sebagian besar Protista hidup di air, karena tidak memiliki pelindung
untuk menjaga tubuhnya dari hawa kering. Kingdom Protista adalah kingdom yang
sederhana karena hanya tersusun atas satu sel sehingga dapat di kelompokan dalam
kingdom sendiri. Tetapi ada juga yang multiseluler akan tetapi masih sangat sederhana
dibandingkan dengan organisme lainnya.
Protista mirip hewan dikatakan mirip hewan karena bersifat heterotrof dan tidak memiliki
klorofil. Protista ini memasukkan makanan dengan menelan melalui mulut pada membran
sel.
1. Flagellata
Mempunyai alat gerak yaitu flagel (bulu cambuk).
Hidup sebagai parasit atau hidup bebas di habitat air laut dan air tawar.
Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kutikula sehingga bentuknya tetap.
Bentuk tubuh lebih tetap tanpa rangka luar, tubuhnya dilindungi olah suatu selaput
yang fleksibel yang disebut pellicle, di sebelah luarnya terdapat selaput plasma.).
Memiliki dua macam protoplasma, yaitu, ektoplasma (lapisan luar) yang memadat
dan lapisan dalam berupa endoplasma yang berwujud agak encer.
Hidup secara soliter dan ada juga yang Uniseluler atau berkoloni.
Bersifat mikroskopis ( hanya bias dilihat dengan mikroskop).
Berkembang biak secara seksual dan aseksual, secara seksual di lakukan dengan
konjugasi sedangkan secara aseksual di lakukan dengan pembelahan diri.
Bentuk Tubuh Flagellata sangat beragam, ada yang berbentuk lonjong, menyerupai
bola, memanjang, dan polimorfik (memiliki berbagai bentuk morfologi).
Contohnya Triconympha sp. dan Trypanasoma sp.
2. Rhizopoda
Bergeraknya itu dengan kaki semu (pseudopodia).
Memiliki sifat mikroskopis, disebabkan karna sebagian besar itu memiliki ukuran
tubuh itu sekitar 200 – 300 mikron.
Mempunyai bentuk sel yang tidak tetap artinya itu berubah-ubah (ex. Amoeba).
Beberapa jenis nya juga mempunyai cangkang atau kerangka luar (ex. Foraminifera
serta Radiolaria).
Memiliki heterotrof, artinya adalah tidak bisa membuat zat makanannya sendiri
sehingga untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya, Rhizopoda tersebut harus
memangsa organisme lain.
Hidup bebas (soliter) atau juga parasit.
Menelan partikel makanan itu dengan fagositosis.
Bernafas itu dengan cara difusi ke semua permukaan tubuh.
Sitoplasma tersebut terdiri atas ektoplasma serta endoplasma.
Mempunyai vakuola makanan yang berupa rongga untuk mencerna makanan.
Mempunyai vakuola kontraktil yang memiliki fungsi untuk membuang sisa hasil
metabolisme serta juga untuk mengatur tekanan osmosis tubuh.
Mempunyai habitat di air tawar, air laut, tempat-tempat basah serta juga sebagian
kecil hidup di dalam tubuh hewan atau juga tubuh manusia.
Beberapa jenis dapat membentuk kista, yaitu bentuk penebalan plasma yang
berfungsi untuk melindungi diri dari lingkungan yang tidak menguntungkan.
Contoh Amoeba sp., Radiolaria sp.
3. Cilliata
Memiliki alat gerak berupa silia atau rambut getar.
Habitatnya adalah air laut, air tawar, dan ada pula yang parasit dan hidup di dalam
tubuh organisme.
Tubuhnya dibungkus dengan pelikel dan memiliki dua inti sel, yaitu mikronukleus
(untuk reproduksi seksual) dan makronukleus (untuk reproduksi aseksual dan
mengatur aktivitas).
Cilliata dilengkapi dengan vakuola kontraktil yang memungkinkannya untuk
melakukan osmoregulasi.
Contoh paramecium sp.
4. Sporozoa
Tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga Sprozoa bergerak dengan cara meluncur
atau mengubah-ubah posisi tubuhnya.
Merupakan organisme bersel tunggal (uniseluler).
Kebayakan bersifat parasit, baik pada hewan maupun manusia.
Dapat membentuk spora pada suatu saat dalam daur hidupnya.
Mempunyai spora berbentuk lonjong.
Ukuran spora sekitar 8 – 11 mikron pada dinding kitin.
Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan dengan bentuk seperti labu,
berukuran sama, terletak pada sudut sumbu longitudinal dengan ujung posterior.
Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior.
Dinding katub tidak jelas.
Daur hidup Sporozoa menunjukkan pergiliran generasi/keturunan antara bentuk
seksual (fase generatif) dan aseksual (fase vegetatif).
Tubuh berbentuk bulat atau oval.
Memiliki nukleus (inti sel) tetapi tidak memiliki vakuola kontraktil.
Memiliki organel-organel kompleks khusus pada salah satu ujung sel (apeks) yang
berfungsi untuk menembus sel dan jaringan tubuh inang.
Proses penyerapan makanan, pernafasan (respirasi) dan pengeluaran (ekskresi)
terjadi secara langsung melalui permukaan tubuh.
Sebagian besar spesies Sporozoa menyebabkan penyakit pada hospes (inang) yang
ditumpanginya.
Contohnya Plasmodium
Protista mirip tumbuhan atau alga merupakan organisme bersel satu atau bersel banyak
yang bentuknya seperti benang. Protista ini memiliki klorofil dan mampu menghasilkan
makanan sendiri.
1. Euglenoid.
Euglena viridis .
Struktur tubuh ada yang bersel satu atau bersel banyak berupa benang
Berwarna kuning sampai agak pirang keemasan
Kloroplas kecil-kecil berbentuk cakram atau lembaran
Selain klorofil, alga keemasan mengandung beberapa macam karotin
Habitatnya di tempat-tempat yang basah dan di air tawar maupun air laut.
Contoh chrysophyta adalah Diatom, Navicula sp., Pinnularia sp.
3. Pyrrophyta
Ceratium lineatum
Gracilaria sp
Chlorophyta memiliki tubuh berwarna kehijauan.
Pigmen dominan penyusun tubuhnya adalah klorofil
Memiliki sedikit karotin (pigmen kuning).
Dalam tubuh alga hijau klorofil berkumpul dalam suatu tempat yang disebut
kloroplas.
Bentuk kloroplas pada masing – masing anggotanya bervariasi, ada yang berbentuk
bulat, bentuk spiral, seperti bintang, dan lain-lain.
Chlorophyta merupakan organisme uniseluler yang dapat berkoloni membentuk
organisme multiseller sederhana.
Mereka sering ditemukan hidup pada habitat yang berair.
Karena memiliki klorofil, alga hijau merupakan makhluk hidup autotrof yang
menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis.
Reproduksi dapat terjadi secara aseksual (melalui pembelahan biner) maupun secara
seksual (melalui Konjugasi).
Contoh Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia
Protista Mirip Jamur merupakan tubuh terdiri dari hifa. Dinding sel tersusun atas zat
selulosa. Protista mirip jamur hidup berkoloni dan umumnya parasit. Protista mirip
jamur memiliki zigot yang dapat bergerak (motil)
A. Myxomycota (Jamur Lendir)
Physarum polycephalum
Protista juga meiliki peranan dalam kehidupan baik menguntungkan maupun merugikan
Peranan Protista yang Menguntungkan
Euglena viridis adalah protista yang berperan sebagai indikator polusi air/sungai.
Fosil Foraminifera (Globigerina) digunakan untuk penanda (marker) umur batuan
sedimen dan petunjuk pencarian sumber minyak bumi
Ulva digunakan sebagai sayuran
Caulerpa racemosa digunakan sebagai sayuran dan lalapan
Chlorella digunakan sebagai PST (protein sel tunggal) yang diproduksi menjadi
makanan suplemen dan kosmetik
Laminaria digitalis sebagai penghasil iodin untuk obat penyakit gondok
Gelidium robustum dan Eucheuma spinosum digunakan sebagai bahan agar-agar
Palmaria palmata (dulse), Porphyra, Chondrus crispus, dan Mastocarpus
stellatus diolah menjadi sop, salad, pizza, dan nori
Turbinaria australis, Sargassum silquosum, dan Fucus vesiculosus digunakan untuk
membuat salep dan es krim
Pada Hewan
Pada Tumbuhan
Rasti Septianing dkk, 2013. Panduan Belajar Biologi 1A SMA Kelas X.Yudhistira : Jakarta.
Team Permata. 2017. Permata: Biologi Peminatan Ilmu Alam Kelas X Semester I. Jakarta: CV. Cahaya
Pustaka
https://www.sman1mayong.sch.id/file/UKBM/UKBM.16%20(BIOLOGI)%20(6)%20Kls%20X.pdf
http://repository.ump.ac.id/651/2/BAB%20I_DYAH%20AYU%20SETIANINGRUM_BIOLOGI%2715.pdf